Pengelolaan Tambak Berwawasan Lingkungan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
361 5. Memastikan tanah tidak mengandung pyritzat besi. Pyrit ditandai munculnya warna
kuning keemasan yang berlebihan pada tanah. 6. Kandungan pyrit diatasi dengan cara reklamasi, yaitu melakukan pengeringan,
pembalikan dan pencucian tanah, serta pembuangan air secara berulang. Untuk reklamasi tanah tambak secara total dilakukan dengan pengeringan selama berbulan-
bulan, pembalikan dan pencucian berkali-kali. Tidak perlu pemberian kapur. Reklamasi tidak dilakukan pada musim hujan.
7. Kemudahan akses transportasi akan mendukung kesuksesan budidaya.
Instalasi Pengolahan Air Limbah 1
Kolam Pengendapan
Prinsip dalam kolam pengendap adalah memisahkan padatan tersuspensi total suspended solid dalam air buangan dengan cara gravitasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur kecepatan mengendapnya. Dua sasaran pengendapan pertama dalam pengolahan air limbah adalah klarifikasi dan penebalan lumpur. Fungsi utama bak pengendap I adalah
mengendapkan partikel discrete. Unit ini juga dapat menurunkan konsentrasi BODCOD dalam aliran sehingga
membantu menurunkan beban pengolahan biologis pada tahapan pengolahan berikutnya. Unit ini dapat mengendapkan 50-70 padatan yang tersuspensi suspended solid dan
mengurangi 30-40 BOD. Efisiensi penghilangan dari partikel diskrit dengan ukuran, bentuk, densitas, dan
specific gravity yang sama tidak tergantung dari kedalaman bak, tetapi pada luas permukaan bak serta waktu detensi.
2 Kolam Biofilter
Proses biofilter digunakan untuk membunuh unsur pencemar yang berada di dalam petakan tambak udang vannamei melalui 2 tandon. Tandon pertama menggunakan indikator
Ikan Nila dan batu krikil. Ikan Nila berfungsi sebagai pemakan unsur pencemar organik. Tandon kedua menggunakan indikator ikan kakap putih dan batu krikil. Ikan kakap putih
berfungsi sebagai pemakan organisme liar yang terdapat didalam air yang dapat menyebabkan penyakit.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
362
3 Kolam Wetland
Penggunaan unit kolam wetland pada pengolahan air limbah tambak udang yaitu dengan menggunakan tanaman mangrove sebagai tanaman fitoremediasi untuk menyerap unsur
pencemar amonia NH
3
dan unsur pencemar lainnya. Pemilihan mangrove sebagai tanaman fitoremediasi dalam unit pengolahan ini adalah berdasarkan kemanfaatan mangrove
yang begitu luas. Desain kontruksi yang digunakan adalah kontruksi wetland dengan Sistem Aliran Permukaan. Sistem ini beroperasi yaitu air limbah dialirkan kedalam kolam wetland
dengan lebar sekitar 3-5 m, panjang lebih dari 100 m. Pengolahan air limbah tambak terjadi secara biologi karena kadar pencemar tersaring oleh akar mangrove yang terendam, di mana
pada daerah perakaran mangrove tumbuh mikroba. Hasil pengolahan air limbah tambak pada kolam wetland selanjutnya dialirkan dengan sistem sub surface ke dalam saluran di
luar sistem. Pengukuran debit air limbah pada selokan wetland secara sederhana berdasarkan rumus
Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum 2006, yaitu : 1. Menghitung luas selokan As, yang merupakan perkalian lebar dengan dalam selokan :
As = L x d 2. Menghitung kecepatan arus V, yaitu pembagian panjang lintasan L yang ditentukan
terlebih dahulu pada selokan yang akan diukur debitnya, dengan waktu tempuh pelampung T pada jarak L sebaiknya waktu tempuh dilakukan sekurang-kurangnya
tiga kali pengukuran, kemudian diambil rata-ratanya: V=LT
3. Perhitungan debit, yaitu perkalian antara luas permukaan As, dengan kecepatan aliran V:Q=As x V.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
363
Pemantauan Kualitas Air
Data kualitas air tambak bisa dibaca pada Gambar 2.
Gambar 2 . Data kualitas air tambak
Kelembagaan
Transfer informasi dan teknologi melalui kegiatan IbM oleh Universitas Islam Indonesia Yogyakarta mampu memperluas dan meningkatkan wawasan petambak dalam implementasi
budidaya tambak yang memperhatikan aspek lingkungan terprogram dan berkelanjutan. Tambak yang berwawasan lingkungan sebenarnya telah dipahami dan dilaksanaknan oleh sebagian pelaku
usaha tambak, walaupun secara kuantitas masih sedikit. Secara umum pelaksanaan budidaya udang yang ada masih belum memperhatikan aspek lingkungan daya dukung. Program IbM UII secara
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
364 kelembagaan telah mampu secara signifikan menggeser paradigma lama yang hanya berorientasi
pada aspek ekonomi semata ke paradigma yang lebih memperhatikan aspek lingkungan dan berkelanjutan.
Selanjutnya secara mandiri, diharapkan pembudidaya udang mampu mengimplementasikan teknologi probiotik dari kegiatan IbM UII untuk dapat meningkatkan hasil produksinya dengan
tetap menjaga aspek lingkungannya. Dalam hal ini pembudidaya juga dapat melakukan kultur probiotik dalam skala rumah tangga sehingga akan menekan biaya produksi yang berimbas pada
peningkatan rasio keuntungan usaha. Dengan aplikasi probiotik akan mampu meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan udang, menekan FCR Food Convertion Ratio, meningkatkan imunitas
udang sekaligus meningkatkan kualitas hasil panennya, sehingga akan menaikkan nilai jualnya menaikkan grade panen.
Penataan Kawasan
Penggunaan lahan di kawasan tambak udang bisa dilihat pada Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Peta penggunaan lahan di kawasan tambak udangyang diproses bersama antara tim UII
dan anggota mitra Program IbM ini juga menginisiasi penanaman pohon Pandan dan Cemara Laut guna
mengembalikan kualitas ekosistem di kawasan ini yang selama ini sudah mulai menurun karena kepentingan pengembangan tambak udang anpa melihat aspek lingkungan secara proporsional.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
365 Dokumentasi kegiatan penanaman tersbut bisa dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Penanaman Pandan dan Cemara Laut
PENUTUP Kesimpulan
Program IbM Tambak Udang Berwawasan Lingkungan telah terlaksana dengan dengan baik, antara lain sebagai berikut :
1. Aspek sumber daya manusia: telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan di lapangan mengenai teknis pengelolaan tambak berwawasan lingkungan.
2. Aspek Teknologi tepat guna: telah memberikan bantuan mengenai transfer teknologi pengolahan tambak probiotik, manajemen pengelolaan tambak berwawasan lingkungan, dan
best practice pengolahan tambak berwawasan lingkungan. 3. Kelembagaan: telah memberikan bimbingan dalam penyusunan struktur organisasi
kelompok tambak, merumuskan ADART, kerangka program kerja, dan legalitas organisasi. 4. Penataan kawasan: telah membantu kelompok tambak membuat pemetaan kawasan tambak
dan melakukan aksi penanaman pohon untuk mitigasi abrasi dan degradasi lahan. 5. Pengelolaan Limbah: tim telah melakukan sosialisasi untuk rekomendasi unit IPAL tambak
udang yang bisa diaplikasikan kelompok tambak
Rencana lanjutan
Setelah kegiatan IbM berakhir sebaiknya ada pendampingan lanjutan dari instansi pemerintah maupun swasta. UII berencana untuk memantau dan mendampingi apabila dibutuhkan.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
366 Dana yang akan dialokasikan adalah dana pengabdian masyarakat dari DPPM UII atau dari FTSP
UII. Kegiatan ini akan melibatkan beberapa mahasiswa juga untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Mengenal Lebih Dekat Ekoteknologi Sebagai
Pengendalian Pencemaran Air. ISBN 978-979-3197-61-6. Bandung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.
Boyd,C.E dan B.W. Green. 2002a. Coastel Water Quality Monitoring in Shrimp Farmming Areas, An Example From Example Honduras. Report Prepared Under The World Bank, NACA,
WWF and FAO Consotium Program On Shirmp Farming and The Environment. The Consortium. 29 Pages.
Boyd, C. E., dan C. S. Tucker. 1992b. Water Quality in Pond Soil Analyses for Aquaculture. Alabama Agriculture Experiment Station. United States. 183 h.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 h.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
367
PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR DAN CHAID TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Anne Mudya Yolanda
1
, Nurkholida Pratiwi
1
, Ihdina Saumiatul Fitria
1
, Siti Nirmala Untari
1
, Sisca Isa Bella
1
, Kariyam
2
1
Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia yolandamudyannegmail.com
ABSTRAK
Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi sekarang banyak digunakan di perguruan tinggi. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ini ditentukan oleh
persepsi mahasiswa atas efektivitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi dicapai apabila mahasiswa memperoleh pelayanan sesuai
dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Berdasarkan masalah tersebut, maka pada
makalah ini akan dibahas efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi, dengan tujuan untuk mengetahui media teknologi informasi yang paling diinginkan
mahasiswa terhadap pelayanan akademik. Analisis yang digunakan adalah pendekatan metode faktor dan CHAID. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelayanan akademik
berbasis teknologi informasi yang perlu ditingkatkan adalah jaminan assurance atas kualitas hasil pelayanan, kecepatan tanggapan responsiveness, dan emphaty. Dengan
menggunakan metode CHAID diperoleh hasil bahwa media untuk pelayanan akademik berbasis teknologi informasi yang paling diinginkan adalah menggunakan website
terutama mahasiswa semester satu, tiga, dan lima. Kata kunci: akademik, teknologi informasi, faktor, CHAID
ABSTRACT
Academic services based on information technology is now widely used in university. The success of these services are determined by the students perception of the
effectiveness of the services provided. Academic services based on information technology is achieved when students get services that required and expected. Based on these issues,
this paper concern about the effectiveness of academic services based on information technology, aim to determine the most desirable information media for academic services.
