Masalah Internal Masalah Eksternal Solusi Internal Solusi eksternal
                                                                                Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
122 Dari  uraian  di  atas  maka  model  jaringan  ANP  dalam  rangka  mengembangkan  wirausaha
kreatif berbasis syariah di Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada gambar 2. Dari  model  jaringan  yang  telah  dibuat  pada  gambar  2,  maka  langkah  selanjutnya  yaitu
membuat kuesioner dan menyebarkannya kepada para responden pakar untuk dicari jawaban yang paling  menjadi  prioritas  atas  permasalahan  yang  sedang  diteliti.  Selanjutnya  kuesioner  diinput  ke
dalam software dengan membandingkan tiap jawaban seperti pada gambar 3.
Gambar 2: Simulasi Input Kuesioner
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
123
Gambar 3: Model Jaringan ANP
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KREATIF BERBASIS SYARIAH DI KOTA TASIKMALAYA
Keterbatasan modal Lemahnya kualitas produk
Pelatihan manajemen usaha berbasis kreasi yang sesuai syariah
Pelatihan teknik produksi dan desain Diversifikasi produk yang ada
Pendampingan usaha kreatif dari pemerintah
Dukungan perbankan syariah dalam permodalan
Diperlukan lembaga asosiasi pengusaha berbasis syariah
Masalah
Solusi
I N
T E
R N
A L
Lemahnya kreativitas desain dan inovasi produk
Adanya kebijakan pemerintah menggunakan produk lokal yang sesuai
syar`i
Peningkatan penggunaan sistem komputerisasi sebagai media promosi
dan silaturahmi
Manajemen keuangan yang tidak baik
Kurangnya kesadaran mengenai hukum syariah Islam
Minimnya peran lembaga pendidikan dalam menciptakan wirausahawan yang
Islami Kurangnya dukungan pemerintah dalam
menciptakan wirausahawan yang Islami E
K S
T E
R N
A L
Belum ada lembaga asosiasi wirausahawan kreatif berbasis syariah
Kurangnya dukungan perbankan syariah Kondisi perekonomian yang fluktuasi
Mengikuti pendidikan agama ekonomi syariah sebagai dasar menumbuhkan
jiwa yang Islami Peningkatan peran lembaga pendidikan
dalam melahirkan wirausahawan yang Islami
I N
T E
R N
A L
E K
S T
E R
N A
L
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
124
PEMBAHASAN
berdasarkan hasil analisis menggunakan software super decision berdasarkan konsensus dari para responden pakar maka diketahui urutan masalah yang paling dominan pada kategori masalah
internal digambarkan pada gambar 4:
Gambar 4: Prioritas Masalah Internal
Berdasarkan gambar 4 maka dapat diketahui bahwa dari sudut internal masalah yang paling dominan  dalam  menghambat  berkembangnya  kewirausahaan  kreatif  berbasis  syariah  di  Kota
Tasikmalaya yaitu “lemahnya kreativitas desain dan inovasi produk”. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kreativitas para wirausahawan, padahal dalam rangka menunjang eksistensi usaha maka
suatu  produk  perlu  dibuat  sedemian  rupa  sehingga  masyarakat  menyukai  produk  yang  dihasilkan. Faktanya  memang  kreativitas  selalu  terlihat  dari  masing-masing  produk  yang  dihasilkan  namun
tidak dilakukan secara konsisten dan sungguh-sungguh sehingga usaha tidak berjalan lama. Urutan kedua yang paling dominan yaitu “manajemen keuangan yang tidak baik”. hal ini sudah diakui oleh
mayoritas  wirausahawan  di  Kota  Tasikmalaya  bahwa  manajemen  keuangan  terkadang  tidak dilakukan.  Fokus  yang  terpenting  menurut  mereka  adalah  bagaimana  caranya  agar  produk  yang
dibuat  dapat  terjual  dengan  baik  tanpa  memperhitungkan  besaran  laba  atau  rugi  yang  diperoleh. Selain itu, budaya pengusaha di Kota Tasikmalaya yang sangat konsumtif sehingga keuangan yang
dimiliki  yang  bersumber  dari  pinjaman  misalnya  malah  dipakai  untuk  hal-hal  yang  tidak berhubungan  dengan  pekerjaan.  Selanjutnya  urutan  ketiga  yaitu  “kurangnya kesadaran  mengenai
hukum syariah Islam ”. Hal ini sangat berdampak pada jati diri seseorang bahkan sampai kesadaran
untuk menjalankan prinsip-prinsip syariat Islam. Jika para wirausahawan belum menyadari bahwa kehidupannya diatur oleh hukum Islam maka pasti dalam menjalankan usahanya tidak akan sesuai
1. Keterbatasan Modal 2. Kurangnya kesadaran mengenai hukum
… 3. Lemahnya kreativitas desain dan inovasi produk
4. Lemahnya kualitas produk 5. Manajemen Keuangan yang tidak Baik
0.188996 0.210706
0.239884 0.121236
0.239177
Masalah Internal
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
125 dengan  ajaran  Islam.  Nilai  rater  agreement  yaitu  sebesar  W=0,994  atau  99,4yang  artinya
menunjukkan kesepakatan yang sangat tinggi di antara responden dalam menjawab masalah.
Selanjutnya  untuk  mengetahui  urutan  masalah  yang  paling  dominan  dari  aspek  masalah eksternal dapat dilihat pada gambar 5:
Gambar 5: Prioritas Masalah Eksternal
Dari  gambar  5  dapat  diketahui  bahwa  urutan  masalah  yang  paling  dominan  dari  sudut eksternal  yaitu  “minimnya  peran  lembaga  pendidikan  dalam  menciptakan  wirausahawan  kreatif
berbasis  syariah ”.  Hal  ini  menjadi  masalah  yang  paling  besar  mengingat  para  wirausahawan  di
Kota Tasikmalaya rata-rata berpendidikan sarjana sehingga peran lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal akan memberikan dampak yang luar biasa khususnya dalam memberikan basic
para wirausahawan kreatif. Fakta yang terjadi adalah lembaga pendidikan hanya memberikan materi kewirausahaan  yang  bersifat  konvensional,  belum  memberikan  materi  yang  berbasis  syariah
sehingga di lapangan  yang terjadi adalah masyarakat yang berbisnis akan menjalankannya dengan konsep  konvensional.  Selanjutnya  urutan  masalah  kedua  yaitu  “kurangnya  dukungan  pemerintah
dalam  menciptakan  wirausahawan  yang islami ”. Sampai saat ini pemerintah selalu gencar dalam
membantu  para  wirausahawan  baik  memberikan  kredit  lunak  ataupun  pelatihan-pelatihan  namun dalam  tataran  konvensional.  Kemudian  urutan  masalah  ketiga  yaitu  “belum  adanya  lembaga
asosiasi wirausahawan kreatif berbasis syariah ”. Jika belum ada koordinasi antara wirausahawan
kreatif  berbasis  syariah  khususnya  dalam  bentuk  komunitasasosiasi  maka  akan  lama  untuk terjadinya lingkungan bisnis yang Islami di Kota Tasikmalaya karena masing-masing akan berjalan
1. Belum ada lembaga asosiasi wirausahawan …
2. Kondisi perekonomian yang fluktuasi 3. Kurangnya dukungan pemerintah dalam
… 4. Kurangnya dukungan perbankan syariah
5. Minimnya peran lembaga pendidikan dalam …
0.204294 0.143400
0.211849 0.130803
0.309650
Masalah Eksternal
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
126 sendiri.  Nilai  rater  agreement  yaitu  sebesar  W=0,994  atau  99,4  yang  artinya  menunjukkan
kesepakatan yang sangat tinggi di antara responden dalam menjawab masalah. Untuk melihat prioritas masalah yang paling dominan dari seluruh masalah yang ada, dapat
dilihat pada gambar 6.
Gambar 6: Prioritas Masalah Keseluruhan
Dari  gambar  6,  dapat  dilihat  bahwa  masalah  yang  paling  dominan  menghambat berkembangnya wirausaha kreatif dari seluruh masalah yang ada yaitu “lemahnya kreativitas dan
inovasi  produk ”.Nilai  rater  agreement  yaitu  sebesar  W=0,998  atau  99,8  yang  artinya
menunjukkan kesepakatan yang sangat tinggi di antara responden dalam menjawab masalah. Setelah  mengetahui  permasalahan,  maka  diketahui  pula  solusi-solusi  dalam  rangka
mengembangkan  kewirausahaan  kreatif  berbasis  syariah  di  Kota  Tasikmalaya.  Urutan  solusi  dari aspek internal dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7: Prioritas Solusi Internal
0.089 0.065
0.089 0.054
0.131 0.104
0.119 0.141
0.070 0.137
Masalah
1. Diversifikasi produk yang ada 2. Mengikuti pendidikan agama ekonomi syariah
… 3. Pelatihan manajemen usaha berbasis kreasi
… 4. Pelatihan teknik produksi dan desain
5. Peningkatan penggunaan sistem komputerisasi …
0.204500 0.216207
0.199507 0.202177
0.177607
Solusi Internal
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
127 Dari  gambar  7  dapat  diketahui  solusi  yang  paling  dominan  dari  aspek  internal  yaitu
“mengikuti pendidikan agama ekonomi syariah sebagai dasar menumbuhkan jiwa yang Islami”. Ini menjadi solusi internal terbaik menurut para responden karena pendidikan agama adalah modal
dasar  bagi  para  wirausahawan  dalam  menjalankan  usahanya.  Oleh  karena  itu  setiap  lembaga pendidikan  khususnya  yang  mengajarkan  pendidikan  ekonomi  harus  disertai  dengan  pendidikan
agama  yang  kuat  agar  jiwa-jiwa  Islami  tumbuh  pada  hati  para  wirausahawan.  Solusi  kedua  yaitu “diversifikasi  produk  yang  ada”.  Artinya  dituntut  kreativitas  para  wirausahawan  untuk  terus
mengembangkan  produk  melalui  inovasi-inovasi  terbaru  agar  eksistensi  usahanya  terus  terjaga. Sedangkan urutan sol
usi ketiga yaitu “pelatihan teknik produksi dan desain”. Artinya diperlukannya dukungan  dari  berbagai  pihak  agar  masing-masing  individu  para  wirausahawan  mampu
meningkatkan  kualitas  produksi  dengan  desain  yang  bagus.  Jika  hal  ini  telah  terjadi  maka  akan menghasilkan  wirausahawan  yang  berjiwa  islami  dengan  kreativitas  yang  baik.  Nilai  rater
agreement solusi internal yaitu W=0,986 atau 98,6 yang artinya menunjukkan kesepakatan yang tinggi di antara responden dalam memberikan solusi.
