Pengelolaan Tambak Berwawasan Lingkungan
                                                                                ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
361 5.  Memastikan  tanah  tidak  mengandung  pyritzat  besi.  Pyrit  ditandai  munculnya  warna
kuning keemasan yang berlebihan pada tanah. 6.  Kandungan  pyrit  diatasi  dengan  cara  reklamasi,  yaitu  melakukan  pengeringan,
pembalikan  dan  pencucian  tanah,  serta  pembuangan  air  secara  berulang.  Untuk reklamasi  tanah  tambak  secara  total  dilakukan  dengan  pengeringan  selama  berbulan-
bulan, pembalikan dan pencucian berkali-kali. Tidak perlu pemberian kapur. Reklamasi tidak dilakukan pada musim hujan.
7.  Kemudahan akses transportasi akan mendukung kesuksesan budidaya.
  Instalasi Pengolahan Air Limbah 1
Kolam Pengendapan
Prinsip  dalam  kolam  pengendap  adalah  memisahkan  padatan  tersuspensi  total suspended solid dalam air buangan dengan cara gravitasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur  kecepatan  mengendapnya.  Dua  sasaran  pengendapan  pertama  dalam  pengolahan air  limbah adalah  klarifikasi  dan  penebalan  lumpur.  Fungsi  utama  bak  pengendap  I  adalah
mengendapkan partikel discrete. Unit  ini  juga  dapat  menurunkan  konsentrasi  BODCOD  dalam  aliran  sehingga
membantu  menurunkan  beban  pengolahan  biologis  pada  tahapan  pengolahan  berikutnya. Unit  ini  dapat  mengendapkan  50-70  padatan  yang  tersuspensi  suspended  solid  dan
mengurangi 30-40 BOD. Efisiensi  penghilangan  dari  partikel  diskrit  dengan  ukuran,  bentuk,  densitas,  dan
specific gravity yang sama tidak tergantung dari kedalaman bak, tetapi pada luas permukaan bak serta waktu detensi.
2 Kolam Biofilter
Proses  biofilter  digunakan  untuk  membunuh  unsur  pencemar  yang  berada  di  dalam petakan tambak udang vannamei melalui 2 tandon. Tandon pertama menggunakan indikator
Ikan  Nila  dan  batu  krikil.  Ikan  Nila  berfungsi  sebagai  pemakan  unsur  pencemar  organik. Tandon  kedua  menggunakan  indikator  ikan  kakap  putih  dan  batu  krikil.  Ikan  kakap  putih
berfungsi  sebagai  pemakan  organisme  liar  yang  terdapat  didalam  air  yang  dapat menyebabkan penyakit.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
362
3 Kolam Wetland
Penggunaan unit kolam wetland pada pengolahan air limbah tambak udang yaitu dengan menggunakan  tanaman  mangrove  sebagai  tanaman  fitoremediasi  untuk  menyerap  unsur
pencemar  amonia  NH
3
dan  unsur    pencemar  lainnya.  Pemilihan  mangrove  sebagai tanaman fitoremediasi dalam unit pengolahan ini adalah berdasarkan kemanfaatan mangrove
yang begitu luas. Desain kontruksi yang digunakan adalah kontruksi wetland dengan Sistem Aliran Permukaan. Sistem ini beroperasi yaitu air limbah dialirkan kedalam kolam  wetland
dengan lebar sekitar 3-5 m, panjang lebih dari 100 m. Pengolahan air limbah tambak terjadi secara biologi karena kadar pencemar tersaring oleh akar mangrove yang terendam, di mana
pada  daerah  perakaran  mangrove  tumbuh  mikroba.  Hasil  pengolahan  air  limbah  tambak pada  kolam  wetland  selanjutnya  dialirkan  dengan  sistem  sub  surface  ke  dalam  saluran  di
luar sistem. Pengukuran debit air limbah pada selokan  wetland secara sederhana berdasarkan rumus
Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum 2006, yaitu : 1.  Menghitung luas selokan As, yang merupakan perkalian lebar dengan dalam selokan :
As = L x d 2.  Menghitung kecepatan arus V, yaitu pembagian panjang lintasan L yang ditentukan
terlebih  dahulu  pada  selokan  yang  akan  diukur  debitnya,  dengan  waktu  tempuh pelampung  T  pada  jarak  L  sebaiknya  waktu  tempuh  dilakukan  sekurang-kurangnya
tiga kali pengukuran, kemudian diambil rata-ratanya: V=LT
3.  Perhitungan debit, yaitu perkalian antara luas permukaan As, dengan kecepatan aliran V:Q=As x V.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
363
  Pemantauan Kualitas Air
Data kualitas air tambak bisa dibaca pada Gambar 2.
Gambar 2 . Data kualitas air tambak
Kelembagaan
Transfer  informasi  dan  teknologi  melalui  kegiatan  IbM  oleh    Universitas  Islam  Indonesia Yogyakarta  mampu  memperluas  dan  meningkatkan  wawasan  petambak  dalam  implementasi
budidaya  tambak  yang  memperhatikan aspek  lingkungan  terprogram  dan  berkelanjutan. Tambak yang  berwawasan  lingkungan  sebenarnya  telah  dipahami  dan  dilaksanaknan  oleh sebagian  pelaku
usaha tambak, walaupun secara kuantitas masih sedikit. Secara umum pelaksanaan budidaya udang yang ada masih belum memperhatikan aspek lingkungan daya dukung. Program  IbM UII  secara
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
364 kelembagaan  telah  mampu  secara  signifikan  menggeser  paradigma  lama  yang  hanya  berorientasi
pada  aspek  ekonomi  semata  ke  paradigma  yang  lebih  memperhatikan  aspek  lingkungan  dan berkelanjutan.
Selanjutnya secara mandiri, diharapkan pembudidaya udang mampu mengimplementasikan teknologi  probiotik  dari  kegiatan  IbM  UII  untuk  dapat  meningkatkan  hasil  produksinya  dengan
tetap  menjaga  aspek  lingkungannya.  Dalam  hal  ini  pembudidaya  juga  dapat  melakukan  kultur probiotik  dalam  skala  rumah  tangga  sehingga  akan  menekan  biaya  produksi  yang  berimbas  pada
peningkatan  rasio  keuntungan  usaha.  Dengan  aplikasi  probiotik  akan  mampu  meningkatkan  dan mempercepat pertumbuhan udang, menekan FCR Food Convertion Ratio, meningkatkan imunitas
udang  sekaligus  meningkatkan  kualitas  hasil  panennya,  sehingga  akan  menaikkan  nilai  jualnya menaikkan grade panen.
Penataan Kawasan
Penggunaan lahan di kawasan tambak udang bisa dilihat pada Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Peta penggunaan lahan di kawasan tambak udangyang diproses bersama antara tim UII
dan anggota mitra Program  IbM  ini  juga  menginisiasi  penanaman  pohon  Pandan  dan  Cemara  Laut  guna
mengembalikan  kualitas  ekosistem  di  kawasan  ini  yang  selama  ini  sudah  mulai  menurun  karena kepentingan pengembangan tambak udang anpa melihat aspek lingkungan secara proporsional.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
365 Dokumentasi kegiatan penanaman tersbut bisa dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Penanaman Pandan dan Cemara Laut
PENUTUP Kesimpulan
Program  IbM  Tambak  Udang  Berwawasan  Lingkungan  telah  terlaksana  dengan  dengan baik, antara lain sebagai berikut :
1.  Aspek  sumber  daya  manusia:  telah  dilaksanakan  kegiatan  sosialisasi,  pelatihan,  dan pendampingan di lapangan mengenai teknis pengelolaan tambak berwawasan lingkungan.
2.  Aspek  Teknologi  tepat  guna:  telah  memberikan  bantuan  mengenai  transfer  teknologi pengolahan tambak probiotik, manajemen pengelolaan tambak berwawasan lingkungan, dan
best practice pengolahan tambak berwawasan lingkungan. 3.  Kelembagaan:  telah  memberikan  bimbingan  dalam  penyusunan  struktur  organisasi
kelompok tambak, merumuskan ADART, kerangka program kerja, dan legalitas organisasi. 4.  Penataan kawasan: telah membantu kelompok tambak membuat pemetaan kawasan tambak
dan melakukan aksi penanaman pohon untuk mitigasi abrasi dan degradasi lahan. 5.  Pengelolaan Limbah: tim telah melakukan sosialisasi  untuk rekomendasi unit IPAL tambak
udang yang bisa diaplikasikan kelompok tambak
Rencana lanjutan
Setelah  kegiatan  IbM  berakhir  sebaiknya  ada  pendampingan  lanjutan  dari  instansi pemerintah maupun swasta. UII berencana untuk memantau dan mendampingi apabila dibutuhkan.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
366 Dana  yang akan dialokasikan adalah dana pengabdian masyarakat dari DPPM UII atau dari  FTSP
UII. Kegiatan ini akan melibatkan beberapa mahasiswa juga untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum. 2006.  Mengenal Lebih Dekat Ekoteknologi Sebagai
Pengendalian  Pencemaran  Air.  ISBN  978-979-3197-61-6.  Bandung.  Pusat  Penelitian  dan Pengembangan Sumber Daya Air.
Boyd,C.E dan B.W. Green. 2002a. Coastel Water Quality Monitoring in Shrimp Farmming Areas, An  Example  From  Example  Honduras.  Report  Prepared  Under  The  World  Bank,  NACA,
WWF  and  FAO  Consotium  Program  On  Shirmp  Farming  and  The  Environment.  The Consortium. 29 Pages.
Boyd,  C.  E.,  dan  C.  S.  Tucker.  1992b.  Water  Quality  in  Pond  Soil  Analyses  for  Aquaculture. Alabama Agriculture Experiment Station. United States. 183 h.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air :  Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 h.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
367
PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR DAN CHAID TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Anne Mudya Yolanda
1
, Nurkholida Pratiwi
1
, Ihdina Saumiatul Fitria
1
, Siti Nirmala Untari
1
, Sisca Isa Bella
1
, Kariyam
2
1
Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia yolandamudyannegmail.com
ABSTRAK
Pelayanan  akademik  berbasis  teknologi  informasi  sekarang  banyak  digunakan  di perguruan  tinggi.  Ukuran  keberhasilan  penyelenggaraan  pelayanan  ini  ditentukan  oleh
persepsi  mahasiswa  atas  efektivitas  pelayanan  yang  diberikan.  Pelayanan  akademik berbasis  teknologi  informasi  dicapai  apabila  mahasiswa  memperoleh  pelayanan  sesuai
dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Berdasarkan masalah tersebut, maka pada
makalah  ini  akan  dibahas  efektivitas  pelayanan  akademik  berbasis  teknologi  informasi, dengan  tujuan  untuk  mengetahui  media  teknologi  informasi  yang  paling  diinginkan
mahasiswa  terhadap  pelayanan  akademik.  Analisis  yang  digunakan  adalah  pendekatan metode faktor dan CHAID. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelayanan akademik
berbasis  teknologi  informasi  yang  perlu  ditingkatkan  adalah  jaminan  assurance  atas kualitas  hasil  pelayanan,  kecepatan  tanggapan  responsiveness,  dan  emphaty.  Dengan
menggunakan  metode  CHAID  diperoleh  hasil  bahwa  media  untuk  pelayanan  akademik berbasis  teknologi  informasi  yang  paling  diinginkan  adalah  menggunakan  website
terutama mahasiswa semester satu, tiga, dan lima. Kata kunci: akademik, teknologi informasi, faktor, CHAID
ABSTRACT
Academic  services  based  on  information  technology  is  now  widely  used  in university. The success of these services are determined by the students perception of the
effectiveness of the services provided. Academic services based on information technology is achieved  when students get services that  required and expected. Based on these issues,
this  paper  concern  about  the  effectiveness  of  academic  services  based  on  information technology,  aim to determine the most desirable information media for academic services.
Data were analyzed with factor analysis and CHAID method. The results obtained that the academic services based on information technology needs to be improved is the assurance
on the quality of service, responsiveness, and empathy. Using the CHAID method showed that  the  most  desirable  media  for  academic  services  based  on  information  technology  is
website, especially for first, third, and fifth semester. Keywords: academic, information technology, factors, CHAID
PENDAHULUAN
Semakin  pesatnya  perkembangan  di  bidang  teknologi,  segala  hal  menjadi  dianggap  mudah dan  instan  dengan  perkembangannya  yang  semakin  modern  tersebut.  Gaya  hidup  masyarakat
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, salah satunya teknologi informasi. Interaksi yang terjadi dengan  adanya  bantuan  teknologi  informasi  menjadi  semakin  mudah  dan  sangat  membantu.