Data were analyzed with factor analysis and CHAID method. The results obtained that the academic services based on information technology needs to be improved is the assurance
on the quality of service, responsiveness, and empathy. Using the CHAID method showed that the most desirable media for academic services based on information technology is
website, especially for first, third, and fifth semester. Keywords: academic, information technology, factors, CHAID
PENDAHULUAN
Semakin pesatnya perkembangan di bidang teknologi, segala hal menjadi dianggap mudah dan instan dengan perkembangannya yang semakin modern tersebut. Gaya hidup masyarakat
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, salah satunya teknologi informasi. Interaksi yang terjadi dengan adanya bantuan teknologi informasi menjadi semakin mudah dan sangat membantu.
Teknologi informasi yang dimaksud adalah melalui jejaring sosial media sosial. Media sosial
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
368 adalah teknologi berbasis web untuk menyebarkanluaskan secara cepat pengetahuan dan informasi
kepada pengguna internet dalam jumlah yang besar. Media sosial seperti facebook, twitter, blogger, youtube dan masih banyak lagi sekarang ini sangat diandalkan sebab menggunakan teknologi
berbasis web untuk menyebarkanluaskan secara cepat pengetahuan dan informasi kepada pengguna internet dalam jumlah yang besar.
Media sosial awalnya hanya digunakan sebagai perangkat militer dan politik, akan tetapi sekarang, pemanfaatannya semakin luas, mulai bidang pemasaran sampai pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi ini memudahkan komunikasi tanpa terhalang ruang dan waktu. Media sosial di era global sekarang ini membuat komunikasi antar manusia menjadi terasa dekat
seperti sedang berbicara langsung dengan yang bersangkutan. Pelayanan di universitas berbasis teknologi informasi saat ini menjadi sesuatu yang digemari oleh banyak kalangan, khususnya
layanan akademik. Perguruan tinggi berbenah diri mengikuti perkembangan mahasiswa dengan melahirkan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Mahasiswa dapat mengakses
informasi akademik secara cepat dan mudah, seperti info perkuliahan, pembuatan surat menyurat, dan lainnya melalui teknologi informasi yang disediakan. Pelayanan ini tentunya juga perlu
dievaluasi untuk mengungkapkan sejauh mana perguruan tinggi mampu memenuhi harapan mahasiswa.
Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di tentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan mahasiswa akan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi dicapai
apabila mahasiswa memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Keputusan MENPAN No. 63 Tahun 2004 mengamanatkan agar setiap penyelenggara pelayanan
secara berkala melakukan survei indexs kepuasan masyarakat. Hal ini seyogyanya berlaku pula bagi perguruan tinggi. Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara terus
menerus melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk melakukan perbaikan demi tercapai visi dan misi perguruan tinggi serta terwujudnya pendidikan yang lebih baik. Perbaikan dilakukan
menyeluruh terhadap unsur-unsur dalam perguruan tinggi termasuk kepuasan mahasiswa sebagai pengguna jasa. Kepuasan mahasiswa harus menjadi sasaran yang mendasar agar terwujud
peningkatan kualitas ke arah yang lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara terus menerus
melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk melakukan perbaikan demi tercapai visi dan misi perguruan tinggi serta terwujudnya pendidikan yang lebih baik. Perbaikan dilakukan menyeluruh
terhadap unsur-unsur dalam perguruan tinggi termasuk kepuasan mahasiswa sebagai pengguna jasa.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
369 Kepuasan mahasiswa harus menjadi sasaran yang mendasar agar terwujud peningkatan kualitas ke
arah yang lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Goesth dan Davis yang dikutip Tjiptono, mengemukakan bahwa kualitas diartikan sebagai
suatu kondisi dinamis dimana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Tjiptono, 2004. Kualitas dimulai dari
kebutuhan mahasiswa dan berakhir pada dilihat dari persepsi dan kepuasan mahasiswa atas apa yang diterima selama proses pelayanan dan menjadi penilaian keunggulan suatu yang diberikan
kepada Mahasiswa. Kepuasan mahasiswa terkait dengan perbandingan antara hasil yang dirasakan dan yang diharapkan. Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya Kotler, 2008. Kepuasan mahasiswa bermuara dari kualitas pelayanan yang optimal. Philip Kotler merumuskan lima determinan kualitas
pelayanan yang dapat dirincikan sebagai berikut : 1.
Kepercayaan atau kehandalan Reliability adalah kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2. Daya tanggap Responsiveness adalah kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan. 3.
Keyakinan Assurance adalah pengetahuan dan kesopanan Pustakawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
4. Empati Empaty adalah syarat untuk peduli, member perhatian pribadi bagi pelanggan.
5. Berwujud Tangibles adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media
komunikasi. Riset terhadap pelayanan akademik untuk mahasiswa dengan penggunaan teknologi
informasi demi terciptanya pelayanan yang tepat guna dan sesuai harapan penting dilakukan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner. Metode yang digunakan adalah metode
CHAID dan analisis Faktor dengan metode analisis komponen utama. CHAID telah beberapa kali digunakan untuk analisis sejenis, seperti pada penelitian Kunto
dan Hasan tahun 2006 dengan judul penelitian Skripsi Pratama Edi tahun 2011 dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Rawat Jalan dalam Memilih Rumah
Sakit dengan Menggunakan Algoritma CHAID dan Analisis Tingkat Kepuasan Perokok terhadap rokok Jenis LTN Low Tar Nicotine di Surabaya Timur oleh Pandu Pasa dan Setiawan. Penelitian
sebelumnya mengenai analisis faktor diantaranya Galih Hendro M, T. B. Adji , dan N. A. Setiawan tahun 2012 dengan judul Penggunaan Metodologi Analisa Komponen Utama PCA untuk
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
370 Mereduksi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Jantung Koroner, Tugas Akhir dari Reza
Fajar Pratama dan Prodi Mbti tahun 2012 dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Twitter Terhadap Pencitraan Perusahaan Studi Di Pt Pos Indonesia
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam makalah
ini adalah efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pelayanan akademik berbasis
teknologi dan mengetahui bentuk teknologi informasi yang diinginkan mahasiswa untuk pelayanan akademik.
METODELOGI PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di sepuluh universitas terbaik di provinsi DIY versi 4ICU tahun 2015, yaitu Universitas Islam Indonesia UII, Universitas Gadjah Mada UGM,
Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN SUKA, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta UMY, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Yogyakarta UPN VY, Universitas Ahmad Dahlan UAD, Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY, Universitas Sanata Dharma USD, dan Universitas Kristen Duta Wacana
UKDW. Jumlah mahasiswa untuk perhitungan sampel diambil dari http:forlap.dikti.go.id. Jumlah
seluruh mahasiswa untuk sepuluh universitas tersebut sebanyak 211.795 mahasiswa. Sampel ditentukan dengan rumus Slovin
,
dimana, n = jumlah sampel; N = jumlah populasi; α = tingkat signifikansi. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 7.5 maka diperoleh minimal
jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 178 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data yang diambil meliputi data diri responden serta lima
variabel penelitian, yaitu Tangibles, Responsiveness, Reliability, Emphaty, dan Assurance. Adapun yang menjadi variabel pengamatan pada penelitian ini :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknologi informasi yang paling diinginkan oleh mahasiswa untuk pelayanan akademik, yaitu WhatsApp, Website,
Facebook, Line, Twitter, Instagram, Blog, dan Lainnya.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
371 2.
Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini diambil dari variabel demografis responden.
Variabel tersebut terdiri atas Jenis kelamin, untuk mengetahui karateristik responden berdasarkan jenis kelamin yang dominan, Semester untuk mengetahui karakteristik kelompok responden, dan
variabel terkait dengan persepsi ataukepuasan responden terhadap pelayanan akademik berbasis teknologi informasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner sudah melalui pengujian instrumen yang menunjukkan bahwa kuisioner yang ada valid dan realibel sehingga
siap untuk digunakan dalam penelitian. Data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan analisis CHAID dan analisis faktor
dengan metode komponen utama.Teknologi informasi yang diinginkan mahasiswa untuk pelayanan akademik dianalisis menggunakan metode CHAID, sedangkan analisis komponen utama untuk
mengetahui efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Analisis faktor adalah prosedur untuk mengidentifikasi aitem atau variabel berdasarkan
kemiripannya. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang tinggi. Aitem-aitem yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Wahyu Widhiarso, 2009.
Analisis faktor bertujuan untuk menemukan sejumlah faktor yang mendasari underlying sejumlah pengukuran yang besar. Liche Seniati, 2009. Analisis faktor dapat menjelaskan struktur hubungan
variabel-variabel dalam penelitian dengan mereduksi beberapa faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Analisis faktor terdiri atas metode principal component, unweighted least squares,
generalized least squares, maximum likelihood, principal axis factoring, alpha factoring, dan image factoring. Analisis faktor yang akan dibahas pada makalah ini menggunakan metode principal
component atau analisis komponen utama. Analisis komponen utama pertama kali perkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1901. Harold Hotelling melakukan analisa untuk variabel stokastik.
Hotelling menggunakan pendekatan PCA yang sebelumnya telah dikemukan oleh Pearson dan memperkenalkan istilah “component” sebagai variabel yang dihasilkan dengan menggunakan
metodologi PCA. Perkembangan selanjutnya dikenal dengan istilah “principal component” yang
menjelaskan komponen utama atau variabel baru yang dihasilkandireduksi Metode CHAID merupakan teknik eksplorasi nonperametrik untuk menganalisi sekumpulan
data yang berukuran besar dan cukup efisien untuk menduga variabel –variabel penjelas yang paling
signifikan terhadap peubah respon Du toit, et al, 1986. Metode CHAID secara umum bekerja dengan mempelajari hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variabel independen
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
372 kemudian mengklasifikasi sampel berdasarkan hubungan tersebut. Metode CHAID merupakan
suatu teknik yang menguji satu per satu variabel independen yang digunakan dalam klasifikasi dan menyusunnya berdasarkan tingkat signifikansi statistik chi
– square terhadap variabel dependennya Gallagher, 2000. Metode CHAID akan membedakan variabel
–variabel penjelasnya menjadi 3 bentuk yang berbeda, yaitu :
1. Monotonik,
kategori – kategori pada variabel ini dapat dikombinasikan atau digabungkan
oleh CHAID hanya jika keduanya berdekatan satu sama llain, yaitu variabel – variabel yang
kategorinya mengikuti urutan aslinya data ordinal 2.