Selanjutnya untuk mengetahui solusi terbaik dari aspek eksternal dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8: Prioritas Solusi Eksternal
Dari  gambar  8  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  urutan  solusi  eksternal  yang  paling  dominan adalah  “pendampingan  usaha  kreatif  dari  pemerintah”.  Meskipun  pemerintah  telah  banyak
melakukan  sosialisasi  namun  menurut  para  responden  hal  itu  cukup  mengingat  untuk  membentuk iklim yang  Islami diperlukan pendampingan  yang secara konsisten dan berkelanjutan sampai pada
tumbuhnya  jiwa  kreativitas  yang  tinggi.  U rutan solusi kedua  yaitu “dukungan perbankan syariah
dalam permodalan ”. Telah banyak berdiri perbankan syariah di Kota Tasikmalaya, namun karena
1. Adanya kebijakan pemerintah menggunakan …
2. Diperlukan lembaga asosiasi pengusaha …
3. Dukungan perbankan syariah dalam permodalan 4. Pendampingan usaha kreatif dari pemerintah
5. Peningkatan peran lembaga pendidikan dalam …
0.193161 0.139724
0.198413 0.272911
0.195790
Solusi Eksternal
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
128 orientasi bank syariah masih pada tataran bisnis maka imbasnya adalah para pengusaha khususnys
UMKM  dan  UKM  masih  merasa  kesulitan  untuk  meminta  bantuan  bank  syariah  mengingat persyarakat  yang  begitu  rumit  disertai  dengan  tingkat  pengembalian  cukup  besar. Oleh  karena  itu
perbankan  syariah  harus  membantu  untuk  menyelesaikan  permodalan  dengan  syarat-syarat  yang mudah  dan  tingkat  pengembalian  yang  rendah  bagi  para  wirausahawan.  Sedangkan  urutan  solusi
ketiga  yaitu  “peningkatan  peran  lembaga  pendidikan  dalam  melahirkan  wirausahawan  yang Islami
”.  Ini  menjadi  solusi  terbaik  ketiga  karena  peran  lembaga  pendidikan  sangat  besar  dalam melahirkan  wirausahawan-wirausahawan  yang  kreatif,  bahkan  tidak  cukup  kreatif  saja  melainkan
wirausahawan  harus  memiliki  jiwa  religius  yang  kuat  sebagai  bekal  dalam  menjalankan  aktivitas usahanya.  Nilai  rater  agreement  solusi  internal  yaitu  W=0,990  atau  99,0  yang  artinya
menunjukkan kesepakatan yang tinggi di antara responden dalam membuat solusi. Dari  keseluruhan  solusi  yang  ada,  maka  dapat  dilihat  solusi  yang  terbaik  dalam  rangka
mengembangkan wirausahan kreatif berbasis syariah di Kota Tasikmalaya pada gambar 9.
Gambar 9: Prioritas Solusi Keseluruhan
Gambar 9 menunjukkan bahwa dari keseluruhan solusi yang ada, solusi yang terbaik untuk mengembangkan  wirausaha  kreatif  berbasis  syariah  di  Kota  Tasikmalaya  adalah  “Pendampingan
usaha  kreatif  dari  Pemerintah ”.  Nilai  rater  agreement  yaitu  sebesar  W=0,997  atau  99,7  yang
artinya menunjukkan kesepakatan yang sangat tinggi di antara responden dalam menjawab solusi.
0.091 0.066
0.091 0.127
0.089 0.107
0.118 0.107    0.107    0.097
Solusi
Solusi
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
129
KESIMPULAN
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  di  atas,  maka  dapat  disimpulkan  sebagai berikut:
1.  Masalah-masalah yang dapat menghambat perkembangan wirausaha kreatif berbasis syariah di  Tasikmalaya  diantaranya:  a  masalah  internal  yaitu
“lemahnya  kreativitas  desain  dan inovasi  produk”,  “manajemen  keuangan  yang  tidak  baik”  dan  “kurangnya  kesadaran
mengenai  hukum  syariah  Islam”,  b  masalah  eksternal  yaitu  “minimnya  peran  lembaga pendidikan  dalam  menciptakan  wirausahawan  kreatif  berbasis  syariah”,  “kurangnya
dukungan pemerintah dalam menciptakan wirausahawan yang islami”, dan “belum adanya lembaga asosiasi wirausahawan kreatif berbasis syariah”.
2.  Solusi-solusi  yang  dapat  ditawarkan  dalam  rangka  mengembangkan  wirausaha  kreatif berbasis syariah di Tasikmalaya diantaranya: a solusi internal yaitu “mengikuti pendidikan
agama  ekonomi  sya riah  sebagai  dasar  menumbuhkan  jiwa  yang  Islami”,  “diversifikasi
produk  yang  ada”  dan  “pelatihan  teknik  produksi  dan  desain”,  b  solusi  eksternal  yaitu “pendampingan  usaha  kreatif  dari  pemerintah”,  “dukungan  perbankan  syariah  dalam
permodalan”, dan “peningkatan peran lembaga pendidikan dalam melahirkan wirausahawan yang Islami”
Adapun  saran  yang  hendak  disampaikan  dalam  rangka  menyempurnakan  hasil  penelitian dan implikasinya adalah sebagai berikut:
1.  Lingkup penelitian selanjutnya agar diperluas supaya hasil penelitian dapat diterapkan di daerah lain tidak hanya di Kota Tasikmalaya
2.  Dapat  pula  dicoba  dengan  metode  penelitian  yang  lainnya  agar  hasil  penelitian  dapat diperbandingkan, seperti menggunakan Analytic Hierarchy Process atau yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman.  http:www.iaei-pusat.orgmemberpostkiat-bisniswirausaha-muslim?language  =id. Diakses pada tanggal 181115 pkl 14.13
Aprijon. 2013. Kewirausahaan dan Pandangan Islam. Menara, vol. 121 Ascarya.  2005.Analytic  Network  Process  ANP:  Pendekatan  Baru  Studi  Kualitatif,  Pusat
Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, Bank Indonesia.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
130 _______. 2011. The Persistence of Low Profit and Loss Sharing Financing in Islamic Banking: The
Case  of  Indonesia.  Review  of  Indonesian  economic  and  business  studies  vol.  1.  LIPI Economic Research Center
Ascarya dan Yumanita, Diana. 2010. Determinan dan Persistensi Margin Perbankan Konvensional dan  Syariah  di  Indonesia.  working  paper  series  No.WP1004.  Pusat  Pendidikan  dan  Studi
Kebanksentralan Bank Indonesia. Baidowi, Aris. 2011. Etika Bisnis Islam Perspektif Islam. JHI, Vol. 92
Febianto,  Irawan.  2010.  Shariah  Compliant  Model  of  Business  Entities.  Faculty  of  Economic University of Padjadjaran. Bandung
Ghazali, Sheikh, dkk.. 1992.  an Introduction to “Islamic Finances”. Jarkasih,  Muhamad.  2008.  Analisis  Masalah  dalam  Pengembangan  Sukuk  Korporasi  di  Indonesia
dengan  Metode  Analytic  Network  Process  ANP.  Skripsi  pada  Sekolah  Tinggi  Ekonomi Islam STEI Tazkia, tidak diterbitkan.
Khoirozzadittaqwa.  2015.  Kajian  Maqahid  Syariah  pada  Pedagang  di  Pasar  Kidul  Bangil.  Jurnal Ilmiah Jurusan Ilmu Ekonomi FEB Universitas Brawijaya
Muhammad.  2009.  Label  Halal  dan  Spiritualitas  Bisnis  :  Interpretasi  atas  Bisnis  Home  Industry. Jurnal Salam. Vol 12 2
Saaty, Thomas L and Vargas, Louis G. 2006. Decision Making with the Analitic Network Process. Economic,  Political,  Social  and  Technological  Applications  with  Benefits,  Opportunities,
Costs and Risks. Springer. RWS Publication, Pittsburgh Sriharini.  2006.  Pengembangan  Etos  Kewirausahaan  Masyarakat  Islam.  Aplikasia,JurnalAplikasi
Ilmu Agama, vol. 7 2: 122-131 Sudarsono, Heri. 2003. Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Adipura
Peraturan  Daerah  Kota  Tasikmalaya  No  7  tahun  2014  tentang  Tata  Nilai  Kehidupan  Masyarakat  yang Religius di Kota Tasikmalaya.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
131
PENGGUNAAN METODE TRIPLE EKSPONETIAL SMOOTHING TIGA PARAMETER DARI HOLT-
WINTER’S DALAM MENYUSUN FOOD BALANCE SHEET PROJECTION UNTUK DATA TANAMAN PANGAN KEDELAI TAHUN 2015-2019
Kharisma Mujahid Akbar
1,
RB Fajriya Hakim
2
1
Mahasiswa Program Studi Statistika, FMIPA UII Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Statistika, FMIPA UII Yogyakarta kharismamujahidakbargmail.com
ABSTRAK
Data  yang  digunakan  adalah  data  sekunder  Supply  dan  Demand  Kedelai  untuk tahun  1984  hingga  2014.  Berdasarkan  data  tersebut  ingin  disusun  food  balance  sheet
project  kedelai  dengan  menggunakan  metode  peramalan  triple  exponential  smoothing  3 parameter  dari  holt-
winter’s  selama  5  periode  kedepan  dari  tahun  2015-2019.  Metode holt-
winter’s  terbagi  menjadi  2  yaitu  Holt  Winter’s  Multiplikatif  digunakan  apabila terdepat  kecenderungan  pola  musiman  bergantung  pada  ukuran  datdan  Holt  Wi
nter’s Aditif digunakan apabila kecenderungan tersebut tidak terjadi. Food balance sheet project
bertujuan untuk mengetahui apakah konsumsi kedelai local pada tahun tersebut terpenuhi atau  tidak.  Proses  peramalan  yang  dilakukan  menunjukan  bahwa  konsumsi  kedelai  local
dari  tahun  2015-2019  terpenuhi  dengan  perubahan  fluktuatif  setiap  tahunnya  untuk konsumsi kedelai lokal.
