Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
632
2. Mengidentifikasi pH Saliva
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai kadar pH saliva 6,7 sebanyak 120 orang 66,7.
Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva menentukan pH dan kapasitas buffer saliva. pH saliva normal berkisar antara 6,7-7,0.Derajat keasaman pH dan kapasitas buffer
saliva dipengaruhi oleh rata-rata kecepatan aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut, kapasitas buffer saliva dan hormonal. Penurunan pH dalam rongga mulut dapat menyebabkan demineralisasi
elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkan pada kenaikan pH dapat terbentuk kolonisasi bakteri dan juga meningkatkan pembentukan kalkulus MARASABESSY, 2013.
Hasil pengamatan dan pengukuran pH saliva memberikan hasil yang cukup signifikan dimana terdapat perbedaan status pH, sebagian besar responden memiliki pH 6,7. Sebagian besar
responden mengalami peningktan bufer saliva, dapat dikatakan bahwa keseluruhan sampel pH-nya asam. Sebagian besar, responden mengalami gangguan gigi yang berupa gigi berlubang, hal ini
dikarenakan pH saliva yang asam sehingga menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat. Secara umum hasil yang cukup tinggi pada pengguna kontrasepsi pil dimana-mana
rata-rata PH 6,7 dan diikuti suntik dan implant rata-rata 6,4 dan 6,2.
3. Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Hormonal terhadap Kadar pH Saliva
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi pearson dengan tingkat signifikan α = 0,05 yang
mana didapatkan nilai asymp.sigh 0,014 α = 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya
ada hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kadar pH saliva. Sauer 2006 , mengemukakan bahwa peningkatan pH saliva dapat terjadi bila ada kenaikan
sekresi saliva karena adanya peningkatan jumlah ion bikarbonat yang berbanding lurus dengan kecepatan sekresi saliva terutama dari kelenjar parotis.
Kondisi fisiologis tubuh manusia khususnya wanita yang dapat menyebabkan perubahan pada jaringan periodontal terhadap plak bakteri karena terdapat adanya perubahan hormone pada
tuhun terutama pada estrogen dan progesterone dari kandungan kontrasepsi hormonal. Kandungan estrogen dan progesteron yang terdapat pada kontrasepsi hormonal akan
mempengaruhi peningkatan jumlah kortisol dalam saliva. Kortisol akan mempengaruhi sistem saraf simpatis melalui reseptor α dan β adrenergic sehingga menyebabkan peningkatan sekresi saliva
yang berujung pada peningkatan volume saliva. Peningkatan kecepatan sekresi saliva akan berakibat pada peningkatan jumlah bikarbonat yang pada akhirnya juga meningkatkan pH saliva
Sauer JR, 2006.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
633 Selain pengaruh hormone progesterone dan estrogen pada pat berpengaruh kontrasepsi
hormonal. Factor lain seperti makanan, minuman, obat-obatan dan juga pola stress dapat berpengaruh pada hasil penelitian. Jenis makanan minuman tertentu dapat meningkatkan dan
menurunkan status PH. Lamanya waktu makan dan minum sebelum maupun baru beraktivitas dapat mempengaruhi PH saliva.
Pada penelitian ini pH saliva pada pengguna kontrasepsi pil lebih tinggi dibandingkan pada pengguna kontrasepsi suntik dan implant. Hal ini diduga akibat efek dari kandungan hormone
progesterone dan estrogen dalam bentuk estradol yang terdapat pada kontreasepsi pil teriutama pil kombinasi akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kortisol jika dibandingkan dengan
kandungan hormone pada kontrasepsi suntik dan implant yang hanya mengandung hormone progesterone saja, sehingga akan memberikan hasil yang berbeda dalam peningkatan status pH.
Kandungan yang terdapat pada pil adalah estrogen Ethinyl estradiol EE dan Mestranol diubah di hepar menjadi EE yang aktif, progesteron dari kelompok Norethindron bervariasi antara 0,4
– 2 mg. Dosis progestin dari kelompok Norgestrel bervariasi anatar 0,05
– 0,15 mg.Progestin dari kelompok Norgestrel lebih baik dalam mengontrol perdarahan ireguler dibandingkan dengan
Progestin dari kelompo Norethindrone.
Dari penelitian yang saya lakukan pada penggunaan kontrasepsi pil kadar pHnya lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna kontrasepsi hormonal suntik dan implan hal ini diakibatkan efek
dari kandungan hormon progesteron dan estrogen dalam bentuk estradiol yang terdapat pada kontrasepsi pil akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kortisol, jika dibandingkan
dengan kontrasepsi hormonal suntik dan implan yang hanya mengandung hormon progesteron saja. Pada responden yang mengalami keasaman pH saliva akan mempengaruhi kesehatan mulut
terutama gigi, sehingga responden harus menjaga kesehatan mulut dan gigi. Karena keasaman kadar pH saliva mengakibatkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat yang nantinya akan
berupa pengeroposan gigi.
KESIMPULAN.
Ada pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kadar pH saliva di RB Muslimat Desa Selorejo Kec. Mojowarno Kab. Jombang. nilai asymp.sigh 0,014 α = 0,0.