Bebas
, kategori – kategori pada variabel ini dapat dikombinasikan atau digabungkian
walaupun keduanya berdekatan atau tidak satu sama lain data normal 3.
Mengambang floating,
kategori – kategori pada variabel ini akan diperlakukan seperti
monotonic kecuali untuk kategori terakhir yaitu missing value, yang dapat dikombinasikan dengan kategori manapun. Gallagher, 2000
PEMBAHASAN
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 278 yang mana sudah melebihi jumlah sampel minimal sebanyak 178 responden. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa analisis faktor dengan metode komponen utama digunakan untuk melihat efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Analisis akan menghasilkan faktor-
faktor yang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terkait pelayanan akademik berbasis teknologi informasi.
Data yang digunakan dalam makalah ini berskala ordinal, sehingga dilakukan transformasi ke skala interval menggunakan metode MSI Methode Succesive Interval untuk mempermudah
analisis. Pengujian KMO dan Bartlett’s pada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup
untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi variabel yang sudah ada. Pada makalah ini
penentuan jumlah variabel dilakukan berdasarkan persentase variansi yang lebih besar dari lima. Jika suatu variabel memiliki persentase variansi minimal 5, dianggap sebagai suatu faktor,
sebaliknya jika suatu variabel hanya memiliki persentase variansi minimal 5, tidak dimasukkan dalam model. hasil analisis menunjukkan variabel tereduksi menjadi empat variabel utama., seperti
pada gambar dibawah ini.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
373
Gambar 1 Total Variance Explained
Variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 26.320, 19.398, 18.130, dan 12.608. Keempat komponen tersebut mampu menjelaskan
seluruh variansi sebesar 76.456. Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi
informasi dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki
nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan rotasi faktor. Klasifikasi variabel berdasarkan rotasi dengan metode varimax dengan kaiser normalization adalah sebagai berikut.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
374
Gambar 2 Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi
Gambar diatas menunjukkan bahwa komponen satu terdiri atas assurance2, assurance3, assurance1, responsiveness1, dan responsiveness2. Komponen kedua terdiri atas reliability1,
reliability2, reliability3, reliability4, dan reliability6. Komponen ketiga terdiri atas emphaty1, emphaty2, emphaty3, dan emphaty4. Komponen keempat terdiri atas reliability5, tangible1, dan
tangible2. Klasifikasi ini menunjukkan spesifikasi variabel-variabel yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang perlu diperhatikan adalah assurance
jaminan, responsiveness tanggapan, dan emphaty empati. Mahasiswa merasa perlu adanya peningkatan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi terkait dengan jaminan atas kualitas
hasil, kecepatan tanggapan, dan kepedulian serta kesediaan pihak pelayanan akademik. Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi digunakan dengan berbagai media berupa
WhatsApp, Website, Facebook, Line, Twitter, Instagram, Blog, dan Lainnya berdasarkan kebijakan setiap universitas. Analisis mengenai teknologi informasi yang paling diinginkan oleh
mahasiswa untuk pelayanan akademik dengan metode CHAID adalah sebagai berikut.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
375
Gambar 3 Output Model Summary
Pada tabel model summary tersebut nilai maximum tree depth adalah 3. Maximum tree depth pada bagian specification adalah untuk membatasi pertumbuhan pohon klasifikasi, sedangkan
minimum cases in parent node jumlah minimum kasus pada parent node sebanyak 100 dan minimum cases in child node jumlah minimum kasus pada child node sebanyak 50. Variabel
independen awalnya ada banyak, seperti yang dijelaskan diatas, tetapi variabel independen yang masuk dalam analisis hanya semester.
Hasil pembentukan model berupa pohon klasifikasi dengan node sebanyak 17 buah yang terdiri dari node akhir terminal node sebanyak 10 buah dengan level kedalaman depth sebanyak
3.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
376
Gambar 4 Diagram Pohon CHAID
Dari diagram di atas diketahui bahwa hanya variabel semester yang signifikan secara statistik. Gambar diatas menunjukkan p-value dari chi-square test
kurang dari α 0,05. Oleh karena itu diketahui bahwa ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berarti ada
hubungan antara variabel media yang digunakan dengan variabel semester. Hasil yang ditunjukkan, media sosial yang diinginkan mahasiswa adalah website. Node pertama yaitu mahasiswa semester
lima dan node kedua mahasiswa semester satu dan tiga menunjukkan teknologi informasi yang paling diinginkan adalah website. Node ketiga terdiri atas mahasiswa semester tujuh dan sembilan
menginkan line sebagai teknologi informasi yang digunakan.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
377
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan akademik berbasis teknologi informasi yang perlu ditingkatkan adalah jaminan assurance atas kualitas hasil
pelayanan yang akurat, kecepatan dan ketepatan tanggapan responsiveness, dan kepedulian dan kesediaan emphaty pihak pelayanan akademik. Media untuk pelayanan akademik berbasis
teknologi informasi yang paling diinginkan adalah menggunakan website terutama mahasiswa semester satu, tiga, dan lima.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, atas berkat rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT maka penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Statistika Consulting dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
kita semua. Semoga juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Christin debora, 2009. Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Makalah yang disampaikan Mei 26, 2009.
Edi, Pratama. 2011 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Rawat Jalan dalam Memilih Rumah Sakit dengan Menggunakan Algoritma CHAID. Universitas Indonesia.
Jakarta. http:lib.ui.ac.idfile?file=digital20226354-S187-Analisis20Faktor-.pdf
1 Desember 2015.
Gallagher, C.A.
2000. An
Iterative Approach
to Classification
Analysis. http:www.casact.orglibraryratemaking 90dp237.pdf, 1 Desember 2015.
Hendro M, dkk. 2012. Penggunaan Metodologi Analisa Komponen Utama PCA untuk Mereduksi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Seminar Nasional
“Science, Engineering
and Technology”
Tahun 2012
https:repository.ugm.ac.id324281Adji_SciETec_Penggunaan_PCA_Koroner_2012.pdf3 Desember 2015.
Jolliffe, I.T. 2002. Principal Component AnalysisEdisi kedua. Springer-Verlag. New York.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
378 Kepmenpan No. 63KEPM.PAN72004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik. Kiang, Melody Y., Hu, Michael Y. and Fisher, Dorothy M. 2006. An Extended Self-Organizing
Map Network for Market Segmentation-A Telecommunication Example. Decision Support Systems 42 2006 36-47.
Kotler, P Amstrong, 2008. Manajemen Pemasaran Jilid II. 12th Ed. PT Indeks. Jakarta. Legohérel, P. Hsu, C.H.C. and Daucé B. 2014. Variety-seeking: Using the CHAID segmentation
approach in analyzing the international traveler market. Tourism Management, Volume 46, February 2014, Pages 359-366. http:www.sciencedirect.com. 1 Desember 2015.
Pasa, Pandu dan Setiawan, MS. 2010. Analisis Tingkat Kepuasan Perokok terhadap rokok Jenis LTN Low Tar Nicotine di Surabaya Timur . Institut Teknologi Sepuluh November.
Surabaya. http:digilib.its.ac.idpublicITS-Undergraduate-12366-Paper.pdf1
Desember 2015.
Pratama, Reza Fajar dan Mbti, Prodi. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Twitter Terhadap Pencitraan Perusahaan Studi Di Pt Pos Indonesia. Universitas Telkom.
Bandung file:C:UsersUSEDownloadsS.775_resume.pdf 3 Desember 2015. Seniati, Liche. 2009. Handout Statistika Lanjut. Universitas Indonesia. Jakarta.
Setianingsih, Dewi. 2015. Analisis Segmentasi Mobilitas Penduduk Di Kabupaten Sleman Pada Semester I Tahun 2013 Dengan Metode CHAID “Chi-Square Automatic Interaction
Detection. Statistika FMIPA UII. Yogyakarta.
Tjiptono, F. 1996. Manajemen Jasa Edisi Pertama. Andi Offset. Yogyakarta. Widhiarso, Wahyu. 2009. Handout Mata Kuliah Psikometri. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
379
PENGUJIAN DAN INVESTIGASI DATA DIGITAL PADA SISTEM KOMPUTER DAN JARINGAN KOMUNIKASI MENGGUNAKAN
METODE DIGITAL FORENSIC
Asep Budiman Kusdinar
1
, Mohamad Ridwan
2
1
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
2
Universitas Muhammadiyah Sukabumi email: asep.budiman.kgmail.com
ABSTRAK
Pengujian dan investigasi data digital dijaman kebebasan teknologi ini sangat dibutuhkan, sebab tanpa dapat dihindari lagi, bahwa seluruh kegiatan informasi penting
yang disimpan, dewasa ini dikemas dalam bentuk digital di sistem komputer baik secara pribadi maupun bersama melalui jaringan komputer ataupun jaringan komunikasi.
Peneltian ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang metode digital forensik yang diterapkan dalam sistem komputer dan jaringan komunikasi
untuk proses pengujian dan investigasi data digital. Tinjauan teoritis untuk pengujian forensik dalam penelitian ini, akan memberikan identifikasi dan pemahaman secara
langsung tentang informasi dalam menganalisis, menguji, dan membuktikan data digital pada kedua sistem tersebut. Fokus dari metode digital forensik tersebut dipakai untuk
menguji dan menginvestigasi data digital yang kesemuanya itu disimpan dalam sistem komputer dan jaringan komunikasi. Untuk kelancaran pemakaian kedua metode pengujian
itu disertakan juga perangkat lunak forensik yang sekaligus berfungsi sebagai perangkat lunak untuk keamanan komputer dan jaringan komunikasi. Kedua metode itu sendiri
menyediakan informasi yang lengkap dalam proses pengujian dan investigasi data digital, seperti: aksi apa saja yang dilakukan pada saat sistem komputer dan jaringan komunikasi
diserang, aplikasi apa saja yang sudah terinstal di komputer dan di jaringan, bagaimana komputer dan sistem jaringan dikonfigurasi, bagaimana mengembalikan proses berkas
yang sudah dihapus, dirubah, ataupun hilang, dan terakhir bagaimana mengumpulkan dan menyimpan kembali informasi berkas yang hilang ataupun dihapus. Hasil dari bukti-bukti
digital yang telah diuji tersebut dikumpulkan untuk digunakan dalam merekosntruksi kembali penggunaan dan kejahatan yang terjadi sehingga kunci pertanyaan seperti: siapa,
apa, kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa dapat dijawab secara ilmiah. Kata Kunci: Pengujian, Investigasi, Data Digital, Sistem Komputer, Jaringan Komunikasi.
