Metode Pengumpulan dan Analisis Data

ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 87

2. Analisis Regresi

Berdasarkan analisis regresi menggunakan metode stepwise, diketahui bahwa karakter anti korupsi dapat memprediksi peningkatan kepuasan hidup dan emosi positif pegawai, serta penurunan emosi negatif pegawai. Karakter anti korupsi berupa berani dan bertanggung jawab memberi kontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kepuasan hidup sebesar 13.6 . Sedangkan karakter jujur memberi kontribusi secara signifikan terhadap peningkatan emosi positif pegawai sebesar 9.1 , serta memberi kontribusi secara signifikan pula terhadap penurunan emosi negatif sebesar 6.6 .

3. Analisis Varian

Berdasarkan analisis varians, diketahui bahwa terdapat perbedaan kepuasan hidup yang signifikans antara pegawai perguruan tinggi dengan pegawai perusahaan tekstil p = 0.008, serta antara pegawai pemerintah dengan pegawai perusahaan tekstil p = 0.003, namun tidak terdapat perbedaan kepuasan hidup yang signifikan antara pegawai perguruan tinggi dengan pegawai pemerintah p = 1.00. Pegawai perguruan tinggi dan pemerintah merasakan kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada pegawai perusahaan tekstil. Berdasarkan analisis data juga diketahui tidak terdapat perbedaan emosi positif p = 0.086 maupun emosi negatif p = 0.289 yang signifikan pada pegawai ketiga organisasi tersebut. Analisis data tentang karakter anti korupsi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakter anti korupsi yang signifikan antara pegawai perguruan tinggi dengan pegawai perusahaan tekstil p = 0.045, namun tidak terdapat perbedaan karakter anti korupsi yang signifikan antara pegawai perguruan tinggi dengan pegawai pemerintah p = 1.00, maupun antara pegawai pemerintah dengan pegawai perusahaan tekstil p = 0.103. Pegawai perguruan tinggi memiliki karakter anti korupsi yang lebih tinggi daripada pegawai pemerintah dan perusahaan tekstil. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter anti korupsi memberi kontribusi pada peningkatan kepuasan hidup dan emosi positif pegawai serta penurunan emosi negatif pegawai. Hasil penelitian ini mendukung kajian yang dilakukan Litman-Ovadia Davidovitch 2010 yang menemukan bahwa karakter yang baik berkorelasi positif dengan penyesuaian dalam pekerjaan dan dengan well-being pegawai. Riset mutakhir tentang karakter menunjukkan bahwa karakter lebih merupakan fungsi dari kepribadian daripada penalaran moral dan perkembangan kognitif Linley, Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 88 Maltby, Wood, Harrington, Peterson, Park, Seligman, 2007. Penelitian ini berasumsi bahwa karakter adalah fungsi dari kepribadian dan secara umum mendukung penelitian sebelumnya bahwa ada hubungan antara kepribadian dengan well-being Ryan Deci, 2001; Park dkk. 2004. Park, dkk 2004 menemukan bahwa zest energik, kerja keras dan love cinta, peduli memiliki kontribusi yang tinggi dengan kepuasan hidup. Zest yang dideskripsikan sebagai orang yang penuh semangat, tidak tanggung-tanggung dalam melakukan sesuatu, serta aktif serta love yang dicirikan oleh kedekatan dengan orang lain, mau berbagi, dan peduli memiliki hubungan erat dengan kepuasan hidup seseorang. Bukti empirik juga menunjukkan bahwa intervensi yang meningkatkan karakter akan menambah kepuasan hidup dan mengurangi depresi Proyer, dkk, 2011. Sedangkan penelitian ini menunjukkan bahwa karakter yang paling memiliki kontribusi terhadap kepuasan hidup pegawai adalah berani dan bertanggung jawab. Peterson dan Seligman Proyer, dkk, 2011 menyatakan bahwa karakter berkontribusi positif terhadap kehidupan yang sejahtera. Emosi positif juga dihasilkan dari karakter yang positif. Karakter yang kuat akan mengarahkan seseorang untuk memiliki emosi yang positif, memiliki kebermaknaan hidup lebih baik, lebih banyak menghasilkan prestasi, serta lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terungkap dalam Teori Seligman terbaru tentang well-being yang terdiri lima elemen yaitu emosi positif, engagement, relationship, meaning, dan achievement Proyer, dkk, 2011. Penelitian ini menemukan bahwa karakter yang paling memberi kontribusi terhadap peningkatan emosi positif dan penurunan emosi negatif adalah karakter jujur. Kejujuran pegawai akan meningkatkan emosi positifnya, sekaligus menurunkan emosi negatifnya dalam menjalankan tugas dalam pekerjaan dan kehidupan. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa: a. Karakter anti korupsi memprediksi kepuasan hidup pegawai, peningkatan emosi positif pegawai, dan penurunan emosi negatif pegawai. b. Responden pegawai perguruan tinggi dan pemerintah merasakan kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada responden pegawai perusahaan tekstil. c. Responden pegawai perguruan tinggi memiliki karakter anti korupsi yang lebih tinggi daripada pegawai pemerintah dan perusahaan tekstil.