Teknologi  informasi  yang  dimaksud  adalah  melalui  jejaring  sosial  media  sosial.  Media  sosial
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
368 adalah teknologi berbasis web untuk menyebarkanluaskan secara cepat pengetahuan dan informasi
kepada pengguna internet dalam jumlah yang besar. Media sosial seperti facebook, twitter, blogger, youtube  dan  masih  banyak  lagi  sekarang  ini  sangat  diandalkan  sebab  menggunakan  teknologi
berbasis web untuk menyebarkanluaskan secara cepat pengetahuan dan informasi kepada pengguna internet dalam jumlah yang besar.
Media  sosial  awalnya  hanya  digunakan  sebagai  perangkat  militer  dan  politik,  akan  tetapi sekarang,  pemanfaatannya  semakin  luas,  mulai  bidang  pemasaran  sampai  pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi ini memudahkan komunikasi tanpa terhalang ruang dan waktu. Media  sosial  di  era  global  sekarang  ini  membuat  komunikasi  antar  manusia  menjadi  terasa  dekat
seperti  sedang  berbicara  langsung  dengan  yang  bersangkutan.  Pelayanan  di  universitas  berbasis teknologi  informasi  saat  ini  menjadi  sesuatu  yang  digemari  oleh  banyak  kalangan,  khususnya
layanan  akademik.  Perguruan  tinggi  berbenah  diri  mengikuti  perkembangan  mahasiswa  dengan melahirkan  pelayanan  akademik  berbasis  teknologi  informasi.  Mahasiswa  dapat  mengakses
informasi akademik  secara  cepat  dan  mudah,  seperti  info  perkuliahan,  pembuatan  surat  menyurat, dan  lainnya  melalui  teknologi  informasi  yang  disediakan.  Pelayanan  ini  tentunya  juga  perlu
dievaluasi  untuk  mengungkapkan  sejauh  mana  perguruan  tinggi  mampu  memenuhi  harapan mahasiswa.
Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di tentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan.  Kepuasan  mahasiswa  akan  pelayanan  akademik  berbasis  teknologi  informasi  dicapai
apabila  mahasiswa  memperoleh  pelayanan  sesuai  dengan  yang  dibutuhkan  dan  diharapkan. Keputusan  MENPAN  No.  63  Tahun  2004  mengamanatkan  agar  setiap  penyelenggara  pelayanan
secara berkala melakukan survei indexs kepuasan masyarakat. Hal ini seyogyanya berlaku pula bagi perguruan  tinggi.  Perguruan  tinggi  dituntut  untuk  meningkatkan  kualitas  pendidikan  secara  terus
menerus  melalui  evaluasi.  Evaluasi  dilakukan  untuk  melakukan  perbaikan  demi  tercapai  visi  dan misi  perguruan  tinggi  serta  terwujudnya  pendidikan  yang  lebih  baik.  Perbaikan  dilakukan
menyeluruh  terhadap  unsur-unsur  dalam  perguruan  tinggi  termasuk  kepuasan  mahasiswa  sebagai pengguna  jasa.  Kepuasan  mahasiswa  harus  menjadi  sasaran  yang  mendasar  agar  terwujud
peningkatan kualitas ke arah yang lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Perguruan  tinggi  dituntut  untuk  meningkatkan  kualitas  pendidikan  secara  terus  menerus
melalui  evaluasi.  Evaluasi  dilakukan  untuk  melakukan  perbaikan  demi  tercapai  visi  dan  misi perguruan  tinggi  serta  terwujudnya  pendidikan  yang  lebih  baik.  Perbaikan  dilakukan  menyeluruh
terhadap unsur-unsur dalam perguruan tinggi termasuk kepuasan mahasiswa sebagai pengguna jasa.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
369 Kepuasan mahasiswa harus menjadi sasaran yang mendasar agar terwujud peningkatan kualitas ke
arah yang lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Goesth  dan  Davis  yang  dikutip  Tjiptono,  mengemukakan  bahwa  kualitas  diartikan  sebagai
suatu  kondisi  dinamis  dimana  yang  berhubungan  dengan  produk,  jasa,  manusia,  proses  dan lingkungan  yang  memenuhi  atau  melebihi  harapan  Tjiptono,  2004.  Kualitas  dimulai  dari
kebutuhan  mahasiswa  dan  berakhir  pada  dilihat  dari  persepsi  dan  kepuasan  mahasiswa  atas  apa yang  diterima  selama  proses  pelayanan  dan  menjadi  penilaian  keunggulan  suatu  yang  diberikan
kepada Mahasiswa. Kepuasan mahasiswa terkait dengan perbandingan antara hasil  yang dirasakan dan yang diharapkan. Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau  hasil  yang  dirasakan  dibandingkan  dengan  harapannya  Kotler,  2008.  Kepuasan  mahasiswa bermuara dari kualitas pelayanan yang optimal. Philip Kotler merumuskan lima determinan kualitas
pelayanan yang dapat dirincikan sebagai berikut : 1.
Kepercayaan  atau  kehandalan  Reliability  adalah  kemampuan  untuk  melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2. Daya  tanggap  Responsiveness  adalah  kemampuan  untuk  membantu  pelanggan  dan
memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan. 3.
Keyakinan  Assurance  adalah  pengetahuan  dan  kesopanan  Pustakawan  serta  kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
4. Empati Empaty adalah syarat untuk peduli, member perhatian pribadi bagi pelanggan.
5. Berwujud  Tangibles  adalah  penampilan  fasilitas  fisik,  peralatan,  personel  dan  media
komunikasi. Riset  terhadap  pelayanan  akademik  untuk  mahasiswa  dengan  penggunaan  teknologi
informasi  demi  terciptanya  pelayanan  yang  tepat  guna  dan  sesuai  harapan  penting  dilakukan. Instrumen  penelitian  yang  digunakan  berupa  kuisioner.  Metode  yang  digunakan  adalah  metode
CHAID dan analisis Faktor dengan metode analisis komponen utama. CHAID telah beberapa kali digunakan untuk analisis sejenis, seperti pada penelitian Kunto
dan  Hasan  tahun  2006  dengan  judul  penelitian  Skripsi  Pratama  Edi  tahun  2011  dengan  judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Rawat Jalan dalam Memilih Rumah
Sakit  dengan  Menggunakan  Algoritma  CHAID  dan  Analisis  Tingkat  Kepuasan  Perokok  terhadap rokok Jenis LTN Low Tar Nicotine di Surabaya Timur oleh Pandu Pasa dan Setiawan. Penelitian
sebelumnya mengenai analisis faktor diantaranya Galih Hendro M, T. B. Adji , dan N. A. Setiawan tahun  2012  dengan  judul  Penggunaan  Metodologi  Analisa  Komponen  Utama  PCA  untuk
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
370 Mereduksi  Faktor-Faktor  yang Mempengaruhi Penyakit Jantung  Koroner, Tugas  Akhir dari   Reza
Fajar  Pratama  dan  Prodi  Mbti  tahun  2012  dengan  judul  Pengaruh  Penggunaan  Media  Sosial Facebook Dan Twitter Terhadap Pencitraan Perusahaan Studi Di Pt Pos Indonesia
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam makalah
ini adalah efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pelayanan akademik berbasis
teknologi dan mengetahui bentuk teknologi informasi yang diinginkan mahasiswa untuk pelayanan akademik.
METODELOGI PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di sepuluh universitas terbaik di provinsi DIY versi 4ICU tahun 2015, yaitu Universitas Islam Indonesia UII, Universitas Gadjah Mada UGM,
Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN SUKA,  Universitas  Muhamadiyah  Yogyakarta  UMY,  Universitas  Pembangunan  Nasional
Veteran  Yogyakarta  UPN  VY,  Universitas  Ahmad  Dahlan  UAD,  Universitas  Atma  Jaya Yogyakarta  UAJY,  Universitas  Sanata  Dharma  USD,  dan  Universitas  Kristen  Duta  Wacana
UKDW. Jumlah  mahasiswa  untuk  perhitungan  sampel  diambil  dari  http:forlap.dikti.go.id.  Jumlah
seluruh  mahasiswa  untuk  sepuluh  universitas  tersebut  sebanyak  211.795  mahasiswa.  Sampel ditentukan dengan rumus Slovin
,
dimana, n = jumlah sampel; N = jumlah populasi; α = tingkat  signifikansi.  Dengan  menggunakan  tingkat  signifikansi  7.5  maka  diperoleh  minimal
jumlah  sampel  yang  harus  diambil  sebanyak  178  mahasiswa.  Teknik  pengambilan  sampel  yang digunakan  adalah  accidental  sampling.  Data  yang  diambil  meliputi  data  diri  responden  serta  lima
variabel penelitian, yaitu Tangibles, Responsiveness, Reliability, Emphaty, dan Assurance. Adapun yang menjadi variabel pengamatan pada penelitian ini :
1. Variabel Dependen
Variabel  dependen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  teknologi  informasi  yang paling  diinginkan  oleh  mahasiswa  untuk  pelayanan  akademik,  yaitu  WhatsApp,  Website,
Facebook, Line, Twitter, Instagram, Blog, dan Lainnya.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
371 2.
Variabel Independen Variabel  independen  dalam  penelitian  ini  diambil  dari  variabel  demografis  responden.
Variabel tersebut terdiri atas Jenis kelamin, untuk mengetahui karateristik responden berdasarkan jenis kelamin  yang dominan, Semester untuk mengetahui karakteristik kelompok responden, dan
variabel  terkait  dengan  persepsi  ataukepuasan  responden  terhadap  pelayanan  akademik  berbasis teknologi informasi.
Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  menggunakan  kuisioner.  Kuisioner  sudah  melalui pengujian  instrumen  yang  menunjukkan  bahwa  kuisioner  yang  ada  valid  dan  realibel  sehingga
siap untuk digunakan dalam penelitian. Data  yang  ada  akan  dianalisis  dengan  menggunakan  analisis  CHAID  dan  analisis  faktor
dengan metode komponen utama.Teknologi informasi yang diinginkan mahasiswa untuk pelayanan akademik  dianalisis  menggunakan  metode  CHAID,  sedangkan  analisis  komponen  utama  untuk
mengetahui efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Analisis  faktor  adalah  prosedur  untuk  mengidentifikasi  aitem  atau  variabel  berdasarkan
kemiripannya. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang tinggi. Aitem-aitem yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Wahyu Widhiarso, 2009.
Analisis faktor bertujuan untuk menemukan sejumlah faktor yang mendasari underlying sejumlah pengukuran yang besar. Liche Seniati, 2009. Analisis faktor dapat menjelaskan struktur hubungan
variabel-variabel dalam penelitian dengan mereduksi beberapa faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel  awal.  Analisis  faktor  terdiri  atas  metode  principal  component,  unweighted  least  squares,
generalized least squares, maximum likelihood, principal axis factoring, alpha factoring, dan image factoring.  Analisis  faktor  yang  akan  dibahas  pada  makalah  ini  menggunakan  metode  principal
component atau analisis komponen utama. Analisis komponen utama pertama kali perkenalkan oleh Karl  Pearson  pada  tahun  1901.  Harold  Hotelling  melakukan  analisa  untuk  variabel  stokastik.
Hotelling  menggunakan  pendekatan  PCA  yang  sebelumnya  telah  dikemukan  oleh  Pearson  dan memperkenalkan  istilah  “component”  sebagai  variabel  yang  dihasilkan  dengan  menggunakan
metodologi  PCA.  Perkembangan  selanjutnya  dikenal  dengan  istilah  “principal  component”  yang
menjelaskan komponen utama atau variabel baru yang dihasilkandireduksi Metode CHAID merupakan teknik eksplorasi nonperametrik untuk menganalisi sekumpulan
data yang berukuran besar dan cukup efisien untuk menduga variabel –variabel penjelas yang paling
signifikan  terhadap  peubah  respon  Du  toit,  et  al,  1986.  Metode  CHAID  secara  umum  bekerja dengan  mempelajari  hubungan  antara  variabel  dependen  dengan  beberapa  variabel  independen
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
372 kemudian  mengklasifikasi  sampel  berdasarkan  hubungan  tersebut.  Metode  CHAID  merupakan
suatu teknik yang menguji satu per satu variabel independen yang digunakan dalam klasifikasi dan menyusunnya berdasarkan tingkat signifikansi statistik chi
– square terhadap variabel dependennya Gallagher,  2000.  Metode  CHAID  akan  membedakan  variabel
–variabel  penjelasnya  menjadi  3 bentuk yang berbeda, yaitu :
1. Monotonik,
kategori – kategori pada variabel ini dapat dikombinasikan atau digabungkan
oleh CHAID hanya jika keduanya berdekatan satu sama llain, yaitu variabel – variabel yang
kategorinya mengikuti urutan aslinya data ordinal 2.