Kata  Kunci:
Kedelai,Supply,  Demand,  Peramalan,  Holt’s  Winter,  Peramalan,  Pusdatin,
Kementerian Pertanian.
ABSTRACT
Data  used  is  secondary  data  for  joybean  supply  and  demand  since  1984  til  2014. Basen  on  the    data,  researcher  will  create  food  balance  sheet  projection  by  forcasting
method. That is triple exponential smoothing by Holt’s Winter.. Forcasting is for 5 periode. Holt’s  Winter’s  is  include  in  two  kind,  Multiplikative  and  additive.  Food  balance  sheet
projection is purpose to find  out that supply and demand in years is adequate. the result of forcasting  procces  show  that  consumed  joybean  since  2015  till  2019  is  adequate.  but
fluctuate in every single years.
Keywords:
Soybean , Supply , Demand, Forecasting , Holt s Winter , Forecasting , Media Centre , the Ministry of Agriculture .
PENDAHULUAN
Tanaman Pangan merupakan salah satu jenis komoditas paling penting dimasyarakat. Pangan adalah  kebutuhan  primer  yang  harus  terpenuhi  setiap  harinya  guna  kelangsungan  hidup  tiap
individu.  Salah  satu  tanaman  pangan  yang  paling  sering  dijadikan  sebagai  olahan  pangan  adalah kedelai.  Khususnya  dikalangan  masyarakat  Indonesia,  olahan  kedelai  paling  popular  yang  banyak
dikonsumsi  adalah  TahuTofu,  Tempe,  Kecap,  Tauco,  dan  Susu  Kedelai.  Sehingga  penting  bagi para  stake  holder  untuk  menjamin  terjaganya  ketersediaan  kedelai  guna  memenuhi  asupan
kebutuhan masyarakat Indonesia akan salah satu tanaman pangan tersebut.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
132 Isu kedelai menjadi salah satu permasalahan di Indonesia yang selalu menarik untuk dibahas
selama beberapa tahun terakhir. Isu yang paling sering diangkat adalah naiknya harga kedalai yang berimbas  pada  para  pelaku  industri  dibidang  olahan  kedelai  seperti  tempe  dan  tahu.  Berdasarkan
kutipan  artikel  yang  ditampilkan  oleh  bisnis.liputan6.com,  salah  satu  pengrajin  tempe  disemarang sampai  mengurangi  ukuran  tempe  yang  dijual  agar  menghindari  kerugian  akibat  kenaikan  harga
kedelai saat ini. Hal ini tidak terlepas adalah ketidakmampuan petani dalam negeri dalam memenuhi tingginya permintaan masyarakat terhadap pangan kedelai. sehingga berdampak pada ketergantugan
pada kedelai impor yang harganya relative lebih mahal dibandingkan harga kedelai lokal. Kedelai impor sendiri masih bertahan dengan harga tinggi, sejak pemerintah menaikan harga Bahan Bakar
Minyak BBM. Saat ini harga kedelai impor mencapai Rp.8000 per kilogram Kg.Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina mengatakan, saat ini produksi kedelai local hanya sekitar
995 ribu ton, sedangkan kebutuhannya mencapai 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton pertahun. Artinya dari  data  tersebut  masih  ada  sekitar  1,5  juta  ton  yang  harus  dipenuhi  oleh  pemerintah.  Akhirnya
jalan  yang  harus  diambil  adalah  melalui  kegiatan  impor  kedelai.  Beberapa  faktor  yang menyebabkan  sulitnya  Indonesia  lepas  dari  ketergantungan  impor  jenis  tertentu  adalah  sulitnya
mengembangkan  kedelai  didalam  negeri  sendiri  dan  kualitas  kedelai  di  Indonesia  pun  dianggap masih rendah dibandingkan Negara lain. Sehingga Impor kedelai dianggap wajar.
Dari  pemaparan  tersebut  maka  perlu  dilakukan  analisis  akan  seberapa  permintaanDemand dan penawaranSupply kedelai ditahun-tahun yang akan datang. Hasil analisis tersebut akan sangat
berguna  bagi  instansi  pemerintah  terkait  seperti  Kementerian  Pertanian  maupun  Kementerian Perdagangan  dalam  mengambil  kebijakan  yang  tepat  guna  menyelesaikan  permasalah  pemenuhan
kebutuhan  kedelai  di  Indonesia.  bidang  ilmu  statistika  kegiatan  metode  yang  tepat  untuk mengestimasi seberapa besar jumlah permintaan dan penawaran kedelai ditahun mendatang adalah
dengan PeramalanForecasting. Metode peramalan sendiri terdiri dari beberapa jenis metode yang bias digunakan, bergantung pada data yang ada.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan data sekunder yang diambil dari beberapa  official WebsiteASEAN Food Security Information System Afsis dan Food and Agriculture Organization of The United Nations.
Alamat  situs  nya  adalah  http:www.afsisnc.org  dan  http:faostat3.fao.org.  selain  itu  data  juga diperoleh dari outlook Komoditas Pertanian Subsektor Tanaman Pangan Kedelai 2014.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
133 Hasil analisis time series yang ada pada makalah ini menggunakan bantuan program Eviews 6
dan  Microsoft  Excel,  sehingga  sangat  membantu  proses  analisis  dan  peramalan  untuk  data  supply dan demand kedelai tahun 1984-2014.
Hasil dan Pembahasan Food Balance Sheet Project
Metode  Food  Balance  Sheet  Project  merupakan  metode  yang  digunakan  untuk  melihat keseimbangan  dari  Supplypersediaansuatu  barang  dengan  demandpermintaan.  Hal  ini  sangat
membantu untuk melihat apakah kebutuhan suatu barang di suatu negara secara keseluruhan pada tahun tertentu terpenuhi atau tidak.
Target Komoditi
Target  komoditi  dalam  menggunakan  Food  Balance  Sheet  Project  adalah  tanaman pangancorps.  Secara  lebih  sepesifik  tanaman  pangan  yang  dipilih  adalah  kedelaisoybeans.
Kedelai  merupakan  sumber  protein  nabati  yang  paling  populer  bagi  masyarakat  indonesia  pada umumnya. Konsumsi utamanya dalam bentuk tempe dan tahu yang merupakan lauk pauk vital bagi
masyarakat  Indonesia.  Bentuk  lain  produk  kedelai  adalah  kecap,  tauco  dan  susu kedelai.Pusdatin,2014
Peramalan  Supply-Demand
Kegiatan  peramalan  dilakukan  terhadap  data  supply  dan  demand  kedelai  tahun  1984-2014, untuk kemudian diramalkan 5 periode kedepan. Artinya proses peramalan data supply dan demand
untuk  tahun  2015-2019.  Langkah  awal  sebelum  melakukan  permalan  adalah  dengan  melihat  plot data. Tujuannya adalah untuk menentukan metode  yang tepat digunakan untuk meramalakan nilai
diwaktu  mendatang.  Dibawah  ini  ditunjukan  plot  data  untuk  supply  dan  demand  kedelai  tahun 1984-2014.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
134
500 1000
1500 2000
2500 3000
1  4  7  10  13  16  19  22  25  28  31
Jum la
h ton
Jumlah Permintaan Kedelai Tahun 1984-2014
Demand 0.00
1000.00 2000.00
3000.00 4000.00
5000.00
1  4  7  10  13  16  19  22  25  28  31
Ju m
la h
ton
Jumlah Penawaran Kedelai Tahun 1984-2014
Supply
Plot data pada grafik penawan menunjukan ada kecenderungan data mengandung komponen trend. Hal ini terlihat dari pergerakan data yang cenderung naik. Walaupun terjadi pergerakan naik
turun dalam waktu  yang singkat namun secara menyeluruh data menunjukan pola yang terus naik dalam  kurun  waktu  31  tahun  yaitu  dari  tahun  1984-2014  Sehingga  pemilihan  metode  peramalan
yang dianggap tepat adalah dengan menggunakan Triple eksponential smoothing tiga parameter dari Holt-Winter  Multiplikatif  Angka  tertinggi  suppy  kedelai  berada  di  tahun  1984  yaitu  sebesar
1.170.000  ton  sedangkan  angka  tertinggi  adalah  pada  tahun  2006  yaitu  dengan  jumlah  supply sebesar 4.027.000 ton.
Gambar 4.8.Grafik Supply Kedelai Gambar 4.9.Grafik Demand Kedelai
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
135
0.000 1000.000
2000.000 3000.000
4000.000 5000.000
1  3  5  7  9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Ju m
la h
ton
Perbandingan Angka Aktual dan Ramalan Supply kedelai
Supply Forcast_S
Hal  yang  sama  terjadi  pada  plot  data  untuk  permintaan  demand  kedelai  tahun  1984-2014, terindikasi  terjadinya  pola  data  trend  pada  sehingga  metode  Holt-Winter  Aditif  dianggap  sebagai
metode  yang  tepat  digunakan.  Pada  9  periode  awal  dari  tahun  1984-1992  terjadi  kenaikan  secara terus menerus hingga jumlah permintaan kedelai pada tahun 1994 mencapai angka 2.435.000 ton.
Kemudian pada tahun berikutnya hingga 6 periode kedepan dari tahun 1993-1998 terjadi penuruan secara terus menerus menyentuh angka 1.573.000 ton selanjutnya naik secara signifikan pada tahun
1999 dengan jumlah konsumsi kedelai pada tahun tersebut yaitu 2.551.000 ton dan terus mengalami kenaikan dan penuruan jangka pendek hingga mencapai jumlah kosumsi tertinggi pada tahun 2011
yaitu  sebesar  2.796.000  ton  dan  pada  tahun  2012-2014  mengalami  penurunar  yang  tidak  terlalu signifikan.  Record  data  terakhir  pada  tahun  2014  jumlah  konsumsi  kedelai  dalam  negeri  adalah
sebesar 2.433.541 juta ton. Berdasarkan  hasil  rekap  data  supply  dan  demand  kedelai  tersebut  kemudian  dilakukan
peramalan  dengan  menggunakan  Eviews.periode  yang  diramalkan  adalah  5  tahun  kedepan  yaitu sejak  2015-2019.  Peramalan  untuk  supply  kedelai  menggunakan  konstanta  alphadata  0,96  dan
konstanta Bethatrend 0,0000 lalu gammamusiman 0,000 menghasilkan  Sum of Square residual sebesar  582829  dengan  Root  Mean  Squared  Error  sebesar  433,6093.  output  tertera  pada  bagian
lampiran  gambar.  Berikut  ditunjukan  hasil  perbandingan  antara  plot  angka  actual  dengan  hasil peramalan supply kedelai menggunakan metode holt-winter Multiplikatif.