ABSTRACT
The testing and investigation of data digital in the era of freedom this technology is needed, because without the inevitable, that the whole of important information is stored,
today packaged in digital form on a computer system both individually and collectively through a computer network or communication network. This study was written in order to
give recognition and understanding of digital forensic methods are applied in computer systems and communication networks for testing and investigation process data digital.
Theoretical overview for forensic testing in this study, will provide direct identification and understanding of information to analyze, test, and prove the data digital on both systems.
The focus of digital forensic methods are used to test and investigate all of which data digital is stored in computer systems and communication networks. To smooth the use of
both methods of testing that included also forensic software that also functions as a security software for computers and communication networks. The second method itself provide
complete information in the process of testing and investigation of data digital, such as: the action of what is being done at the time of computer systems and communications networks
are attacked, any application that is installed on the computer and on the network, how the computer and network systems configured, How to restore the files that have been deleted,
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
380
changed, or missing, and finally, how to collect and store the returned information is missing or deleted file. Results of digital evidence is collected that have been tested for use
in reconstructing the reusable and crimes occurring so that key questions such as: who, what, when, how, where and why can be answered scientifically.
Keywords: Testing, Investigation, Data Digital, Computer Systems, Communication Networks.
PENDAHULUAN
Komputer secara fisik hardware maupun non fisik software merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama lain. Hardware merupakan sarana fisik kebutuhan penyimpanan
seluruh informasi elektronik sedangkan software merupakan sarana bukan fisik untuk melakukan interaksi, komunikasi, manipulasi, dan transaksi data antara Personal dengan Komputer baik secara
individu maupun secara bersama melalui jalur digital. Sedangkan teknologi informasi merupakan gabungan dari kedua sistem tersebut yaitu sistem komputer dan jaringan komunikasi atau secara
umum disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi. Dilihat dari sisi perangkat keras dan jaringan komunikasi, komputer dikelola selain oleh sistem operasi juga perangkat lunak aplikasi
yang khusus mengelola perangkat keras dan jaringan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Sedangkan secara perangkat lunak, Komputer dikelola oleh perangkat lunak sistem
system software sebagai sarana untuk mengakomodasi semua kebutuhan-kebutuhan informasi tersebut. Dengan adanya teknologi perangkat lunak sistem khususnya windows semua aplikasi
merujuk kesistem operasi ini disebabkan kemudahannya dalam berbagai hal, sehingga pemakaiannya banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Windows merupakan perangkat lunak
sistem yang sangat kompleks dan rumit sehingga wajar saja kalau ada kerawanan keamanan sistem yang disebabkan oleh kompleksitas sistem operasi itu sendiri sangat tinggi. Seluruh informasi yang
dilewatkan akan disimpan dalam bentuk data digital di harddisk sehingga pengguna siapa pun baik data yang diproteksi ataupun tidak, bisa dimanipulasi dan dilihat secara jelas.
Kriminalitas yang biasanya sering dilakukan pada Dunia digital, selalu diikuti dengan perkembangan teknologi yang diadopsinya. Perkembangan kebutuhan dalam teknologi informasi
akan meningkatkan kebutuhan positif maupun negatif secara langsung ataupun tidak langsung pada bidang usaha, tetapi dimana bidang usaha tersebut menghasilkan finansial maka disitulah potensi
kriminalitas bisa terjadi kapan saja tanpa diketahui. Kriminalitas saat ini dan perkembangan selanjutnya sudah merasuk ke Dunia digital dan lebih dari itu prilaku kriminalitas dengan
menggunakan Komputer dan jaringan komunikasi merupakan lingkup digital yang mudah
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
381 dipenetrasi oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab walaupun kedua sistem tersebut
diproteksi sangat ketat. Namun tetap saja mereka bisa masuk melalui celah-celah keamanan baik perangkat lunak, perangkat keras, ataupun perangkat jaringan yang ada.
Pada kondisi seperti itu, proses pengujian dan investigasi data digital terhadap sistem Komputer dan jaringan komunikasi yang telah disusupi atau dipenetrasi bisa sangat menyulitkan.
Penyusup biasanya secara kontinu mnyimpan dan menyembunyikan kode-kode berbahaya malicious code, menghapus, ataupun memodifikasi file log, dan mencari teknologi baru untuk
menghilangkan jejak yang mereka tinggalkan. Teknik yang mereka gunakan untuk memasuki sistem target adalah DDoS, Spoofing, Social Engineering, BotNet, Spyware, dan SQL Injection
dengan berbagai turunannya. Jika dilihat dari teknik kejahatannya dapat dikelompokkan kedalam dua jenis kejahatan Komputer dan jaringan komunikasi, yaitu kejahatan sistem organisasi atau
konfigurasi atau sistem file atau basis data dari sistem Komputer Computer froud dan kejahatan menggunakan media digital dalam melakukan pelanggaran hukum Computer as a Tool.Computer
froud seperti: abuse, cracking, hacking, carding, dan lain sebagainya merupakan kejahatan yang paling populer. Sedangkan computer as a Tool biasanya digabungkan dengan media digital lainnya
seperti: mobile, wireless, bluetooth, dan lain sebagainya untuk melakukan kejahatan. Dibalik perlakuan kriminalitas tersebut, semua informasi positif maupun negatif yang disimpan dalan
Harddisk sebenarnya tercatat di sistem Komputer, jika memakai sistem operasi Windows dengan struktur fileFAT, FAT32, ataupun NTFS. Proses pengujian dan investigasi data digital pada bagian
ini bisa dilakukan sebab sudah jelas tempat dan kejadian perkaranya tinggal membuktikannya di Lapangan dan di Laboratorium. Oleh karena itu, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu
menganalisis, menguji, dan menginvestigasi data digital yang tersimpan di dalam sistem komputer untuk melacak, mengungkap, dan membuktikan serangan digital yang terjadi dalam Dunia
teknologi informasi.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah digital forensic untuk pengujian dan investigasi data digital yang mencakup proses dan teknik digital forensic. Pemahaman mengenai digital forensic secara
filosofis dan teknis diuraikan secara singkat berikut ini berdasarkan definisi dan pemahaman yang
ditulis oleh Casey Eoghan Casey. 2013, 2014 dan Stave Debora Stave. 2013.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
382
Pengujian
merupakan proses pembuktian kebenaran data secara kuantitatif berdasarkan informasi akurat dan objektif dari awal sampai akhir untuk mencapai hasil yang diinginkan
berdasarkan keputusan dan kesimpulan yang jelas.
Investigasi merupakan upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan,
pengumpulan data, pengumpulan informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui, membuktikan kebenaran, atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas
rangkaian temuan dan susunan kejadiannya.
Bukti Digital
merupakan data yang disimpan dalam media, sistem Komputer, atau dalam perangkat lain yang sama, yang bisa dibaca, dan disimpan oleh seseorang, atau oleh sistem
Komputer, atau oleh perangkat lain yang sama bisa berupa printout atau output data.
Digital Forensic
merupakan salah satu cabang ilmu forensik yang berkaitan dengan bukti- bukti legal yang ditemui pada komputer dan media penyimpanan digital. Tujuan dari digital
forensic adalah untuk menjabarkan keadaan terkini dari suatu artifak digital seperti flash disk, hard disk, CD-ROM, printer, jaringan, mobile, dll, dokumen elektronik misalnya sebuah pesan email
atau gambar JPEG, atau bahkan sederetan paket yang berpindah dalam jaringan Komputer. Penjelasan bisa sekedar ada informasi apa saja yang ada disini? sampai serinci apa urutan
peristiwa yang menyebabkan terjadinya situasi terkini?.
Struktur NTFS Windows:
Struktur ini memiliki muatan khusus dan seluruh lokasi beserta data yang tersimpan didalamnya dianggap sebagai berkas file. New Technology File Systems
NTFS memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi pendahulunya
FAT32 Microsoft Press. 2000. Struktur tersebut memuat sebagai berikut:
1 Stream data bertingkat. 2 Pengkompres file.
3 Enkripsi yang tangguh. 4 Ukuran file yang kecil.
5 Memiliki integritas dan pemulihan data secara lengkap.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
383
Mencari Barang Bukti Digital
Buki-bukti pencarian data digital bisa ditemukan dari extentionfile, log file, file dat, file sys, dan file-file lainnya, termasuk tanggal dan waktu yang biasanya tertera dalam pembuatan file, dan
file-file tersembunyi yang disimpan di lokasi free space, dan unallocated space.
Proses Pengujian dan Investigasi
Hard Disk yang dicurigai dari hasil penggunaan, disalin terlebih dahulu yang selanjutnya diuji di Komputer memakai perangkat bantu forensik. Image hard disk dan informasi konfigurasi
diperoleh melalui pengendali booting. Tujuannya, agar dijamin bahwa sistem operasi yang dicurigai tidak di boot ulang sehingga akan merubah dan mengkontaminasi data digital yang akan dianalisis,
diuji, dan dibuktikan kebenarannya. Proses pengujian dan investigasi data digital ada dua tahap yaitu terhadap bentuk fisik dalam hal ini hard disk dan dalam bentuk logic dalam hal ini data dan
informasi yang ada dalam hard disk tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan hasil pengujian untuk investigasi dapat dibagi dalam dua tahapan, yaitu: pengujian data digital di komputer dan jaringan komunikasi dengan bantuan perangkat lunak
forensik serta pengujian secara konvensional tanpa memakai perangkat lunak forensik.