Bebas
,  kategori –  kategori  pada  variabel  ini  dapat  dikombinasikan  atau  digabungkian
walaupun keduanya berdekatan atau tidak satu sama lain data normal 3.
Mengambang  floating,
kategori –  kategori  pada  variabel  ini  akan  diperlakukan  seperti
monotonic kecuali untuk kategori terakhir yaitu missing value, yang dapat dikombinasikan dengan kategori manapun. Gallagher, 2000
PEMBAHASAN
Jumlah  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  sebanyak  278  yang  mana  sudah melebihi  jumlah  sampel  minimal  sebanyak  178  responden.  Seperti  yang  sudah  dijelaskan
sebelumnya  bahwa  analisis  faktor  dengan  metode  komponen  utama  digunakan  untuk  melihat efektivitas  pelayanan  akademik  berbasis  teknologi  informasi.  Analisis  akan  menghasilkan  faktor-
faktor  yang  paling  mempengaruhi  persepsi  mahasiswa  terkait  pelayanan  akademik  berbasis teknologi informasi.
Data yang digunakan dalam makalah ini berskala ordinal, sehingga dilakukan transformasi ke  skala  interval  menggunakan  metode  MSI  Methode  Succesive  Interval  untuk  mempermudah
analisis.  Pengujian KMO dan Bartlett’s   pada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup
untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Analisis  faktor  digunakan  untuk  mereduksi  variabel  yang  sudah  ada.  Pada  makalah  ini
penentuan  jumlah  variabel  dilakukan  berdasarkan  persentase  variansi  yang  lebih  besar  dari  lima. Jika  suatu  variabel  memiliki  persentase  variansi  minimal  5,  dianggap  sebagai  suatu  faktor,
sebaliknya  jika  suatu  variabel  hanya  memiliki  persentase  variansi  minimal  5,  tidak  dimasukkan dalam model. hasil analisis menunjukkan variabel tereduksi menjadi empat variabel utama., seperti
pada gambar dibawah ini.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
373
Gambar 1 Total Variance Explained
Variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 26.320,  19.398,  18.130,  dan  12.608.  Keempat  komponen  tersebut  mampu  menjelaskan
seluruh variansi sebesar 76.456. Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi
informasi dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai  terbesar  nilai  mutlak.  Hasil  yang  diperoleh  menunjukkan  ada  beberapa  variabel  memiliki
nilai  yang  berdekatan,  sehingga  dilakukan  rotasi  faktor.  Klasifikasi  variabel  berdasarkan  rotasi dengan metode varimax dengan kaiser normalization adalah sebagai berikut.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
374
Gambar 2 Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi
Gambar  diatas  menunjukkan  bahwa  komponen  satu  terdiri  atas  assurance2,  assurance3, assurance1,  responsiveness1,  dan  responsiveness2.  Komponen  kedua  terdiri  atas  reliability1,
reliability2,  reliability3,  reliability4,  dan  reliability6.  Komponen  ketiga  terdiri  atas  emphaty1, emphaty2,  emphaty3,  dan  emphaty4.  Komponen  keempat  terdiri  atas  reliability5,  tangible1,  dan
tangible2. Klasifikasi ini menunjukkan spesifikasi variabel-variabel yang ada. Hasil  analisis  menunjukkan  bahwa  faktor  yang  perlu  diperhatikan  adalah  assurance
jaminan,  responsiveness  tanggapan,  dan  emphaty  empati.  Mahasiswa  merasa  perlu  adanya peningkatan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi terkait dengan jaminan atas kualitas
hasil, kecepatan tanggapan, dan kepedulian serta kesediaan pihak pelayanan akademik. Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi digunakan dengan berbagai media berupa
WhatsApp,  Website,  Facebook,  Line,  Twitter,  Instagram,  Blog,  dan  Lainnya  berdasarkan kebijakan  setiap  universitas.  Analisis  mengenai  teknologi  informasi  yang  paling  diinginkan  oleh
mahasiswa untuk pelayanan akademik dengan metode CHAID adalah sebagai berikut.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
375
Gambar 3 Output Model Summary
Pada tabel model summary tersebut nilai maximum tree depth adalah 3. Maximum tree depth pada  bagian  specification  adalah  untuk  membatasi  pertumbuhan  pohon  klasifikasi,  sedangkan
minimum  cases  in  parent  node  jumlah  minimum  kasus  pada  parent  node  sebanyak  100  dan minimum  cases  in  child  node  jumlah  minimum  kasus  pada  child  node  sebanyak  50.    Variabel
independen  awalnya  ada  banyak,  seperti  yang  dijelaskan  diatas,  tetapi  variabel  independen  yang masuk dalam analisis hanya semester.
Hasil  pembentukan  model  berupa  pohon  klasifikasi  dengan  node  sebanyak  17  buah  yang terdiri dari node akhir terminal node sebanyak 10 buah dengan level kedalaman depth sebanyak
3.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
376
Gambar 4 Diagram Pohon CHAID
Dari  diagram  di  atas  diketahui  bahwa  hanya  variabel  semester  yang  signifikan  secara statistik. Gambar diatas menunjukkan p-value dari chi-square test
kurang dari α 0,05. Oleh karena itu  diketahui  bahwa  ada  hubungan  antara  variabel  independen  dan  variabel  dependen  berarti  ada
hubungan antara variabel media yang digunakan dengan variabel semester. Hasil yang ditunjukkan, media sosial yang diinginkan mahasiswa adalah  website. Node pertama yaitu mahasiswa semester
lima  dan  node  kedua  mahasiswa  semester  satu  dan  tiga  menunjukkan  teknologi  informasi  yang paling diinginkan adalah website. Node ketiga  terdiri atas mahasiswa semester tujuh dan sembilan
menginkan line sebagai teknologi informasi yang digunakan.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
377
KESIMPULAN
Berdasarkan  pembahasan  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  pelayanan  akademik  berbasis teknologi  informasi  yang  perlu  ditingkatkan  adalah  jaminan  assurance  atas  kualitas  hasil
pelayanan  yang  akurat,  kecepatan  dan  ketepatan  tanggapan  responsiveness,  dan  kepedulian  dan kesediaan  emphaty  pihak  pelayanan  akademik.  Media  untuk  pelayanan  akademik  berbasis
teknologi  informasi  yang  paling  diinginkan  adalah  menggunakan  website  terutama  mahasiswa semester satu, tiga, dan lima.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah,  atas  berkat  rahmat,  hidayah  dan  karunia  Allah  SWT  maka  penulis  dapat menyelesaikan  penelitian  ini.  Penulis  mengucapkan  terima  kasih  kepada  dosen  pengampu  mata
kuliah Statistika Consulting dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
kita semua. Semoga juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Christin debora, 2009.  Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Makalah yang disampaikan Mei 26, 2009.
Edi,  Pratama.  2011  Analisis  Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Keputusan  Pasien  Rawat  Jalan dalam Memilih Rumah Sakit dengan Menggunakan Algoritma CHAID. Universitas Indonesia.
Jakarta. http:lib.ui.ac.idfile?file=digital20226354-S187-Analisis20Faktor-.pdf
1 Desember 2015.
Gallagher, C.A.
2000. An
Iterative Approach
to Classification
Analysis. http:www.casact.orglibraryratemaking 90dp237.pdf, 1 Desember 2015.
Hendro M, dkk. 2012. Penggunaan Metodologi Analisa Komponen Utama PCA untuk Mereduksi Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Penyakit  Jantung  Koroner.  Jurnal  Seminar  Nasional
“Science, Engineering
and Technology”
Tahun 2012
https:repository.ugm.ac.id324281Adji_SciETec_Penggunaan_PCA_Koroner_2012.pdf3 Desember 2015.
Jolliffe, I.T. 2002. Principal Component AnalysisEdisi kedua. Springer-Verlag. New York.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
378 Kepmenpan  No.  63KEPM.PAN72004  tentang  Pedoman  Umum  Penyelenggaraan  Pelayanan
Publik. Kiang,  Melody  Y.,  Hu,  Michael  Y.  and  Fisher,  Dorothy  M.  2006.  An  Extended  Self-Organizing
Map  Network  for  Market  Segmentation-A  Telecommunication  Example.  Decision  Support Systems 42 2006 36-47.
Kotler, P  Amstrong, 2008. Manajemen Pemasaran Jilid II. 12th Ed. PT Indeks. Jakarta. Legohérel,  P.  Hsu,  C.H.C.  and  Daucé  B.  2014.  Variety-seeking:  Using  the  CHAID  segmentation
approach  in  analyzing  the  international  traveler  market.  Tourism  Management,  Volume  46, February 2014, Pages 359-366. http:www.sciencedirect.com. 1 Desember 2015.
Pasa,  Pandu  dan  Setiawan,  MS.  2010.  Analisis  Tingkat  Kepuasan  Perokok  terhadap  rokok  Jenis LTN  Low  Tar  Nicotine  di  Surabaya  Timur  .  Institut  Teknologi  Sepuluh  November.
Surabaya. http:digilib.its.ac.idpublicITS-Undergraduate-12366-Paper.pdf1
Desember 2015.
Pratama,  Reza  Fajar  dan  Mbti,  Prodi.  2012.  Pengaruh  Penggunaan  Media  Sosial  Facebook  Dan Twitter Terhadap Pencitraan Perusahaan Studi Di Pt Pos Indonesia.  Universitas Telkom.
Bandung file:C:UsersUSEDownloadsS.775_resume.pdf 3 Desember 2015. Seniati, Liche. 2009. Handout Statistika Lanjut. Universitas Indonesia. Jakarta.
Setianingsih,  Dewi.  2015.  Analisis  Segmentasi  Mobilitas  Penduduk  Di  Kabupaten  Sleman  Pada Semester  I  Tahun  2013  Dengan  Metode  CHAID  “Chi-Square  Automatic  Interaction
Detection. Statistika FMIPA UII. Yogyakarta.
Tjiptono, F. 1996. Manajemen Jasa Edisi Pertama. Andi Offset. Yogyakarta. Widhiarso, Wahyu. 2009. Handout Mata Kuliah Psikometri. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
379
PENGUJIAN DAN INVESTIGASI DATA DIGITAL PADA SISTEM KOMPUTER DAN JARINGAN KOMUNIKASI MENGGUNAKAN
METODE DIGITAL FORENSIC
Asep Budiman Kusdinar
1
, Mohamad Ridwan
2
1
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
2
Universitas Muhammadiyah Sukabumi email: asep.budiman.kgmail.com
ABSTRAK
Pengujian  dan  investigasi  data  digital  dijaman  kebebasan  teknologi  ini  sangat dibutuhkan,  sebab  tanpa  dapat  dihindari  lagi,  bahwa  seluruh  kegiatan  informasi  penting
yang  disimpan,  dewasa  ini  dikemas  dalam  bentuk  digital  di  sistem  komputer  baik  secara pribadi  maupun  bersama  melalui  jaringan  komputer  ataupun  jaringan  komunikasi.