Gambar 4.8.Grafik perbandingan Supply Kedelai
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
136
0.000 500.000
1000.000 1500.000
2000.000 2500.000
3000.000
1  4  7  10  13  16  19  22  25  28  31  34
Ju m
la h
ton
Perbandingan Angka Aktual dan Ramalan Supply kedelai
Demand Forecast_D
Selanjutnya  dilakukan  hasil  peramalan  dengan  metode  yang  sama  untuk  demand tanaman pangan kedelai.Peramalan untuk demand kedelai memakai konstanta Alpha data
sebesar  0,93  lalu  konstnta  Betatrend  0,0000  dan  konstanta  gammamusiman  0,0000 dengan  menghasilkan  Sum  of  Square  Residual  288417  dan  Root  Mean  Square  Error
305,0212.  Berikut  ditunjukan  hasil  perbandingan  antara  plot  angka  actual  dengan  hasil peramalan Demand kedelai menggunakan metode holt-winter Aditive.
Mengacu  pada  hasil  peramalan  tersebut,  penyusunan  untuk  FBS  food  balanced project dapat dilakukan. Table 1 berikut menunjukan table food balance sheet yang terdiri
dari  hasil  ramalan  suplai  dan  konsumsi  kedelai  pada  tahun  2015-2019  serta  neraca keduanya.
Tabel 1. Food Balance Sheet Kedelai 2015-2019
Tahun Peramalan
Kebutuhan SupplyS
DemandD NeracaS-D
2015 2792.596
2509.495 283.102
Terpenuhi 2016
3063.709 2592.328
471.381 Terpenuhi
2017 2763.574
2656.279 107.295
Terpenuhi 2018
2816.619 2474.432
342.187 Terpenuhi
2019 2962.123
2713.755 248.368
Terpenuhi
Berdasarkan  hasil  peramalan  pada  table  1  menunjukan  bahwa  prediksi  jumlah  konsumsi kedelai  pada  tahun  2015  adalah  sebesar  2.505.495  ton  dengan  jumlah  suplai  kedelai  yang  masuk
Gambar 4.9.Grafik perbandingan Demand Kedelai
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
137 diperkirakan  sekitar  2.792.596.  sehingga  kemungkinan  pada  tahun  2015  asupan  konsumsi  kedelai
dalam  negeri  masih  mampu  terpenuhi  dengan  tambahan  stock  kedelai  sebesar  283.102  ton.  Lalu pada  tahun  2016  diperkirakan  terjadi  kenaikan  jumlah  konsumsi  kedelai  dalam  negeri  menjadi
sebesar  2.592.495  dengan  suplai  kedelai  pada  tahun  tersebut  adalah  3.063.709.  pada  tahun  2016 juga  diperkiran  asupan  kedelai  dalam  negeri  masih  terpenuhi  dengan  menyisakan  ending  stock
sebanyak  471.381  ton.  Tahun  2017  diperkirakan  jumlah  konsumsi  kedelai  lokal  meningkat  dari tahun sebelumnya menjadi 2.656.279 ton, sedangkan untuk suplai kedelai menurun menjadi sebesar
2.763.574. namun pada tahun 2017 konsumsi kedelai lokal masih terpenuhi dengan sisa pada tahun tersebut  adalah  107.295  ton.  Untuk  tahun  2018  dan  2019  jumlah  suplai  relative  meningkat  setiap
tahunnya  sedangkan  untuk  konsumsi  kedelai  pada  tahun  2018  mengalami  penurunan  dari  tahun sebelumnya namun kembali mengalami peningkatan pada tahun 2019 yaitu diangka 2.713.755.
Kesimpulan
Berdasarkan  pengolahan  data  dan  hasil  analisis  data  yang  di  dapat  mengacu  pada  masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut:
a. FBSfood  balance  sheet  project  sangat  berguna  untuk  melihat  keterpenuhan  asupan  kedelai
pada tahun terntentu.
b. Peramalan dengan menggunakan metode holt-
winter’s dalam menyusun FBS dianggap tepat untuk meramalkan  supply dan demand kedelai untuk 5 periode kedepan karena melihat pola
data yang terindikasi membentuk pola data trend baik untuk data supply maupun demand.
c. Secara keseluruhan perkiraan untuk 5 periode kedepan asupan konsumsi dalam negeri masih
terpenuhi,  dan  terjadi  peningkatan  secara  terus  menerus  dari  tahun  ketahun  dan  puncaknya adalah jumlah konsumsi kedelai tertinggi yaitu pada tahun 2015 jumlah asupan kedelai dalam
negeri yaitu 2.698.785 dengan suplai kedelai sebesar 3.214.070 dan menyisakan ending stock
sebesar 515.284 ton.
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama  penyusunan  makalah  ini  telah  banyak  mendapat  bimbingan  dan  bantuan  dari berbagai  pihak.  Maka  dari  itu,  pada  kesempatan  ini  penyusun  bermaksud  menyampaikan  ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
138 1.  Allah SWT, atas rahmat, kesehatan, karunia dan petunjuk yang telah diberikan.
2.  Nabi Muhammad SAW. 3.  Kedua  orang  tua  saya  tercinta,  Adik-adik  serta  keluarga  saya  yang  selalu  memberikan
semangat, doa dan dukungan selama saya menyusun makalah ini. 4.  Bapak  Dr.  RB.  Fajriya  Hakim,M.Si,  selaku  ketua  jurusan  statistika  dan  sekaligus  sebagai
dosen  pembimbing  saya,  yang  telah  banyak  memberikan  dukungan,  masukan  yang membangun  membimbing  saya,  memberikan  arahan  dan  memberikan  saran  dalam
menyusun makalah ini. 5.  Ibu  Aruh  Handini  Primandaei  S.Si,  M.Sc,selaku  dosen  pengampu  mata  kuliah  Analisis
Runtun  Waktu  yang  telah  ikut  membantu  memberikan  masukan  dalam  proses  penyusunan makalah.
Terima  kasih  kepada  semua  pihak  lainnya  yang  telah  memberikan  bantuan  sehingga makalah  ini  dapat  diselesaikan.  Semoga  makalah  dalam  rangka  mengikuti  seminar  nasional  ini
dapat memberikan manfaat kepada penulis dan semua orang yang membaca laporan ini. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
[Afsis]  ASEAN  Food  Security  Information  System.  2015.  Soy  Bean  Balance  sheet  of  Indonesia. http:www.afsisnc.orgstatisticsdataselected.12 Februari 2015.
[Afsis] ASEAN
Food Security
Information System.
2015. Database
Query.http:www.afsisnc.orgstatisticsdatabase-query. 12 Februari 2015. Annisa,  Andi  Kresna Jaya dan Adi Suwandi. 2015. Peramalan Data Time Series dengan Metode
Penghalusan Eksponensial Holt-Winter. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin Makasar.
Arriyoso. 2010. Model Holt Winter. https:ariyoso.wordpress.com. 18 Juni 2015 [FAO]  Food  and  Agriculture  Organization  of  The  United  Nations.2015.Food  Balance
Sheet.http:faostat3.fao.orgdownloadFBCCE. 12 Februari 2015. Makridakis,  Mc.Gee,  dan  Wheelwringht.  1999.  Metode  dan  Aplikasi  Peramalan.Terjemahan
Ir.Hari  Suminto  dari  forecasting  :  Methods  Applocation,  Second  Edition  Jakarta:  Binarupa Aksara.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
139 [Pusdatin]  Pusat  Data  dan  Sistem  Informasi  Pertanian  Kementerian  Pertanian.  2014.  Outlook
Komoditas  Pertanian  Subsektor  Tanaman  Pangan  Kedelai  2014.  Pusat  Data  dan  Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta.
SAS  institute  Inc.  1988. SASEST User’s Guide, Version 6, First Edition. SAS SAS institute Inc.
USA Silfiani,
Mega. 2011.
Holt-Winter Seasonal
dan Trend
Smoothinh. http:simegs.blogspot.com201107. 12 Februari 2015.
Waryanto,Budi.  2015.  Analisis  Keberlanjutan  Usaha  Tani  Bawang  Merah  di  Kabupaten  Nganjuk Jawa Timur. Disertasi. IPB Bogor.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
140
OPINI MASYARAKAT ATAS HOTEL BERBASIS SYARIAH DI KOTA YOGYAKARTA
Luthfi Yuliana Utami
1
, Sri Siska Wirdaniyati
1
, Dian Pravitasari
1
, Cindy Florencia B
1
, Wuri Permadiningtyas
1
, Baiq Yulia R
1
, Unib Sedya P
1
, Kariyam
2
1
Mahasiswa Prodi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Prodi Statistika Universitas Islam Indonesia Luthfiyuliana441gmail.com, kariyamuii.ac.id
ABSTRAK
Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  bagaimana  opini  masyarakat terhadap  hotel  berbasis  syariah  di  Kota  Yogyakarta.  Teknik  sampling  yang  digunakan
menggunakan  metode  nonprobability  sampling,  karena  populasi  yang  diteliti  infinite jumlah  populasi  tidak  diketahui  yaitu  accidental  sampling  dengan  adalah  analisis
deskriptif  kualtitatif.  Dari  hasil  penelitian  tentang  hotel  syariah  di  Kota  Yogyakarta diperoleh bahwa opini masyarakat memilih 53,97 untuk mengoptimalkan fasilitas hotel,
38.92 untuk mengoptimalkan pelayanan, dan 7.11 untuk mengoptimalkan pengelolaan. Sebanyak 83.33 hotel syariah di Kota Yogyakarta telah memenuhi kriteria multak usaha
hotel  syariah  berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pariwisata  dan  Ekonomi  Kreatif  Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pedoman Pe nyelenggaraan Usaha Hotel Syariah.