Pengujian Data Digital Berbantuan Perangkat Lunak Forensik
NTFS windows merupakan sistem yang tidak dirancang untuk diketahui oleh digital forensic. Namun begitu terdapat banyak informasi pada Komputer yang dapat digunakan dalam
penyelidikan atau investigasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengambil tindakan penyelidikan forensik dalam menemukan bukti-bukti data digital karena banyak pengguna meninggalkan jejak di
Komputer. Tindakan pengguna untuk membuat, menghapus, memberi nama, menyalin, merubah, dan mengakses semua file yang ada dalam NTFS, akan menyebabkan perubahan pada filemetadata
dalam MFT di NTFS Windows selanjutnya meninggalkan jenis file yang sama dan meninggalkan bekas dari dokumen yang tercetak ke Printer. Pengujian ini akan memeriksa informasi-informasi
tentang file apa saja yang dijalankan, file apa saja yang diakses, dan dimodifikasi, serta informasi- informasi file jenis lainnya. Gambar 1 dibawah ini menunjukkan muatan informasi dalam struktur
NTFS Windows secara umum.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
384 Gambar 1: Struktur NTFS Windows
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
1. Teknologi NTFS dalam pengelolaan sistem file. 2. Dirancang untuk tujuan baru dan tidak didukung oleh sistem file FAT dan FAT32.
3. Ukuran kluster cluster antara 512 – 4096 byte.
4. Maksimum ukuran partisi sampai pada kisaran 16 TB Terra Byte dengan memakai ukurancluster 4096 byte.
5. Blok partition boot sector dipakai untuk jenis partisi harddisk. Informasi yang ada berupa parameter BIOS dan bootstrap code.
6. Blok master file table dipakai untuk menyimpan informasi log file record, small file record, dan informasi-informasi extent untuk masing-masing kluster cluster.
7. Blok system file dipakai untuk penamaan sistem operasi dengan format partisi NTFS. 8. Blok file area atau data area dipakai untuk menyimpan informasi berupa bad clusters,
computer date, time, and password, deleted files, free space, hidden partition, lost clusters, metadata, other partitions, reserved areas, slack space, software registration information,
system areas, dan unallocated space.
Informasi Pertama: Dilakukan di blok data area ini, sebab bagian ini yang biasanya Pengguna
komputer menyimpan segala informasi yang disimpan dalam hard disk komputer. Contoh data yang diambil berupa computer date, time, and password,deleted files, dan free space. Ketiga file tersebut
bisa dilihat secara kasad mata.
Informasi Kedua: Dilakukan pada atribut berkas file yang disimpan dalam MFT. Gambar 2
dibawah ini memperlihatkansusunan atribut berkas apabila diisi data pengguna. Data digital Pengguna tersebut akan dicatat berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sistem.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
385 Gambar 2: Struktur Atribut Berkas pada MFT
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
Setiap nama berkas file memiliki atribut yang disimpan dalam atribut MFT. Didalam atribut MFT memuat standard information, filename, security descriptor, dan data. Di atribut MFT
inilah semua data berkas disimpan, lengkap dengan nama berkasnya, ekstensinya, header-nya, waktu, dan tanggal penyimpanannya. Dibagian ini nantinya bisa diuji dan diungkap nama berkas,
waktu, dan tanggal penyimpanan beserta pembuatannya. Informasi pada gambar 3 dan 4 memperlihatkan berkas dan atribut berkas disimpan pada Master File Table pada struktur NTFS
Windows.
Gambar 3: File Record
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
Gambar 4: Folder Attribute File Record
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
386 Informasi secara rinci seperti yang terlihat pada gambar 3: File Record dan 4: Folder Attribute File
Record. Disini record dan atributnya bisa dilihat dan diuji berdasarkan Logical Cluster Number LCN yaitu: sistematika dan keteraturan isi kluster dari awal sampai akhir Casey. 2013. 2014.
Sedangkan Virtual Cluster Number VCN adalah sistematika dan keteraturan internal kluster dalam file dan tidak memerlukan pendekatan secara fisik pada disk Casey. 2013. 2014. Bagian ini
berguna untuk mengetahui informasi berkas-berkas apa saja yang tersimpan beserta urutan dan keteraturannya secara teknis.
Pengujian Informasi Pertama dan Kedua Pada Sistem Komputer : Pengujian dan
investigasi kedua informasi ini dapat dilihat di gambar 5 berikut ini.
Gambar 5: Pengujian dan Investigasi Data dengan Forensic Tool Kits FTK
Selanjutnya setelah dilakukan pengujian pada gambar 5 dapat diambil beberapa contoh data digital dari hasil pengujian oleh perangkat lunak tersebut dalam bentuk tabel.
Table 1: Hasil Pengujian FTK
DATA DIGITAL BANYAKNYA
DATA INFORMASI
Evidence Items Unchecked Items
Filtered In Bad Extension
Documents Databases
Multimedia 1
1241 1241
24 12
1 3
Barang bukti digital yang ada saat pengujian Data sebelum diperiksa
Data seleksi Ekstensi berkas yang rusak
Jumlah dokumen yang tersedia Jumlah basis data yang tersedia
Jumlah perangkat multimedia yang dipakai
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
387
Executables Archives
Folder Slack Free Space
Other Known Type Unknown Type
315 1
145 469
39 256
Jumlah berkas yang diproses saat itu Jumlah arsip yang tersedia saat itu
Jumlah folder yang ada pada saat itu Banyaknya ruang penyimpanan yang disediakan
Banyaknya jenis berkas lain yang belum dikenali Banyaknya jenis berkas yang belum dikenali
Pengujian Data Digital Pada Jaringan Komunikasi Berbantuan Perangkat Lunak
Pada pengujian dan investigasi untuk jaringan komunikasi, Kami mencaba melakukan pengujian sekaligus ingin mengetahui seberapa tangguh tingkat keamanan jaringan internet yang ada di
Kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan surel: http:www.ummi.ac.id tersebut. Untuk pengujian ini dibantu juga dengan perangkat lunak forensik sekaligus keamanan jaringan.
Pengujian Kerawanan Situs UMMI http:www.ummi.ac.id
Gambar 6: Informasi Kerawanan Situs UMMI
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
388 Gambar 7: Informasi Peringatan Kerawanan Situs
Pada gambar 6 dan 7 terlihat jelas bahwa situs UMMI setelah diuji memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi diposisi 3 tiga dengan jumlah berkas dan jalur data dapat
dipenetrasi sebanyak 206 lubang keamanan. Ancaman keamanan tersebut berada di port 80 yang memang memakai gerbang standar. Selain port 80 ada juga halaman utama home.php yang bisa
dimasuki penyusup dengan scrip yang diberi tanda warna merah.
Gambar 8: Eksploitasi Terhadap Situs UMMI
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
389 Gambar 9: Penetrasi SQL Injection
Berikutnya pengujian dilakukan terhadap eksploitasi berkas dan basis data. Ternyata eksploitasi tersebut sangat mudah dilakukan oleh siapa pun sehingga terlihat di gambar 8 dan 9,
selain scrip html yang bisa dipenetrasi juga basis data MySQL yang bisa diserang dengan menggunakan teknik SQL Injection. Dalam gambar 9, perangkat lunak memberi tahu bahwa bagian
ini sangat riskan sekali apabila penyusup merubah dan menghapus data-data penting di situs tersebut.
Pengujian dan Investigasi Data Di Jaringan Komunikasi Tanpa Perangkat Lunak
Pengujian dan investigasi pada bagian ini dilakukan pada surat elektronik email spam loan dan undian berhadiah dari Microsoft Team.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
390
Gambar 10: E-mail Spam Loan
Gambar 11: E-mail Spam Undian Berhadiah
Disini pengujian dan investigasi pada ke dua kasus tersebut memakai dua cara pembuktian yaitu: log file dan IIS log. Kedua cara itu instruksinya bisa dilakukan secara langsung di Komputer.
Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui siapa, apa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana
proses terjadinya.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
391
Log File:
Received: from NIH2WAAF id.mg60.yahoo.com [149.xxx.183.75] by Magomadov.com 8.8.38.6.9 with
ESMTP id XAA20854
for fplhdiscuz.org; Tue, 10 Nov 2015 10:07:01 GMT
Received: from CISPPP - 199.xxx.193.176 by csi.com with Microsoft
SMTPSVC; Mon, 09 Nov 2015 11:53:36 -0400 Message-Id:2.2.16. 20090428082132.2cdf5 loan_offer147yahoo.com.hkX-
Sender: E-Loan Agency X-Mailer: Windows Eudora Pro Version 2.2 16 Mime-Version: 1.0 Content-Type: textplain; charset=us-ascii To: dinar_08yahoo.co.idFrom: Richard Atuk
rjatukgci.net
Tabel 2: Pengujian Data e-Mail Dengan Log File
AKSI BUKTI INFORMASI
Siapa Pelakunya Apa Maksudnya
Mengapa Dilakukan Kapan Terjadinya
Dimana Kejadiannya Bagaimana Prosesnya
Richard Atuk sebagai pengirim Menawarkan kredit loan keuangan.
Ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari pengguna awam Tue, 10 Nov 2015 10:07:01 GMT
NIH2WAAF id.mg60.yahoo.com [149.xxx.183.75] by
Magomadov.com 8.8.38.6.9 with ESMTP id XAA20854…. server situs yahoo.com dan magomadov.com dengan IP address berbeda serta
nama identitas dienkripsi. Message-Id:2.2.16.20090428082132.2cdf5
loan_offer147yahoo.com.hk X-Sender: E-Loan Agency
X-Mailer: Windows Eudora Pro Version 2.2 16 Mime-
Version: 1.0….proses pesan yang dikirim dienkripsi tujuannya agar tidak diketahui.