Peneltian ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang metode  digital  forensik  yang  diterapkan  dalam  sistem  komputer  dan  jaringan  komunikasi
untuk  proses  pengujian  dan  investigasi  data  digital.  Tinjauan  teoritis  untuk  pengujian forensik  dalam  penelitian  ini,  akan  memberikan  identifikasi  dan  pemahaman  secara
langsung  tentang  informasi  dalam  menganalisis,  menguji,  dan  membuktikan  data  digital pada  kedua  sistem  tersebut.  Fokus  dari  metode  digital  forensik  tersebut  dipakai  untuk
menguji  dan  menginvestigasi  data  digital  yang  kesemuanya  itu  disimpan  dalam  sistem komputer dan jaringan komunikasi. Untuk kelancaran pemakaian kedua metode pengujian
itu  disertakan  juga  perangkat  lunak  forensik  yang  sekaligus  berfungsi  sebagai  perangkat lunak  untuk  keamanan  komputer  dan  jaringan  komunikasi.  Kedua  metode  itu  sendiri
menyediakan informasi yang lengkap dalam proses pengujian dan investigasi data digital, seperti: aksi apa saja yang dilakukan pada saat sistem komputer dan jaringan komunikasi
diserang, aplikasi apa saja yang  sudah terinstal di komputer dan di jaringan, bagaimana komputer  dan  sistem  jaringan  dikonfigurasi,  bagaimana  mengembalikan  proses  berkas
yang sudah dihapus, dirubah, ataupun hilang, dan terakhir bagaimana  mengumpulkan dan menyimpan kembali informasi berkas yang hilang ataupun dihapus. Hasil dari bukti-bukti
digital  yang  telah  diuji  tersebut  dikumpulkan  untuk  digunakan  dalam  merekosntruksi kembali penggunaan dan kejahatan yang terjadi sehingga kunci pertanyaan seperti: siapa,
apa, kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa dapat dijawab secara ilmiah. Kata Kunci: Pengujian, Investigasi, Data Digital, Sistem Komputer, Jaringan Komunikasi.
ABSTRACT
The testing and investigation of data digital in the era of freedom this technology is needed, because without the inevitable, that the whole of important information is stored,
today  packaged  in  digital  form  on  a  computer  system  both  individually  and  collectively through a computer network or communication network. This study was written in order to
give  recognition  and  understanding  of  digital  forensic  methods  are  applied  in  computer systems  and  communication  networks  for  testing  and  investigation  process  data  digital.
Theoretical overview for forensic testing in this study, will provide direct identification and understanding of information to analyze, test, and prove the data digital on both systems.
The  focus  of  digital  forensic  methods  are  used  to  test  and  investigate  all  of  which  data digital  is  stored  in  computer  systems  and  communication  networks.  To  smooth  the  use  of
both methods of testing that included also forensic software that also functions as a security software  for  computers  and  communication  networks.  The  second  method  itself  provide
complete information in the process of testing and investigation of data digital, such as: the action of what is being done at the time of computer systems and communications networks
are attacked, any application that is installed on the computer and on the network, how the computer and network systems configured, How to restore the files that have been deleted,
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
380
changed,  or  missing,  and  finally,  how  to  collect  and  store  the  returned  information  is missing or deleted file. Results of digital evidence is collected that have been tested for use
in  reconstructing  the  reusable  and  crimes  occurring  so  that  key  questions  such  as:  who, what, when, how, where and why can be answered scientifically.
Keywords:  Testing,  Investigation,  Data  Digital,  Computer  Systems,  Communication Networks.
PENDAHULUAN
Komputer  secara  fisik  hardware  maupun  non  fisik  software  merupakan  dua  komponen yang tidak terpisahkan satu sama lain.  Hardware merupakan sarana fisik kebutuhan penyimpanan
seluruh  informasi  elektronik  sedangkan  software  merupakan  sarana  bukan  fisik  untuk  melakukan interaksi, komunikasi, manipulasi, dan transaksi data antara Personal dengan Komputer baik secara
individu  maupun  secara  bersama  melalui  jalur  digital.  Sedangkan  teknologi  informasi  merupakan gabungan  dari  kedua  sistem  tersebut  yaitu  sistem  komputer  dan  jaringan  komunikasi  atau  secara
umum  disebut  sebagai  teknologi  informasi  dan  komunikasi.  Dilihat  dari  sisi  perangkat  keras  dan jaringan  komunikasi,  komputer  dikelola  selain  oleh  sistem  operasi  juga  perangkat  lunak  aplikasi
yang khusus mengelola perangkat keras dan jaringan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Sedangkan secara perangkat lunak, Komputer dikelola oleh perangkat lunak sistem
system  software  sebagai  sarana  untuk  mengakomodasi  semua  kebutuhan-kebutuhan  informasi tersebut.  Dengan  adanya  teknologi  perangkat  lunak  sistem  khususnya  windows  semua  aplikasi
merujuk  kesistem  operasi  ini  disebabkan  kemudahannya  dalam  berbagai  hal,  sehingga pemakaiannya  banyak  digunakan  oleh  berbagai  kalangan.  Windows    merupakan  perangkat  lunak
sistem yang sangat kompleks dan rumit  sehingga wajar saja  kalau ada kerawanan keamanan sistem yang disebabkan oleh kompleksitas sistem operasi itu sendiri sangat tinggi. Seluruh informasi yang
dilewatkan akan disimpan dalam bentuk data digital di harddisk sehingga pengguna siapa pun baik data yang diproteksi ataupun tidak, bisa dimanipulasi dan dilihat secara jelas.
Kriminalitas  yang  biasanya  sering  dilakukan  pada  Dunia  digital,  selalu  diikuti  dengan perkembangan  teknologi  yang  diadopsinya.  Perkembangan  kebutuhan  dalam  teknologi  informasi
akan meningkatkan kebutuhan positif maupun negatif secara langsung ataupun tidak langsung pada bidang  usaha,  tetapi  dimana  bidang  usaha  tersebut  menghasilkan  finansial  maka  disitulah  potensi
kriminalitas  bisa  terjadi  kapan  saja  tanpa  diketahui.  Kriminalitas  saat  ini  dan  perkembangan selanjutnya  sudah  merasuk  ke  Dunia  digital  dan  lebih  dari  itu  prilaku  kriminalitas  dengan
menggunakan  Komputer  dan  jaringan  komunikasi  merupakan  lingkup  digital    yang    mudah
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
381 dipenetrasi  oleh  sekelompok  orang  yang  tidak  bertanggungjawab  walaupun  kedua  sistem  tersebut
diproteksi  sangat  ketat.  Namun  tetap  saja  mereka  bisa  masuk  melalui  celah-celah  keamanan  baik perangkat lunak, perangkat keras, ataupun perangkat jaringan yang ada.
Pada  kondisi  seperti  itu,  proses  pengujian  dan  investigasi  data  digital  terhadap  sistem Komputer  dan  jaringan  komunikasi  yang  telah  disusupi  atau  dipenetrasi  bisa  sangat  menyulitkan.
Penyusup  biasanya  secara  kontinu  mnyimpan  dan  menyembunyikan  kode-kode  berbahaya malicious  code,  menghapus,  ataupun  memodifikasi  file  log,  dan  mencari  teknologi  baru  untuk
menghilangkan  jejak  yang  mereka  tinggalkan.    Teknik  yang  mereka  gunakan  untuk  memasuki sistem  target  adalah  DDoS,  Spoofing,  Social  Engineering,  BotNet,  Spyware,  dan  SQL  Injection
dengan  berbagai  turunannya.  Jika  dilihat  dari  teknik  kejahatannya  dapat  dikelompokkan  kedalam dua  jenis  kejahatan  Komputer  dan  jaringan  komunikasi,  yaitu  kejahatan  sistem  organisasi  atau
konfigurasi  atau  sistem  file atau  basis  data  dari  sistem  Komputer  Computer  froud  dan  kejahatan menggunakan media digital dalam melakukan pelanggaran hukum Computer as a Tool.Computer
froud    seperti:  abuse,  cracking,  hacking, carding,  dan lain  sebagainya  merupakan kejahatan  yang paling populer. Sedangkan computer as a Tool biasanya digabungkan dengan media digital lainnya
seperti:  mobile,  wireless,  bluetooth,  dan  lain  sebagainya  untuk  melakukan  kejahatan.  Dibalik perlakuan  kriminalitas  tersebut,  semua    informasi  positif  maupun  negatif  yang  disimpan  dalan
Harddisk  sebenarnya  tercatat  di  sistem  Komputer,  jika  memakai  sistem  operasi  Windows  dengan struktur fileFAT, FAT32, ataupun NTFS. Proses pengujian dan investigasi data digital pada bagian
ini  bisa  dilakukan  sebab  sudah  jelas  tempat  dan  kejadian  perkaranya  tinggal  membuktikannya  di Lapangan  dan  di  Laboratorium.  Oleh  karena  itu,  penelitian  ini  dapat  digunakan  untuk  membantu
menganalisis, menguji, dan menginvestigasi data digital yang tersimpan di dalam sistem komputer untuk  melacak,  mengungkap,  dan  membuktikan  serangan  digital  yang    terjadi  dalam  Dunia
teknologi informasi.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah digital forensic untuk pengujian dan investigasi data digital yang  mencakup  proses  dan  teknik  digital  forensic.  Pemahaman  mengenai  digital  forensic  secara
filosofis dan teknis diuraikan secara singkat berikut ini berdasarkan definisi dan pemahaman yang
ditulis oleh Casey Eoghan Casey. 2013, 2014 dan Stave Debora Stave. 2013.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
382
Pengujian
merupakan  proses  pembuktian  kebenaran  data  secara  kuantitatif  berdasarkan informasi  akurat  dan  objektif  dari  awal  sampai  akhir  untuk  mencapai  hasil  yang  diinginkan
berdasarkan keputusan  dan kesimpulan yang jelas.
Investigasi merupakan upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan,
pengumpulan  data,  pengumpulan  informasi,  dan  temuan  lainnya  untuk  mengetahui,  membuktikan kebenaran,  atau  bahkan  kesalahan  sebuah  fakta  yang  kemudian  menyajikan  kesimpulan  atas
rangkaian  temuan dan susunan kejadiannya.
Bukti  Digital
merupakan  data  yang  disimpan  dalam  media,  sistem  Komputer,  atau  dalam perangkat  lain  yang  sama,  yang  bisa  dibaca,  dan  disimpan  oleh  seseorang,  atau  oleh  sistem
Komputer, atau oleh perangkat lain yang sama bisa berupa printout atau output data.
Digital Forensic
merupakan salah satu cabang ilmu forensik yang berkaitan dengan bukti- bukti  legal  yang  ditemui  pada  komputer  dan  media  penyimpanan  digital.  Tujuan  dari  digital
forensic adalah untuk menjabarkan keadaan terkini dari suatu artifak digital seperti flash disk, hard disk,  CD-ROM,  printer,  jaringan,  mobile,  dll,  dokumen  elektronik  misalnya  sebuah  pesan  email
atau  gambar  JPEG,  atau  bahkan  sederetan  paket  yang  berpindah  dalam  jaringan  Komputer. Penjelasan  bisa  sekedar  ada  informasi  apa  saja  yang  ada  disini?  sampai  serinci  apa  urutan
peristiwa yang  menyebabkan terjadinya situasi terkini?.
Struktur NTFS Windows:
Struktur ini memiliki muatan khusus dan seluruh lokasi beserta data  yang  tersimpan  didalamnya  dianggap  sebagai  berkas  file.  New  Technology  File  Systems
NTFS memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi pendahulunya
FAT32 Microsoft Press. 2000.  Struktur tersebut memuat sebagai berikut:
1  Stream data bertingkat. 2  Pengkompres file.
3  Enkripsi yang tangguh. 4  Ukuran file yang kecil.
5  Memiliki integritas dan pemulihan data secara lengkap.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
383
Mencari Barang Bukti Digital
Buki-bukti pencarian data digital bisa ditemukan dari extentionfile, log file, file dat, file sys, dan file-file lainnya, termasuk tanggal dan waktu  yang biasanya tertera dalam pembuatan  file, dan
file-file tersembunyi yang disimpan di lokasi free space, dan unallocated space.
Proses Pengujian dan Investigasi
Hard Disk  yang dicurigai dari hasil penggunaan,  disalin  terlebih dahulu yang selanjutnya diuji  di  Komputer  memakai  perangkat  bantu  forensik.  Image  hard  disk  dan  informasi  konfigurasi
diperoleh melalui pengendali booting. Tujuannya, agar dijamin bahwa sistem operasi yang dicurigai tidak di boot ulang sehingga akan merubah dan mengkontaminasi data digital yang akan dianalisis,
diuji,  dan  dibuktikan  kebenarannya.  Proses  pengujian  dan  investigasi  data  digital  ada  dua  tahap yaitu terhadap bentuk fisik dalam hal ini hard disk dan dalam bentuk logic dalam hal ini data dan
informasi yang ada dalam hard disk tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan  hasil  pengujian  untuk  investigasi  dapat  dibagi  dalam  dua  tahapan,  yaitu: pengujian  data  digital  di  komputer  dan  jaringan  komunikasi  dengan  bantuan  perangkat  lunak
forensik serta pengujian secara konvensional tanpa memakai perangkat lunak forensik.
