Pengelolaan Tambak Berwawasan Lingkungan

ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 361 5. Memastikan tanah tidak mengandung pyritzat besi. Pyrit ditandai munculnya warna kuning keemasan yang berlebihan pada tanah. 6. Kandungan pyrit diatasi dengan cara reklamasi, yaitu melakukan pengeringan, pembalikan dan pencucian tanah, serta pembuangan air secara berulang. Untuk reklamasi tanah tambak secara total dilakukan dengan pengeringan selama berbulan- bulan, pembalikan dan pencucian berkali-kali. Tidak perlu pemberian kapur. Reklamasi tidak dilakukan pada musim hujan. 7. Kemudahan akses transportasi akan mendukung kesuksesan budidaya.  Instalasi Pengolahan Air Limbah 1 Kolam Pengendapan Prinsip dalam kolam pengendap adalah memisahkan padatan tersuspensi total suspended solid dalam air buangan dengan cara gravitasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur kecepatan mengendapnya. Dua sasaran pengendapan pertama dalam pengolahan air limbah adalah klarifikasi dan penebalan lumpur. Fungsi utama bak pengendap I adalah mengendapkan partikel discrete. Unit ini juga dapat menurunkan konsentrasi BODCOD dalam aliran sehingga membantu menurunkan beban pengolahan biologis pada tahapan pengolahan berikutnya. Unit ini dapat mengendapkan 50-70 padatan yang tersuspensi suspended solid dan mengurangi 30-40 BOD. Efisiensi penghilangan dari partikel diskrit dengan ukuran, bentuk, densitas, dan specific gravity yang sama tidak tergantung dari kedalaman bak, tetapi pada luas permukaan bak serta waktu detensi. 2 Kolam Biofilter Proses biofilter digunakan untuk membunuh unsur pencemar yang berada di dalam petakan tambak udang vannamei melalui 2 tandon. Tandon pertama menggunakan indikator Ikan Nila dan batu krikil. Ikan Nila berfungsi sebagai pemakan unsur pencemar organik. Tandon kedua menggunakan indikator ikan kakap putih dan batu krikil. Ikan kakap putih berfungsi sebagai pemakan organisme liar yang terdapat didalam air yang dapat menyebabkan penyakit. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 362 3 Kolam Wetland Penggunaan unit kolam wetland pada pengolahan air limbah tambak udang yaitu dengan menggunakan tanaman mangrove sebagai tanaman fitoremediasi untuk menyerap unsur pencemar amonia NH 3 dan unsur pencemar lainnya. Pemilihan mangrove sebagai tanaman fitoremediasi dalam unit pengolahan ini adalah berdasarkan kemanfaatan mangrove yang begitu luas. Desain kontruksi yang digunakan adalah kontruksi wetland dengan Sistem Aliran Permukaan. Sistem ini beroperasi yaitu air limbah dialirkan kedalam kolam wetland dengan lebar sekitar 3-5 m, panjang lebih dari 100 m. Pengolahan air limbah tambak terjadi secara biologi karena kadar pencemar tersaring oleh akar mangrove yang terendam, di mana pada daerah perakaran mangrove tumbuh mikroba. Hasil pengolahan air limbah tambak pada kolam wetland selanjutnya dialirkan dengan sistem sub surface ke dalam saluran di luar sistem. Pengukuran debit air limbah pada selokan wetland secara sederhana berdasarkan rumus Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum 2006, yaitu : 1. Menghitung luas selokan As, yang merupakan perkalian lebar dengan dalam selokan : As = L x d 2. Menghitung kecepatan arus V, yaitu pembagian panjang lintasan L yang ditentukan terlebih dahulu pada selokan yang akan diukur debitnya, dengan waktu tempuh pelampung T pada jarak L sebaiknya waktu tempuh dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali pengukuran, kemudian diambil rata-ratanya: V=LT 3. Perhitungan debit, yaitu perkalian antara luas permukaan As, dengan kecepatan aliran V:Q=As x V. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 363  Pemantauan Kualitas Air Data kualitas air tambak bisa dibaca pada Gambar 2. Gambar 2 . Data kualitas air tambak Kelembagaan Transfer informasi dan teknologi melalui kegiatan IbM oleh Universitas Islam Indonesia Yogyakarta mampu memperluas dan meningkatkan wawasan petambak dalam implementasi budidaya tambak yang memperhatikan aspek lingkungan terprogram dan berkelanjutan. Tambak yang berwawasan lingkungan sebenarnya telah dipahami dan dilaksanaknan oleh sebagian pelaku usaha tambak, walaupun secara kuantitas masih sedikit. Secara umum pelaksanaan budidaya udang yang ada masih belum memperhatikan aspek lingkungan daya dukung. Program IbM UII secara Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 364 kelembagaan telah mampu secara signifikan menggeser paradigma lama yang hanya berorientasi pada aspek ekonomi semata ke paradigma yang lebih memperhatikan aspek lingkungan dan berkelanjutan. Selanjutnya secara mandiri, diharapkan pembudidaya udang mampu mengimplementasikan teknologi probiotik dari kegiatan IbM UII untuk dapat meningkatkan hasil produksinya dengan tetap menjaga aspek lingkungannya. Dalam hal ini pembudidaya juga dapat melakukan kultur probiotik dalam skala rumah tangga sehingga akan menekan biaya produksi yang berimbas pada peningkatan rasio keuntungan usaha. Dengan aplikasi probiotik akan mampu meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan udang, menekan FCR Food Convertion Ratio, meningkatkan imunitas udang sekaligus meningkatkan kualitas hasil panennya, sehingga akan menaikkan nilai jualnya menaikkan grade panen. Penataan Kawasan Penggunaan lahan di kawasan tambak udang bisa dilihat pada Gambar 3 berikut. Gambar 3. Peta penggunaan lahan di kawasan tambak udangyang diproses bersama antara tim UII dan anggota mitra Program IbM ini juga menginisiasi penanaman pohon Pandan dan Cemara Laut guna mengembalikan kualitas ekosistem di kawasan ini yang selama ini sudah mulai menurun karena kepentingan pengembangan tambak udang anpa melihat aspek lingkungan secara proporsional. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 365 Dokumentasi kegiatan penanaman tersbut bisa dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Penanaman Pandan dan Cemara Laut PENUTUP Kesimpulan Program IbM Tambak Udang Berwawasan Lingkungan telah terlaksana dengan dengan baik, antara lain sebagai berikut : 1. Aspek sumber daya manusia: telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan di lapangan mengenai teknis pengelolaan tambak berwawasan lingkungan. 2. Aspek Teknologi tepat guna: telah memberikan bantuan mengenai transfer teknologi pengolahan tambak probiotik, manajemen pengelolaan tambak berwawasan lingkungan, dan best practice pengolahan tambak berwawasan lingkungan. 3. Kelembagaan: telah memberikan bimbingan dalam penyusunan struktur organisasi kelompok tambak, merumuskan ADART, kerangka program kerja, dan legalitas organisasi. 4. Penataan kawasan: telah membantu kelompok tambak membuat pemetaan kawasan tambak dan melakukan aksi penanaman pohon untuk mitigasi abrasi dan degradasi lahan. 5. Pengelolaan Limbah: tim telah melakukan sosialisasi untuk rekomendasi unit IPAL tambak udang yang bisa diaplikasikan kelompok tambak Rencana lanjutan Setelah kegiatan IbM berakhir sebaiknya ada pendampingan lanjutan dari instansi pemerintah maupun swasta. UII berencana untuk memantau dan mendampingi apabila dibutuhkan. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 366 Dana yang akan dialokasikan adalah dana pengabdian masyarakat dari DPPM UII atau dari FTSP UII. Kegiatan ini akan melibatkan beberapa mahasiswa juga untuk pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Mengenal Lebih Dekat Ekoteknologi Sebagai Pengendalian Pencemaran Air. ISBN 978-979-3197-61-6. Bandung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Boyd,C.E dan B.W. Green. 2002a. Coastel Water Quality Monitoring in Shrimp Farmming Areas, An Example From Example Honduras. Report Prepared Under The World Bank, NACA, WWF and FAO Consotium Program On Shirmp Farming and The Environment. The Consortium. 29 Pages. Boyd, C. E., dan C. S. Tucker. 1992b. Water Quality in Pond Soil Analyses for Aquaculture. Alabama Agriculture Experiment Station. United States. 183 h. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 h. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 367 PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR DAN CHAID TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Anne Mudya Yolanda 1 , Nurkholida Pratiwi 1 , Ihdina Saumiatul Fitria 1 , Siti Nirmala Untari 1 , Sisca Isa Bella 1 , Kariyam 2 1 Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia 2 Dosen Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia yolandamudyannegmail.com ABSTRAK Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi sekarang banyak digunakan di perguruan tinggi. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ini ditentukan oleh persepsi mahasiswa atas efektivitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi dicapai apabila mahasiswa memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Berdasarkan masalah tersebut, maka pada makalah ini akan dibahas efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi, dengan tujuan untuk mengetahui media teknologi informasi yang paling diinginkan mahasiswa terhadap pelayanan akademik. Analisis yang digunakan adalah pendekatan metode faktor dan CHAID. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelayanan akademik berbasis teknologi informasi yang perlu ditingkatkan adalah jaminan assurance atas kualitas hasil pelayanan, kecepatan tanggapan responsiveness, dan emphaty. Dengan menggunakan metode CHAID diperoleh hasil bahwa media untuk pelayanan akademik berbasis teknologi informasi yang paling diinginkan adalah menggunakan website terutama mahasiswa semester satu, tiga, dan lima. Kata kunci: akademik, teknologi informasi, faktor, CHAID ABSTRACT Academic services based on information technology is now widely used in university. The success of these services are determined by the students perception of the effectiveness of the services provided. Academic services based on information technology is achieved when students get services that required and expected. Based on these issues, this paper concern about the effectiveness of academic services based on information technology, aim to determine the most desirable information media for academic services. Data were analyzed with factor analysis and CHAID method. The results obtained that the academic services based on information technology needs to be improved is the assurance on the quality of service, responsiveness, and empathy. Using the CHAID method showed that the most desirable media for academic services based on information technology is website, especially for first, third, and fifth semester. Keywords: academic, information technology, factors, CHAID PENDAHULUAN Semakin pesatnya perkembangan di bidang teknologi, segala hal menjadi dianggap mudah dan instan dengan perkembangannya yang semakin modern tersebut. Gaya hidup masyarakat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, salah satunya teknologi informasi. Interaksi yang terjadi dengan adanya bantuan teknologi informasi menjadi semakin mudah dan sangat membantu. Teknologi informasi yang dimaksud adalah melalui jejaring sosial media sosial. Media sosial Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 368 adalah teknologi berbasis web untuk menyebarkanluaskan secara cepat pengetahuan dan informasi kepada pengguna internet dalam jumlah yang besar. Media sosial seperti facebook, twitter, blogger, youtube dan masih banyak lagi sekarang ini sangat diandalkan sebab menggunakan teknologi berbasis web untuk menyebarkanluaskan secara cepat pengetahuan dan informasi kepada pengguna internet dalam jumlah yang besar. Media sosial awalnya hanya digunakan sebagai perangkat militer dan politik, akan tetapi sekarang, pemanfaatannya semakin luas, mulai bidang pemasaran sampai pendidikan. Perkembangan teknologi informasi ini memudahkan komunikasi tanpa terhalang ruang dan waktu. Media sosial di era global sekarang ini membuat komunikasi antar manusia menjadi terasa dekat seperti sedang berbicara langsung dengan yang bersangkutan. Pelayanan di universitas berbasis teknologi informasi saat ini menjadi sesuatu yang digemari oleh banyak kalangan, khususnya layanan akademik. Perguruan tinggi berbenah diri mengikuti perkembangan mahasiswa dengan melahirkan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Mahasiswa dapat mengakses informasi akademik secara cepat dan mudah, seperti info perkuliahan, pembuatan surat menyurat, dan lainnya melalui teknologi informasi yang disediakan. Pelayanan ini tentunya juga perlu dievaluasi untuk mengungkapkan sejauh mana perguruan tinggi mampu memenuhi harapan mahasiswa. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di tentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan mahasiswa akan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi dicapai apabila mahasiswa memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Keputusan MENPAN No. 63 Tahun 2004 mengamanatkan agar setiap penyelenggara pelayanan secara berkala melakukan survei indexs kepuasan masyarakat. Hal ini seyogyanya berlaku pula bagi perguruan tinggi. Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara terus menerus melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk melakukan perbaikan demi tercapai visi dan misi perguruan tinggi serta terwujudnya pendidikan yang lebih baik. Perbaikan dilakukan menyeluruh terhadap unsur-unsur dalam perguruan tinggi termasuk kepuasan mahasiswa sebagai pengguna jasa. Kepuasan mahasiswa harus menjadi sasaran yang mendasar agar terwujud peningkatan kualitas ke arah yang lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara terus menerus melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk melakukan perbaikan demi tercapai visi dan misi perguruan tinggi serta terwujudnya pendidikan yang lebih baik. Perbaikan dilakukan menyeluruh terhadap unsur-unsur dalam perguruan tinggi termasuk kepuasan mahasiswa sebagai pengguna jasa. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 369 Kepuasan mahasiswa harus menjadi sasaran yang mendasar agar terwujud peningkatan kualitas ke arah yang lebih baik untuk mencapai keunggulan kompetitif. Goesth dan Davis yang dikutip Tjiptono, mengemukakan bahwa kualitas diartikan sebagai suatu kondisi dinamis dimana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Tjiptono, 2004. Kualitas dimulai dari kebutuhan mahasiswa dan berakhir pada dilihat dari persepsi dan kepuasan mahasiswa atas apa yang diterima selama proses pelayanan dan menjadi penilaian keunggulan suatu yang diberikan kepada Mahasiswa. Kepuasan mahasiswa terkait dengan perbandingan antara hasil yang dirasakan dan yang diharapkan. Kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya Kotler, 2008. Kepuasan mahasiswa bermuara dari kualitas pelayanan yang optimal. Philip Kotler merumuskan lima determinan kualitas pelayanan yang dapat dirincikan sebagai berikut : 1. Kepercayaan atau kehandalan Reliability adalah kemampuan untuk melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. 2. Daya tanggap Responsiveness adalah kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan. 3. Keyakinan Assurance adalah pengetahuan dan kesopanan Pustakawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. 4. Empati Empaty adalah syarat untuk peduli, member perhatian pribadi bagi pelanggan. 5. Berwujud Tangibles adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi. Riset terhadap pelayanan akademik untuk mahasiswa dengan penggunaan teknologi informasi demi terciptanya pelayanan yang tepat guna dan sesuai harapan penting dilakukan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner. Metode yang digunakan adalah metode CHAID dan analisis Faktor dengan metode analisis komponen utama. CHAID telah beberapa kali digunakan untuk analisis sejenis, seperti pada penelitian Kunto dan Hasan tahun 2006 dengan judul penelitian Skripsi Pratama Edi tahun 2011 dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Rawat Jalan dalam Memilih Rumah Sakit dengan Menggunakan Algoritma CHAID dan Analisis Tingkat Kepuasan Perokok terhadap rokok Jenis LTN Low Tar Nicotine di Surabaya Timur oleh Pandu Pasa dan Setiawan. Penelitian sebelumnya mengenai analisis faktor diantaranya Galih Hendro M, T. B. Adji , dan N. A. Setiawan tahun 2012 dengan judul Penggunaan Metodologi Analisa Komponen Utama PCA untuk Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 370 Mereduksi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Jantung Koroner, Tugas Akhir dari Reza Fajar Pratama dan Prodi Mbti tahun 2012 dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Twitter Terhadap Pencitraan Perusahaan Studi Di Pt Pos Indonesia Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi dan mengetahui bentuk teknologi informasi yang diinginkan mahasiswa untuk pelayanan akademik. METODELOGI PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di sepuluh universitas terbaik di provinsi DIY versi 4ICU tahun 2015, yaitu Universitas Islam Indonesia UII, Universitas Gadjah Mada UGM, Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN SUKA, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta UMY, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta UPN VY, Universitas Ahmad Dahlan UAD, Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY, Universitas Sanata Dharma USD, dan Universitas Kristen Duta Wacana UKDW. Jumlah mahasiswa untuk perhitungan sampel diambil dari http:forlap.dikti.go.id. Jumlah seluruh mahasiswa untuk sepuluh universitas tersebut sebanyak 211.795 mahasiswa. Sampel ditentukan dengan rumus Slovin , dimana, n = jumlah sampel; N = jumlah populasi; α = tingkat signifikansi. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 7.5 maka diperoleh minimal jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 178 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Data yang diambil meliputi data diri responden serta lima variabel penelitian, yaitu Tangibles, Responsiveness, Reliability, Emphaty, dan Assurance. Adapun yang menjadi variabel pengamatan pada penelitian ini : 1. Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknologi informasi yang paling diinginkan oleh mahasiswa untuk pelayanan akademik, yaitu WhatsApp, Website, Facebook, Line, Twitter, Instagram, Blog, dan Lainnya. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 371 2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini diambil dari variabel demografis responden. Variabel tersebut terdiri atas Jenis kelamin, untuk mengetahui karateristik responden berdasarkan jenis kelamin yang dominan, Semester untuk mengetahui karakteristik kelompok responden, dan variabel terkait dengan persepsi ataukepuasan responden terhadap pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner sudah melalui pengujian instrumen yang menunjukkan bahwa kuisioner yang ada valid dan realibel sehingga siap untuk digunakan dalam penelitian. Data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan analisis CHAID dan analisis faktor dengan metode komponen utama.Teknologi informasi yang diinginkan mahasiswa untuk pelayanan akademik dianalisis menggunakan metode CHAID, sedangkan analisis komponen utama untuk mengetahui efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Analisis faktor adalah prosedur untuk mengidentifikasi aitem atau variabel berdasarkan kemiripannya. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang tinggi. Aitem-aitem yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Wahyu Widhiarso, 2009. Analisis faktor bertujuan untuk menemukan sejumlah faktor yang mendasari underlying sejumlah pengukuran yang besar. Liche Seniati, 2009. Analisis faktor dapat menjelaskan struktur hubungan variabel-variabel dalam penelitian dengan mereduksi beberapa faktor yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Analisis faktor terdiri atas metode principal component, unweighted least squares, generalized least squares, maximum likelihood, principal axis factoring, alpha factoring, dan image factoring. Analisis faktor yang akan dibahas pada makalah ini menggunakan metode principal component atau analisis komponen utama. Analisis komponen utama pertama kali perkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1901. Harold Hotelling melakukan analisa untuk variabel stokastik. Hotelling menggunakan pendekatan PCA yang sebelumnya telah dikemukan oleh Pearson dan memperkenalkan istilah “component” sebagai variabel yang dihasilkan dengan menggunakan metodologi PCA. Perkembangan selanjutnya dikenal dengan istilah “principal component” yang menjelaskan komponen utama atau variabel baru yang dihasilkandireduksi Metode CHAID merupakan teknik eksplorasi nonperametrik untuk menganalisi sekumpulan data yang berukuran besar dan cukup efisien untuk menduga variabel –variabel penjelas yang paling signifikan terhadap peubah respon Du toit, et al, 1986. Metode CHAID secara umum bekerja dengan mempelajari hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variabel independen Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 372 kemudian mengklasifikasi sampel berdasarkan hubungan tersebut. Metode CHAID merupakan suatu teknik yang menguji satu per satu variabel independen yang digunakan dalam klasifikasi dan menyusunnya berdasarkan tingkat signifikansi statistik chi – square terhadap variabel dependennya Gallagher, 2000. Metode CHAID akan membedakan variabel –variabel penjelasnya menjadi 3 bentuk yang berbeda, yaitu : 1. Monotonik, kategori – kategori pada variabel ini dapat dikombinasikan atau digabungkan oleh CHAID hanya jika keduanya berdekatan satu sama llain, yaitu variabel – variabel yang kategorinya mengikuti urutan aslinya data ordinal 2. Bebas , kategori – kategori pada variabel ini dapat dikombinasikan atau digabungkian walaupun keduanya berdekatan atau tidak satu sama lain data normal 3. Mengambang floating, kategori – kategori pada variabel ini akan diperlakukan seperti monotonic kecuali untuk kategori terakhir yaitu missing value, yang dapat dikombinasikan dengan kategori manapun. Gallagher, 2000 PEMBAHASAN Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 278 yang mana sudah melebihi jumlah sampel minimal sebanyak 178 responden. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis faktor dengan metode komponen utama digunakan untuk melihat efektivitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Analisis akan menghasilkan faktor- faktor yang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terkait pelayanan akademik berbasis teknologi informasi. Data yang digunakan dalam makalah ini berskala ordinal, sehingga dilakukan transformasi ke skala interval menggunakan metode MSI Methode Succesive Interval untuk mempermudah analisis. Pengujian KMO dan Bartlett’s pada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi variabel yang sudah ada. Pada makalah ini penentuan jumlah variabel dilakukan berdasarkan persentase variansi yang lebih besar dari lima. Jika suatu variabel memiliki persentase variansi minimal 5, dianggap sebagai suatu faktor, sebaliknya jika suatu variabel hanya memiliki persentase variansi minimal 5, tidak dimasukkan dalam model. hasil analisis menunjukkan variabel tereduksi menjadi empat variabel utama., seperti pada gambar dibawah ini. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 373 Gambar 1 Total Variance Explained Variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 26.320, 19.398, 18.130, dan 12.608. Keempat komponen tersebut mampu menjelaskan seluruh variansi sebesar 76.456. Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas pelayanan akademik berbasis teknologi informasi dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan rotasi faktor. Klasifikasi variabel berdasarkan rotasi dengan metode varimax dengan kaiser normalization adalah sebagai berikut. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 374 Gambar 2 Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi Gambar diatas menunjukkan bahwa komponen satu terdiri atas assurance2, assurance3, assurance1, responsiveness1, dan responsiveness2. Komponen kedua terdiri atas reliability1, reliability2, reliability3, reliability4, dan reliability6. Komponen ketiga terdiri atas emphaty1, emphaty2, emphaty3, dan emphaty4. Komponen keempat terdiri atas reliability5, tangible1, dan tangible2. Klasifikasi ini menunjukkan spesifikasi variabel-variabel yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang perlu diperhatikan adalah assurance jaminan, responsiveness tanggapan, dan emphaty empati. Mahasiswa merasa perlu adanya peningkatan pelayanan akademik berbasis teknologi informasi terkait dengan jaminan atas kualitas hasil, kecepatan tanggapan, dan kepedulian serta kesediaan pihak pelayanan akademik. Pelayanan akademik berbasis teknologi informasi digunakan dengan berbagai media berupa WhatsApp, Website, Facebook, Line, Twitter, Instagram, Blog, dan Lainnya berdasarkan kebijakan setiap universitas. Analisis mengenai teknologi informasi yang paling diinginkan oleh mahasiswa untuk pelayanan akademik dengan metode CHAID adalah sebagai berikut. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 375 Gambar 3 Output Model Summary Pada tabel model summary tersebut nilai maximum tree depth adalah 3. Maximum tree depth pada bagian specification adalah untuk membatasi pertumbuhan pohon klasifikasi, sedangkan minimum cases in parent node jumlah minimum kasus pada parent node sebanyak 100 dan minimum cases in child node jumlah minimum kasus pada child node sebanyak 50. Variabel independen awalnya ada banyak, seperti yang dijelaskan diatas, tetapi variabel independen yang masuk dalam analisis hanya semester. Hasil pembentukan model berupa pohon klasifikasi dengan node sebanyak 17 buah yang terdiri dari node akhir terminal node sebanyak 10 buah dengan level kedalaman depth sebanyak 3. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 376 Gambar 4 Diagram Pohon CHAID Dari diagram di atas diketahui bahwa hanya variabel semester yang signifikan secara statistik. Gambar diatas menunjukkan p-value dari chi-square test kurang dari α 0,05. Oleh karena itu diketahui bahwa ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen berarti ada hubungan antara variabel media yang digunakan dengan variabel semester. Hasil yang ditunjukkan, media sosial yang diinginkan mahasiswa adalah website. Node pertama yaitu mahasiswa semester lima dan node kedua mahasiswa semester satu dan tiga menunjukkan teknologi informasi yang paling diinginkan adalah website. Node ketiga terdiri atas mahasiswa semester tujuh dan sembilan menginkan line sebagai teknologi informasi yang digunakan. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 377 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan akademik berbasis teknologi informasi yang perlu ditingkatkan adalah jaminan assurance atas kualitas hasil pelayanan yang akurat, kecepatan dan ketepatan tanggapan responsiveness, dan kepedulian dan kesediaan emphaty pihak pelayanan akademik. Media untuk pelayanan akademik berbasis teknologi informasi yang paling diinginkan adalah menggunakan website terutama mahasiswa semester satu, tiga, dan lima. UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah, atas berkat rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT maka penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Statistika Consulting dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua. Semoga juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya. Amin. DAFTAR PUSTAKA Christin debora, 2009. Pengaruh Media Massa Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Makalah yang disampaikan Mei 26, 2009. Edi, Pratama. 2011 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Rawat Jalan dalam Memilih Rumah Sakit dengan Menggunakan Algoritma CHAID. Universitas Indonesia. Jakarta. http:lib.ui.ac.idfile?file=digital20226354-S187-Analisis20Faktor-.pdf 1 Desember 2015. Gallagher, C.A. 2000. An Iterative Approach to Classification Analysis. http:www.casact.orglibraryratemaking 90dp237.pdf, 1 Desember 2015. Hendro M, dkk. 2012. Penggunaan Metodologi Analisa Komponen Utama PCA untuk Mereduksi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Seminar Nasional “Science, Engineering and Technology” Tahun 2012 https:repository.ugm.ac.id324281Adji_SciETec_Penggunaan_PCA_Koroner_2012.pdf3 Desember 2015. Jolliffe, I.T. 2002. Principal Component AnalysisEdisi kedua. Springer-Verlag. New York. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 378 Kepmenpan No. 63KEPM.PAN72004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Kiang, Melody Y., Hu, Michael Y. and Fisher, Dorothy M. 2006. An Extended Self-Organizing Map Network for Market Segmentation-A Telecommunication Example. Decision Support Systems 42 2006 36-47. Kotler, P Amstrong, 2008. Manajemen Pemasaran Jilid II. 12th Ed. PT Indeks. Jakarta. Legohérel, P. Hsu, C.H.C. and Daucé B. 2014. Variety-seeking: Using the CHAID segmentation approach in analyzing the international traveler market. Tourism Management, Volume 46, February 2014, Pages 359-366. http:www.sciencedirect.com. 1 Desember 2015. Pasa, Pandu dan Setiawan, MS. 2010. Analisis Tingkat Kepuasan Perokok terhadap rokok Jenis LTN Low Tar Nicotine di Surabaya Timur . Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya. http:digilib.its.ac.idpublicITS-Undergraduate-12366-Paper.pdf1 Desember 2015. Pratama, Reza Fajar dan Mbti, Prodi. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Twitter Terhadap Pencitraan Perusahaan Studi Di Pt Pos Indonesia. Universitas Telkom. Bandung file:C:UsersUSEDownloadsS.775_resume.pdf 3 Desember 2015. Seniati, Liche. 2009. Handout Statistika Lanjut. Universitas Indonesia. Jakarta. Setianingsih, Dewi. 2015. Analisis Segmentasi Mobilitas Penduduk Di Kabupaten Sleman Pada Semester I Tahun 2013 Dengan Metode CHAID “Chi-Square Automatic Interaction Detection. Statistika FMIPA UII. Yogyakarta. Tjiptono, F. 1996. Manajemen Jasa Edisi Pertama. Andi Offset. Yogyakarta. Widhiarso, Wahyu. 2009. Handout Mata Kuliah Psikometri. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 379 PENGUJIAN DAN INVESTIGASI DATA DIGITAL PADA SISTEM KOMPUTER DAN JARINGAN KOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE DIGITAL FORENSIC Asep Budiman Kusdinar 1 , Mohamad Ridwan 2 1 Universitas Muhammadiyah Sukabumi 2 Universitas Muhammadiyah Sukabumi email: asep.budiman.kgmail.com ABSTRAK Pengujian dan investigasi data digital dijaman kebebasan teknologi ini sangat dibutuhkan, sebab tanpa dapat dihindari lagi, bahwa seluruh kegiatan informasi penting yang disimpan, dewasa ini dikemas dalam bentuk digital di sistem komputer baik secara pribadi maupun bersama melalui jaringan komputer ataupun jaringan komunikasi. Peneltian ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang metode digital forensik yang diterapkan dalam sistem komputer dan jaringan komunikasi untuk proses pengujian dan investigasi data digital. Tinjauan teoritis untuk pengujian forensik dalam penelitian ini, akan memberikan identifikasi dan pemahaman secara langsung tentang informasi dalam menganalisis, menguji, dan membuktikan data digital pada kedua sistem tersebut. Fokus dari metode digital forensik tersebut dipakai untuk menguji dan menginvestigasi data digital yang kesemuanya itu disimpan dalam sistem komputer dan jaringan komunikasi. Untuk kelancaran pemakaian kedua metode pengujian itu disertakan juga perangkat lunak forensik yang sekaligus berfungsi sebagai perangkat lunak untuk keamanan komputer dan jaringan komunikasi. Kedua metode itu sendiri menyediakan informasi yang lengkap dalam proses pengujian dan investigasi data digital, seperti: aksi apa saja yang dilakukan pada saat sistem komputer dan jaringan komunikasi diserang, aplikasi apa saja yang sudah terinstal di komputer dan di jaringan, bagaimana komputer dan sistem jaringan dikonfigurasi, bagaimana mengembalikan proses berkas yang sudah dihapus, dirubah, ataupun hilang, dan terakhir bagaimana mengumpulkan dan menyimpan kembali informasi berkas yang hilang ataupun dihapus. Hasil dari bukti-bukti digital yang telah diuji tersebut dikumpulkan untuk digunakan dalam merekosntruksi kembali penggunaan dan kejahatan yang terjadi sehingga kunci pertanyaan seperti: siapa, apa, kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa dapat dijawab secara ilmiah. Kata Kunci: Pengujian, Investigasi, Data Digital, Sistem Komputer, Jaringan Komunikasi. ABSTRACT The testing and investigation of data digital in the era of freedom this technology is needed, because without the inevitable, that the whole of important information is stored, today packaged in digital form on a computer system both individually and collectively through a computer network or communication network. This study was written in order to give recognition and understanding of digital forensic methods are applied in computer systems and communication networks for testing and investigation process data digital. Theoretical overview for forensic testing in this study, will provide direct identification and understanding of information to analyze, test, and prove the data digital on both systems. The focus of digital forensic methods are used to test and investigate all of which data digital is stored in computer systems and communication networks. To smooth the use of both methods of testing that included also forensic software that also functions as a security software for computers and communication networks. The second method itself provide complete information in the process of testing and investigation of data digital, such as: the action of what is being done at the time of computer systems and communications networks are attacked, any application that is installed on the computer and on the network, how the computer and network systems configured, How to restore the files that have been deleted, Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 380 changed, or missing, and finally, how to collect and store the returned information is missing or deleted file. Results of digital evidence is collected that have been tested for use in reconstructing the reusable and crimes occurring so that key questions such as: who, what, when, how, where and why can be answered scientifically. Keywords: Testing, Investigation, Data Digital, Computer Systems, Communication Networks. PENDAHULUAN Komputer secara fisik hardware maupun non fisik software merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama lain. Hardware merupakan sarana fisik kebutuhan penyimpanan seluruh informasi elektronik sedangkan software merupakan sarana bukan fisik untuk melakukan interaksi, komunikasi, manipulasi, dan transaksi data antara Personal dengan Komputer baik secara individu maupun secara bersama melalui jalur digital. Sedangkan teknologi informasi merupakan gabungan dari kedua sistem tersebut yaitu sistem komputer dan jaringan komunikasi atau secara umum disebut sebagai teknologi informasi dan komunikasi. Dilihat dari sisi perangkat keras dan jaringan komunikasi, komputer dikelola selain oleh sistem operasi juga perangkat lunak aplikasi yang khusus mengelola perangkat keras dan jaringan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Sedangkan secara perangkat lunak, Komputer dikelola oleh perangkat lunak sistem system software sebagai sarana untuk mengakomodasi semua kebutuhan-kebutuhan informasi tersebut. Dengan adanya teknologi perangkat lunak sistem khususnya windows semua aplikasi merujuk kesistem operasi ini disebabkan kemudahannya dalam berbagai hal, sehingga pemakaiannya banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Windows merupakan perangkat lunak sistem yang sangat kompleks dan rumit sehingga wajar saja kalau ada kerawanan keamanan sistem yang disebabkan oleh kompleksitas sistem operasi itu sendiri sangat tinggi. Seluruh informasi yang dilewatkan akan disimpan dalam bentuk data digital di harddisk sehingga pengguna siapa pun baik data yang diproteksi ataupun tidak, bisa dimanipulasi dan dilihat secara jelas. Kriminalitas yang biasanya sering dilakukan pada Dunia digital, selalu diikuti dengan perkembangan teknologi yang diadopsinya. Perkembangan kebutuhan dalam teknologi informasi akan meningkatkan kebutuhan positif maupun negatif secara langsung ataupun tidak langsung pada bidang usaha, tetapi dimana bidang usaha tersebut menghasilkan finansial maka disitulah potensi kriminalitas bisa terjadi kapan saja tanpa diketahui. Kriminalitas saat ini dan perkembangan selanjutnya sudah merasuk ke Dunia digital dan lebih dari itu prilaku kriminalitas dengan menggunakan Komputer dan jaringan komunikasi merupakan lingkup digital yang mudah ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 381 dipenetrasi oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab walaupun kedua sistem tersebut diproteksi sangat ketat. Namun tetap saja mereka bisa masuk melalui celah-celah keamanan baik perangkat lunak, perangkat keras, ataupun perangkat jaringan yang ada. Pada kondisi seperti itu, proses pengujian dan investigasi data digital terhadap sistem Komputer dan jaringan komunikasi yang telah disusupi atau dipenetrasi bisa sangat menyulitkan. Penyusup biasanya secara kontinu mnyimpan dan menyembunyikan kode-kode berbahaya malicious code, menghapus, ataupun memodifikasi file log, dan mencari teknologi baru untuk menghilangkan jejak yang mereka tinggalkan. Teknik yang mereka gunakan untuk memasuki sistem target adalah DDoS, Spoofing, Social Engineering, BotNet, Spyware, dan SQL Injection dengan berbagai turunannya. Jika dilihat dari teknik kejahatannya dapat dikelompokkan kedalam dua jenis kejahatan Komputer dan jaringan komunikasi, yaitu kejahatan sistem organisasi atau konfigurasi atau sistem file atau basis data dari sistem Komputer Computer froud dan kejahatan menggunakan media digital dalam melakukan pelanggaran hukum Computer as a Tool.Computer froud seperti: abuse, cracking, hacking, carding, dan lain sebagainya merupakan kejahatan yang paling populer. Sedangkan computer as a Tool biasanya digabungkan dengan media digital lainnya seperti: mobile, wireless, bluetooth, dan lain sebagainya untuk melakukan kejahatan. Dibalik perlakuan kriminalitas tersebut, semua informasi positif maupun negatif yang disimpan dalan Harddisk sebenarnya tercatat di sistem Komputer, jika memakai sistem operasi Windows dengan struktur fileFAT, FAT32, ataupun NTFS. Proses pengujian dan investigasi data digital pada bagian ini bisa dilakukan sebab sudah jelas tempat dan kejadian perkaranya tinggal membuktikannya di Lapangan dan di Laboratorium. Oleh karena itu, penelitian ini dapat digunakan untuk membantu menganalisis, menguji, dan menginvestigasi data digital yang tersimpan di dalam sistem komputer untuk melacak, mengungkap, dan membuktikan serangan digital yang terjadi dalam Dunia teknologi informasi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah digital forensic untuk pengujian dan investigasi data digital yang mencakup proses dan teknik digital forensic. Pemahaman mengenai digital forensic secara filosofis dan teknis diuraikan secara singkat berikut ini berdasarkan definisi dan pemahaman yang ditulis oleh Casey Eoghan Casey. 2013, 2014 dan Stave Debora Stave. 2013. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 382 Pengujian merupakan proses pembuktian kebenaran data secara kuantitatif berdasarkan informasi akurat dan objektif dari awal sampai akhir untuk mencapai hasil yang diinginkan berdasarkan keputusan dan kesimpulan yang jelas. Investigasi merupakan upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan, pengumpulan data, pengumpulan informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui, membuktikan kebenaran, atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadiannya. Bukti Digital merupakan data yang disimpan dalam media, sistem Komputer, atau dalam perangkat lain yang sama, yang bisa dibaca, dan disimpan oleh seseorang, atau oleh sistem Komputer, atau oleh perangkat lain yang sama bisa berupa printout atau output data. Digital Forensic merupakan salah satu cabang ilmu forensik yang berkaitan dengan bukti- bukti legal yang ditemui pada komputer dan media penyimpanan digital. Tujuan dari digital forensic adalah untuk menjabarkan keadaan terkini dari suatu artifak digital seperti flash disk, hard disk, CD-ROM, printer, jaringan, mobile, dll, dokumen elektronik misalnya sebuah pesan email atau gambar JPEG, atau bahkan sederetan paket yang berpindah dalam jaringan Komputer. Penjelasan bisa sekedar ada informasi apa saja yang ada disini? sampai serinci apa urutan peristiwa yang menyebabkan terjadinya situasi terkini?. Struktur NTFS Windows: Struktur ini memiliki muatan khusus dan seluruh lokasi beserta data yang tersimpan didalamnya dianggap sebagai berkas file. New Technology File Systems NTFS memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi pendahulunya FAT32 Microsoft Press. 2000. Struktur tersebut memuat sebagai berikut: 1 Stream data bertingkat. 2 Pengkompres file. 3 Enkripsi yang tangguh. 4 Ukuran file yang kecil. 5 Memiliki integritas dan pemulihan data secara lengkap. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 383 Mencari Barang Bukti Digital Buki-bukti pencarian data digital bisa ditemukan dari extentionfile, log file, file dat, file sys, dan file-file lainnya, termasuk tanggal dan waktu yang biasanya tertera dalam pembuatan file, dan file-file tersembunyi yang disimpan di lokasi free space, dan unallocated space. Proses Pengujian dan Investigasi Hard Disk yang dicurigai dari hasil penggunaan, disalin terlebih dahulu yang selanjutnya diuji di Komputer memakai perangkat bantu forensik. Image hard disk dan informasi konfigurasi diperoleh melalui pengendali booting. Tujuannya, agar dijamin bahwa sistem operasi yang dicurigai tidak di boot ulang sehingga akan merubah dan mengkontaminasi data digital yang akan dianalisis, diuji, dan dibuktikan kebenarannya. Proses pengujian dan investigasi data digital ada dua tahap yaitu terhadap bentuk fisik dalam hal ini hard disk dan dalam bentuk logic dalam hal ini data dan informasi yang ada dalam hard disk tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil pengujian untuk investigasi dapat dibagi dalam dua tahapan, yaitu: pengujian data digital di komputer dan jaringan komunikasi dengan bantuan perangkat lunak forensik serta pengujian secara konvensional tanpa memakai perangkat lunak forensik. Pengujian Data Digital Berbantuan Perangkat Lunak Forensik NTFS windows merupakan sistem yang tidak dirancang untuk diketahui oleh digital forensic. Namun begitu terdapat banyak informasi pada Komputer yang dapat digunakan dalam penyelidikan atau investigasi. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengambil tindakan penyelidikan forensik dalam menemukan bukti-bukti data digital karena banyak pengguna meninggalkan jejak di Komputer. Tindakan pengguna untuk membuat, menghapus, memberi nama, menyalin, merubah, dan mengakses semua file yang ada dalam NTFS, akan menyebabkan perubahan pada filemetadata dalam MFT di NTFS Windows selanjutnya meninggalkan jenis file yang sama dan meninggalkan bekas dari dokumen yang tercetak ke Printer. Pengujian ini akan memeriksa informasi-informasi tentang file apa saja yang dijalankan, file apa saja yang diakses, dan dimodifikasi, serta informasi- informasi file jenis lainnya. Gambar 1 dibawah ini menunjukkan muatan informasi dalam struktur NTFS Windows secara umum. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 384 Gambar 1: Struktur NTFS Windows Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com 1. Teknologi NTFS dalam pengelolaan sistem file. 2. Dirancang untuk tujuan baru dan tidak didukung oleh sistem file FAT dan FAT32. 3. Ukuran kluster cluster antara 512 – 4096 byte. 4. Maksimum ukuran partisi sampai pada kisaran 16 TB Terra Byte dengan memakai ukurancluster 4096 byte. 5. Blok partition boot sector dipakai untuk jenis partisi harddisk. Informasi yang ada berupa parameter BIOS dan bootstrap code. 6. Blok master file table dipakai untuk menyimpan informasi log file record, small file record, dan informasi-informasi extent untuk masing-masing kluster cluster. 7. Blok system file dipakai untuk penamaan sistem operasi dengan format partisi NTFS. 8. Blok file area atau data area dipakai untuk menyimpan informasi berupa bad clusters, computer date, time, and password, deleted files, free space, hidden partition, lost clusters, metadata, other partitions, reserved areas, slack space, software registration information, system areas, dan unallocated space. Informasi Pertama: Dilakukan di blok data area ini, sebab bagian ini yang biasanya Pengguna komputer menyimpan segala informasi yang disimpan dalam hard disk komputer. Contoh data yang diambil berupa computer date, time, and password,deleted files, dan free space. Ketiga file tersebut bisa dilihat secara kasad mata. Informasi Kedua: Dilakukan pada atribut berkas file yang disimpan dalam MFT. Gambar 2 dibawah ini memperlihatkansusunan atribut berkas apabila diisi data pengguna. Data digital Pengguna tersebut akan dicatat berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sistem. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 385 Gambar 2: Struktur Atribut Berkas pada MFT Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com Setiap nama berkas file memiliki atribut yang disimpan dalam atribut MFT. Didalam atribut MFT memuat standard information, filename, security descriptor, dan data. Di atribut MFT inilah semua data berkas disimpan, lengkap dengan nama berkasnya, ekstensinya, header-nya, waktu, dan tanggal penyimpanannya. Dibagian ini nantinya bisa diuji dan diungkap nama berkas, waktu, dan tanggal penyimpanan beserta pembuatannya. Informasi pada gambar 3 dan 4 memperlihatkan berkas dan atribut berkas disimpan pada Master File Table pada struktur NTFS Windows. Gambar 3: File Record Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com Gambar 4: Folder Attribute File Record Sumber: Microsoft Press. 2014, www.ntfs.com, support.microsoft.com Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 386 Informasi secara rinci seperti yang terlihat pada gambar 3: File Record dan 4: Folder Attribute File Record. Disini record dan atributnya bisa dilihat dan diuji berdasarkan Logical Cluster Number LCN yaitu: sistematika dan keteraturan isi kluster dari awal sampai akhir Casey. 2013. 2014. Sedangkan Virtual Cluster Number VCN adalah sistematika dan keteraturan internal kluster dalam file dan tidak memerlukan pendekatan secara fisik pada disk Casey. 2013. 2014. Bagian ini berguna untuk mengetahui informasi berkas-berkas apa saja yang tersimpan beserta urutan dan keteraturannya secara teknis. Pengujian Informasi Pertama dan Kedua Pada Sistem Komputer : Pengujian dan investigasi kedua informasi ini dapat dilihat di gambar 5 berikut ini. Gambar 5: Pengujian dan Investigasi Data dengan Forensic Tool Kits FTK Selanjutnya setelah dilakukan pengujian pada gambar 5 dapat diambil beberapa contoh data digital dari hasil pengujian oleh perangkat lunak tersebut dalam bentuk tabel. Table 1: Hasil Pengujian FTK DATA DIGITAL BANYAKNYA DATA INFORMASI Evidence Items Unchecked Items Filtered In Bad Extension Documents Databases Multimedia 1 1241 1241 24 12 1 3 Barang bukti digital yang ada saat pengujian Data sebelum diperiksa Data seleksi Ekstensi berkas yang rusak Jumlah dokumen yang tersedia Jumlah basis data yang tersedia Jumlah perangkat multimedia yang dipakai ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 387 Executables Archives Folder Slack Free Space Other Known Type Unknown Type 315 1 145 469 39 256 Jumlah berkas yang diproses saat itu Jumlah arsip yang tersedia saat itu Jumlah folder yang ada pada saat itu Banyaknya ruang penyimpanan yang disediakan Banyaknya jenis berkas lain yang belum dikenali Banyaknya jenis berkas yang belum dikenali Pengujian Data Digital Pada Jaringan Komunikasi Berbantuan Perangkat Lunak Pada pengujian dan investigasi untuk jaringan komunikasi, Kami mencaba melakukan pengujian sekaligus ingin mengetahui seberapa tangguh tingkat keamanan jaringan internet yang ada di Kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan surel: http:www.ummi.ac.id tersebut. Untuk pengujian ini dibantu juga dengan perangkat lunak forensik sekaligus keamanan jaringan. Pengujian Kerawanan Situs UMMI http:www.ummi.ac.id Gambar 6: Informasi Kerawanan Situs UMMI Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 388 Gambar 7: Informasi Peringatan Kerawanan Situs Pada gambar 6 dan 7 terlihat jelas bahwa situs UMMI setelah diuji memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi diposisi 3 tiga dengan jumlah berkas dan jalur data dapat dipenetrasi sebanyak 206 lubang keamanan. Ancaman keamanan tersebut berada di port 80 yang memang memakai gerbang standar. Selain port 80 ada juga halaman utama home.php yang bisa dimasuki penyusup dengan scrip yang diberi tanda warna merah. Gambar 8: Eksploitasi Terhadap Situs UMMI ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 389 Gambar 9: Penetrasi SQL Injection Berikutnya pengujian dilakukan terhadap eksploitasi berkas dan basis data. Ternyata eksploitasi tersebut sangat mudah dilakukan oleh siapa pun sehingga terlihat di gambar 8 dan 9, selain scrip html yang bisa dipenetrasi juga basis data MySQL yang bisa diserang dengan menggunakan teknik SQL Injection. Dalam gambar 9, perangkat lunak memberi tahu bahwa bagian ini sangat riskan sekali apabila penyusup merubah dan menghapus data-data penting di situs tersebut. Pengujian dan Investigasi Data Di Jaringan Komunikasi Tanpa Perangkat Lunak Pengujian dan investigasi pada bagian ini dilakukan pada surat elektronik email spam loan dan undian berhadiah dari Microsoft Team. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 390 Gambar 10: E-mail Spam Loan Gambar 11: E-mail Spam Undian Berhadiah Disini pengujian dan investigasi pada ke dua kasus tersebut memakai dua cara pembuktian yaitu: log file dan IIS log. Kedua cara itu instruksinya bisa dilakukan secara langsung di Komputer. Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui siapa, apa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana proses terjadinya. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 391 Log File: Received: from NIH2WAAF id.mg60.yahoo.com [149.xxx.183.75] by Magomadov.com 8.8.38.6.9 with ESMTP id XAA20854 for fplhdiscuz.org; Tue, 10 Nov 2015 10:07:01 GMT Received: from CISPPP - 199.xxx.193.176 by csi.com with Microsoft SMTPSVC; Mon, 09 Nov 2015 11:53:36 -0400 Message-Id:2.2.16. 20090428082132.2cdf5 loan_offer147yahoo.com.hkX- Sender: E-Loan Agency X-Mailer: Windows Eudora Pro Version 2.2 16 Mime-Version: 1.0 Content-Type: textplain; charset=us-ascii To: dinar_08yahoo.co.idFrom: Richard Atuk rjatukgci.net Tabel 2: Pengujian Data e-Mail Dengan Log File AKSI BUKTI INFORMASI Siapa Pelakunya Apa Maksudnya Mengapa Dilakukan Kapan Terjadinya Dimana Kejadiannya Bagaimana Prosesnya Richard Atuk sebagai pengirim Menawarkan kredit loan keuangan. Ingin mendapatkan keuntungan pribadi dari pengguna awam Tue, 10 Nov 2015 10:07:01 GMT NIH2WAAF id.mg60.yahoo.com [149.xxx.183.75] by Magomadov.com 8.8.38.6.9 with ESMTP id XAA20854…. server situs yahoo.com dan magomadov.com dengan IP address berbeda serta nama identitas dienkripsi. Message-Id:2.2.16.20090428082132.2cdf5 loan_offer147yahoo.com.hk X-Sender: E-Loan Agency X-Mailer: Windows Eudora Pro Version 2.2 16 Mime- Version: 1.0….proses pesan yang dikirim dienkripsi tujuannya agar tidak diketahui. IIS Log: 219.88.67.33, -, 10112015, 0:48:43, W3SVC1, webserver, x.x.x.x, 15, 72, 4184, 404, 123, GET,Rejected-By-UrlScan,~scriptsroot.exe,219.88.67.33,-,10112015,0:48:49, 3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 70, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, ~MSADCroot.exe, 219.88.67.33, -, 10112012, 0:48:55, W3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 80, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, cwinntsystem32cmd.exe,219.88.67.33, -, 10112012, 0:49:01, W3SVC1, webserver,x.x.x.x, 0, 80, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, dwinntsystem32cmd.exe,219.88.67.33, -, 10112012, 0:49:07, W3SVC1, webserver, x.x.x.x,0,96,4184,404,123,GET,Rejected-By UrlScan,~scripts..255c..winntsystem32cmd.exe,219.88.67.33, -, 10112012, 0:49:13, W3SVC1,webserver,x.x.x.x, 0, 117, 4184, 404, 123, GET, Rejected-By-UrlScan, ~_vti_bin..255c....255c....255c..winntsystem32cmd.exe, 2009-11-10 13:00:19 66.166.205.246 - 66.166.77.164 80 GET default.ida XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXu9090u6858ucbd3u7801u9090u6858ucbd3u7801u9090u6858ucbd3 u7801u9090u9090u8190u00c3u0003u8b00u531bu53ffu0078u0000u00=a2 00 Tabel 3: Pengujian Data e-Mail Dengan IIS Log Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 392 AKSI BUKTI INFORMASI Siapa Pelakunya Apa Maksudnya Mengapa Dilakukan Kapan Terjadinya Dimana Kejadiannya Bagaimana Prosesnya Atas nama Microsoft Team identitas disembunyikan. Mencari korban untuk kepentingan pribadi. Mendapatkan keuntungan dari pribadi-pribadi yang awam lewat internet. Tgl. 10112015. Jam 00:48:43, 00:48:49,… Di server dengan IP address 219.88.67.33 dengan webserver yang berbeda-beda rejected. Informasi penting disembunyikan dengan enkripsi u6858 ucbd3u7801u…. dst. KESIMPULAN Pengujian dan investigasi data digital dengan metode digital forensic dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a. Untuk menguji, melacak, mengungkap, dan membuktikan penggunaan data atau file digital pada sistem komputer ataupun jaringan komunikasi baik secara lokal maupun publik. b. Untuk memberikan utilitas pengujian data digital terhadap sistem computer apabila terjadi penetrasi ilegal ataupun penggunaan penyelidikan oleh pihak intelejen untuk kebutuhan tertentu. Utilitas kebutuhan itu berupa : undelete file, recovery file, unformat, disk image atau disk cloning, checksum image, delete file, located file, unalocated file, dan slack space, Sehingga dapat dibuktikan secara ilmiah. UCAPAN TERIMAKASIH Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penelitian ini diantaranya 1. Prof. Ir. Eko Indrajit MBA yang membantu dan membimbing dalam penelitian ini. 2. Prof. Dr. Marsudi Kisworo yang telah telah membantu memberikan ide-ide cemerlang dalam penyelesaian pengujian penelitian. 3. Semua rekan-rekan kami di ID-SIRTII, terimakasih atas penggunaan laboratoriumnya untuk proses kelancaran penelitian ini. 4. Dan seluruh pihak-pihak yang membantu yang tidak mungkin disebut satu per satu. Semoga amal baik Anda semua dibalas oleh Alloh SWT dengan yang lebih baik. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 393 DAFTAR PUSTAKA Acunetix. www.acunetix.com. Diakses tgl: 20-10-2014. FTK, www.accessdata.com. Diakses tgl: 20-10-2014 NTFS. www.ntfs.com, Diakses tgl: 05-06-2014 Microsoft Service. support.microsoft.com. Diakses tgl: 10-08-2014 Casey Eoghan, Handbook of Computer Crime Investigation. 20013. Academic Press; 4st edition. Prentice Hall. USA. Casey Eoghan. Digital Evidence and Computer Crime. 2014. Academic Press. 2st edition. Prentice Hall. USA David Solomon A. and Russinovich Mark E, Inside Microsoft® Windows®. 2014, Third Edition Microsoft Press, Redmond, Washington. USA. M. Alazab. Effective Digital Forensic Analysis of The NTFS Disk Image. 2011. University of Ballarat. Autralia. Vol. 204:30-70. Steve Debrota. Computer Forensics Field Triage Process Model. 2013. U.S. Attorney Office. Southern Indiana. Vol. 6010:208-220. Stephen K. Brannon. Digital Forensic Analysis Methodology. 2008. Department of Justice United State. Wasington DC. USA. Vol. 105. ch:4-6. pp:20-40. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 394 PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR PADA KETIDAKPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN NON AKADEMIKDI SEPULUH PERGURUAN TINGGI YOGYAKARTA Asrianty Ali 1 , Urwawuska Ladini 1 , Kanthi Wulandari 1 , Okta Dila Nurbaity Rezani 1 , Kariyam 2 1 Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia 2 Dosen Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia Email: asyriyantiyahoo.co.id ABSTRAK Pelayanan non akademik merupakan usaha yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi untuk memberikan kemudahan pada pemenuhan kebutuhan mahasiswa dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan non akademik. Dengan ketidakpuasan mahasiswa terhadap layanan non akademik diharapkan kepada instansi yang terkait mampu memperbaiki pelayanan yang berkualitas sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan.Berdasarkan hal tersebut digunakan analisis faktor untuk mengidentifikasi faktor dari aspek fisik dan aspek non fisik pada layanan non-akademik yang menurut persepsi mahasiswa belum memberikan kepuasan . Hasil yang diperoleh pada bukti fisikmenunjukkanbahwafaktor- faktor non akademik yang belum memuaskan mahasiswa diantaranyakelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifihotspot, keluasan area parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Sedangkan pada aspek non fisik yang belum memberikan kepuasan terhadap mahasiswa adalah layanan kesehatan. Kata kunci: mahasiswa, layanan non akademik, aspek fisik, aspek non fisik, analisis faktor ABSTRACT Non-academic services arethe work done by the College to provide the fulfillment of the students needs in the activities of non- academic. The dissatisfaction of students to non- academic services is expected that the institutions able to improve quality of services to reach the goal of institutions expect. Based on the case, this study use factor analysis to indentified factors from the aspect of physical and non physical aspects of the non- academic services which is according to the students perceptions have not given satisfaction. The result this study are the physical evidence showed that the factors of non- academic unsatisfactory students including completeness of sports facilities, health, clinics, hygiene campus of cafeteria, speed of wifihotspot, the breadth of the parking area, and cleanliness of facilities worship available. Whereas in another aspects of non-physical that has not been giving satisfaction to the students is health care. Keywords: student, non-academic sevices, physical aspect, non-physical aspect, factor analyze PENDAHULUAN Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, menjadikan perguruan tinggi sebagai sektor strategis yang diharapakan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi menuntut lembaga pendidikan memperhatikan mutu pendidikan dan kelembagaan sehingga mampu serta unggul dalam persaingan tersebut. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 395 Perguruan tinggi harus melakukan langkah antisipasi guna menghadapi persaingan yang semakin kompetitif serta bertanggung jawab untuk menggali dan meningkatkan segala aspek pelayanan yang dimiliki, Karena sebuah pelayanan yang dimiliki oleh lembaga tertentu akan menjadi gambaran dari kualitas lembaga tersebut, jika pelayanan yang diberikan menurut konsumen itu baik maka sebuah lembaga tersebut bisa dikatakan baik. Tapi, sebaliknya jika pelayanan yang dimiliki suatu lembaga buruk maka lembaga tersebut akan dikatakan buruk. Termasuk juga pelayanan dalam sebuah lembaga pendidikan. Penelitian mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi dalam kaitannya dengan pengukuran mutu jasa, penilaian dengan pendekatan akreditasi serta penilaian yang sifatnya langsung seperti tingkat gagal studi DO, masa studi dan lainnya dianggap tidak cukup sehingga diperlukan paradigma baru sebagai indikator pengukuran mutu pendidikan dalam Muhammad Joko Triono, 2012. Menurut 4ICU terdapat 10 perguruan tinggi di DI. Yogyakarta terbaik sebagai lembaga pelayanan pendidikan, terdapat pelimpahan kewenangan pengelolaan pemenuhan jaminan kualitas terhadap mahasiswa kepada masing-masing fakultas. Masing-masing fakultas secara umum mendapatkan pelimpahan kewenangan untuk menaungi program-program studi yang ada. Sehingga fakultas berkewajiban memenuhi jaminan kualitas, termasuk yang secara tidak langsung bersingggungan dengan kegiatan mahasiswa adalah jaminan kualitas pelayanan non akademik. Pelayanan non akademik merupakan usaha yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memberikan kemudahan pada pemunahan kebutuhan mahasiswa dalam hal yang berkaitan dengan kegiatan non akademik. Dalam penelitian ini ditekankan pada semua layanan non akademik yang ada di dalam kampus. Adapun layanan non akademik dalam kampus antara lain student area, area parker, toilet, fasilitas ibadah, wifihotspot gratis, klinik kesehatan, fasilitas olahraga dan seni, kantin kampus dan perpustakaan. Dengan ketidakpuasan mahasiswa terhadap layanan non akademik diharapkan kepada instansi yang terkait mampu memperbaiki pelayanan yang berkualitas sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Penilaian pelayanan yang berkualitas dikembangkan oleh Leonard L. Barry, A. Parasuraman dan Zeithaml yang dikenal dengan service quality Servqual, yang berdasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu Kotler,1997: 1 Bukti Fisik Tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. bukti langsungfisik yaitu fasilitas dan peralatan fisik serta penampilan karyawan yang Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 396 profesiona. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain peralatan yang modern, fasilitas yang menarik. 2 Reliabilitas Reliability, yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain pertanggung jawaban tentang penanganan konsumen akan masalah pelayanan. 3 Daya Tanggap Responsiveness, yaitu kesediaan untuk membatu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan segera. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain kerelaan untuk menolong konsumen, siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para konsumen. 4 Jaminan assurance, yaitu pengetahuan dan kesopanan dari karyawan, dan kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayana perusahaan, karyawan yang sopan dan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dari konsumen. 5 Empati Empathy, meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman terhadap kebutuhan individual para pelanggan. Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini antara lain memberikan perhatian individu kepada konsumen, karyawan yang mengerti keinginan dari para konsumennya. Jaminan kualitas pelayanan non akademik, menurut Kotler dalam perspektif pelayanan secara umum memiliki lima dimensi yaitu tangible, reliability, respposiveness, assurance dan empathy. Pelayanan merupakan proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Pengertian proses ini terbatas dalam kegiatan manajemen untuk pencapaian tujuan organisasi. Pada dasarnya, pengertian kepuasanketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian ketidakpuasan pelanggan berarti sekurang- kurangnya sama dengan apa yang tidak diharapkan. Seperti seorang pelanggan mengaharapkan student area yang nyaman, tetapi tidak sesuai yang diharapkan. Sehingga mengecewakanmenimbulkan rasa tidak nyaman. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahyang diangkat dalam makalah ini adalah identifikasi faktor dari aspekfisik dan aspek non fisik pada layanan non-akademik yang menurut persepsi mahasiswa tidak memberikan kepuasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor utama yang belum memberikan kepuasan mahasiswa terhadap layanan non- akademik. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 397 METODELOGI PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di sepuluh universitas terbaik di provinsi DIY versi 4ICU 15 Oktober 2015 dan 7 November tahun 2015, yaitu Universitas Islam Indonesia UII, Universitas Gadjah Mada UGM, Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN SUKA, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta UMY, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta UPN VY, Universitas Ahmad Dahlan UAD, Universitas Atma Jaya Yogyakarta UAJY, Universitas Sanata Dharma USD, dan Universitas Kristen Duta Wacana UKDW. Jumlah mahasiswa untuk perhitungan sampel diambil dari http:forlap.dikti.go.id.Jumlah seluruh mahasiswa untuk sepuluh universitas tersebut sebanyak 227.847 mahasiswa. Sampel ditentukan dengan rumusSlovin , dimana, n = Jumlah Sampel; N = Jumlah Populasi; = besarnya . Jumlah sampel minimal yang harus diambil adalah sebagai berikut. = 399,29901 ≈ 400 responden Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random samplingdengan menggunakan kuisioner. Kuisioner yang dibagikan terlampir dalam makalah ini dan memuat data diri responden serta lima variabel penelitian, yaitu Tangibles, Responsiveness, Reliability, Empathy, dan Assurance. Kuisioner sudah melalui pengujian instrumen yang menunjukkan bahwa kuisioner yang ada valid dan realibel sehingga siap untuk digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini ingin mengetahui ketidakpuasan mahasiswa terhadap layanan non akademik. Menurut Philip Kotler lima dimensi kualitas adalah Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Sehingga variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1 . Variabel dan indikator yang digunakan didalam angketkuesioner Variabel Indikator Tangibel P1 kebersihan student area P2 kesejukan dan kenyamanan student area P3 keluasan area parker P4 ketersediaan fasilitas toilet P5 kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia P6 kebersihan kantin kampus P7 kelengkapan fasilitas olahraga Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 398 P8 ketersediaan klinik kesehatan P9 kecepatan wifihotspot kampus yang tersedia P10 kebersihan perpustakaan P11 kelengkapan koleksi buku perpustakaan Reliability P12 kemampuan satpam dalam mengelola area parker P13 petugas cleaning service yang selalu membersihkan toilet P14 petugas klinik kesehatan kampus yang dapat mengatasi keluhan pasien P15kemampuan petugas perpustakaan menjawab permasalahan mahasiswa Responsiveness P16 kesigapan petugas parker atas permasalahan mahasiswa P17 ketersediaan penyaluran kerja lulusan P18kampus yang memberikan bantuan pengobatan bagi mahasiswa yang sakit P19kampus yang memberikan bantuan asuransi bagi mahasiswa yang mendapatkan musibah kecelakaanmeninggal dunia P20kecepatan petugas klinik kesehatan kampus P21cepat tanggap pustakawan dalam menyikapi keluhan mahasiswa Assurance P22 keamanan area parker P23Pemberian sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan berlaku untuk semua mahasiswa tanpa terkecuali Empathy P24 penghargaan jurusan atas kegiatan ekstrakulikuler P25pihak kampus yang membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan bidang non akademikekstrakulikuler P26 bahasa yang digunakan oleh petugas perpustakaan P27 pelayanan kepada mahasiswa yang tidak diskriminatif Data yang ada akan dianalisis dengan menggunakan analisis Faktor menggunakan metode komponen utama. Analisis komponen utama untuk mengetahui variabel layanan non akademik yang tidak memberikan kepuasan terhadap mahasiswa. Analisis Komponen Utama merupakan suatu teknik statistika untuk mengubah dari sebagian besar variabel asli yang digunakan yang saling berkorelasi satu dengan yang lainnya menjadi satu set variabel baru yang lebih kecil dan saling bebas tidak berkorelasi lagi. Jadi analisis komponen ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 399 utama berguna untuk mereduksi variabel, sehingga lebih mudah untuk menginterpretasi data-data tersebut Johnson Wichern, 2007. PEMBAHASAN Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 400 responden. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis faktor dengan metode komponen utama digunakan untuk melihat efektivitas layanan non akademik. Analisis akan menghasilkan faktor-faktor yang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terkait layanan non akademik. Data yang digunakan dalam makalah ini berskala ordinal, sehingga dilakukan transformasi ke skala interval menggunakan metode MSI Methode Succesive Interval untuk mempermudah analisis. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, data yang digunakan telah valid dan reliable.Kemudian dianalisis menjadi dua kelompok yaitu aspek tangible dan aspek reliability, responsiveness, assurance, dan empathy menjadi satu kelompok. Hal tersebut karena aspek tangible merupakan bukti fisik yang tidak hanya dapat dinilai oleh sumber daya manusia kampus tersebut, melainkan dapat juga dinilai oleh sumber daya manusia diluar kampus yang lain, sedangkan aspek lainnya menjadi satu kelompok karena aspek-aspek tersebut hanya dapat dinilai dan dirasakan oleh sumber daya yang ada dikampus tersebut.. Pengujian KMO dan Bartlett’s untuk aspek Tangiblepada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi variabel yang sudah ada. Pada makalah ini penentuan jumlah variabel dilakukan berdasarkan total yang lebih besar dari satu. Jika suatu variabel memiliki nilai total 1, dianggap sebagai suatu faktor, sebaliknya jika suatu variabel hanya memiliki persentase variansi 1, tidak dimasukkan dalam model. hasil analisis menunjukkan variabel tereduksi menjadi tiga variabel utama., seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 1 Total Variance Explained Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 400 Variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2, dan 3 masing-masing sebesar 22,170, 16,067,dan 15,048. Variablitas dari ke-11 variabel tersebut dapat diterangkan oleh ke-3 faktor sampai dengan 53,285. Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas layanan non akademik dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan rotasi faktor. Klasifikasi variabel berdasarkan rotasi dengan metode varimax dengan kaiser normalization adalah sebagai berikut. Gambar 2 Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi Gambar 2 diatas menunjukkan bahwa aspek fisik terbagi menjadi 3 faktor, yaitu sebagai berikut : 1. Keluasan area parker, kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia, kebersihan kantin kampus, kelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kecepatan wifihotspot kampus yang tersedia. 2. Kebersihan student area, kesejukan dan kenyamanan student area, ketersediaan fasilitas toilet. 