IIS Log:
219.88.67.33, -, 10112015, 0:48:43, W3SVC1, webserver, x.x.x.x, 15, 72, 4184, 404, 123, GET,Rejected-By-UrlScan,~scriptsroot.exe,219.88.67.33,-,10112015,0:48:49,
3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 70, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, ~MSADCroot.exe,
219.88.67.33, -, 10112012, 0:48:55, W3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 80, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, cwinntsystem32cmd.exe,219.88.67.33,
-, 10112012, 0:49:01, W3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 80, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan,
dwinntsystem32cmd.exe,219.88.67.33, -,
10112012, 0:49:07,
W3SVC1, webserver,
x.x.x.x,0,96,4184,404,123,GET,Rejected-By UrlScan,~scripts..255c..winntsystem32cmd.exe,219.88.67.33,
-, 10112012,
0:49:13, W3SVC1,webserver,x.x.x.x, 0, 117, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan,
~_vti_bin..255c....255c....255c..winntsystem32cmd.exe, 2009-11-10
13:00:19 66.166.205.246 - 66.166.77.164 80 GET default.ida
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXu9090u6858ucbd3u7801u9090u6858ucbd3u7801u9090u6858ucbd3 u7801u9090u9090u8190u00c3u0003u8b00u531bu53ffu0078u0000u00=a2
00
Tabel 3: Pengujian Data e-Mail Dengan IIS Log
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
392
AKSI BUKTI INFORMASI
Siapa Pelakunya Apa Maksudnya
Mengapa Dilakukan Kapan Terjadinya
Dimana Kejadiannya Bagaimana Prosesnya
Atas nama Microsoft Team identitas disembunyikan. Mencari korban untuk kepentingan pribadi.
Mendapatkan keuntungan dari pribadi-pribadi yang awam lewat internet.
Tgl. 10112015. Jam 00:48:43, 00:48:49,… Di server dengan IP address 219.88.67.33 dengan webserver yang
berbeda-beda rejected. Informasi
penting disembunyikan
dengan enkripsi
u6858 ucbd3u7801u…. dst.
KESIMPULAN
Pengujian dan investigasi data digital dengan metode digital forensic dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
a. Untuk menguji, melacak, mengungkap, dan membuktikan penggunaan data atau file digital pada sistem komputer ataupun jaringan komunikasi baik secara lokal maupun publik.
b. Untuk memberikan utilitas pengujian data digital terhadap sistem computer apabila terjadi penetrasi ilegal ataupun penggunaan penyelidikan oleh pihak intelejen untuk kebutuhan tertentu.
Utilitas kebutuhan itu berupa : undelete file, recovery file, unformat, disk image atau disk cloning, checksum image, delete file, located file, unalocated file, dan slack space, Sehingga
dapat dibuktikan secara ilmiah.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penelitian ini diantaranya 1.
Prof. Ir. Eko Indrajit MBA yang membantu dan membimbing dalam penelitian ini. 2.
Prof. Dr. Marsudi Kisworo yang telah telah membantu memberikan ide-ide cemerlang dalam penyelesaian pengujian penelitian.
3. Semua rekan-rekan kami di ID-SIRTII, terimakasih atas penggunaan laboratoriumnya untuk
proses kelancaran penelitian ini. 4.
Dan seluruh pihak-pihak yang membantu yang tidak mungkin disebut satu per satu. Semoga amal baik Anda semua dibalas oleh Alloh SWT dengan yang lebih baik.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
393
DAFTAR PUSTAKA Acunetix. www.acunetix.com. Diakses tgl: 20-10-2014.
FTK, www.accessdata.com. Diakses tgl: 20-10-2014
NTFS. www.ntfs.com, Diakses tgl: 05-06-2014
Microsoft Service. support.microsoft.com. Diakses tgl: 10-08-2014
Casey Eoghan, Handbook of Computer Crime Investigation. 20013. Academic Press; 4st edition. Prentice Hall. USA.
Casey Eoghan. Digital Evidence and Computer Crime. 2014. Academic Press. 2st edition. Prentice Hall. USA
David Solomon A. and Russinovich Mark E, Inside Microsoft® Windows®. 2014, Third Edition Microsoft Press, Redmond, Washington. USA.
M. Alazab. Effective Digital Forensic Analysis of The NTFS Disk Image. 2011. University of
Ballarat. Autralia. Vol. 204:30-70.
Steve Debrota. Computer Forensics Field Triage Process Model. 2013. U.S. Attorney Office. Southern Indiana. Vol. 6010:208-220.
Stephen K. Brannon. Digital Forensic Analysis Methodology. 2008. Department of Justice United State. Wasington DC. USA. Vol. 105. ch:4-6. pp:20-40.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
394
PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR PADA KETIDAKPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN NON AKADEMIKDI SEPULUH PERGURUAN TINGGI
YOGYAKARTA
Asrianty Ali
1
, Urwawuska Ladini
1
, Kanthi Wulandari
1
, Okta Dila Nurbaity Rezani
1
, Kariyam
2
1
Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
Email:
asyriyantiyahoo.co.id
ABSTRAK
Pelayanan non akademik merupakan usaha yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi untuk memberikan kemudahan pada pemenuhan kebutuhan mahasiswa dalam hal yang
berkaitan dengan kegiatan non akademik. Dengan ketidakpuasan mahasiswa terhadap layanan non akademik diharapkan kepada instansi yang terkait mampu memperbaiki
pelayanan yang berkualitas sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan.Berdasarkan hal tersebut digunakan analisis faktor untuk mengidentifikasi faktor dari aspek fisik dan
aspek non fisik pada layanan non-akademik yang menurut persepsi mahasiswa belum memberikan kepuasan
.
Hasil yang diperoleh pada bukti fisikmenunjukkanbahwafaktor- faktor non akademik yang belum memuaskan mahasiswa diantaranyakelengkapan fasilitas
olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifihotspot, keluasan area parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Sedangkan pada
aspek non fisik yang belum memberikan kepuasan terhadap mahasiswa adalah layanan kesehatan.
Kata kunci:
mahasiswa, layanan non akademik, aspek fisik, aspek non fisik, analisis faktor
ABSTRACT
Non-academic services arethe work done by the College to provide the fulfillment of the students needs in the activities of non- academic. The dissatisfaction of students to non-
academic services is expected that the institutions able to improve quality of services to reach the goal of institutions expect. Based on the case, this study use factor analysis to
indentified factors from the aspect of physical and non physical aspects of the non- academic services which is according to the students perceptions have not given
satisfaction. The result this study are the physical evidence showed that the factors of non- academic unsatisfactory students including completeness of sports facilities, health, clinics,
hygiene campus of cafeteria, speed of wifihotspot, the breadth of the parking area, and cleanliness of facilities worship available. Whereas in another aspects of non-physical that
has not been giving satisfaction to the students is health care.
Keywords:
student, non-academic sevices, physical aspect, non-physical aspect, factor analyze
PENDAHULUAN
Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapakan dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi menuntut lembaga pendidikan memperhatikan mutu pendidikan dan
kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
395 Perguruan tinggi harus melakukan langkah antisipasi guna menghadapi persaingan yang
semakin kompetitif serta bertanggung jawab untuk menggali dan meningkatkan segala aspek pelayanan yang dimiliki, Karena sebuah pelayanan yang dimiliki oleh lembaga tertentu akan
menjadi gambaran dari kualitas lembaga tersebut, jika pelayanan yang diberikan menurut konsumen itu baik maka sebuah lembaga tersebut bisa dikatakan baik. Tapi, sebaliknya jika pelayanan yang
dimiliki suatu lembaga buruk maka lembaga tersebut akan dikatakan buruk. Termasuk juga pelayanan dalam sebuah lembaga pendidikan. Penelitian mengenai berbagai permasalahan yang
dihadapi perguruan tinggi dalam kaitannya dengan pengukuran mutu jasa, penilaian dengan pendekatan akreditasi serta penilaian yang sifatnya langsung seperti tingkat gagal studi DO, masa
studi dan lainnya dianggap tidak cukup sehingga diperlukan paradigma baru sebagai indikator pengukuran mutu pendidikan dalam Muhammad Joko Triono, 2012.
Menurut 4ICU terdapat 10 perguruan tinggi di DI. Yogyakarta terbaik sebagai lembaga pelayanan pendidikan, terdapat pelimpahan kewenangan pengelolaan pemenuhan jaminan kualitas
terhadap mahasiswa kepada masing-masing fakultas. Masing-masing fakultas secara umum mendapatkan pelimpahan kewenangan untuk menaungi program-program studi yang ada. Sehingga
fakultas berkewajiban memenuhi jaminan kualitas, termasuk yang secara tidak langsung bersingggungan dengan kegiatan mahasiswa adalah jaminan kualitas pelayanan non akademik.
Pelayanan non akademik merupakan usaha yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memberikan kemudahan pada pemunahan kebutuhan mahasiswa dalam hal yang berkaitan dengan
kegiatan non akademik. Dalam penelitian ini ditekankan pada semua layanan non akademik yang ada di dalam
kampus. Adapun layanan non akademik dalam kampus antara lain student area, area parker, toilet, fasilitas ibadah, wifihotspot gratis, klinik kesehatan, fasilitas olahraga dan seni, kantin kampus dan
perpustakaan. Dengan ketidakpuasan mahasiswa terhadap layanan non akademik diharapkan kepada
instansi yang terkait mampu memperbaiki pelayanan yang berkualitas sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Penilaian pelayanan yang berkualitas dikembangkan oleh Leonard L. Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang dikenal dengan service quality Servqual, yang berdasarkan pada lima dimensi
kualitas yaitu Kotler,1997: 1 Bukti Fisik Tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
bukti langsungfisik yaitu fasilitas dan peralatan fisik serta penampilan karyawan yang
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
396 profesiona. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain peralatan yang modern,
fasilitas yang menarik. 2 Reliabilitas Reliability, yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera,
akurat, dan memuaskan. Atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain pertanggung jawaban tentang penanganan konsumen akan masalah pelayanan.
3 Daya Tanggap Responsiveness, yaitu kesediaan untuk membatu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan segera. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain kerelaan untuk
menolong konsumen, siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para konsumen. 4 Jaminan assurance, yaitu pengetahuan dan kesopanan dari karyawan, dan kemampuan untuk
mendapatkan kepercayaan dan keyakinan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayana perusahaan, karyawan yang
sopan dan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dari konsumen. 5 Empati Empathy, meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi, dan pemahaman terhadap kebutuhan individual para pelanggan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain memberikan perhatian individu kepada konsumen, karyawan yang
mengerti keinginan dari para konsumennya. Jaminan kualitas pelayanan non akademik, menurut Kotler dalam perspektif pelayanan secara
umum memiliki lima dimensi yaitu tangible, reliability, respposiveness, assurance dan empathy. Pelayanan merupakan proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.