Pengujian Data Digital Berbantuan Perangkat Lunak Forensik
NTFS  windows  merupakan  sistem  yang  tidak  dirancang  untuk  diketahui  oleh  digital forensic.  Namun  begitu  terdapat  banyak  informasi  pada  Komputer  yang  dapat  digunakan  dalam
penyelidikan atau investigasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengambil tindakan penyelidikan forensik dalam menemukan bukti-bukti data digital karena banyak pengguna meninggalkan jejak di
Komputer.  Tindakan  pengguna  untuk  membuat,  menghapus,  memberi  nama,  menyalin,  merubah, dan mengakses semua file yang ada dalam NTFS, akan menyebabkan perubahan pada filemetadata
dalam  MFT  di  NTFS  Windows  selanjutnya  meninggalkan  jenis  file  yang  sama  dan  meninggalkan bekas  dari  dokumen  yang  tercetak  ke  Printer.  Pengujian  ini  akan  memeriksa  informasi-informasi
tentang file apa saja yang dijalankan, file apa saja yang diakses, dan dimodifikasi, serta informasi- informasi file jenis lainnya.  Gambar 1 dibawah ini menunjukkan muatan informasi dalam struktur
NTFS Windows secara umum.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
384 Gambar 1: Struktur NTFS Windows
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
1.  Teknologi NTFS dalam pengelolaan sistem file. 2.  Dirancang untuk tujuan baru dan tidak didukung oleh sistem file FAT dan FAT32.
3.  Ukuran kluster cluster antara 512 – 4096 byte.
4.  Maksimum  ukuran  partisi  sampai  pada  kisaran  16  TB  Terra  Byte  dengan  memakai ukurancluster 4096 byte.
5.  Blok  partition  boot  sector  dipakai  untuk  jenis  partisi  harddisk.  Informasi  yang  ada  berupa parameter BIOS dan bootstrap code.
6.  Blok master file table dipakai untuk menyimpan informasi  log file record, small file record, dan informasi-informasi extent untuk masing-masing kluster cluster.
7.  Blok system file dipakai untuk penamaan sistem operasi dengan format partisi NTFS. 8.  Blok  file  area  atau  data  area  dipakai  untuk  menyimpan  informasi  berupa  bad  clusters,
computer  date,  time,  and  password,  deleted  files,  free  space,  hidden  partition, lost  clusters, metadata,  other  partitions,  reserved  areas,  slack  space,  software  registration  information,
system areas, dan unallocated space.
Informasi  Pertama: Dilakukan  di  blok  data  area  ini,  sebab  bagian  ini  yang  biasanya  Pengguna
komputer menyimpan segala informasi yang disimpan dalam hard disk komputer. Contoh data yang diambil berupa computer date, time, and password,deleted files, dan free space. Ketiga file tersebut
bisa dilihat secara kasad mata.
Informasi  Kedua: Dilakukan  pada  atribut  berkas  file  yang  disimpan  dalam  MFT.  Gambar  2
dibawah  ini  memperlihatkansusunan  atribut  berkas  apabila  diisi  data  pengguna.  Data  digital Pengguna tersebut akan dicatat berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sistem.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
385 Gambar 2: Struktur Atribut Berkas pada MFT
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
Setiap  nama  berkas  file  memiliki  atribut  yang  disimpan  dalam  atribut  MFT.  Didalam atribut MFT memuat standard information, filename, security descriptor, dan data. Di atribut MFT
inilah  semua  data  berkas  disimpan,  lengkap  dengan  nama  berkasnya,  ekstensinya,  header-nya, waktu,  dan  tanggal  penyimpanannya.  Dibagian  ini  nantinya  bisa  diuji  dan  diungkap  nama  berkas,
waktu,  dan  tanggal  penyimpanan  beserta  pembuatannya.  Informasi  pada  gambar  3  dan  4 memperlihatkan  berkas  dan  atribut  berkas  disimpan  pada  Master  File  Table  pada  struktur  NTFS
Windows.
Gambar 3: File Record
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
Gambar 4: Folder Attribute File Record
Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
386 Informasi secara rinci seperti yang terlihat pada gambar 3: File Record dan 4: Folder Attribute File
Record.  Disini  record  dan  atributnya  bisa  dilihat  dan  diuji  berdasarkan  Logical  Cluster  Number LCN  yaitu:  sistematika  dan  keteraturan  isi  kluster  dari  awal  sampai  akhir  Casey.  2013.  2014.
Sedangkan Virtual Cluster Number VCN adalah sistematika dan keteraturan internal kluster dalam file  dan  tidak  memerlukan  pendekatan  secara  fisik  pada  disk  Casey.  2013.  2014.  Bagian  ini
berguna  untuk  mengetahui  informasi  berkas-berkas  apa  saja  yang  tersimpan  beserta  urutan  dan keteraturannya secara teknis.
Pengujian  Informasi  Pertama  dan  Kedua  Pada  Sistem  Komputer :  Pengujian  dan
investigasi kedua informasi ini dapat dilihat di gambar 5 berikut ini.
Gambar 5: Pengujian dan Investigasi Data dengan Forensic Tool Kits FTK
Selanjutnya setelah dilakukan pengujian pada gambar 5 dapat diambil beberapa contoh data digital dari hasil pengujian oleh perangkat lunak tersebut dalam bentuk tabel.
Table 1: Hasil Pengujian FTK
DATA DIGITAL BANYAKNYA
DATA INFORMASI
Evidence Items Unchecked Items
Filtered In Bad Extension
Documents Databases
Multimedia 1
1241 1241
24 12
1 3
Barang bukti digital yang ada saat pengujian Data sebelum diperiksa
Data seleksi Ekstensi berkas yang rusak
Jumlah dokumen yang tersedia Jumlah basis data yang tersedia
Jumlah perangkat multimedia yang dipakai
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
387
Executables Archives
Folder Slack  Free Space
Other Known Type Unknown Type
315 1
145 469
39 256
Jumlah berkas yang diproses saat itu Jumlah arsip yang tersedia saat itu
Jumlah folder yang ada pada saat itu Banyaknya ruang penyimpanan yang disediakan
Banyaknya jenis berkas lain yang belum dikenali Banyaknya jenis berkas yang belum dikenali
Pengujian Data Digital Pada Jaringan Komunikasi Berbantuan Perangkat Lunak
Pada  pengujian  dan  investigasi  untuk  jaringan  komunikasi,  Kami  mencaba  melakukan  pengujian sekaligus  ingin  mengetahui  seberapa  tangguh  tingkat  keamanan  jaringan  internet  yang  ada  di
Kampus  Universitas  Muhammadiyah  Sukabumi  dengan  surel:  http:www.ummi.ac.id  tersebut. Untuk pengujian ini dibantu juga dengan perangkat lunak forensik sekaligus keamanan jaringan.
Pengujian Kerawanan Situs UMMI http:www.ummi.ac.id
Gambar 6: Informasi Kerawanan Situs UMMI
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
388 Gambar 7: Informasi Peringatan Kerawanan Situs
Pada  gambar  6  dan  7  terlihat  jelas  bahwa  situs  UMMI  setelah  diuji  memiliki  tingkat kerawanan  yang  sangat  tinggi  diposisi  3  tiga  dengan  jumlah  berkas  dan  jalur  data  dapat
dipenetrasi  sebanyak  206  lubang  keamanan.  Ancaman  keamanan  tersebut  berada  di  port  80  yang memang  memakai  gerbang  standar.  Selain  port  80  ada  juga  halaman  utama  home.php  yang  bisa
dimasuki penyusup dengan scrip yang diberi tanda warna merah.
Gambar 8: Eksploitasi Terhadap Situs UMMI
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
389 Gambar 9: Penetrasi SQL Injection
Berikutnya  pengujian  dilakukan  terhadap  eksploitasi  berkas  dan  basis  data.  Ternyata eksploitasi  tersebut  sangat  mudah  dilakukan  oleh  siapa  pun  sehingga  terlihat  di  gambar  8  dan  9,
selain  scrip  html  yang  bisa  dipenetrasi  juga  basis  data  MySQL  yang  bisa  diserang  dengan menggunakan teknik SQL Injection. Dalam gambar 9, perangkat lunak memberi tahu bahwa bagian
ini  sangat  riskan  sekali  apabila  penyusup  merubah  dan  menghapus  data-data  penting  di  situs tersebut.
Pengujian dan Investigasi Data Di Jaringan Komunikasi Tanpa Perangkat Lunak
Pengujian dan investigasi pada bagian ini dilakukan pada surat elektronik email spam loan dan undian berhadiah dari Microsoft Team.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
390
Gambar 10: E-mail Spam Loan
Gambar 11: E-mail Spam Undian Berhadiah
Disini pengujian dan investigasi pada ke dua kasus tersebut memakai dua cara pembuktian yaitu: log file dan IIS log. Kedua cara itu instruksinya bisa dilakukan secara langsung di Komputer.
Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui siapa, apa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana
proses terjadinya.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
391
Log File:
Received:  from  NIH2WAAF  id.mg60.yahoo.com  [149.xxx.183.75]  by  Magomadov.com 8.8.38.6.9 with
ESMTP id XAA20854
for fplhdiscuz.org;  Tue, 10 Nov 2015 10:07:01  GMT
Received:  from  CISPPP  -  199.xxx.193.176  by  csi.com  with  Microsoft
SMTPSVC;  Mon,  09  Nov  2015 11:53:36  -0400  Message-Id:2.2.16.  20090428082132.2cdf5  loan_offer147yahoo.com.hkX-
Sender:  E-Loan  Agency  X-Mailer:  Windows  Eudora  Pro  Version  2.2  16  Mime-Version:  1.0 Content-Type:  textplain;  charset=us-ascii  To:  dinar_08yahoo.co.idFrom:  Richard  Atuk
rjatukgci.net
Tabel 2: Pengujian Data e-Mail Dengan Log File
AKSI BUKTI INFORMASI
Siapa Pelakunya Apa Maksudnya
Mengapa Dilakukan Kapan Terjadinya
Dimana Kejadiannya Bagaimana Prosesnya
Richard Atuk sebagai pengirim Menawarkan kredit loan keuangan.
Ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari pengguna awam Tue, 10 Nov 2015 10:07:01 GMT
NIH2WAAF id.mg60.yahoo.com [149.xxx.183.75] by
Magomadov.com 8.8.38.6.9 with ESMTP id XAA20854…. server situs yahoo.com dan magomadov.com dengan IP address berbeda serta
nama identitas dienkripsi. Message-Id:2.2.16.20090428082132.2cdf5
loan_offer147yahoo.com.hk X-Sender: E-Loan Agency
X-Mailer: Windows Eudora Pro Version 2.2 16 Mime-
Version:  1.0….proses  pesan  yang  dikirim  dienkripsi  tujuannya agar tidak diketahui.
IIS Log:
219.88.67.33,  -,  10112015,  0:48:43,  W3SVC1,  webserver,  x.x.x.x,  15,  72,  4184,  404,  123, GET,Rejected-By-UrlScan,~scriptsroot.exe,219.88.67.33,-,10112015,0:48:49,
3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 70, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, ~MSADCroot.exe,
219.88.67.33,  -,  10112012,  0:48:55,  W3SVC1,  webserver,x.x.x.x,  0,  80,  4184,  404,  123,  GET, Rejected-By-UrlScan,  cwinntsystem32cmd.exe,219.88.67.33,
-,  10112012,  0:49:01, W3SVC1,  webserver,x.x.x.x,  0,  80,  4184,  404,  123,  GET,  Rejected-By-UrlScan,
dwinntsystem32cmd.exe,219.88.67.33, -,
10112012, 0:49:07,
W3SVC1, webserver,
x.x.x.x,0,96,4184,404,123,GET,Rejected-By UrlScan,~scripts..255c..winntsystem32cmd.exe,219.88.67.33,
-, 10112012,
0:49:13, W3SVC1,webserver,x.x.x.x,  0,  117,  4184,  404,  123,  GET,  Rejected-By-UrlScan,
~_vti_bin..255c....255c....255c..winntsystem32cmd.exe, 2009-11-10
13:00:19 66.166.205.246 - 66.166.77.164 80 GET default.ida
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXu9090u6858ucbd3u7801u9090u6858ucbd3u7801u9090u6858ucbd3 u7801u9090u9090u8190u00c3u0003u8b00u531bu53ffu0078u0000u00=a2
00
Tabel 3: Pengujian Data e-Mail Dengan IIS Log
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
392
AKSI BUKTI INFORMASI
Siapa Pelakunya Apa Maksudnya
Mengapa Dilakukan Kapan Terjadinya
Dimana Kejadiannya Bagaimana Prosesnya
Atas nama Microsoft Team identitas disembunyikan. Mencari korban untuk kepentingan pribadi.