3. Kebersihan perpustakaan, kelengkapan koleksi buku perpustakaan. Faktor utama dari aspek tangibleyang paling mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap ketidakpuasaan layanan non akademik adalah kelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 401 kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifi hotspot kampus yang tersedia, keluasan area parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Pengujian KMO dan Bartlett’s untuk aspek non fisik yakniReliability, Responsiveness, Assurance, danEmpathypada data menunjukkan bahwa jumlah data telah cukup untuk dianalisis menggunakan analisis faktor metode komponen utama. Hasil variabel yang direduksi dari empat aspek dengan nilai total 1 adalah sebagai berikut: Gambar 3Total Variance Explained Berdasarkan hasil analisis faktor pada gambar 3 menunjukkan bahwa variansi mampu dijelaskan oleh faktor atau kompenen 1, 2,3, dan 4 masing-masing sebesar 17,927, 15,935,15,124, dan 11,925. Variablitas dari ke-16 variabel tersebut dapat diterangkan oleh ke-4 faktor sampai dengan 60,911. Klasifikasi variabel yang mempengaruhi efektifitas layanan non akademik dapat dilihat dari nilai component matriks. Komponen yang dipilih adalah yang memiliki nilai terbesar nilai mutlak. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada beberapa variabel memiliki nilai yang berdekatan, sehingga dilakukan rotasi faktor. Klasifikasi variabel berdasarkan rotasi dengan metode varimax dengan kaiser normalization adalah sebagai berikut. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 402 Gambar 4Tabel Komponen Matriks Setelah Rotasi Gambar 4 menunjukkan bahwa aspek reliability, responsiveness, assurance, dan empathy terbagi menjadi 4 faktor yakni: 1 kampus yang memberikan bantuan pengobatan bagi mahasiswa yang sakit, petugas klinik kesehatan kampus, petugas klinik kesehatan kampus yang dapat mengatasi keluhan pasien, kampus yang memberikan bantuan asuransi bagi mahasiswa yang mendapatkan musibah kecelakaanmeninggal dunia. 2 bahasa yang digunakan oleh petugas perpustakaan, kemampuan petugas perpustakaan menjawab permasalahan mahasiswa, cepat tanggap pustakawan dalam menyikapi keluhan mahasiswa, pelayanan kepada mahasiswa yang tidak diskriminatif, ketersediaan penyaluran kerja lulusan. 3 kesigapan petugas parker atas permasalahan mahasiswa, kemampuan satpam dalam mengelola area parker, keamanan area parker, petugas cleaning service yang selalu membersihkan toilet. 4. penghargaan jurusan atas kegiatan ekstrakulikuler, pihak kampus yang membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan bidang non akademikekstrakulikuler, pemberian sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan berlaku untuk semua mahasiswa tanpa terkecuali. Berdasarkan keempat faktor yang terbentuk, dapat dilihat bahwa faktor 1 mencakup pada layanan ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 403 kesehatan, faktor 2 mencakup pada layanan petugas perpustakaan, faktor 3 mencakup pada layanan petugas area parker, dan faktor 4 mencakup layanan pada bidang ekstrakulikuler.Dari keempat faktor tersebut faktor utama yang belum memberikan kepuasaan layanan non akademik yaitu layanan kesehatan. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada aspek fisiktangiblevariabel yang belum memberikan kepuasan yaitu kelengkapan fasilitas olahraga, ketersediaan klinik kesehatan, kebersihan kantin kampus, kecepatan wifihotspot, keluasan area parker, dan kebersihan fasilitas ibadah yang tersedia. Sedangkan pada aspek non fisik antara lain, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy,faktor utama yang belum memberikan kepuasaan layanan non akademik yaitu layanan kesehatan. UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah, atas berkat rahmat, hidayah dan karunia Allah SWT maka penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Statistika Consulting dan pihak-pihak lain yang telah banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua. Semoga juga dapat menjadi amal ibadah di hadapan-Nya. Amin. DAFTAR PUSTAKA Adrianti, Wiwi. 2014. Analisis Gerombol Berhierarki Untuk Mengelompokkan KabupatenKota Di Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Indikator Pendidikan. Skripsi. Kendari: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Badan Penjaminan Mutu Internal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Angket Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Akademik.Padang : Universitas Negeri Padang. Kariyam. 2004. Modul Praktikum Analsis Multivariat.Yogyakarta: universitas Islam Indonesia. Wagiran.2012. Kepuasan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin terhadap Layanan Akademik dan Non Akademik. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. M. Sadat. 2002. Analisis Hubungan Kinerja Jasa Perguruan Tinggi terhadap Kepuasan Mahasiswa: Studi Kasus Universitas Indonesia. Tesis.Jakarta : Pasca Sarjana Universitas Indonesia Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 404 PEMODELAN DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI KAKAO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARATA Di TAHUN 2015-2016 Din Waikabu 1 , Edy Widodo 2 1 Mahasiswa program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia 2 Dosen program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia dinwaikabugmail.com ABSTRAK Kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menyumbang devisa untuk Indonesia. Indonesia menjadi negara ketiga pengekspor kakao terbesar di dunia, dan pemerintah menargetkan indonesia menjadi pengekspor kakao no 1satu di dunia. Daerah Isimewa Yogykarta D.I. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang menjadi pioner dalam mengembangkan kakao.Dengan adanya kebijakan tersebut, sangat dibutuhkan informasi bagi pemerintah D.I. Yogyakarta terkait jumlah produksi kakao di tahun-tahun yang akan datang sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian target. Untuk memprediksi jumlah produksi komoditi kakao D.I. Yogyakarta di tahun 2015 dan 2016, digunanakan metode analaisis runtun waktu dengan metode double eksponential smoothing dengan nilai alpha sebesar 0.9 dan beta sebesar 0. Data yang digunkan adalah data sekunder yang diperoleh dari bagian program dan informasi di dinas kehutanan dan perkebunan D.I. Yogyakarta. Hasil prediksi komoditi kakao pada tahun 2015 sebesar 1.685.5 ton , dan 2016 sebesar 1.815.3ton, dengan nilai SSR sebesar 155706.9, dan RMSE sebesar 1.054.605. Kata Kunci : double exponential smoothing, Kakao. ABSTRACT Cocoa isone of crops plantation contribute foreign exchange for Indonesia. Indonesia became the third largestcocoa exporter country in the world, and the Indonesian government is targeting to be the first exporter of cocoa in the world. Daerah Isimewa Yogykarta D.I. Yogyakarta is one of area that is a pioneer in developing the cocoa.With this policy, it is necessary for the DI Yogyakarta government information which related to the amount of cocoa production in the years to come as a measure to assess the achievement of the target. To predict the amount of production of cocoa DI Yogyakrata in 2015 and 2016, used a method of analysis of time series with double exponential smoothing method with a value of 0.9 alpha and beta of 0. The data used are secondary data obtained from the program and information in plantation and forestry service DI Yogyakarta. Cocoa predicted results in 2015 is 1.685.5 tons, and 2016 is 1.815.3 tons, with a value of SSR is 155706.9, and RMSE value is 1,054,605. Keywords : double exponential smoothing, cocoa. PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang tersebar luas di seluruh kawasan di Indonesia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terkenal dengan sebutan negara tropis yang berarti sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani dan pekebun. Selain dari pada itu, Indonesia juga terkenal ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 405 dengan tanahnya yang subur sehingga di mana saja menanam tanaman bisa tumbuh dengan subur. Salah satu hasil perkebunan yang cukup terkenal adalah kakao. Komoditas perkebunan merupakan salah satu andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia, yang dapat dilihat dari kontribusi subsektor perkebunan pada tahun 2013 mencapai 45,54 milyar US atau setara dengan Rp.546,42 trilliun asumsi 1 US = Rp. 12.000,- yang meliputi ekspor komoditas perkebunan sebesar 35,64 milyar US, cukai hasil tembakau US8,63 millyar dan bea keluar BK CPO dan biji kakao sebesar 1,26 milyar US Dijenbun.Selain itu komoditas kakao menjadi sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja dan mendorong tumbuhnya agribisnis dan agroindustri. Berdasarakan data kementrian Pertanian, produksi kakao tahun 2014 mencapai 712.231 ton yang menempatkan Indonesia sebagai Negara produsen terbesar ketiga dunia dibawah Ghana dan Pantai Gading.Pantai Gading dan Ghana memasok sekitar 44 persen kebutuhan kakao dunia, sementara Indonesia memasok sekitar 13 persen . Produksi kakao Indonesia dua tahun terakhir ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti alih fungsi lahan, usia pohon kakao yang semakin tua sehingga menurunkan produktifitas. Terdapat empat daerah pemasok hasil produksi kakao terbanyak di Indonesia yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah yang menguasai 70 persen produksi kakao nasional, dan sisanya disumbang oleh provinsi lainya. Indonesia berkomitmen untuk dapat menyaingi produksi kakao Pantai Gading dan Ghana di tahun 2015. Gambar 2. Kakao Ghana Gambar 1. Kakao Pantai Gading Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 406 D.I. Yogyakarta merupkan salah satu dari bebrapa provinsi yang menyumbangkan produksi kakao nasional. Namun kontribusi D.I. Yogyakarta tidak begitu signifikan terhadap produksi kakao nasional, tercatat pada tahun 2013 produksi kakao D.I. Yogyakarta sebanyak 1.245,71 ton Ditjenbun. Gambar 4. Hasil Produksi Kakao D.I. Yogyakarta Periode 2001-2014 Seperti pada gambar 1.4. diatas Produksi kakao di D.I. Yogyakrta bertolak belakang dengan produksi kakao nasional, produksi kakao D.I. Yogykarta sejak tahun 2001 mengalami peningkatan.Hal ini dikarenakan D.I. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang dipilih oleh pemerintah untuk mengembangkan sentra agroindustri komoditas kakao. Dengan adanya kebijakan tersebut, sangat dibutuhkan informasi bagi pemerintah D.I. Yogyakarta terkait jumlah produksi kakao di tahun-tahun yang akan datang sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian target. 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 produksi kakao ton DIY produksi kakao ton DIY Gambar 3. Kakao Indonesia ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 407 METODE PENELITIAN Data yang diperoleh untuk laporan Kerja Praktek ini adalah data sekunder yang diperoleh dari dinas kehutanan dan perkebunan D.I.Yogyakarta. Data yang digunakan adalah jumlah Produksi komoditi kakao dari tahun 2001-2014 di D.I.Yogyakarta. Berikut ini langakah-langkah Analisis Data:  Plot data Plot data dilakukan agar diketahui pergerakan dari data. Plot data ini sangat bermanfaat untuk penentuan metode yang akan digunakan.  Pemilihan metode Setelah dilakukan plot data, maka dilanjutkan dengan memilih metode analisis yang sesuai dengan pola data. Karena pola data dalam kasus ini cenderung naik trend, maka metode yang digunakan yaitu double exponential smoothing.  Pemeriksaan Metode Permalan Langkah ini merupakan tahap untuk mengevaluasi metode yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Data Dalam melakukan peramalan, pola data sangat berperan penting. Pola data berunjung pada metode yang akan digunakan dalam analisis. Berikut ini pola data dari hasil produksi kakao di D.I. Yogyakarta periode 2001-2014. Gambar 5. Jumlah Produksi Kakao Tahun 2001-2014 500 1000 1500 2000 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 Produksi kakao Tahun 2001-2014 Total Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 408 Dapat dilihat pada gambar 4.3, bahwa jumlah produksi kakao dari tahun 2001-2014 menujukan pola trend meningkat dari tahu ke tahun. Tapi pada tahun 2011 menglami penurunan jumlah produksi kakao, hal ini disebabkan oleh erupsi gunung merapi pada tahun 2010 sehingga sebagian pohon kakao yang berada di kabupaten Sleman mengalami kerusakan akibat terkena dampak erupsi gunung merapi. Akan tetapi penurunan produksi tersebut tidak terlalu signifikan. Penentuan metode Dari hasil plot data diatas, dapat dilihat bahwa data pergerakan produksi kakao D.I. Yogyakarta sejak tahun 2001 hingga 2014 bersifat trend. Dikatakan trend karena pergerakan data menunjukan cenderung meningkat dari tahun-ketahun.Hold Double Eksponensial Smoothing merupakan suatu metode smoothing yang disesuaikan untuk data yang mempunyai suatu kecenderungan Makridakis, 1999 . Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa penelitian ini menggunakan metode double exponential smoothing Holt. Pemeriksaan Metode Peramalan Analisis peramalan produksi kakao tahun 2015-2016 dalam laporan ini dilakukan menggunakan sofware Eviews 6.Peramalan pemulusan exponential didapat dengan menggunakan dua konstanta pemulusan dengan nilai antara 0 sampai 1. peramalan terbaik yaitu pada model double eksponential smooting dengan α sebesar 0.9, dan β sebesar 0.Nilai α dan β bertujuan untuk memminimumkan ukuran ketepatan peramalan yaitu Sum of Squared Residuals SSR dan Root Mean Squared Error RMSE. Nilai α sebesar 0.9 dan nilai β sebesar 0 ini sendiri didapat dengan melakukan simulasi kemungkinan kombinasi nilai α dan β, sehingga mendapatkan nilai SSR sebesar 155706.9,dan RMSE sebesar 1.054.605. seperti tabel 4.3. dibawah ini : Tabel 1. Pemeriksaan Model Double Exponential Smoothing Model Sum of Squared Residuals Root Mean Squared Error Alpha Beta

0.9 155706.9