Pengertian proses ini terbatas dalam kegiatan manajemen untuk pencapaian tujuan organisasi. Pada dasarnya, pengertian kepuasanketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara
harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian ketidakpuasan pelanggan berarti sekurang- kurangnya sama dengan apa yang tidak diharapkan. Seperti seorang pelanggan mengaharapkan
student area
yang nyaman,
tetapi tidak
sesuai yang
diharapkan. Sehingga
mengecewakanmenimbulkan rasa tidak nyaman. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahyang diangkat dalam makalah ini
adalah identifikasi faktor dari aspekfisik dan aspek non fisik pada layanan non-akademik yang menurut persepsi mahasiswa tidak memberikan kepuasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor utama yang belum memberikan kepuasan mahasiswa terhadap layanan non- akademik.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
397
METODELOGI PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di sepuluh universitas terbaik di provinsi DIY versi 4ICU 15 Oktober 2015 dan 7 November tahun 2015, yaitu Universitas Islam Indonesia UII,
Universitas Gadjah Mada UGM, Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN SUKA, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta UMY,
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta UPN VY, Universitas Ahmad Dahlan UAD, Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY, Universitas Sanata Dharma USD, dan
Universitas Kristen Duta Wacana UKDW. Jumlah mahasiswa untuk perhitungan sampel diambil dari http:forlap.dikti.go.id.Jumlah
seluruh mahasiswa untuk sepuluh universitas tersebut sebanyak 227.847 mahasiswa. Sampel ditentukan dengan rumusSlovin
, dimana, n = Jumlah Sampel; N = Jumlah Populasi;
= besarnya
. Jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah sebagai berikut.
= 399,29901 ≈ 400 responden
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random samplingdengan menggunakan kuisioner. Kuisioner yang dibagikan terlampir dalam makalah ini dan memuat data
diri responden serta lima variabel penelitian, yaitu Tangibles, Responsiveness, Reliability, Empathy, dan Assurance. Kuisioner sudah melalui pengujian instrumen yang menunjukkan bahwa kuisioner
yang ada valid dan realibel sehingga siap untuk digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini ingin mengetahui ketidakpuasan mahasiswa terhadap layanan non
akademik. Menurut Philip Kotler lima dimensi kualitas adalah Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Sehingga variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 1 . Variabel dan indikator yang digunakan didalam angketkuesioner
Variabel Indikator
Tangibel
P1 kebersihan student area P2 kesejukan dan kenyamanan student area
P3 keluasan area parker P4 ketersediaan fasilitas toilet
P5 kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia P6 kebersihan kantin kampus
P7 kelengkapan fasilitas olahraga
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
398
P8 ketersediaan klinik kesehatan P9 kecepatan wifihotspot kampus yang tersedia
P10 kebersihan perpustakaan P11 kelengkapan koleksi buku perpustakaan
Reliability
P12 kemampuan satpam dalam mengelola area parker P13 petugas cleaning service yang selalu membersihkan toilet
P14 petugas klinik kesehatan kampus yang dapat mengatasi keluhan pasien
P15kemampuan petugas perpustakaan menjawab permasalahan mahasiswa
Responsiveness
P16 kesigapan petugas parker atas permasalahan mahasiswa P17 ketersediaan penyaluran kerja lulusan
P18kampus yang memberikan bantuan pengobatan bagi mahasiswa yang sakit
P19kampus yang memberikan bantuan asuransi bagi mahasiswa yang mendapatkan musibah kecelakaanmeninggal dunia
P20kecepatan petugas klinik kesehatan kampus P21cepat tanggap pustakawan dalam menyikapi keluhan mahasiswa
Assurance
P22 keamanan area parker P23Pemberian sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan
yang telah ditetapkan dan berlaku untuk semua mahasiswa tanpa terkecuali
Empathy
P24 penghargaan jurusan atas kegiatan ekstrakulikuler P25pihak kampus yang membantu mahasiswa yang mengalami
kesulitan bidang non akademikekstrakulikuler P26 bahasa yang digunakan oleh petugas perpustakaan
P27 pelayanan kepada mahasiswa yang tidak diskriminatif
Data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan analisis Faktor menggunakan metode komponen utama. Analisis komponen utama untuk mengetahui variabel layanan non akademik
yang tidak memberikan kepuasan terhadap mahasiswa. Analisis Komponen Utama merupakan suatu teknik statistika untuk mengubah dari sebagian
besar variabel asli yang digunakan yang saling berkorelasi satu dengan yang lainnya menjadi satu set variabel baru yang lebih kecil dan saling bebas tidak berkorelasi lagi. Jadi analisis komponen
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
399 utama berguna untuk mereduksi variabel, sehingga lebih mudah untuk menginterpretasi data-data
tersebut Johnson Wichern, 2007.
PEMBAHASAN
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 400 responden. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis faktor dengan metode komponen utama digunakan
untuk melihat efektivitas layanan non akademik. Analisis akan menghasilkan faktor-faktor yang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terkait layanan non akademik.
Data yang digunakan dalam makalah ini berskala ordinal, sehingga dilakukan transformasi ke skala interval menggunakan metode MSI Methode Succesive Interval untuk mempermudah
analisis. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, data yang digunakan telah valid dan reliable.Kemudian dianalisis menjadi dua kelompok yaitu aspek tangible dan aspek reliability,
responsiveness, assurance, dan empathy menjadi satu kelompok. Hal tersebut karena aspek tangible merupakan bukti fisik yang tidak hanya dapat dinilai oleh sumber daya manusia kampus tersebut,
melainkan dapat juga dinilai oleh sumber daya manusia diluar kampus yang lain, sedangkan aspek lainnya menjadi satu kelompok karena aspek-aspek tersebut hanya dapat dinilai dan dirasakan oleh
sumber daya yang ada dikampus tersebut.. Pengujian
KMO dan Bartlett’s untuk aspek Tangiblepada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama.
Analisis faktor digunakan untuk mereduksi variabel yang sudah ada. Pada makalah ini penentuan jumlah variabel dilakukan berdasarkan total yang lebih besar dari satu. Jika suatu
variabel memiliki nilai total 1, dianggap sebagai suatu faktor, sebaliknya jika suatu variabel hanya memiliki persentase variansi 1, tidak dimasukkan dalam model. hasil analisis menunjukkan
variabel tereduksi menjadi tiga variabel utama., seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 1 Total Variance Explained
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
400 Variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2, dan 3 masing-masing sebesar
22,170, 16,067,dan 15,048. Variablitas dari ke-11 variabel tersebut dapat diterangkan oleh ke-3 faktor sampai dengan 53,285.
Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas layanan non akademik dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak.
Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan rotasi faktor. Klasifikasi variabel berdasarkan rotasi dengan metode varimax dengan
kaiser normalization adalah sebagai berikut.
Gambar 2 Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi
Gambar 2 diatas menunjukkan bahwa aspek fisik terbagi menjadi 3 faktor, yaitu sebagai berikut :
1. Keluasan area parker, kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia, kebersihan kantin kampus,
kelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kecepatan wifihotspot kampus yang tersedia.
2. Kebersihan student area, kesejukan dan kenyamanan student area, ketersediaan fasilitas toilet.
3. Kebersihan perpustakaan, kelengkapan koleksi buku perpustakaan.
Faktor utama dari aspek tangibleyang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap ketidakpuasaan layanan non akademik adalah kelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
401 kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifi hotspot kampus yang tersedia, keluasan area
parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Pengujian
KMO dan Bartlett’s untuk aspek non fisik yakniReliability, Responsiveness, Assurance, danEmpathypada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup untuk dianalisis
menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Hasil variabel yang direduksi dari empat aspek dengan nilai total 1 adalah sebagai berikut:
Gambar 3Total Variance Explained
Berdasarkan hasil analisis faktor pada gambar 3 menunjukkan bahwa variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2,3, dan 4 masing-masing sebesar 17,927,
15,935,15,124, dan 11,925. Variablitas dari ke-16 variabel tersebut dapat diterangkan oleh ke-4 faktor sampai dengan 60,911.
Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas layanan non akademik dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak.
Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan rotasi faktor. Klasifikasi variabel berdasarkan rotasi dengan metode varimax dengan
kaiser normalization adalah sebagai berikut.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
402
Gambar 4Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi
Gambar 4 menunjukkan bahwa aspek reliability, responsiveness, assurance, dan empathy terbagi menjadi 4 faktor yakni:
1 kampus yang memberikan bantuan pengobatan bagi mahasiswa yang sakit, petugas klinik
kesehatan kampus, petugas klinik kesehatan kampus yang dapat mengatasi keluhan pasien, kampus yang memberikan bantuan asuransi bagi mahasiswa yang mendapatkan musibah
kecelakaanmeninggal dunia. 2
bahasa yang digunakan oleh petugas perpustakaan, kemampuan petugas perpustakaan menjawab permasalahan mahasiswa, cepat tanggap pustakawan dalam menyikapi keluhan
mahasiswa, pelayanan kepada mahasiswa yang tidak diskriminatif, ketersediaan penyaluran kerja lulusan.
3 kesigapan petugas parker atas permasalahan mahasiswa, kemampuan satpam dalam
mengelola area parker, keamanan area parker, petugas cleaning service yang selalu membersihkan toilet.
4. penghargaan jurusan atas kegiatan ekstrakulikuler, pihak kampus yang membantu mahasiswa
yang mengalami kesulitan bidang non akademikekstrakulikuler, pemberian sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan berlaku untuk semua
mahasiswa tanpa terkecuali. Berdasarkan keempat faktor yang terbentuk, dapat dilihat bahwa faktor 1 mencakup pada layanan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
403 kesehatan, faktor 2 mencakup pada layanan petugas perpustakaan, faktor 3 mencakup pada
layanan petugas area parker, dan faktor 4 mencakup layanan pada bidang ekstrakulikuler.Dari keempat faktor tersebut faktor utama yang belum memberikan kepuasaan layanan non
akademik yaitu layanan kesehatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan
di atas
dapat disimpulkan
bahwa pada
aspek fisiktangiblevariabel yang belum memberikan kepuasan yaitu kelengkapan fasilitas olahraga,
ketersediaan klinik kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifihotspot, keluasan area parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Sedangkan pada aspek non fisik antara lain,
reliability, responsiveness, assurance, dan empathy,faktor utama yang belum memberikan kepuasaan layanan non akademik yaitu layanan kesehatan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, atas berkat rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT maka penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Statistika Consulting dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
kita semua. Semoga juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Adrianti, Wiwi. 2014. Analisis Gerombol Berhierarki Untuk Mengelompokkan KabupatenKota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Indikator Pendidikan. Skripsi. Kendari: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Badan Penjaminan Mutu Internal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Angket Kepuasan
Mahasiswa terhadap Pelayanan Akademik.Padang : Universitas Negeri Padang. Kariyam. 2004. Modul Praktikum Analsis Multivariat.Yogyakarta: universitas Islam Indonesia.