Kriteria  mutlak  yang  belum  memenuhi  meliputi:  penyekat  antara  urinoir  satu  dengan urinoir yang lain untuk menjaga pandangan, dapurpantry khusus yang mengolah makanan
dan  minuman  yang  halal  yang  terpisah  dari  dapur  biasa,  informasi  jadwal  waktu  shalat, dan spa hanya melayani pijat kesehatan dan perawatan kecantikan.
Kata kunci: hotel, syariah, kualitatif, accidental
ABSTRACT
The  purpose  of  this  research  was  to  determine  how  public  opinion  thinking  about shariah-based hotel in Yogyakarta. The sampling technique using nonprobability methode,
because  the  population  research  infinite  total  population  is  unknown  is  accidental sampling  with  the  descriptive  qualitative  analysis  from  the  result  of  research  onshariah
hotel  in  Yogyakarta  showed  that  53,97  of  public  opinion  choose  to  optimize  the  hotel fasilities, 38,92 to optimize the service, and 7,11 to optimize the management. The total
of 83,33 of sharia hotel in the city of Yogyakarta has met the criteria mutlak sharia hotel business  based  on  the  Regukation  of  the  Minister  of  Turism  and  Creative  Economy,
Republic  of  Indonesia  Number  2  Year  2004  concerning  Guideline  held  by  Bisnis  Hotel Shariah. Criteria absolute that not include: insulation between the urinal one with a urinal
another  to  maintain  the  view,  kitchen    pantry  special  process  food  and  drink  kosher separate  from  regular  kitchen,  schedule  information  prayer  time,  and  spa  only  serve
massage health and beauty treatments
.
Key word: hotel, sharia, qualitative, accidental
PENDAHULUAN
Kota  Yogyakarta  merupakan  salah  satu  kota  terbesar  di  Indonesia  dengan  perkembangan ekonomi  yang  sangat  baik.  Hal  tersebut  sangat  didukung  oleh  perkembangan  atau  kemajuan  di
bidang  pariwisata  sehingga  banyak  pelaku  usaha  yang  mengadakan  usaha  penginapan  yang diperuntukkan  kepada  orang-orang  yang  sedang  melakukan  perjalanan.  Salah  satu  usaha  yang
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
141 diminati  oleh  pelaku  usaha  di  kota  Yogyakarta  adalah  kegiatan  usaha  hotel.  Usaha  ini  selain
memberikan keuntungan bagi pelaku  usaha juga dapat meningkatkan pendapatan pemerintah kota Yogyakarta.
Pada saat ini hotel sudah berkembang menjadi sebuah bidang bisnis yang sangat menjanjikan, dimana  semua  masyarakat  modern  yang  pergi  keluar  kota  untuk  urusan  pekerjaan  atau  hiburan
sangat  membutuhkan  jasa  penginapan  atau  hotel.  Oleh  karena  itu,  hotel  menjadi  salahsatu pendorong utama dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Sehingga bisnis hotel
memiliki  prospek  yang  sangat  menjanjikan  meskipun  dalam  pengelolaannya  membutuhkan  modal usaha  yang  besar  dan  tenaga  kerja  yang  banyak.  Akan  tetapi  tidak  sedikit  dari  para  pengusaha-
pengusaha  yang  ada  di  Indonesia  tergiur  dan  mulai  menanamkan  modalnya  dibidang  perhotelan demi memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya disamping memberikan kenyaman bagi tamu
hotel. Seiring  dengan  semakin  berkembangnya  Islam  di  Indonesia,  saat  ini  banyak  lembaga  yang
menerapkan  prinsip  syariah  dalam  menjalankan  usahanya,  seperti:  perbankan  syariah,  asuransi syariah,  reksadana  syariah,  pasar  modal  syariah  hingga  sektor  bisnis  di  bidang  perhotelan  juga
menerapkan prinsip syariah. Konsep  hotel  syariah  berbeda  dengan  hotel  konvensional.  Diantaranya  dengan  membatasi
layanan-layanan  tertentu.  Makanan,  minuman,  dan  restoran  harus  bersertifikat  halal  dari  Majelis Ulama Indonesia MUI. Bahkan ada seleksi tamu dalam pelayanan hotel, artinya tidak semua tamu
bisa  diterima  untuk  menginap  di  hotel  syariah.  Selain  dari  itu,  produk  syariah  bagus  untuk  semua orang,  bukan  hanya  untuk  muslim  saja.  Menurut  Kepala  Perwakilan  Bursa  Efek  Indonesia  BEI
Daerah Istimewa Yogyakarta, Irfan Noor Riza, mengungkapkan bahwa di DIY ada 11.941 investor. Peminat  produk  syariah  sangat  besar  yakni  sekitar  40  dari  total  investor  atau  sekitar  4.776
nasabah Harian Jogja, 2015. Pemberian label “Syariah” pada Hotel Syariah, bukan hanya sekedar klaim pihak pengelola
semata, karena “Syariah” oleh para ahli hukum Islam, diartikan sebagai “seperangkat peraturan atau ketentuan dari Allah untuk manusia yang disampaikan melalui Rasul-
Nya” Al-Sahdili dalam P3EI UII, 2013. Sehingga dalam program Wisata Syariah yang dicanangkan oleh pemerintah, baik oleh
pemerintah  pusat  melalui  Kemenparekraf  maupun  pemerintah  daerah,  hotel-hotel  yang  ada  akan disertifikasi  oleh  LPPOM  MUI,  mana  yang  memenuhi  unsur  Syariah  dan  mana  yang  tidak.
Sertifikasi  hotel  tersebut  dilihat  dari  cara  penyediaan  tempat  dan  alat  shalat  serta  penunjuk  arah kiblat di kamar hotel, atau penyajian makanan yang halal serta penyediaan minuman non-alkohol di
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
142 bar  sebuah  hotel.  Sertifikasi  itu  menunjukkan  betapa  penyediaan  fasilitas  dan  sarana  di  hotel
tersebut termasuk dalam kategori Muslim Friendly, atau yang lebih dikenal dengan istilah “Ramah
bagi Umat Islam” LPPOM MUI dalam bisnis.com, 2014. Berdasarkan  peraturan  menteri  pariwisata  dan  ekonomi  kratif  nomor  2  tahun  2014  tentang
pedoman  penyelenggaraan  usaha  hotel  syariah,  pemerintah  membagi  golongan  menjadi  hotel syariah  hilal-1  dan  hotel  syariah  hilal-2.  Hilal-1  adalah  penggolongan  untuk  usaha  hotel  syariah
yang  dinilai  memenuhi  seluruh  kriteria  usaha  hotel  syariah  yang  diperlukan  untuk  melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. Sedangkan hotel syariah hilal-2 adalah penggolongan untuk
usaha  hotel  syariah  yang  dinilai  memenuhi  seluruh  kriteria  usaha  hotel  syariah  yang  diperlukan untuk melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim.
Usaha  hotel  syariah  adalah  usaha  hotel  yang  penyelenggaraannya  harus  memenuhi  kriteria usaha  hotel  syariah  yang  mencangkup  aspek  produk,  pelayanan,  dan  pengelolaan.  Di  bawah  ini
adalah  standar  aspek-aspek  Hotel  syariah  untuk  kategori  Hilal-1  dan  kategori  Hilal-2  yang  telah ditetapkan  pemerintah.  Kategori  Hilal-1  meliputi  aspek  produk  yang  terdiri  dari  8delapan  unsur
dan 27dua puluh tujuh sub unsur, aspek pelayanan terdiri dari 6enam unsur dan 20dua puluh sub unsur, dan aspek pengelolaan yang terdiri dari 2 dua unsur dan 2 dua sub unsur.
Opini  publik  digambarkan  sebagai  proses  menggabungkan  pikiran,  perasaan  dan  usul  yang diungkapkan oleh warga negara secara pribadi terhadap pilihan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pemerintah  yang  bertanggung  jawab  atas  dicapainya  ketertiban  sosial  dalam  situasi  yang mengandung  konflik  dan  perselisihan  pendapat.  Opini  publik  memiliki  tiga  unsur  Arifin,  2011
yaitu pertama, ada isu peristiwa atau kata-kata yang aktual, penting dan menyangkut kepentingan umum  yang  disiarkan  melalui  media  massa.  Kedua,  ada  sejumlah  orang  yang  mendiskusikan  isu
tersebut,  sampai  menghasilkan  kata  sepakat  mengenai  sikap,  pendapat  dan  pandangan  mereka. Ketiga, pendapat mereka diekspresikan atau dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan gerak-gerik.
Menurut  Blumer  dalam  Arifin  2011:195  Opini  publik  tidak  berarti  harus  merupakan  pendapat bulat dari semua orangeveryone, melainkan hanya pendapat sejumlah orangnumber of persons.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang  “Opini Masyarakat Atas Hotel  Berbasis  Syariah  Di  Kota  Yogy
akarta.”  Dengan  demikian  tulisan  ini  memiliki  tujuan untuk  mengetahui bagaimana opini masyarakat terhadap hotel syariah di Kota Yogyakarta.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
143
METODE PENELITIAN
Jenis  penelitian  yang  digunakan  oleh  peneliti  adalah  penelitian  kuantitatif.  Penelitian  ini menggunakan  metode  survei,  hal  ini  dilakukan  karena  penelitian  ini  lebih  banyak  mengkaji
sejumlah  besar  individu  atau  kelompok.  Sehingga  sangat  tidak  mungkin  melakukan  penelitian  ini secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensif dikarenakan jumlah unit yang telah diteliti
cukup besar. Objek
dalam penelitian
ini adalah
masyarakat yang
sedang atau
pernah mengunjungimenginap di sebuah hotel. Masyarakat yang akan menjadi responden dalam penelitian
ini adalah masyarakat dengan kriteria, umur di bawah 20 tahun sampai di atas 50 tahun, memiliki pengetahuan tentang informasi Hotel, dan sedang atau  pernah mengnap di sebuah hotel
Berdasarkan website masing-masing hotel syariah diketahui terdapat tiga di Kota Yogyakarta untuk  dijadikan  sebagai  objek  penelitian.  Berikut  ini  adalah  nama-nama  hotel  syariah  di  Kota
Yogyakarta: 1.