Mendapatkan  keuntungan  dari  pribadi-pribadi  yang  awam  lewat internet.
Tgl. 10112015. Jam 00:48:43, 00:48:49,… Di  server  dengan  IP  address  219.88.67.33  dengan  webserver  yang
berbeda-beda rejected. Informasi
penting disembunyikan
dengan enkripsi
u6858 ucbd3u7801u…. dst.
KESIMPULAN
Pengujian  dan  investigasi  data  digital  dengan  metode  digital  forensic  dapat  dimanfaatkan  sebagai berikut:
a.  Untuk menguji, melacak, mengungkap, dan membuktikan penggunaan data atau file digital pada sistem komputer ataupun jaringan komunikasi baik secara lokal maupun publik.
b.  Untuk  memberikan  utilitas  pengujian  data  digital  terhadap  sistem  computer  apabila  terjadi penetrasi ilegal ataupun penggunaan penyelidikan oleh pihak intelejen untuk kebutuhan tertentu.
Utilitas  kebutuhan  itu  berupa  :  undelete  file,  recovery  file,  unformat,    disk  image  atau  disk cloning,  checksum  image,  delete  file,  located  file,  unalocated  file,  dan  slack  space,  Sehingga
dapat dibuktikan secara ilmiah.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penelitian ini diantaranya 1.
Prof. Ir. Eko Indrajit MBA yang membantu dan membimbing dalam penelitian ini. 2.
Prof. Dr. Marsudi Kisworo yang telah telah membantu memberikan ide-ide cemerlang dalam penyelesaian pengujian penelitian.
3. Semua  rekan-rekan  kami  di  ID-SIRTII,  terimakasih  atas  penggunaan  laboratoriumnya  untuk
proses kelancaran penelitian ini. 4.
Dan seluruh pihak-pihak yang membantu yang tidak mungkin disebut satu per satu. Semoga amal baik Anda semua dibalas oleh Alloh SWT dengan yang lebih baik.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
393
DAFTAR PUSTAKA Acunetix. www.acunetix.com. Diakses tgl: 20-10-2014.
FTK, www.accessdata.com. Diakses tgl: 20-10-2014
NTFS. www.ntfs.com, Diakses tgl: 05-06-2014
Microsoft Service. support.microsoft.com. Diakses tgl: 10-08-2014
Casey  Eoghan,  Handbook  of  Computer  Crime  Investigation.  20013.  Academic  Press;  4st  edition.  Prentice Hall. USA.
Casey  Eoghan.  Digital  Evidence  and  Computer  Crime.  2014.  Academic  Press.  2st  edition.  Prentice  Hall. USA
David Solomon A. and Russinovich Mark E,  Inside Microsoft® Windows®. 2014, Third Edition Microsoft Press, Redmond, Washington. USA.
M.  Alazab.  Effective  Digital  Forensic  Analysis  of  The  NTFS  Disk  Image.  2011.  University  of
Ballarat. Autralia. Vol. 204:30-70.
Steve  Debrota.  Computer  Forensics  Field  Triage  Process  Model.  2013.  U.S.  Attorney  Office.  Southern Indiana. Vol. 6010:208-220.
Stephen  K.  Brannon.  Digital  Forensic  Analysis  Methodology.  2008.  Department  of  Justice  United  State. Wasington DC. USA. Vol. 105. ch:4-6. pp:20-40.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
394
PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR PADA KETIDAKPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN NON AKADEMIKDI SEPULUH PERGURUAN TINGGI
YOGYAKARTA
Asrianty Ali
1
, Urwawuska Ladini
1
, Kanthi Wulandari
1
, Okta Dila Nurbaity Rezani
1
,  Kariyam
2
1
Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
Email:
asyriyantiyahoo.co.id
ABSTRAK
Pelayanan non akademik merupakan usaha yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi untuk  memberikan  kemudahan  pada  pemenuhan  kebutuhan  mahasiswa  dalam  hal  yang
berkaitan  dengan  kegiatan  non  akademik.  Dengan  ketidakpuasan  mahasiswa  terhadap layanan  non  akademik  diharapkan  kepada  instansi  yang  terkait  mampu  memperbaiki
pelayanan yang berkualitas sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan.Berdasarkan hal  tersebut  digunakan  analisis  faktor  untuk  mengidentifikasi  faktor  dari  aspek  fisik  dan
aspek  non  fisik  pada  layanan  non-akademik  yang  menurut  persepsi  mahasiswa  belum memberikan  kepuasan
.
Hasil  yang  diperoleh  pada  bukti  fisikmenunjukkanbahwafaktor- faktor non akademik yang belum memuaskan mahasiswa diantaranyakelengkapan fasilitas
olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifihotspot, keluasan  area  parker,  dan  kebersihan  fasilitas  ibadah  yang  tersedia.  Sedangkan  pada
aspek  non  fisik  yang  belum  memberikan  kepuasan  terhadap  mahasiswa  adalah  layanan kesehatan.
Kata kunci:
mahasiswa, layanan non akademik, aspek fisik, aspek non fisik, analisis faktor
ABSTRACT
Non-academic services arethe work done by the College to provide the fulfillment of the students needs in the activities of non- academic. The dissatisfaction of students to non-
academic  services  is  expected  that  the  institutions  able  to  improve  quality  of  services  to reach  the  goal  of  institutions  expect.  Based  on  the  case,  this  study  use  factor  analysis  to
indentified  factors  from  the  aspect  of  physical  and  non  physical  aspects  of  the  non- academic  services  which  is  according  to  the  students  perceptions  have  not  given
satisfaction. The result this study are the physical evidence showed that the factors of non- academic unsatisfactory students including completeness of sports facilities, health, clinics,
hygiene  campus  of  cafeteria,  speed  of  wifihotspot,  the  breadth  of  the  parking  area,  and cleanliness of facilities worship available. Whereas in another aspects of non-physical that
has not been giving satisfaction to the students is health care.
Keywords:
student,  non-academic  sevices,  physical  aspect,  non-physical  aspect,  factor analyze
PENDAHULUAN
Semakin  meningkat  kebutuhan  masyarakat  terhadap  pendidikan  formal,  khususnya pendidikan  tinggi,  menjadikan  perguruan  tinggi  sebagai  sektor  strategis  yang  diharapakan  dapat
menghasilkan  sumber  daya  manusia  yang  bermutu.  Keadaan  persaingan  yang  cukup  kompetitif antar  perguruan  tinggi  menuntut  lembaga  pendidikan  memperhatikan  mutu  pendidikan  dan
kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
395 Perguruan  tinggi  harus  melakukan  langkah  antisipasi  guna  menghadapi  persaingan  yang
semakin  kompetitif  serta  bertanggung  jawab  untuk  menggali  dan  meningkatkan  segala  aspek pelayanan  yang  dimiliki,  Karena  sebuah  pelayanan  yang  dimiliki  oleh  lembaga  tertentu  akan
menjadi gambaran dari kualitas lembaga tersebut, jika pelayanan yang diberikan menurut konsumen itu  baik maka  sebuah  lembaga  tersebut  bisa  dikatakan  baik.  Tapi,  sebaliknya  jika  pelayanan  yang
dimiliki  suatu  lembaga  buruk  maka  lembaga  tersebut  akan  dikatakan  buruk.  Termasuk  juga pelayanan  dalam  sebuah  lembaga  pendidikan.  Penelitian  mengenai  berbagai  permasalahan  yang
dihadapi  perguruan  tinggi  dalam  kaitannya  dengan  pengukuran  mutu  jasa,  penilaian  dengan pendekatan akreditasi serta penilaian yang sifatnya langsung seperti tingkat gagal studi DO, masa
studi  dan  lainnya  dianggap  tidak  cukup  sehingga  diperlukan  paradigma  baru  sebagai  indikator pengukuran mutu pendidikan dalam Muhammad Joko Triono, 2012.
Menurut  4ICU  terdapat  10  perguruan  tinggi  di  DI.  Yogyakarta  terbaik  sebagai  lembaga pelayanan  pendidikan,  terdapat  pelimpahan  kewenangan  pengelolaan  pemenuhan jaminan  kualitas
terhadap  mahasiswa  kepada  masing-masing  fakultas.  Masing-masing  fakultas  secara  umum mendapatkan pelimpahan kewenangan untuk menaungi program-program studi yang ada. Sehingga
fakultas  berkewajiban  memenuhi  jaminan  kualitas,  termasuk  yang  secara  tidak  langsung bersingggungan dengan kegiatan mahasiswa adalah jaminan kualitas pelayanan non akademik.
Pelayanan  non  akademik  merupakan  usaha  yang  dilakukan  oleh  perguruan  tinggi  untuk memberikan kemudahan pada pemunahan kebutuhan mahasiswa dalam hal yang  berkaitan dengan
kegiatan non akademik. Dalam  penelitian  ini  ditekankan  pada  semua  layanan  non  akademik  yang  ada  di  dalam
kampus. Adapun layanan non akademik dalam kampus antara lain student area, area parker, toilet, fasilitas ibadah, wifihotspot gratis, klinik kesehatan, fasilitas olahraga dan seni, kantin kampus dan
perpustakaan. Dengan  ketidakpuasan  mahasiswa  terhadap  layanan  non  akademik  diharapkan  kepada
instansi  yang  terkait  mampu  memperbaiki  pelayanan  yang  berkualitas  sehingga  bisa  mencapai tujuan yang diharapkan.
Penilaian pelayanan yang berkualitas dikembangkan oleh Leonard  L. Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang dikenal dengan service quality Servqual, yang berdasarkan pada lima dimensi
kualitas yaitu Kotler,1997: 1 Bukti  Fisik  Tangibles,  meliputi  fasilitas  fisik,  perlengkapan,  pegawai  dan  sarana  komunikasi.
bukti  langsungfisik  yaitu  fasilitas  dan  peralatan  fisik  serta  penampilan  karyawan  yang
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
396 profesiona.  Atribut-atribut  yang  ada  dalam  dimensi  ini  antara  lain  peralatan  yang  modern,
fasilitas yang menarik. 2 Reliabilitas Reliability, yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera,
akurat, dan memuaskan. Atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain pertanggung jawaban tentang penanganan konsumen akan masalah pelayanan.
3 Daya  Tanggap  Responsiveness,  yaitu  kesediaan  untuk  membatu  pelanggan  dan  memberikan pelayanan dengan segera. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain kerelaan untuk
menolong konsumen, siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para konsumen. 4 Jaminan  assurance,  yaitu  pengetahuan  dan  kesopanan  dari  karyawan,  dan  kemampuan  untuk
mendapatkan kepercayaan dan keyakinan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayana perusahaan, karyawan  yang
sopan dan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dari konsumen. 5 Empati Empathy, meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi, dan pemahaman terhadap kebutuhan individual para pelanggan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain memberikan perhatian individu kepada konsumen, karyawan yang
mengerti keinginan dari para konsumennya. Jaminan kualitas pelayanan non akademik, menurut Kotler dalam perspektif pelayanan secara
umum  memiliki  lima  dimensi  yaitu  tangible,  reliability,  respposiveness,  assurance  dan  empathy. Pelayanan  merupakan  proses  pemenuhan  kebutuhan  melalui  aktivitas  orang  lain  secara  langsung.