Wagiran.2012. Kepuasan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin terhadap Layanan Akademik dan Non Akademik. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta. M. Sadat. 2002. Analisis Hubungan Kinerja Jasa Perguruan Tinggi terhadap Kepuasan
Mahasiswa: Studi Kasus Universitas Indonesia. Tesis.Jakarta : Pasca Sarjana Universitas Indonesia
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
404
PEMODELAN DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI KAKAO
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARATA Di TAHUN 2015-2016 Din Waikabu
1
, Edy Widodo
2
1
Mahasiswa program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia dinwaikabugmail.com
ABSTRAK
Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menyumbang devisa untuk Indonesia. Indonesia menjadi negara ketiga pengekspor kakao terbesar di dunia, dan
pemerintah menargetkan indonesia menjadi pengekspor kakao no 1satu di dunia. Daerah Isimewa Yogykarta D.I. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi
pioner dalam mengembangkan kakao.Dengan adanya kebijakan tersebut, sangat dibutuhkan informasi bagi pemerintah D.I. Yogyakarta terkait jumlah produksi kakao di
tahun-tahun yang akan datang sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian target. Untuk memprediksi jumlah produksi komoditi kakao D.I. Yogyakarta di tahun 2015 dan 2016,
digunanakan metode analaisis runtun waktu dengan metode double eksponential smoothing dengan nilai alpha sebesar 0.9 dan beta sebesar 0. Data yang digunkan adalah data
sekunder yang diperoleh dari bagian program dan informasi di dinas kehutanan dan perkebunan D.I. Yogyakarta. Hasil prediksi komoditi kakao pada tahun 2015 sebesar
1.685.5 ton , dan 2016 sebesar 1.815.3ton, dengan nilai SSR sebesar 155706.9, dan RMSE sebesar 1.054.605.
Kata Kunci
: double exponential smoothing, Kakao.
ABSTRACT
Cocoa isone of crops plantation contribute foreign exchange for Indonesia. Indonesia became the third largestcocoa exporter country in the world, and the Indonesian
government is targeting to be the first exporter of cocoa in the world. Daerah Isimewa Yogykarta D.I. Yogyakarta is one of area that is a pioneer in developing the cocoa.With
this policy, it is necessary for the DI Yogyakarta government information which related to the amount of cocoa production in the years to come as a measure to assess the
achievement of the target. To predict the amount of production of cocoa DI Yogyakrata in 2015 and 2016, used a method of analysis of time series with double exponential smoothing
method with a value of 0.9 alpha and beta of 0. The data used are secondary data obtained from the program and information in plantation and forestry service DI Yogyakarta. Cocoa
predicted results in 2015 is 1.685.5 tons, and 2016 is 1.815.3 tons, with a value of SSR is 155706.9, and RMSE value is 1,054,605.
Keywords :
double exponential smoothing, cocoa.
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang tersebar luas di seluruh kawasan di Indonesia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terkenal
dengan sebutan negara tropis yang berarti sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani dan pekebun. Selain dari pada itu, Indonesia juga terkenal
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
405 dengan tanahnya yang subur sehingga di mana saja menanam tanaman bisa tumbuh dengan subur.
Salah satu hasil perkebunan yang cukup terkenal adalah kakao.
Komoditas perkebunan merupakan salah satu andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia, yang dapat dilihat dari kontribusi subsektor perkebunan pada tahun 2013
mencapai 45,54 milyar US atau setara dengan Rp.546,42 trilliun asumsi 1 US = Rp. 12.000,- yang meliputi ekspor komoditas perkebunan sebesar 35,64 milyar US, cukai hasil tembakau
US8,63 millyar dan bea keluar BK CPO dan biji kakao sebesar 1,26 milyar US Dijenbun.Selain itu komoditas kakao menjadi sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan
kerja dan mendorong tumbuhnya agribisnis dan agroindustri. Berdasarakan data kementrian Pertanian, produksi kakao tahun 2014 mencapai 712.231 ton
yang menempatkan Indonesia sebagai Negara produsen terbesar ketiga dunia dibawah Ghana dan Pantai Gading.Pantai Gading dan Ghana memasok sekitar 44 persen kebutuhan kakao dunia,
sementara Indonesia memasok sekitar 13 persen
.
Produksi kakao Indonesia dua tahun terakhir ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti alih fungsi lahan, usia pohon
kakao yang semakin tua sehingga menurunkan produktifitas. Terdapat empat daerah pemasok hasil produksi kakao terbanyak di Indonesia yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
dan Sulawesi Tengah yang menguasai 70 persen produksi kakao nasional, dan sisanya disumbang oleh provinsi lainya. Indonesia berkomitmen untuk dapat menyaingi produksi kakao Pantai Gading
dan Ghana di tahun 2015.
Gambar 2. Kakao Ghana
Gambar 1. Kakao Pantai Gading
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
406 D.I. Yogyakarta merupkan salah satu dari bebrapa provinsi yang menyumbangkan produksi
kakao nasional. Namun kontribusi D.I. Yogyakarta tidak begitu signifikan terhadap produksi kakao nasional, tercatat pada tahun 2013 produksi kakao D.I. Yogyakarta sebanyak 1.245,71 ton
Ditjenbun.
Gambar 4. Hasil Produksi Kakao D.I. Yogyakarta Periode 2001-2014 Seperti pada gambar 1.4. diatas Produksi kakao di D.I. Yogyakrta bertolak belakang dengan
produksi kakao nasional, produksi kakao D.I. Yogykarta sejak tahun 2001 mengalami peningkatan.Hal ini dikarenakan D.I. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang dipilih oleh
pemerintah untuk mengembangkan sentra agroindustri komoditas kakao. Dengan adanya kebijakan tersebut, sangat dibutuhkan informasi bagi pemerintah D.I. Yogyakarta terkait jumlah produksi
kakao di tahun-tahun yang akan datang sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian target.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
produksi kakao ton DIY
produksi kakao ton DIY
Gambar 3. Kakao Indonesia
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
407
METODE PENELITIAN
Data yang diperoleh untuk laporan Kerja Praktek ini adalah data sekunder yang diperoleh dari dinas kehutanan dan perkebunan D.I.Yogyakarta. Data yang digunakan adalah jumlah Produksi
komoditi kakao dari tahun 2001-2014 di D.I.Yogyakarta. Berikut ini langakah-langkah Analisis Data:
Plot data Plot data dilakukan agar diketahui pergerakan dari data. Plot data ini sangat bermanfaat
untuk penentuan metode yang akan digunakan. Pemilihan metode
Setelah dilakukan plot data, maka dilanjutkan dengan memilih metode analisis yang sesuai dengan pola data. Karena pola data dalam kasus ini cenderung naik trend, maka metode
yang digunakan yaitu double exponential smoothing. Pemeriksaan Metode Permalan
Langkah ini merupakan tahap untuk mengevaluasi metode yang digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Data
Dalam melakukan peramalan, pola data sangat berperan penting. Pola data berunjung pada metode yang akan digunakan dalam analisis. Berikut ini pola data dari hasil produksi kakao di D.I.
Yogyakarta periode 2001-2014.
Gambar 5. Jumlah Produksi Kakao Tahun 2001-2014
500 1000
1500 2000
2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013
Produksi kakao Tahun 2001-2014
Total
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
408 Dapat dilihat pada gambar 4.3, bahwa jumlah produksi kakao dari tahun 2001-2014
menujukan pola trend meningkat dari tahu ke tahun. Tapi pada tahun 2011 menglami penurunan jumlah produksi kakao, hal ini disebabkan oleh erupsi gunung merapi pada tahun 2010 sehingga
sebagian pohon kakao yang berada di kabupaten Sleman mengalami kerusakan akibat terkena dampak erupsi gunung merapi. Akan tetapi penurunan produksi tersebut tidak terlalu signifikan.
Penentuan metode
Dari hasil plot data diatas, dapat dilihat bahwa data pergerakan produksi kakao D.I. Yogyakarta sejak tahun 2001 hingga 2014 bersifat trend. Dikatakan trend karena pergerakan data
menunjukan cenderung meningkat dari tahun-ketahun.Hold Double Eksponensial Smoothing merupakan suatu metode smoothing yang disesuaikan untuk data yang mempunyai suatu
kecenderungan Makridakis, 1999
.
Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa penelitian ini menggunakan metode double exponential smoothing Holt.
Pemeriksaan Metode Peramalan
Analisis peramalan produksi kakao tahun 2015-2016 dalam laporan ini dilakukan menggunakan sofware Eviews 6.Peramalan pemulusan exponential didapat dengan menggunakan
dua konstanta pemulusan dengan nilai antara 0 sampai 1. peramalan terbaik yaitu pada model double eksponential smooting
dengan α sebesar 0.9, dan β sebesar 0.Nilai α dan β bertujuan untuk memminimumkan ukuran ketepatan peramalan yaitu Sum of Squared Residuals SSR dan Root
Mean Squared Error RMSE. Nilai α sebesar 0.9 dan nilai β sebesar 0 ini sendiri didapat dengan
melakukan simulasi kemungkinan kombinasi nilai α dan β, sehingga mendapatkan nilai SSR sebesar 155706.9,dan RMSE sebesar 1.054.605. seperti tabel 4.3. dibawah ini :
Tabel 1. Pemeriksaan Model Double Exponential Smoothing
Model Sum of
Squared Residuals
Root Mean Squared Error
Alpha Beta