Hotel Namira Syariah. Alamat: Jalan Magelang km 4.5 depan TVRI 2.
Hotel Wisma Nendra Syariah. Alamat: Jalan Dagen No. 50 3.
Hotel Limaran 1. Alamat: Kawasan Titik Nol Yogyakarta, Malioboro, Beringharjo, Keraton. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas
dan  karakteristik  tertentu  yang  ditetapkan  oleh  peneliti  untuk  dipelajari  dan  kemudian  ditarik kesimupulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi  juga  bukan  sekedar  jumlah  yang  ada  pada  objeksubjek  yang  dipelajari,  tetapi  meliputi seluruh  karakteristiksifat  oleh  objek  atau  subjek  itu  Sugiyono,  2009.  Populasi  dalam  penelitian
ini adalah masyarakat sekitar Kota Yogyakarta yang sedang atau pernah menginap disebuah hotel. Sampel  adalah  bagian  dari  jumlah  dan  karakteristik  yang  dimiliki  oleh  populasi  tersebut
Sugiyono, 2009. Bila populasi besar dan tidak diketahui, maka tidak mungkin untuk  mempelajari semua  yang  ada  pada  populasi.  Hal  itu  disebabkan  karena  keterbatasan  data,  tenaga  dan  waktu.
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian diambil sesuai kebutuhan dan harus representatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode non
–probability sampling,  karena  populasi  yang  diteliti  infinite  jumlah  populasi  tidak  diketahui  yaitu  Accidental
sampling. Accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila
orang yang kebetulan ditemui sesuai dengan kriteria sampling yang dibutuhkan. Kriteria responden
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
144 yang  dibutuhkan  dalam  penelitian  ini  adalah  seseorang  yang  sedang  atau  pernah  menginap  di
sebuah hotel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode survei dengan kuisioner
dan  wawancara.  Kuisioner  yang  digunakan  adalah  kuisioner  online  dan  offline  yang  dibagikan kepada  responden  yang  dianggap  memenuhi  kriteria.  Kuisioner  yang  digunakan  bersifat  semi
terbuka.
HASIL DAN PEMBAHASAN Opini Masyarakat Atas Hotel Berbasis Syariah Di Kota Yogyakarta
Berikut ini adalah proporsi fasilitas hotel:
Gambar 1 . Diagram Proporsi Fasilitas Hotel Syariah
Analisis  deskriptif  seperti  pada  gambar  1.  mengenai  harapan  tentang  fasilitas  hotel  syariah menunjukkan  hasil  perhitungan  bahwa  sebanyak  46,27  dari  responden  adalah  memilih  untuk
mengoptimalkan  fasilitas  ibadah.  Hal  ini  merujuk  dari  sebuah  hadist  yang  menyerukan  bahwa seluruh  tempat  dimuka  bumi  ini  adalah  tempat  untuk  beribadah  kepada  Allah,  sebagaimana
diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda : “Seluruh bumi dijadikan tempat sholat dan untuk bersuci. Siapapun saja dari umatku yang
mendapati waktu shalat, maka sholatla h di tempat tersebut”. HR. Bukhari 438 dan Muslim 521
Menurut  KBBI,  hotel  adalah  bangunan  berkamar  banyak  yang  disewakan  sebagai  tempat untuk menginap. Untuk itu yang menjadi prioritas selanjutnya adalah pengoptimalan fasilitas kamar
tidur  tamu  sebesar  18,44.  Dimana  pengoptimalan  ini  adalah  untuk  tidak  menyediakan  akses pornografi  dan  tindakan  asusila  dalam  bentuk  apapun.  Bersamaan  dengan  fasilitas  kamar  ada
fasilitas  kamar  mandi  tamu  yang  mengahasilkan  opini  masyarakat  sebesar  15,97  untuk mengoptimalkan  kamar  mandi  yang  tertutup.Fasilitas  tambahan  berdasarkan  opini  masyarakat
9.33 18.44
15.97 46.27
9.99 0.00
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00
Fasilitas Toilet
Umum Fasilitas
Kamar Tidur Tamu
Fasilitas Kamar
Mandi Tamu
Fasilitas Ibadah
Fasilitas SPA
Proporsi Fasilitas Hotel Syariah
Proporsi
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
145 sebesar 9,99 untuk mengoptimalkan pengadaan spa yang ruang terapinya terpisah antara pria dan
wanita.  Sebesar  9,33  adalah  untuk  mengoptimalkan  fasilitas  toilet  umum  yang  praktis  dalam penggunaannya.
Gambar 2. Diagram Proporsi Layanan Hotel Syariah
Unsur penting dalam suatu perusahaan jasa adalah pelayanan. Menurut Tjiptono 2005 lima dimensi  kulitas  jasa  salah  satunya,  yaitu  reliabilitas,  diwujudkan  dengan  pelayanan  yang  tepat
kepada  seluruh  tamu  hotel.  Memberikan  pelayanan  terbaik  selalu  menjadi  salah  satu  misidalam mencapai tujuan. Pelayanan pada hotel syariah harus menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah
atau  pedoman  ajaran  Islam  baik  kepada  tamu  muslim  maupun  non-muslim.  Berdasarkan  hasil penelitian  ini  opini  masyarakat  mengarah  pada  adanya  pelayanan  informasi  yang  baik  dari
pelayanan  kantor  depan  sebesar  28,23,  terlebih  penginformasian  resto  halal  terdekat.  Pelayanan selanjutnya  sebesar  22,68  opini  masyarakat  untuk  mengoptimalkan  perlengkapan  ibadah  yang
bersih  dan  terawat.  Hal  ini  sesuai  dengan  konsep  syariah  yang  diusung.  Produk  makanan  dan minuman  halal  menjadi  peengotimalan  selanjutnya  sebesar  21,77.  Terlebih  lagi  produk  yang
diberikan bersertifikat halal dari MUI sebagai penjamin kehalalan produk guna meningkatkan rasa aman para tamu. Pelayanan tambahan yang menjadi opini masyarakat adalah sebesar 13,70 untuk
pelayanan  fasilitas  hiburan  untuk  meniadakan  fasilitas  hiburan  yang  mengarah  kepada  pornografi dan  pornoaksi  serta  tindakan  asusila.  13,62  sisanya  adalah  memilih  untuk  mengoptimalkan
pelayanan  olahraga,  rekreasi,  dan  kebugaran  yaitu  memberikan  instruktur  pria  untuk  tamu  pria, begitu juga degan tamu wanita.
28.23 22.68
21.77 13.62
13.70
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
P. Kantor Depan P. Tata Graha
Makanan dan Minuman
Olahraga, rekreasi, dan Kebugaran
Fasilitas Hiburan
Proporsi Layanan Hotel Syariah
Proporsi
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
146
Gambar3
. Diagram Prioritas Manajemen Hotel Syariah Realitas  klaim  dan  label  syariah  bukan  menjadi  hal  yang  salah  selama  pihak  manajemen
hotel tetap berusaha mengimplemantasikan aturan-aturan syariah. Konsep hotel syariah pada sebuah bisnis hotel menjadi menarik dikarenakan perkembangan hotel berbasis syariah sendiri kini menjadi
semakin  diminati  oleh  para  pengunjung.  Animo  masyarakat  untuk  menginap  di  hotel  syariah  pun menjadi semakin tinggi. Hal ini lah yang menjadi pengoptimalan seimbang 50 antara manajemen
usaha  menggunakan  sistem  syariah  dan  sumberdaya  manusia  yang  mengimplementasikan  prinsip syariah.  Jadi  yang  menjadi  salah  satu  alasan  kuat  mengapa  tamu  memilih  hotel  berbasis  syariah
daripada  hyangotel  konvensional  adalah  dikarenakan  rasa  aman  dan  hotel  dirasakan  nyaman  oleh para  tamu  keluarga  selain itu  hotel  berbasis  syariah  juga  terkesan  jauh  dari  hal-hal  negatif  karena
prinsipnya sudah mengikuti prinsip syariah.
Gambar 4
. Diagram Fasilitas, Pelayanan, dan Pengelolaan. Dari  hasil  penelitian  tentang  hotel  syariah  di  Kota  Yogyakarta  diperoleh  bahwa  opini
masyarakat memilih 53,97 untuk mengoptimalkan fasilitas hotel, 38.92 untuk mengoptimalkan
pelayanan, dan 7.11 untuk mengoptimalkan pengelolaan. Kesuaian  Hotel  Syariah  di  Kota  Yogyakarta  dengan  Kriteria  Multak  Usaha  Hotel  Syariah
berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah
50 50
20 40
60
Manajemen Usaha SDM
Proporsi Manajemen Hotel Syariah
Proporsi
53.97 38.92
7.11 0.00
20.00 40.00
60.00
Fasilitas Pelayanan  Pengelolaan
Proporsi
Proporsi
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
147 Berikut ini adalah diagram lingkaran untuk menggambarkan pemenuhan kriteria multak hotel
syariah di Kota Yogyakarta:
Gambar 5.
Kriteria Mutlak Hotel Syariah di Kota Yogyakarta Dari  sampel  hotel  yang  teliti,  83.33  hotel  syariah  di  Kota  Yogyakarta  telah  memenuhi
terhadap  Kriteria  Multak  Usaha  Hotel  Syariah  berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pariwisata  dan Ekonomi  Kreatif  Republik  Indonesia  Nomor  2  Tahun  2004  Tentang  Pedoman  Penyelenggaraan
Usaha Hotel Syariah. Sedangkan sisinya tidak memenuhi kriteria pada  penyekat antara urinoir satu dengan urinoir yang lain untuk menjaga pandangan, dapurpantry khusus yang mengolah makanan
dan  minuman  yang  halal  yang  terpisah  dari  dapur  biasa,  informasi  jadwal  waktu  shalat,  dan  Spa hanya melayani pijat kesehatan dan perawatan kecantikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan  pengumpulan  data  dan  analisis  proporsi,  dapat  diperoleh  kesimpulan  sebagai berikut:  Opini  masyarakat  tentang  hotel  berbasis  syariah  adalah  sebanyak  46,27  dari  responden
adalah  memilih  untuk  mengoptimalkan  fasilitas  ibadah,  pengoptimalan  fasilitas  kamar  tidur  tamu sebesar 18,44, fasilitas kamar mandi tamu yang mengahasilkan opini masyarakat sebesar 15,97
untuk  mengoptimalkan  kamar  mandi  yang  tertutup.Fasilitas  tambahan  berdasarkan  opini masyarakat  sebesar  9,99  untuk  mengoptimalkan  pengadaan  spa  yang  ruang  terapinya  terpisah
antara  pria  dan  wanita.  Sebesar  9,33  adalah  untuk  mengoptimalkan  fasilitas  toilet  umum  yang praktis dalam penggunaannya.
