Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
620 Hasil uji statistik menunjukkan p value 0.008 lebih kecil dari α 5 sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan pertumbuhan anak dengan riwayat letak sungsang antara yang dilahirkan
secara normal dengan sectio.
6. Perbandingan Perkembangan Anak Dengan Riwayat Kehamilan Letak Sungsang
antara Persalinan Normal Per vaginam Dengan Sectio Caesaria di Kabupaten Sidoarjo
Tabel 6 Perbandingan Perkembangan Anak Dengan Riwayat Kehamilan Letak Sungsang antara Persalinan Normal Pervaginam Dengan Sectio Caesaria di Kabupaten Sidoarjo
Persalinan
Persalinan
Total
Perkembangan
Sectio Caesarea
Pervaginam perkembangan Sesuai
Count 27
14 41
of Total 43.5
22.6 66.1
Meragukan Count
3 10
13 of Total
4.8 16.1
21.0 Kemungkinan
Menyimpang Count
8 8
of Total .0
12.9 12.9
Total Count
30 32
62 of Total
48.4 51.6
100.0 Tabel 6 menjelaskan bahwa anak dengan riwayat letak sungsang yang memiliki perkembangan
dengan kategori kemungkinan menyimpang semuanya dilahirkan secara normal per vaginam, sedangkan yang dilahirkan dengan sectio tidak ada yang mempunyai perkembangan yang
menyimpang.
Test Statistics
a
perkembangan Mann-Whitney U
246.000 Wilcoxon W
711.000 Z
-3.941 Asymp. Sig. 2-tailed
.000 a. Grouping Variable: Persalinan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
621 Hasil
uji Wilcoxon Mann Whitney menunjukkan p value 0.000 lebih kecil dari α 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan perkembangan anak dengan riwayat letak sungsang antara
yang dilahirkan secara normal dengan sectio.
b. Pembahasan
1. Perbandingan Pertumbuhan Anak Dengan Riwayat Letak Sungsang yang Dilahirkan
Secara Normal Per vaginam dengan Sectio Caesaria
Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi janin dan uri karena membuka dan menutupnya serviks yang telah cukup bulan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan menggunakan
bantuan atau tanpa bantuan, dan proses dimana janin dan ketuban didorong keluar oleh jalan lahir. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelancaran proses persalinan diantaranya faktor ibu, janin
dan faktor pendukung lainnya. Namun persalinan juga memberikan pengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
Perkembangan berbeda dengan pertumbuhan tetapi saling terkait dalam proses perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang
dapat diamati secara fisik. Pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak. Misalnya seorang anak kecil menjadi tinggi dan
besar.Tahap tumbuh kembang anak di masa anak kecil 1 –3 tahun mengalami masa keemasan the
golden years yang merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan Ratna, 2010. Faktor persalinan yang mempengaruhinya adalah komplikasi
persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak Narendra, 2002.Kematian perinatal terbanyak disebabkan oleh asfiksia. Hal ini
ditemukan baik dilapangan maupun di rumah sakit rujukan di Indonesia. Di Amerika diperkirakan 12.000 bayi meninggal atau menderita kelainan akibat asfiksia perinatal dan menyebabkan 20-40
mengalami retardasi mental dan kelumpuhan syaraf akibat proses intrapartum. Belum dapat dipastikan bahwa ada kemungkinan perbaikan struktur otak, bahkan sebaliknya lesi otak yang
terjadi berakibat kelainan yang menetap Prawirohardjo, 2000 : 52. Keadaan hipoksia janin dapat merupakan akibat dari 1 Oksigenasi darah ibu yang tidak
mencukupi akibat hipoventilasi selama anastesi, penyakit jantung sianosis, gagal pernafasan atau keracunan karbon monoksida; 2 Tekanan darah ibu yang rendah akibat hipotensi yang dapat
merupakan komplikasi anastesi spinal atau akibat kompresi vena kava dan aorta pada uterus gravida; 3 Relaksasi uterus tidak cukup memberikan pengisian plasenta akibat adanya tetani