Pengertian proses ini terbatas dalam kegiatan manajemen untuk pencapaian tujuan organisasi. Pada  dasarnya,  pengertian  kepuasanketidakpuasan  pelanggan  merupakan  perbedaan  antara
harapan  dan  kinerja  yang  dirasakan.  Jadi  pengertian  ketidakpuasan  pelanggan  berarti  sekurang- kurangnya  sama  dengan  apa  yang  tidak  diharapkan.  Seperti  seorang  pelanggan  mengaharapkan
student area
yang nyaman,
tetapi tidak
sesuai yang
diharapkan. Sehingga
mengecewakanmenimbulkan rasa tidak nyaman. Berdasarkan  latar  belakang  diatas,  maka  rumusan  masalahyang  diangkat  dalam  makalah  ini
adalah  identifikasi  faktor  dari  aspekfisik  dan  aspek  non  fisik  pada  layanan  non-akademik  yang menurut  persepsi  mahasiswa  tidak  memberikan  kepuasan.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk
mengetahui  faktor  utama  yang  belum  memberikan  kepuasan  mahasiswa  terhadap  layanan  non- akademik.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
397
METODELOGI PENELITIAN
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di sepuluh universitas terbaik di provinsi DIY versi 4ICU 15 Oktober 2015 dan 7 November tahun 2015, yaitu Universitas Islam Indonesia UII,
Universitas Gadjah Mada UGM, Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Islam Negeri Sunan  Kalijaga  Yogyakarta  UIN  SUKA,  Universitas  Muhamadiyah  Yogyakarta  UMY,
Universitas  Pembangunan  Nasional  Veteran  Yogyakarta  UPN  VY,  Universitas  Ahmad  Dahlan UAD,  Universitas  Atma  Jaya  Yogyakarta  UAJY,  Universitas  Sanata  Dharma  USD,  dan
Universitas Kristen Duta Wacana UKDW. Jumlah  mahasiswa  untuk  perhitungan  sampel  diambil  dari  http:forlap.dikti.go.id.Jumlah
seluruh  mahasiswa  untuk  sepuluh  universitas  tersebut  sebanyak  227.847  mahasiswa.  Sampel ditentukan dengan rumusSlovin
, dimana, n = Jumlah Sampel; N = Jumlah Populasi;
= besarnya
. Jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah sebagai berikut.
= 399,29901 ≈ 400 responden
Teknik  pengambilan  sampel  yang  digunakan  adalah  cluster  random  samplingdengan menggunakan  kuisioner.  Kuisioner  yang  dibagikan  terlampir  dalam  makalah ini  dan  memuat  data
diri responden serta lima variabel penelitian, yaitu Tangibles, Responsiveness, Reliability, Empathy, dan Assurance. Kuisioner sudah melalui pengujian instrumen yang menunjukkan bahwa kuisioner
yang ada valid dan realibel sehingga siap untuk digunakan dalam penelitian. Dalam  penelitian  ini  ingin  mengetahui  ketidakpuasan  mahasiswa  terhadap  layanan  non
akademik.  Menurut  Philip  Kotler  lima  dimensi  kualitas  adalah  Tangible,  Reliability, Responsiveness,  Assurance  dan  Empathy.  Sehingga  variabel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 1 . Variabel dan indikator yang digunakan didalam angketkuesioner
Variabel Indikator
Tangibel
P1 kebersihan student area P2 kesejukan dan kenyamanan student area
P3 keluasan area parker P4 ketersediaan fasilitas toilet
P5 kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia P6 kebersihan kantin kampus
P7 kelengkapan fasilitas olahraga
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
398
P8 ketersediaan klinik kesehatan P9 kecepatan wifihotspot kampus yang tersedia
P10 kebersihan perpustakaan P11 kelengkapan koleksi buku perpustakaan
Reliability
P12 kemampuan satpam dalam mengelola area parker P13 petugas cleaning service yang selalu membersihkan toilet
P14  petugas klinik kesehatan  kampus yang dapat mengatasi keluhan pasien
P15kemampuan  petugas  perpustakaan  menjawab  permasalahan mahasiswa
Responsiveness
P16 kesigapan petugas parker atas permasalahan mahasiswa P17 ketersediaan penyaluran kerja lulusan
P18kampus  yang  memberikan  bantuan  pengobatan  bagi  mahasiswa yang sakit
P19kampus yang memberikan bantuan asuransi bagi mahasiswa yang mendapatkan musibah kecelakaanmeninggal dunia
P20kecepatan petugas klinik kesehatan kampus P21cepat tanggap pustakawan dalam menyikapi keluhan mahasiswa
Assurance
P22 keamanan area parker P23Pemberian  sanksi  bagi  mahasiswa  yang  melanggar  peraturan
yang  telah  ditetapkan  dan  berlaku  untuk  semua  mahasiswa  tanpa terkecuali
Empathy
P24 penghargaan jurusan atas kegiatan ekstrakulikuler P25pihak  kampus  yang  membantu  mahasiswa  yang  mengalami
kesulitan bidang non akademikekstrakulikuler P26 bahasa yang digunakan oleh petugas perpustakaan
P27 pelayanan kepada mahasiswa yang tidak diskriminatif
Data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan analisis  Faktor menggunakan metode komponen  utama.  Analisis  komponen  utama  untuk  mengetahui  variabel  layanan  non  akademik
yang tidak memberikan kepuasan terhadap mahasiswa. Analisis Komponen Utama merupakan suatu teknik statistika untuk mengubah dari sebagian
besar variabel asli yang digunakan  yang  saling berkorelasi satu dengan  yang lainnya menjadi satu set variabel baru yang lebih kecil dan saling bebas tidak berkorelasi lagi. Jadi analisis komponen
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
399 utama  berguna  untuk  mereduksi  variabel,  sehingga  lebih  mudah  untuk  menginterpretasi  data-data
tersebut Johnson  Wichern, 2007.
PEMBAHASAN
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 400 responden. Seperti yang sudah  dijelaskan  sebelumnya  bahwa  analisis  faktor  dengan  metode  komponen  utama  digunakan
untuk  melihat  efektivitas  layanan  non  akademik.  Analisis  akan  menghasilkan  faktor-faktor  yang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terkait layanan non akademik.
Data yang digunakan dalam makalah ini berskala ordinal, sehingga dilakukan transformasi ke  skala  interval  menggunakan  metode  MSI  Methode  Succesive  Interval  untuk  mempermudah
analisis.  Berdasarkan  uji  validitas  dan  reliabilitas,  data  yang  digunakan  telah  valid  dan reliable.Kemudian  dianalisis  menjadi  dua  kelompok  yaitu  aspek  tangible  dan  aspek  reliability,
responsiveness, assurance, dan empathy menjadi satu kelompok. Hal tersebut karena aspek tangible merupakan bukti fisik  yang tidak hanya  dapat dinilai oleh sumber daya manusia  kampus tersebut,
melainkan dapat juga dinilai oleh sumber daya manusia diluar kampus yang lain, sedangkan aspek lainnya menjadi satu kelompok karena aspek-aspek tersebut hanya dapat dinilai dan dirasakan oleh
sumber daya yang ada dikampus tersebut.. Pengujian
KMO dan Bartlett’s  untuk aspek Tangiblepada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama.
Analisis  faktor  digunakan  untuk  mereduksi  variabel  yang  sudah  ada.  Pada  makalah  ini penentuan  jumlah  variabel  dilakukan  berdasarkan  total  yang  lebih  besar  dari  satu.  Jika  suatu
variabel memiliki nilai total 1, dianggap sebagai suatu faktor, sebaliknya jika suatu variabel hanya memiliki  persentase  variansi    1,  tidak  dimasukkan  dalam  model.  hasil  analisis  menunjukkan
variabel tereduksi menjadi tiga variabel utama., seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 1 Total Variance Explained
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
400 Variansi  mampu  dijelaskan  oleh  faktor  atau  kompenen  1,  2,  dan  3  masing-masing  sebesar
22,170,  16,067,dan  15,048.  Variablitas  dari  ke-11  variabel  tersebut  dapat  diterangkan  oleh ke-3 faktor sampai dengan 53,285.
Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas layanan non akademik dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak.
Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan  rotasi  faktor.  Klasifikasi  variabel  berdasarkan  rotasi  dengan  metode  varimax  dengan
kaiser normalization adalah sebagai berikut.
Gambar 2 Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi
Gambar  2  diatas  menunjukkan  bahwa  aspek  fisik  terbagi  menjadi  3  faktor,  yaitu  sebagai berikut :
1. Keluasan  area  parker,  kebersihan  fasilitas  ibadah  yang  tersedia,  kebersihan  kantin  kampus,
kelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kecepatan wifihotspot kampus yang tersedia.
2. Kebersihan student area, kesejukan dan kenyamanan student area, ketersediaan fasilitas toilet.
3. Kebersihan perpustakaan, kelengkapan koleksi buku perpustakaan.
Faktor  utama  dari  aspek  tangibleyang  paling  mempengaruhi  persepsi  mahasiswa  terhadap ketidakpuasaan  layanan  non  akademik  adalah  kelengkapan  fasilitas  olahraga,  ketersediaan  klinik
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
401 kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifi hotspot kampus yang tersedia, keluasan area
parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Pengujian
KMO  dan  Bartlett’s    untuk  aspek  non  fisik  yakniReliability,  Responsiveness, Assurance,  danEmpathypada  data  menunjukkan  bahwa  jumlah  data  telah  cukup  untuk  dianalisis
menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Hasil variabel yang direduksi dari empat aspek dengan nilai total  1 adalah sebagai berikut:
Gambar 3Total Variance Explained
Berdasarkan  hasil  analisis  faktor  pada  gambar  3  menunjukkan  bahwa  variansi  mampu dijelaskan  oleh  faktor  atau  kompenen  1,  2,3,  dan  4  masing-masing  sebesar  17,927,
15,935,15,124,  dan  11,925.  Variablitas  dari  ke-16  variabel  tersebut  dapat  diterangkan  oleh ke-4 faktor sampai dengan 60,911.
Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas layanan non akademik dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak.
Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan  rotasi  faktor.  Klasifikasi  variabel  berdasarkan  rotasi  dengan  metode  varimax  dengan
kaiser normalization adalah sebagai berikut.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
402
Gambar 4Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi
Gambar  4  menunjukkan  bahwa  aspek  reliability,  responsiveness,  assurance,  dan  empathy terbagi menjadi 4 faktor yakni:
1 kampus  yang  memberikan  bantuan  pengobatan  bagi  mahasiswa  yang  sakit,  petugas  klinik
kesehatan  kampus,  petugas  klinik  kesehatan  kampus  yang  dapat  mengatasi  keluhan  pasien, kampus  yang  memberikan  bantuan  asuransi  bagi  mahasiswa  yang  mendapatkan  musibah
kecelakaanmeninggal dunia. 2
bahasa  yang  digunakan  oleh  petugas  perpustakaan,  kemampuan  petugas  perpustakaan menjawab  permasalahan  mahasiswa,  cepat  tanggap  pustakawan  dalam  menyikapi  keluhan
mahasiswa,  pelayanan  kepada  mahasiswa  yang  tidak  diskriminatif,  ketersediaan  penyaluran kerja lulusan.
3 kesigapan  petugas  parker  atas  permasalahan  mahasiswa,  kemampuan  satpam  dalam
mengelola  area  parker,  keamanan  area  parker,  petugas  cleaning  service  yang  selalu membersihkan toilet.