Opini  masyarakat  mengarah  pada  adanya  pelayanan  informasi  yang  baik  dari  pelayanan kantor depan sebesar 28,23, terlebih penginformasian resto halal terdekat. Pelayanan selanjutnya
sebesar  22,68  opini  masyarakat  untuk  mengoptimalkan  perlengkapan  ibadah  yang  bersih  dan terawat.  Sedangkan    proporsi  untuk    manajemen  usaha  menggunakan  sistem  syariah  dan
Penuh 83
Tidak Memenuh
i 17
Kriteria Mutlak
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
148 sumberdaya  manusia  yang  mengimplementasikan  prinsip  syariah  masing-masing  sebesar  50.
Selain  dari  itu,  83.33  hotel  syariah  di  Kota  Yogyakarta  telah  memenuhi  kriteria  mutlak  usaha hotel  syariah  berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pariwisata  dan  Ekonomi  Kreatif  Republik  Indonesia
Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pedoman Pe nyelenggaraan Usaha Hotel Syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Sahdili. 2013. Pemberian Label “Syariah” Pada Hotel Syariah. P3EI UII.
Arifin,  Anwar.  2011.  Komunikasi  Politik  Filsafat –  Paradigma  –  Teori-Tujuan  Strategi  dan
Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. ____________. 2011. Opini Publik. Jakarta : Penerbit Pustaka Indonesia.
Bukhari, dan Muslim. Hadist Riwayat 438 dan 521. KBBI. Pengertian Hotel. http:kbbi.web.id
LPPOM MUI. 2014. http:bisnis.com Peraturan  Menteri  Pariwisata  Ekonomi  Kreatif  republik  Indonesia  Nomer  2,  Pedoman
Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah, tahun 2014. Riza, Irfan Noor. 2015. Konsep Hotel Syariah. http:harianjogja.com
Sugiyono.  2009.  Metode  Penelitian  Bisnis  Pendekatan  Kuantitatif,  Kualitatif,  dan  RD. Bandung: Alfabeta
Tjiptono,  Fandy  dan  Gregodius  Chandra,  2005,Service,  Quality    Satisfaction,  Yogyakarta  : Penerbit Andi.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
149
PENERAPAN ETIKA BISNIS DALAM WIRAUSAHA BERBASIS SYARIAH Studi Kasus pada Toko Besi  Bangunan di Kabupaten Pati
Nanik Ermawati, Amin Kuncoro FakultasEkonomiUniversitas Muria Kudus
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Pesantren Mathali’il Falah Pati n444n111k
gmail.co m
ABSTRAK
Perkembangan  bisnis  dengan  latar  belakang  agama,  yaitu  Syari’ah  kian  marak  dan menjamur.  Salah  satu  usaha  yang  berlatar  belakang  syaria’ah  adalah  toko  besi  dan
bangunan.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  penerapan  etika  bisnis  berbasis syariah  pada  toko  besi  dan  bangunan  dalam  kegiatan  bisnisnya.  Penelitian  ini  dilakukan
pada  toko  besi  dan  bangunan  “Rina  Khatulistiwa”  di  Kabupaten  Pati.  Fokus permasalahan  dalam  penelitian  ini  tentang  bagaimana  penerapan  etika  bisnis  tentang
kesejahteraan  karyawan  dan  pelayanan  terhadap  pelanggan  toko  dalam  perspektif syari’ah.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research dengan sifat
penelitian deskriptif dan untuk memecahkan masalah dengan pendekatan normatif dengan analisa  kualitatif.  Informasi  data  di  ambil  dari  pemilik  toko,  karyawan  toko,  pelanggan
toko.  Data  diperoleh  melalui  observasi  dan  wawancara  ke  tempat  penelitian  secara langsung.  Setelah  data  terkumpul  kemudian  di  analisa  menggunakan  metode  kualitatif
dengan  cara  induktif.  Hasil  penelitian  ini  membuktikan  bahwa  praktek  etika  bisnis  yang dilakukan  oleh  UD  Rina  Khatulistiwa  dalam  pemenuhan  kesejahteraan  karyawan  sudah
sesuai  dengan  syariah,  dan  pelayanan  terhadap  pelanggan  toko  sudah  sesuai  dengan prinsip syariah.
Kata Kunci : bisnis berbasis syariah, etika bisnis, kesejahteraan karyawan.
ABSTRACT
Business  development  with  religious  backgrounds,  namely  Shariah  increasingly prevalent and flourishing. One of the business background to shariah is a hardware store
and building. This study aims to determine the application of sharia-based business ethics at the hardware and building store in its business activities. This research was conducted
at  the  hardware  store  and  building  Rina  Khatulistiwa  in  Pati  regency.  The  problem  of this  study  on  how  the  implementation  of  business  ethics  on  the  welfare  of  employees  and
customer  service  in  the  store  Shariah  perspective.The  method  used  in  this  research  is  a field  research  with  descriptive  study  nature  and  to  solve  problems  with  the  normative
approach  with  a  qualitative  analysis.  Data  information  is  taken  from  shopkeepers,  store employees,  customers  shop.  Data  obtained  through  observations  and  interviews  to  the
research directly. After the data collected then analyzed using qualitative methods by way of  inductive. Results  of  this  study  prove  that  the  practice  of  business  ethics  conducted  by
UD Rina Khatulistiwa in the fulfillment of employee benefits has been in accordance with sharia, and customer service shop is in conformity with Islamic principles.
Keywords: Sharia-based business, business ethics, employee welfare, service.
PENDAHULUAN
Perkembangan  bisnis  dengan  latar  belakang  agama,  yaitu  Syari’ah  kian  marak  dan menjamur.  Seiring  dengan  kesadaran  masyarakat  Indonesia  yang  mayoritas  penduduknya  muslim
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
150 terhadap penggunaan dan pemanfaatan produk barang maupun jasa yang halal dan barokah, maka
peran  produsen  atau  perusahaan-perusahaan  berbasis  syariah  menjadi  sebuah  alternative  masa depan  yang  sangat  menjanjikan  Adimas  Fahmi,  2013.  Bisnis  dengan  berbasis  syariah  akan
membawa  wirausaha  muslim  kepada  kesejahteraan  dunia  dan  akhirat  dengan  selalu  memenuhi standar etika perilaku bisnis yaitu : taqwa, kebaikan, ramah, amanah Hasan Ali,  2009. Wirausaha
muslim hendaknya memiliki perilaku yang baik seperti bertindak ramah kepada konsumen Hasan Ali, 2009.
Perilaku  yang  baik  dalam  hal  ini  bisa  dilihat  dalam  aspek  pelayanan  karyawan  terhadap pelanggan  toko.  Pelanggan  toko  merupakan  salah  satu  faktor  yang  menentukan  tingkat  penjualan
toko. Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik berupa barang maupun pelayanan hendaknya  memberikan  yang  berkualitas,  jangan  memberikan  yang  buruk  atau  tidak  berkualitas
kepada orang lain.Seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267: yang Artinya:
“Hai  orang–orang  yang  beriman,nafkahkanlah  dijalan  Allah  sebagian  dari  hasil usahamu  yang  baik
–baik  dan  sebagian  dari  apa  yang  kami  keluarkan  dari  bumi untuk  kamu  dan  janganlah  kamu  memilih  yang  buruk
–buruk  lalu  kamu  nafkahkan darinya  padahal  kamu  sendiri  tidak  mau  mengambilnya  melainkan  dengan
memicingkan mata terhadapnya.Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji
” DepartemenAgama RI, 2004:46. Menurut  Thorik  G.  dan  Utus  H.  2006:77  pentingnya  memberikan  pelayanan  yang
berkualitas  disebabkan  pelayanan  service  tidak  hanya  sebatas  mengantarkan  atau  melayani. Service berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga penyampaiannyapun akan mengenai
heart  share  konsumen  dan  pada  akhirnya  memperkokoh  posisi  dalam  mind  share  konsumen. Dengan  adanya  heart  share  dan  mind  share  yang  tertanam,  loyalitas  seorang  konsumen  pada
produk atau usaha perusahaan tidak akan diragukan. Islam menganjurkan setiap pelaku bisnis untuk bersikap  profesional  yakni  dapat  bekerja  dengan  cepat  dan  tepat  sehingga  tidak  menyia-nyiakan
amanat  yang  menjadi  tanggung  jawabnya,  sebagaimana  terdapat  dalam  hadis  Rasulullah  saw diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya:
“apabila amanat disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya, berkata seseorang: bagaimana caranya menyia-nyiakan amanat ya Rasulullah? Berkata Nabi: apabila
diserahkan  sesuatu  pekerjaan  kepada  yang  bukan  ahlinya,  maka  tunggulah
kehancurannya” Thorik G. dan Utus H., 2006:116. Adiwarman  Karim  2003:73  menjelaskan  bahwa  baik  buruknya  perilaku  bisnis  para
pengusaha menentukan sukses- gagalnya bisnis yang dijalankan. Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 159
menjelaskan Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya  kamu  bersikap  keras  lagi  berhati  kasar,  tentulah  mereka  menjauhkan  diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka; mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan  bermusyawarahlah  dengan  mereka  dalam  urusan  itu.  Kemudian  apabila  kamu telah  membulatkan  tekad,  maka  bertawakallah  kepada  Allah.  Sesuangguhnya  Allah
menyukai  orang-orang  yang  bertawakal  kepada-Nya
”  Departemen  Agama  RI, 2004:72
Berdasarkan  ayat  diatas,  jelas  bahwa  setiap  manusia  dituntun  untuk  berlaku  lemah  lembut agar orang lain merasakan kenyamanan bila berada disampingnya.  Apalagi dalam  pelayanan  yang
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
151 mana  konsumen  banyak  pilihan,  bila  pelaku  bisnis  tidak  mampu  memberikan  rasa  aman  dengan
kelemah  lembutannya  maka  konsumen  akan  berpindah  ke  perusahaan  lain.  Pelaku  bisnis  dalam memberikan  pelayanan  harus  menghilangkan  jauh  jauh  sikap  keras  hati  dan  harus  memiliki  sifat
pemaaf  kepada  pelanggan  agar  pelanggan  terhindar  dari  rasa  takut,  tidak  percaya,  dan  perasaan adanya bahaya dari pelayanan yang diterima.
Karyawan yang baik akan menjalankan tugas dengan baik, oleh karena itu perusahaan harus memberikan reward atas kerja keras yang telah dilakukan oleh karyawan. Dalam hal ini perusahaan
wajib  memenuhi  hak  sebagai  seorang  karyawan.    Menurut  Muhammad,  2008  ada  empat  prinsip untuk  memuliakan  hak-hak  pekerja  1  kemerdekaan  manusia,  2  kemuliaan  derajat  manusia,  3
keadilan dan anti-diskriminasi, 4 kelayakan upah pekerja.
Upah  atau  gaji  adalah  hak  pemenuhan  ekonomi  bagi  pekerja  yang  menjadi  kewajiban  dan tidak  boleh  diabaikan  oleh  para  majikan  atau  pihak  yang  mempekerjakan.  Sebegitu  pentingnya
masalah upah pekerja ini, Islam memberi pedoman kepada para pihak yang mempekerjakan orang lain  bahwa  prinsip  pemberian  upah  harus  mencakup  dua  hal,  yaitu  adil  dan  mencukupi.  Prinsip
tersebut terangkum dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Al-
Baihaqi, “Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang
dikerjakan.” Seorang pekerja berhak menerima upahnya ketika sudah mengerjakan tugas-tugasnya, maka  jika  terjadi  penunggakan  gaji  pekerja,  hal  tersebut  selain  melanggar  kontrak  kerja  juga
bertentangan  dengan  prinsip  keadilan  dalam  Islam.  Selain  ketepatan  pengupahan,  keadilan  juga dilihat dari proporsionalnya tingkat pekerjaan dengan jumlah upah yang diterimanya.
Di  masa  sekarang,  proporsionalitas  tersebut  terbahasakan  dengan  sistem  UMR  Upah Minimum Regional. Lebih dari itu, Islam juga mengajarkan agar pihak yang mempekerjakan orang
lain  mengindahkan  akad  atau  kesepakatan  mengenai  sistem  kerja  dan  sistem  pengupahan,  antara majikan  dengan  pekerja.  Jika  adil  dimaknai  sebagai  kejelasan  serta  proporsionalitas,  maka
kelayakan  berbicara  besaran  upah  yang  diterima  haruslah  cukup  dari  segi  kebutuhan  pokok manusia,  yaitu  pangan,  sandang  serta  papan.  Oleh  karena  itu  perusahaan  dan  karyawan  pada
hakekatnya  saling  membutuhkan,  karyawan  adalah  asset  perusahaan  karena  tanpa  adanya  sumber daya  manusia  maka  perusahaan  tidak  akan  bisa  berjalan,  begitu  juga  karyawan  tidak  dapat
menunjang  kesejahteraan  hidupnya  tanpa  adanya  perusahaan  sebagai  tempat  mencari  nafkah sekaligus  implementasi  dari  disiplin  ilmu  yang  mereka  miliki  sendiri  Hasibuan,  2003.  Maka
karyawan  harus  diperhatikan  kesejahteraannya  jangan  hanya  dituntut  kewajibannya  saja  dengan berbagai macam beban pekerjaan, begitu pula dengan karyawan  yang jangan hanya menuntut hak
mereka  tetapi  pekerjaan  dan  tanggung  jawab  sebagai  karyawan  tidak  diselesaikan.  Namun  masih ada perusahaan yang kurang memperhatikan karyawannya sehingga karyawan menjadi kehilangan
motivasi, malas, dan terkesan tidak baik hasil pekerjaannya. Sehingga mereka beranggapan bahwa sekeras  apa  pun  mereka  bekerja  perusahaan  tidak  mempedulikan  mereka,  apalagi  untuk
memberikan kesejahteraan dan imbalan yang layak untuk mereka.
Untuk  memcegah  terjadinya  tindakan  karyawan  yang  tidak  diinginkan  oleh  perusahaan, maka tugas manajemen perusahaan yang  harus memenuhi tuntutan karyawan dengan memberikan
kesejahteraan  yang  adil  dan  bijaksana,  semua  itu  dilakukan  demi  terciptanya  kesejahteraan karyawan  dan  kesejahteraan  perusahaan.  Rasulullah  Shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam  mempertegas
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
152 pentingnya  kelayakan  upah  dalam  sebuah  hadis:  “Mereka  para  budak  dan  pelayanmu  adalah
saudaramu,  Allah  menempatkan  mereka  di  bawah  asuhanmu,  sehingga  barangsiapa  mempunyai saudara  di  bawah  asuhannya  maka  harus  diberinya  makan  seperti  apa  yang  dimakannya  sendiri
dan memberi pakaian seperti apa yang dipakainya sendiri, dan tidak membebankan pada mereka tugas yang sangat berat, dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah
membantu  mereka  mengerjakannya.”  HR.  Muslim.  Pengusaha  diberbolehkan  memiliki  harta namun  kepemilikannya  bukanlah  untuk  dirinya  saja,  karena  seharusnya  juga  memperhatikan
kondisi  lingkungan  sekitar  yang  perlu  dibantu  sehingga  ada  fungsi  sosial  di  dalamnya.  Pengusaha selalu berpedoman pada segitiga abadi yang menggambarkan hubungan antara Allah SWT sebagai
penguasa tunggal, dengan harta dan manusia Buchari Alma, 2007.
Betapa pentingnya hubungan antara pengusaha, karyawan dan pelanggan maka ketiga aspek tersebut  harus  bisa  di  kelola  dengan  baik.  Pengelolaan  itu  harus  didasarkan  dengan  etika  yang
berlaku.  Etika  dibutuhkan  dalam  perusahaan  untuk  menghindari  persaingan  serta  mewujudkan bisnis  yang  sehat,  maka  dikenal  istilah  etika  bisnis.  Etika  bisnis  yang  digunakan  untuk
mengendalikan  persaingan  bisnis  agar  tidak  menjauhi  norma-norma  yang  ada.  Pandangan  etika kontemporer  berbeda  dari  sistem  et
ika  syari’ah.  Ada  enam  sistem  etika  yang  menjadi  acuan pemikiran  etika  bisnis  yaitu  :  kepentingan  pribadi  relativisme,  perhitungan  untung  rugi
utilitarianisme,  kewajiban  universalisme,  hak,  kepentingan  individu  dan  keadilan  Rafik  Isa, 2004.  Etika  b
isnis  Syari’ah  menjamin,  baik  pebisnis,  mitra  bisnis,  maupun  konsumen,  masing masing akan saling mendapatkan keuntungan Johan  Arifin, 2009. Dalam realitas bisnis kekinian
terdapat  kecenderungan  bisnis  tanpa  memperhatikan  etika.  Disinilah  peran  dari  syari ’ah  sebagai
suatu sistem yang bisa menjawab permasalahan tersebut. Variasi produk syariah yang bermunculan saat ini ternyata tidak lebih dari sekedar ‘berganti nama’. Secara paradigmatic sebuah perusahaan
bisa saja tetap berpijak pada konsep bisnis sekuler-kapitalistik, tapi di poles dengan polesan syariah atau tepatnya etika syari’ah, seperti : jujur, amanah dan sejenisnya. Selanjtnya  yang penting bagi
perusahaan itu mendapatkan market share yang menguntungkan di pasar syariah.
Religion  brand  sebagaimana  produk  syariah  kini,  meski  mungkin  pangsa  pasarnya  lebih spesifik  dan  sangat  segmented,  sangat  mungkin  dalam  waktu  dekat  akan  menjadi  produk  yang
banyak dibutuhkan oleh semua orang, bukan saja umat Syari’ah. Inilah tantangan kita, khususnya bagi  pengusaha  m
uslim  untuk  membangun  peradaban  bisnis  yang  syar’i.  Bukan  saja  sekedar polesan,  tapi  juga  asas,  konsep,  manusia,  implementasi  dan  hasil  yang  benar-benar  menampilkan
sosok bisnis berbasis syariah yang utuh, unik dan barokah. Berdasarkan  fenomena  di  atas,  maka  peneliti  memilih  Toko  Bangunan  Rina  Khatulistiwa
sebagai  objek  penelitian  dengan  alasan  toko  ini  merupakan  toko  bangunan  yang  sudah  dua  puluh tahun  berdiri  dan  terlama  di  Kecamatan Wedarijaksa  Kabupaten  Pati.  Selain itu  pemilik  dari  toko
ini seorang haji dengan menjalankan bisnis nya menggunakan konsep syariah.
RUMUSAN MASALAH
Apakah pelayanan dan kesejahteraan karyawan UD Rina Khatulistiwa sesuai dengan prinsip syariah?  Sedangkan  tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  konsep  syariah  pelayanan
dan kesejahteraan karyawan UD Rina Khatulistiwa.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
153
Tinjauan Pustaka 1.
Pengertian Etika
Maryani  Ludigdo 2001, etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang
dianut  oleh  sekelompok  atau  segolongan  masyarakat  atau  profesi.  K.  Bertens,  dalam  buku berjudul Etika 1994, mendefinisikan etika sebagai berikut:
1  Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. .
2  Etika  adalah  nurani  bathiniah,  bagaimana  harus  bersikap  etis  dan  baik  yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya.
3  Etika  bersifat  absolut,  artinya  tidak  dapat  ditawar-tawar  lagi,  kalau  perbuatan  baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
4  Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
                