4. penghargaan jurusan atas kegiatan ekstrakulikuler, pihak kampus yang membantu mahasiswa
yang  mengalami  kesulitan  bidang  non  akademikekstrakulikuler,  pemberian  sanksi  bagi mahasiswa  yang  melanggar  peraturan  yang  telah  ditetapkan  dan  berlaku  untuk  semua
mahasiswa tanpa terkecuali. Berdasarkan keempat faktor  yang terbentuk, dapat dilihat bahwa faktor 1 mencakup pada layanan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
403 kesehatan,  faktor  2  mencakup  pada  layanan  petugas  perpustakaan,  faktor  3  mencakup  pada
layanan petugas area parker, dan faktor 4 mencakup layanan pada bidang ekstrakulikuler.Dari keempat  faktor  tersebut  faktor  utama  yang  belum  memberikan  kepuasaan  layanan  non
akademik yaitu layanan kesehatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan
di atas
dapat disimpulkan
bahwa pada
aspek fisiktangiblevariabel  yang  belum  memberikan  kepuasan  yaitu  kelengkapan  fasilitas  olahraga,
ketersediaan  klinik  kesehatan,  kebersihan  kantin  kampus,  kecepatan  wifihotspot,  keluasan  area parker,  dan  kebersihan  fasilitas  ibadah  yang  tersedia.  Sedangkan  pada aspek  non  fisik  antara lain,
reliability,  responsiveness,  assurance,  dan  empathy,faktor  utama  yang  belum  memberikan kepuasaan layanan non akademik yaitu layanan kesehatan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah,  atas  berkat  rahmat,  hidayah  dan  karunia  Allah  SWT  maka  penulis  dapat menyelesaikan  penelitian  ini.  Penulis  mengucapkan  terima  kasih  kepada  dosen  pengampu  mata
kuliah Statistika Consulting dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi
kita semua. Semoga juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Adrianti, Wiwi. 2014. Analisis Gerombol Berhierarki Untuk Mengelompokkan KabupatenKota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Indikator Pendidikan. Skripsi. Kendari: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Badan  Penjaminan  Mutu  Internal,  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan.  Angket  Kepuasan
Mahasiswa terhadap Pelayanan Akademik.Padang : Universitas Negeri Padang. Kariyam. 2004. Modul Praktikum Analsis Multivariat.Yogyakarta: universitas Islam Indonesia.
Wagiran.2012.  Kepuasan  Mahasiswa  Jurusan  Pendidikan  Teknik  Mesin  terhadap  Layanan Akademik  dan  Non  Akademik.  Laporan  Penelitian.  Yogyakarta  :  Universitas  Negeri
Yogyakarta. M.  Sadat.  2002.  Analisis  Hubungan  Kinerja  Jasa  Perguruan  Tinggi  terhadap  Kepuasan
Mahasiswa:  Studi  Kasus  Universitas  Indonesia.  Tesis.Jakarta  :  Pasca  Sarjana  Universitas Indonesia
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
404
PEMODELAN DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI KAKAO
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARATA Di TAHUN  2015-2016 Din Waikabu
1
, Edy Widodo
2
1
Mahasiswa program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia
2
Dosen program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia dinwaikabugmail.com
ABSTRAK
Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menyumbang devisa untuk Indonesia.  Indonesia  menjadi  negara  ketiga  pengekspor  kakao  terbesar  di  dunia,  dan
pemerintah  menargetkan  indonesia  menjadi  pengekspor  kakao    no  1satu    di  dunia. Daerah Isimewa Yogykarta D.I. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi
pioner  dalam  mengembangkan  kakao.Dengan  adanya  kebijakan  tersebut,  sangat dibutuhkan  informasi  bagi  pemerintah  D.I.  Yogyakarta  terkait  jumlah  produksi  kakao  di
tahun-tahun  yang  akan  datang  sebagai  ukuran  untuk  menilai  ketercapaian  target.  Untuk memprediksi  jumlah  produksi  komoditi  kakao  D.I.  Yogyakarta    di  tahun  2015  dan  2016,
digunanakan metode analaisis runtun waktu dengan metode double eksponential smoothing dengan  nilai  alpha  sebesar  0.9  dan  beta  sebesar  0.  Data  yang  digunkan  adalah  data
sekunder  yang  diperoleh  dari  bagian  program  dan  informasi  di  dinas  kehutanan  dan perkebunan  D.I.  Yogyakarta.  Hasil  prediksi  komoditi  kakao  pada    tahun  2015  sebesar
1.685.5 ton , dan 2016 sebesar 1.815.3ton, dengan nilai SSR sebesar 155706.9, dan RMSE sebesar 1.054.605.
Kata Kunci
: double exponential smoothing, Kakao.
ABSTRACT
Cocoa  isone  of  crops  plantation  contribute  foreign  exchange  for  Indonesia. Indonesia became the third largestcocoa exporter country in the world, and the Indonesian
government  is  targeting  to  be  the  first  exporter  of  cocoa  in  the  world.  Daerah  Isimewa Yogykarta D.I. Yogyakarta is one of area that is a pioneer in developing the cocoa.With
this policy, it is necessary for the DI Yogyakarta government information which related to the  amount  of  cocoa  production  in  the  years  to  come  as  a  measure  to  assess  the
achievement of the target. To predict the amount of production of cocoa DI Yogyakrata in 2015 and 2016, used a method of analysis of time series with double exponential smoothing
method with a value of 0.9 alpha and beta of 0. The data used are secondary data obtained from the program and information in plantation and forestry service DI Yogyakarta. Cocoa
predicted results in 2015 is 1.685.5 tons, and 2016 is 1.815.3 tons, with a value of SSR is 155706.9, and RMSE value is 1,054,605.
Keywords :
double exponential smoothing, cocoa.
PENDAHULUAN
Negara  Indonesia  merupakan  negara  yang  kaya  akan  sumber  daya  alamnya  yang  tersebar luas  di  seluruh  kawasan  di  Indonesia.  Indonesia  juga  merupakan  negara  kepulauan  yang  terkenal
dengan  sebutan  negara  tropis    yang  berarti  sebagian  besar  masyarakat  Indonesia bermatapencaharian  sebagai  petani  dan  pekebun.  Selain  dari  pada  itu,  Indonesia  juga  terkenal
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
405 dengan tanahnya yang subur sehingga di mana saja menanam tanaman bisa tumbuh dengan subur.
Salah satu hasil perkebunan yang cukup terkenal adalah kakao.
Komoditas  perkebunan  merupakan  salah  satu  andalan  bagi  pendapatan  nasional  dan  devisa negara  Indonesia,  yang  dapat  dilihat  dari  kontribusi  subsektor  perkebunan  pada  tahun  2013
mencapai 45,54 milyar US  atau setara dengan Rp.546,42 trilliun asumsi 1 US  = Rp. 12.000,- yang  meliputi  ekspor  komoditas  perkebunan  sebesar  35,64  milyar  US,  cukai  hasil  tembakau
US8,63  millyar  dan  bea  keluar  BK  CPO  dan  biji  kakao  sebesar  1,26  milyar  US Dijenbun.Selain  itu  komoditas  kakao  menjadi  sumber  pendapatan  petani,  penciptaan  lapangan
kerja dan mendorong tumbuhnya agribisnis dan agroindustri. Berdasarakan  data  kementrian  Pertanian,  produksi  kakao  tahun  2014  mencapai  712.231  ton
yang  menempatkan  Indonesia  sebagai  Negara  produsen  terbesar  ketiga  dunia  dibawah  Ghana  dan Pantai  Gading.Pantai  Gading  dan  Ghana  memasok  sekitar  44  persen  kebutuhan  kakao  dunia,
sementara  Indonesia  memasok  sekitar  13  persen
.
Produksi  kakao  Indonesia  dua tahun  terakhir ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti alih fungsi lahan, usia pohon
kakao yang semakin tua sehingga menurunkan produktifitas. Terdapat empat daerah pemasok hasil produksi kakao terbanyak di Indonesia yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
dan Sulawesi Tengah  yang menguasai 70 persen produksi kakao nasional, dan sisanya disumbang oleh provinsi lainya. Indonesia berkomitmen untuk dapat menyaingi produksi kakao Pantai Gading
dan Ghana di tahun 2015.
Gambar 2. Kakao Ghana
Gambar 1. Kakao Pantai Gading
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
406 D.I. Yogyakarta  merupkan salah satu dari bebrapa provinsi yang menyumbangkan produksi
kakao nasional. Namun kontribusi D.I. Yogyakarta tidak begitu signifikan terhadap produksi kakao nasional,  tercatat  pada  tahun  2013  produksi  kakao  D.I.  Yogyakarta  sebanyak  1.245,71  ton
Ditjenbun.
Gambar 4. Hasil Produksi Kakao D.I. Yogyakarta Periode 2001-2014 Seperti pada gambar 1.4. diatas Produksi kakao di D.I. Yogyakrta bertolak belakang dengan
produksi  kakao  nasional,  produksi  kakao  D.I.  Yogykarta  sejak  tahun  2001  mengalami peningkatan.Hal  ini  dikarenakan  D.I.  Yogyakarta  merupakan  salah  satu  daerah  yang  dipilih  oleh
pemerintah untuk mengembangkan sentra agroindustri komoditas kakao.  Dengan adanya kebijakan tersebut,  sangat  dibutuhkan  informasi  bagi  pemerintah  D.I.  Yogyakarta  terkait  jumlah  produksi
kakao di tahun-tahun yang akan datang sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian target.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
produksi kakao ton DIY
produksi kakao ton DIY
Gambar 3. Kakao Indonesia
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
407
METODE PENELITIAN
Data yang diperoleh untuk laporan Kerja Praktek ini adalah data sekunder yang diperoleh dari dinas  kehutanan  dan  perkebunan  D.I.Yogyakarta.  Data  yang  digunakan  adalah  jumlah  Produksi
komoditi kakao dari tahun 2001-2014 di D.I.Yogyakarta. Berikut ini langakah-langkah  Analisis Data:
  Plot data Plot  data  dilakukan  agar  diketahui  pergerakan  dari  data.  Plot  data  ini  sangat  bermanfaat
untuk penentuan metode yang akan digunakan.   Pemilihan metode
Setelah dilakukan plot data, maka dilanjutkan dengan memilih metode analisis yang sesuai dengan  pola  data.  Karena  pola  data  dalam  kasus  ini  cenderung  naik  trend,  maka  metode
yang digunakan yaitu double exponential smoothing.   Pemeriksaan Metode Permalan
Langkah ini merupakan tahap untuk mengevaluasi metode yang digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Data
Dalam melakukan peramalan, pola data sangat berperan penting. Pola data berunjung pada metode yang akan digunakan dalam analisis. Berikut ini pola data dari hasil produksi kakao di D.I.
Yogyakarta periode 2001-2014.
Gambar 5. Jumlah Produksi Kakao Tahun 2001-2014
500 1000
1500 2000
2001  2003  2005  2007  2009  2011  2013
Produksi kakao Tahun 2001-2014
Total
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
408 Dapat  dilihat  pada  gambar  4.3,  bahwa  jumlah  produksi  kakao  dari  tahun  2001-2014
menujukan  pola  trend  meningkat  dari  tahu  ke  tahun.  Tapi  pada  tahun  2011  menglami  penurunan jumlah  produksi  kakao,  hal  ini  disebabkan  oleh  erupsi  gunung  merapi  pada  tahun  2010  sehingga
sebagian  pohon  kakao  yang  berada  di  kabupaten  Sleman  mengalami  kerusakan  akibat    terkena dampak erupsi gunung merapi. Akan tetapi penurunan produksi tersebut tidak terlalu  signifikan.
Penentuan metode
Dari hasil plot data diatas, dapat dilihat bahwa data pergerakan produksi kakao D.I. Yogyakarta sejak tahun 2001 hingga  2014 bersifat trend. Dikatakan trend karena pergerakan data
menunjukan cenderung meningkat dari tahun-ketahun.Hold Double Eksponensial Smoothing merupakan suatu metode smoothing yang disesuaikan untuk data yang mempunyai suatu
kecenderungan Makridakis, 1999
.
Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa penelitian ini menggunakan metode double exponential smoothing Holt.
Pemeriksaan Metode Peramalan
Analisis  peramalan  produksi  kakao  tahun  2015-2016  dalam  laporan  ini  dilakukan menggunakan  sofware  Eviews  6.Peramalan  pemulusan  exponential  didapat  dengan  menggunakan
dua  konstanta  pemulusan  dengan  nilai  antara  0  sampai  1.  peramalan  terbaik  yaitu  pada  model double eksponential smooting
dengan α sebesar 0.9, dan β sebesar 0.Nilai α dan β bertujuan untuk memminimumkan  ukuran  ketepatan  peramalan  yaitu  Sum  of  Squared  Residuals  SSR  dan  Root
Mean Squared Error RMSE. Nilai α sebesar 0.9 dan nilai β sebesar 0 ini sendiri didapat dengan
melakukan  simulasi  kemungkinan  kombinasi  nilai  α  dan  β,  sehingga  mendapatkan  nilai  SSR sebesar 155706.9,dan RMSE sebesar 1.054.605. seperti tabel 4.3. dibawah ini :
Tabel 1. Pemeriksaan Model Double Exponential Smoothing
Model Sum of
Squared Residuals
Root Mean Squared Error
Alpha Beta
                