1.054.605 0.9 0.1 160865.2 1.071.932 0.9 0.2 172447.5 1.109.850 0.9 0.3 184058.7 1.146.606 0.9 0.4 194941.9 1.180.018 0.9 0.5 200127.2 1.195.609 ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 409 0.9 0.6 206473.1 1.214.417 0.9 0.7 230428.0 1.282.932 0.9 0.8 247630.7 1.329.959 0.9 0.9 297277.9 1.457.194 0.8 0.9 224225.2 1.265.547 0.7 0.9 232519.3 1.288.741 0.6 0.9 272775.7 1.395.850 0.5 0.9 331900.5 1.539.714 0.4 0.9 384044.4 1.656.253 0.3 0.9 392540.8 1.674.474 0.2 0.9 350852.5 1.583.063 0.1 0.9 243916.1 1.319.946 Prediksi Jumlah Produksi Kakao Model yang sesuai untuk peramalan pada data hasil produksi kakao di D.I. Yogyakarta adalah dengan metode double exponential smoothing dengan alpha sebesar 0.9 dan beta sebesar 0. Karena berdasarkan perhitungan error memiliki error forecast yang lebih baik dibanding dengan model yang lain. Berikut ini hasil prediksi jumlah produksi kakao D.I. Yogyakarta tahun 2015- 2016 : Tabel 2. Output Forecasting Eviews tahun Produksi Kakao 2001 2.559.0 2002 3.857.0 2003 4.507.5 2004 4.539.8 2005 5.745.9 2006 6.225.3 2007 9.889.1 2008 1.086.8 2009 1.293.5 2010 1.312.9 2011 1.325.0 2012 1.274.2 2013 1.441.0 2014 1.583.5 2015 1.685.5 2016 1.815.3 Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 410 Dilihat dari tabel 2, diatas didaptkan hasil prediksi jumlah produksi kakao tahun 2015 sebesar 1.685.5ton, dan tahun 2016 sebesar 1.815.3, dengan nilai SSR sebesar 155706.9, dan RMSE sebesar 1.054.605. Jadi bisa dikatakan hasil produksi kakao di D.I. Yogyakarta untuk dua tahun yang akan datangmengalami peningkatan produksi. hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah D.I. Yogyakarta untuk terus mempertahankan dan meningkatkan Produksi kakao di D.I. Yogyakarat. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat penulis simpulankan hasil prediksi produksi kakao tahun 2015 sebesar 1.685.5ton dan 2016 sebesar 1.815.3ton. Dari hasil yang didaptakan dapat dikatakan bahwa hasil produksi kakao untuk tahun 2015 dan 2016 diprediksikan akan berada pada kisaran angka diatas. Ini berarti hasil produksi kakao di D.I. Yogyakarta akan mengalami peningkatan jumlah produksi. UCAPAN TERIMAKASIH Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada orang – orang yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini : 1. Bapak Dr. Edy Widodo selaku dosen pembimbing. 2. Bapak Hendrawan selaku dosen pembimbing lapangan. 3. Dan juga semua pihak yang telah memberkan kontribusi yang besar selama proses penyusunan makalh ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga dengan segala kekurangan dan jauh dari kata sempurna dari apa yang telah penulis laksanakan. Semoga makalah ini dapat bemanfaat untuk seluruh masyarakat, khususnya dinas kehutanan dan perkebunan D.I. Yogyakarta. Amin. DAFTAR PUSTAKA Daras, U. 2007. Strategi dan inovasi teknologi peningkatan produktivitas jambu metediNusa Tenggara. Jurnal litbang pertanian, 261, 25-34. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 411 Makridakis, S. 1999. Analisis Runtun Waktu.Karunika. JakartaModifikasi Golden Section. Jurnal Sains dan Seni ITS, 11, A18-A22. Nasution, Z., 1976. Pengolahan Cokelat, Departemen Teknologi Hasil Pertanian. IPBPress,Bogor Poedjiwidodo, M. S., 1996. Sambung Samping Kakao. Trubus Agriwidya, Jawa Tengah. Salamena, G. G. 2011. Pengujian Model Peramalan Deret Waktu Sea Surface Temperature SST Teluk Ambon Luar dengan Metode Exponential Smoothing. Salim, L. A. 2007. Perbandingan Analisis Trend dan Holt Double Eksponensial Smoothing dalam Meramalkan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur. The Indonesian Journal of Public Health, 33. Sitepu, R. 2013. Peramalan Jumlah Pelanggan Energi Gas Pada PT. Perusahaan Gas Negara Persero Cabang Medan Tahun 2013 Berdasarkan Data Tahun 2000-2010. Spillane, J. 1995. Komoditi Kakao, Peranan DalamPerekonomian Indonesia. Kanisius.Yogyakarta. Susanto, F.X., 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Kanisius,Yogyakarta. Suwandi, A. 2015. Peramalan Data Time Series Dengan MetodePenghalusanEksponensial Holt- Winter. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 412 ANALISIS TABULASI SILANG CROSSTAB PADA OPINI MASYARAKAT TENTANG PARKIR BERBASIS ANDROID Dwima Rindy Atika 1 , Redita Anggita Sari 1 , Dyah Dwinda Dewanty 1 , M. Ilyas 1 , Fani Fibrian 1 , Surya Mulyono 1 , Kariyam 2 1 Mahasiswa Statistika Universitas Islam Indonesia 2 Dosen Statistika Universitas Islam Indonesia dwimarindygmail.com,kariyamuii.ac.id ABSTRAK Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 2015 hingga 26 November 2015. Data yang digunakan data primer menggunakan kuesioner. Berdasarkan data tersebut ingin dianalisis deskriptif crosstab terhadap opini masyarakat mengenai parkir berbasis android. Proses analisis deskriptif crosstab menunjukkan 105 responden berpendapat parkir berbasis android akan mempermudah dalam mencari lahan parkir, 22 orang mengatakan tidak semua orang mempunyai hp android dan ada 46 orang berpendapat tidak efisien. Berdasarkan uji ChiSquare diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kendaraan dan inovasi dan tidak terdapat hubungan antara kendaraan dan opini. Kata Kunci : Daerah Istimewa Yogyakarta, Parkir Berbasis Android, Analisis Deskriptif, Analisis Crosstab ABSTRACT The study was conducted in Yogyakarta on 31 October 2015 to 26 November 2015. The data used primary data using questionnaires . Based on these data crosstab want in a descriptive analysis of the public opinion regarding the android -based parking . Descriptive analysis process crosstab shows 105 respondents thought the android -based parking will be easier to find a parking lot , there are 22 people used motors to say that not everyone can and have android phone . However , there are 46 other people say that android -based parking inefficient because the others that used motor difficulties accessing the internet . Based on Chi - Square test can be concluded that there is a relationship between the vehicle and innovation and there is no relationship between the vehicle and opinions. Keywords : Yogyakarta, Android -Based Parking , Descriptive Analysis, Crosstab Analysis, Chi-Square Test PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi transportasi menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian orang. Pada negara maju, transportasi sangatlah diatur sedemikian rupa hingga tidak menimbulkan kemacetan. Namun tidak sama dengan transportasi di negara maju, transportasi di negara berkembang sangat beraneka ragam. Dengan adanya pertumbuhan transportasi yang sangat beraneka ragam dan semakin berkembang dengan pesat diberbagai kota, ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 413 salah satunya adalah Yogyakarta, maka tidak jarang jika terjadi berbagai akibat dari adanya pertumbuhan transportasi tersebut.Salah satu akibat dari adanya hal tersebut menimbulkan permasalahan yang hampir sama dengan ibu kota DKI Jakarta, yaitu masalah kemacetan. Saat ini kemacetan menjadi masalah utama yang sedang dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta. Selain adanya perkembangan pertumbuhan penduduk, pesatnya pertumbuhan kendaraan di kota tersebut pun menjadi alasan yang paling utama. Dengan banyaknya pertumbuhan transportasi yang semakin meningkat, maka akan berdampak pula pada lahan-lahan yang digunakan sebagai lahan parkir, terutama pada kawasan yang strategis dan banyak dikunjungi oleh masyarakat.Hal yang demikian dapat dimanfaatkan bagi beberapa orang untuk membuka lahan parkir ilegal dengan memanfaatkan badan jalan di dekat lokasi aktivitasnya on street parking, tanpa memperhatikan efek yang ditimbulkan dari berkurangnya ruang milik jalan yang digunakan untuk parkir bagi pengguna jalan lainnya. Pemanfaatan badan jalan sebagai lahan parkir tersebut memberikan kontribusi yang tinggi terhadap terjadinya kemacetan lalu-lintas[1]. Kemacetan dicirikan secara teoritik oleh arus yang tidak stabil, kecepatan tempuh kendaraan yang lambat, serta antrean kendaraan yang panjang. Biasanya terjadi pada konsentrasi kegiatan sosial-ekonomi atau pada persimpangan lalu-lintas di pusat-pusat perkotaan. Secara ekonomi, kemacetan menyebabkan peningkatan waktu tempuh inefisiensi waktu, biaya transportasi secara signifikan, gangguan yang serius bagi pengangkutan produk-produk ekspor-impor logistik secara umum, penurunan tingkat produktivitas kerja, dan pemanfaatan energi yang sia-sia. Menurut berita yang dikutip dari TribunJogja.com 31082015, mulai anggaran 2016, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Dishubkominfo DIY, akan fokus pada pengendalian permasalahan kemacetan di Kota Yogyakarta. Selain itu menurutnya bahwa salah satu penyebab kemacetan arus lalu lintas adalah pengemudi kendaraan yang kesulitan mencari lokasi parkir[5]. Dengan banyaknya kendaraan yang kesulitan mencari lokasi parkir tersebut lah yang menjadi dasar dari Dishubkominfo untuk membuat rancangan menangani salah satu faktor kemacetan tersebut dengan merancang sistem berbasis android. Melihat banyaknya kerugian yang ditimbulkan dari adanya parkir di badan jalan dan adanya inovasi dari Dishubkominfo DIY mengenai parkir berbasis android, akan diberikan gambaran dari opini masyarakat mengenai inovasi parkir berbasis android. Statistik digunakan untuk menyebutkan data itu sendiri atau fakta berupa angka yang dapat dihasilkan dari data yang menggambarkan karakteristik suatu sampel [2]. Dalam hal ini akan digunakan metode statistik untuk menggambarkan opini masyarakat mengenai hal tersebut dan melihat ada atau tidaknya pengaruh Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 414 dari jenis kendaraan yang sering digunakan dengan opini tersebut dengan menggunakan crosstabatau tabulasi silang. Analisis tabulasi silang merupakan suatu prosedur dalam uji statistik untuk melihat hubungan antar variabel atau faktor sekaligus memperoleh besarnya derajat keterhubungan antar variabel atau faktor yang diukur. Selain itu, analisis tersebut merupakan metode analisis kategori data yang menggunakan data nominal, ordinal, interval, serta kombinasi di antaranya. Dalam praktiknya, pembuatan crosstab dapat disertai dengan perhitungan tingkat keeratan hubungan asosiasi antar isi crosstab. Alat statistik yang sering digunakan untuk mengukurasosiasi pada sebuah crosstab adalah chi-square. Analisis tersebut dapat diterapkan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara baris dan kolom dari sebuah crosstab[3]. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai hubungan jenis kendaraan yang sering digunakan responden saat bepergian dengan opini dari inovasi Dishubkominfo DIY yaitu parkir berbasis android. Dengan adanya analisis tersebut bertujuanuntuk mengetahui hubungan dari kedua variabel yang akan dianalisis tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di enam belas titik tempat parkir yang akan direlokasi di Yogyakarta yang dilakukan pada tanggal 31 Oktober – 26 November. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada masyarakat yang berada di sekitar titik-titik lokasi parkir yang akan direlokasi tersebut. Adapun titik-titik lokasi parkir yang dimaksudkan menurut Dishubkominfo DIY adalah sebagai berikut: 1 Lokasi di dekat fly-over Janti, 2 Pengadaan ruang parkir Pasar Demangan, 3 Intensifikasi lahan parkir Rumah Sakit Panti Rapih, 4 Pemanfaatan area parkir pada lahan Superindo, 5 Pemanfaatan lahan kosong Timur Galeria, 6 Pemanfaatan lahan eks terminal dan Pasar Terban, 7 Pengadaan tempat parkir di sekitan Pasar Kranggan, 8 Pengadaan tempat parkir di Dongkelan, 9 Pengadaan tempat parkir di Pasar Prawirotaman, 10 Pengadaan tempat parkir di Purawisata, 11 Pengadaan tempat parkir di Pasar Sentul, ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 415 12 Pengadaan tempat parkir di Pasar Serangan, 13 Pengadaan tempat parkir di Pasar legi, 14 Pengadaan tempat parkir di Pingit, 15 Pengadaan tempat parkir di XT Square, dan 16 Penggunaan lahan parkir Taman Kuliner Condongcatur. Lokasi-lokasi relokasi parkir tersebut digambarkan pada peta lokasi parkir seperti berikut: Gambar 1 Peta lokasi relokasi parkir Sumber: Dishubkominfo DIY Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di sekitar lokasi parkir, baik itu pedagang atau pun hanya pejalan kaki. Dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil adalah dengan menggunakan formula Lameshow karena jumlah seluruh masyarakat yang berada di sekitar lokasi parkir tersebut tidak diketahui. Berdasarkan perhitungan dengan formula Lameshow diperoleh ukuran sampel minimal sampel yang diambil adalah 160 sampel responden. Namun dalam penelitian ini didapatkan sampel yang telah diambil sebanyak 173 sampel responden.Penentuan sampel yang diambil adalah dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah metode penentuan sampel dimana sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti apakah sampel tersebut memenuhi karakteristik dan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya Sugiyono, 2009. Karakteristik sampel pada penelitian ini adalahresponden yang merupakan pengguna jalan atau yang berada di sekitar lokasi parkir yang akan direlokasi, minimal berusia 17 tahun, dan Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 416 bersedia menjadi responden penelitian. Adapun komponen-komponen pertanyaan yang digunakan pada kuesioner dalam penelitian ini adalah seperti berikut: 1 Data diri Dalam komponen ini menanyakan identitas data diri yang meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan kendaraan pribadi yang sering digunakan pada saat bepergian. 2 Opini tentang kondisi umum jalanan di Yogyakarta Komponen ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana opini atau pendapat responden mengenai kondisi jalanan di Yogyakarta, baik itu di sekitar lokasi parkir sampai dengan kondisi jalanan secara umum. Pertanyaan yang diajukan pada komponen ini adalah tempat tinggal, gambaran kondisi jalan di wilayah perkotaan Yogyakarta, dan kondisi lahan parkir di sekitar lokasi apakah mengganggu atau tidak. 3 Opini parkir berbasis android Seperti yang telah diketahu sebelumnya, bahwa mulai tahun 2016 Dishubkominfo DIY akan fokus pada pengendalian permasalahan kemacetan di Kota Yogyakarta, diantaranya sistem integrasi parkir berbasis android. Oleh karena itu, pada komponen ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana responden tahu mengenai indormasi tersebut. Pertanyaan yang diajukan pada komponen ini adalah apakah sudah mengetahui informasi parkir berbasis android, media informasi yang memberitakan informasi tersebut, pernyataan setuju atau tidak setuju tentang inovasi tersebut, pendapat responden mengenai inovasi tersebut apakah merupakan solusi kemacetan atau tidak, opini tentang inovasi tersebut, dan saran yang ditujukan kepada Dishubkominfo DIY. Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis tabulasi silang crosstab dan analisis statistika deskriptif. Analisis tabulasi silang crosstab bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kendaraan yang sering digunakan dengan pernyataan setuju atau tidak terhadap inovasi parkir berbasis android. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kendaraan yang sering digunakan dengan opini masyarakat mengenai inovasi parkir berbasis android. Sedangkan analisis statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan sampel yang diambil dan hasil analisis tabulasi silang crosstab yang dihasilkan. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 417 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 173 orang. Karakteristik responden adalah 99 orang responden laki-laki dan 74 orang responden perempuan. Komposisi dari usia responden yaitu 17 – 21 tahun sebanyak 38 orang, 22 – 26 tahun sebanyak 54 orang, 27 – 31 tahun sebanyak 27 orang, 32 – 36 tahun sebanyak 10 orang, 37 – 41 tahun sebanyak 16 orang, dan ≥ 42 tahun sebanyak 23 orang. Dengan sebanyak responden yang digunakan tersebut, memiliki komponen pekerjaan yang berbeda-beda pula, yaitu mahasiswa sebanyak 63 orang, PNS sebanyak 15 orang, pegawai swasta sebanyak 34 orang, dosenguru sebanyak 9 orang, pengusaha sebanyak 6 orang, wiraswasta sebanyak 39 orang, dan yang lainnya sebanyak 6 orang. Komposisi pekerjaan yang paling banyak didapatkan adalah mahasiswa, yaitu sebanyak 37. Hal tersebut dikarenakan Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan “kota pelajar” dalam arti kata banyaknya kampus-kampus dan sekolahan yang ada di Yogyakarta. Sehingga tak heran jika komposisi pekerjaan yang banyak didapatkan adalah mahasiswa. Dalam penelitian ini pun dapat dilihat dari kendaraan yang sering dipakai oleh responden saat bepergian. Komposisi yang didapatkan yaitu sebanyak 122 responden menyatakan bahwa sering bepergian menggunakan motor, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 44 responden menyatakan bahwa sering bepergian dengan menggunakan mobil. Adapun grafik yang menggambarkan tentang hal tersebut adalah seperti Gambar 2 berikut. Gambar 2Komposisi jenis kendaraan yang sering dipakai saat bepergian Pada Gambar 2 tersebut jelas terlihat bahwa lebih banyak responden yang menyatakan bahwa ketika bepergian lebih sering menggunakan kendaraan sepeda motor. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa menurut berita yang didapatkan dari Tribun Jogja 2752015 yang menyatakan bahwa Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 418 jumlah kendaraan bermotor di kota Yogyakarta dari tahun ke tahun semaki bertambah. Kenaikan tersebut dipicu oleh beberapa faktor, seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat [4]. Selain itu pada penelitian ini didapatkan komposisi tempat tinggal yang paling banyak adalah di Yogyakarta yaitu sebanyak 156 orang dan sisanya yaitu sebanyak 17 orang bertempat tinggal di luar Yogyakarta. Dengan komposisi tempat tinggal responden yang digunakan pada penelitian ini memiliki opini tentang kondisi jalan di Yogyakarta yang digambarkan pada grafik seperti Gambar 3 berikut. Gambar 3 Kondisi Jalan di Yogyakarta Pada Gambar 3 tersebut menyatakan opini masyarakat mengenai kondisi umum jalanan di kota Yogyakarta. Dalam hasil yang didapatkan tersebut masing-masing responden boleh memilih lebih dari satu opini yang dirasa sesuai dengan keadaan yang dilihat oleh responden tersebut. Sehingga didapatkan opini masyarakat yang paling banyak diungkapkan tentang kondisi umum jalanan di Yogyakarta adalah padat dengan kendaraan. Sebanyak 123 orang menyatakan opini tersebut. Memang tak bisa dipungkiri jikadilihat saat ini kota Yogyakarta padat dengan kendaraan. Hal tersebut lah yang menjadi salah satu penyebab kemacetan di Yogyakarta. Selain itu, pernyataan tentang opini kondisi jalanan di Yogyakarta adalah sebanyak 118 orang menyatakan bahwa di kota Yogyakarta banyak sekali lahan-lahan parkir yang berada di badan jalan. Hal tersebut lah yang dapat mengganggu aktivitas pengguna jalan yang lainnya. Jika hal tersebut tidak cepat diatasi, tentu akan lebih banyak mengakibatkan kemacetan yang lebih parah dan dapat mengganggu pengguna jalan yang lainnya pula. Hal tersebut diungkapkan oleh 139 orang yang menyatakan bahwa lahan parkir sangat mengganggu pengguna jalan lain di wilayah sekitar. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 419 Dengan adanya permasalahan yang diungkapkan oleh masyarat tersebut lah sangat mendukung dengan adanya inovasi yang akan dilakukan oleh Dishubkominfo Yogyakarta yang akan menangani masalah kemacetan dengan merelokasi parkir-parkir di badan jalan ke tempat yang akan disediakan dengan terintegrasi berbasis android. Namun, berita tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut dinyatakan oleh sebanyak 127 orang mengatakan bahwa belum mengetahui adanya informasi parkir berbasis android. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 46 orang mengatakan bahwa telah mengetahui informasi tersebut. Beberapa orang yang telah mengetahui tersebut, menyatakan bahwa informasi yang didapatkan bersumber dari internet. Selain itu sebanyak 120 orang menyatakan setuju dengan adanya inovasi parkir berbasis android tersebut. Hal tersebut dinyatakan oleh para responden bahwa memang harus ada perbaikan atau penataan lokasi parkir agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 53 orang menyatakan tidak setuju dengan adanya inovasi parkir berbasis android. Hal tersebut diungkapkan oleh para responden karena belum tentu semuanya memiliki handphoneHP berbasis android. Bahkan tidak semua orang pun belum tentu dapat menggunakan atau mengakses internet. Sedangkan sebanyak 108 orang menyatakan bahwa adanya parkir berbasis android tersebut dapat menjadi solusi kemacetan dan sisanya sebanyak 65 orang menyatakan bahwa parkir berbasis android tidak dapat menjadi solusi kemacetan. Opini masyarakat mengenai adanya inovasi parkir berbasis android tersebut adalah digambarkan pada grafik berikut. Gambar 4 Opini masyarakat tentang parkir berbasis android Pada Gambar 4 tersebut menggambarkan opini yang diungkapkan oleh masyarakat tentang parkir berbasis android. Dalam hasil yang didapatkan tersebut, sebanyak 104 orang menyatakan bahwa akan mempermudah dalam mencari lokasi parkir. Sedangkan sisanya sebanyak 22 orang Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 420 menyatakan bahwa tidak bisa dan tidak mempunyai HP berbasis android dan sebanyak 46 orang menyatakan bahwa tidak edisien dan tidak dapat mengakses internet ketika berkendara. Untuk melihat apakah ada hubungan antara jenis kendaraan yang sering digunakan ketika bepergian dengan dukungan setuju atau tidak dengan adanya parkir berbasis android serta hubungan antara jenis kendaraan yang sering digunakan ketika bepergian dengan opini parkir berbasis android ditunjukkan dengan menggunakan analisis tabulasi silang crosstab. Untuk melihat hal tersebut ditunjukkan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Hubungan antara jenis kendaraan dengan opini Jenis Kendaraan OPINI TOTAL Akan mempermudah Tidak bisa dan tidak punya hp android Tidak efisien tidak dapat mengakses internet saat berkendara Mobil dan kendaraan umum 27 9 15 51 Motor 78 13 31 122 TOTAL 105 22 46 173 Tabel 1 tersebut merupakan tabel crosstab dimana tabel tersebut bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan dari vriabel jenis kendaraan dengan Opini yang nantinya akan diuji menggunakan chisquare. Disini sangat terlihat bahwa ketika orang tersebut menggunakan jenis kendaraan mobil dan kendaraan umum sebanyak 27 orang yang berpendapat bahwa adanya parkir berbasis android akan mempermudah mereka dalam mencari lahan kosong untuk parkir, sebanyak 9 orang mengatakan bahwa tidak semua orang bisa dan mempunyai HP berbasis android, namun juga ada 15 orang yang mengatakan bahwa parkir berbasis android itu tidak efisien karena pada umunya orang akan kesulitan mengakses internet saat berkendara. Sebanyak 78 orang pengendara motor yang menilai bahwa parkir berbasis android akan mempermudah dalam mencari lahan parkir, namun sebanyak 13 orang mengatakan bahwa tidak semua orang dapat menggunakan atau bahkan mempunyai hp berbasis android seperti yang akan diterapkan untuk parkir tersebut dan sebanyak 31 orang pengendara motor yang juga mengatakan bahwa parkir berbasis android kurang efisien karena tidak semua orang dapat mengendarai motor sekaligus dengan mengakses internet untuk melihat parkir mana yang kosong. Dalam Tabel 1 tersebut pun menyatakan bahwa seseorang yang memilih berkendara menggunakan mobil saat bepergian cenderung menyatakan bahwa dengan adanya parkir berbasis android akan memudahkan ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 421 dalam mencari lokasi parkir. Hal tersebut dinyatakan pula oleh seseorang yang memilih berkendara menggunakan motor. Dengan melihat banyaknya opini yang disampaikan oleh masing-masing pengguna kendaraan tersebut, dapat dilihat hubungan asosiasi dari kedua variabel tersebut yaitu jenis kendaraan terhadap opini. Untuk melihat adanya hubungan tersebut dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95 yang mengartikan bahwa peneliti percaya bahwa ada hubungan atau asosiasi dari kendaraan yang sering digunakan saat bepergian terhadap opini yang disampaikan oleh masyarakat tentang parkir berbasis android. Namun, dengan analisis tabulasi silang crosstab menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara jenis kendaraan yang sering dipakai ketika bepergian dengan opini yang disampaikan tentang parkir berbasis android. Selain itu, dapat pula dilihat hubungan jenis kendaraan yang sering dipakai dengan pernyataan setuju atau tidaknya tentang inovasi parkir berbasis android. Tabel 2 Hubungan antara jenis kendaraan dengan inovasi Jenis Kendaraan INOVASI SETUJU TIDAK SETUJU TOTAL Mobil dan kendaraan umum 29 22 51 Motor 91 31 122 TOTAL 120 53 173 Dengan melihat Tabel 2 crosstab tersebut terlihat bahwa untuk masyarakat yang paling sering menggunakan jenis kendaraan mobil dan kendaraan umum saat bepergian mengatakan setuju dengan parkir berbasis android sebanyak 29 orang dan yang mengatakan tidak setuju sebanyak 22 orang. Sedangkan untuk pengendara motor atau orang yang biasa bepergian dengan menggunakan motor sebanyak 91 orang mengatakan setuju dengan inovasi baru yang akan direalisasikan oleh Dishubkominfo mengenai parkir berbasis android dan sebanyak 31 orang yang menyatakan tidak setuju. Selain itu pada Tabel 2 tersebut menyatakan bahwa seseorang yang memilih berkendara menggunakan mobil, kendaraan umum, dan motor menyatakan bahwa setuju dengan adanya inovasi berbasis android tersebut. Untuk melihat apakah adanya hubungan antara jenis kendaraan yang sering digunakan ketika bepergian dengan pernyataan setuju atau tidaknya dengan adanya inovasi parkir berbasis android adalah dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 pula. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa jenis kendaraan yang sering digunakan saat bepergian dengan pernyataan parkir berbasis android memiliki hubungan. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 422 KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa dari 173 responden, sebanyak 120 responden menyatakan setuju terhadap parkir berbasis android dan 53 responden menyatakan tidak setuju, sedangkan pendapat responden terhadap inovasi parkir berbasis android, sebanyak 108 orang menyatakan bahwa adanya parkir berbasis android tersebut dapat menjadi solusi kemacetan dan 65 orang menyatakan bahwa parkir berbasis android tidak dapat menjadi solusi kemacetan. Berdasarkan uji ChiSquare diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kendaraan dan inovasi dependen dan tidak terdapat hubungan antara kendaraan dan opini independen. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Kariyam, S.Si., M.Si. selaku Dosen pengampu yang di sela-sela rutinitasnya tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, dorongan, saran, dan arahan sejak rencana penelitian hingga selesainya penulisan penelitian ini. Terima kasih juga untuk responden yang telah bersedia mengisi kuesioner kami, dan banyak-banyak terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. Selain itu, kami sampaikan terima kasih kepada pihak DPPM UII yang telah menjadi mediator dan memberikan ruang untuk mempublish hasil penelitian kami. DAFTAR PUSTAKA [1] Dishubkominfo. 2015. Tinjauan Koridor dan Lokasi Parkir. Yogyakarta: Dishubkominfo DIY Tidak diterbitkan. [2] Harinaldi 2005. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga. [3] Indratno, Imam dan Irwinsyah, Rahmat. 1998. Aplikasi Analisis Tabulasi SilangCrosstab dalam Perencanaan Wilayah dan Kota. Jurnal PWK – 48, Vol. 9, No.2Mei 1998. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 423 [4] TribunJogja.com. 2015. Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Yogya Terus Melonjak. http:jogja.tribunnews.com20150527jumlah-kendaraan-bermotor-di-kota-yogya-terus- melonjak. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015. [5] Tribunjogja.com. 2015. Tahun Depan Dishub Fokus Kendalikan Kemacetan. http:jogja.tribunnews.com20150831tahun-depan-dishub-fokus-kendalikan-kemacetan. Diakses Tanggal 15 Oktober 2015. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 424 PENDEKATAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX DAN ANALISIS FAKTOR PADAKEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Eggar Pratama 1 , Desi Puspitasari 1 , Nurjannah 1 , Aditia Ariyansyah 1 , Din Waikabu 1 , Kariyam 2 1 Mahasiswa Prodi Statistika, Uniersitas Islam Indonesia 2 Dosen Prodi Statistika, Uniersitas Islam Indonesia Email: egarpratamahotmail.com ABSTRAK Perpustakaan di dunia pendidikan terutama pendidikan jenjang tinggi atau universitas merupakan unsur utama yang harus ada. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya. Tidak hanya referensi buku, sarana prasarana serta kualitas sumberdaya merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perpustakaan. Berdasarkan hal tersebut, ingin diketahui seberapa besar kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan universitas yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat berdasarkan hasil penyebaran kuesioner di sepuluh universitas terbaik yang ada di Provinsi DIY. Dengan menggunakan pendekatan Customer Satisfaction Index CSI diperoleh hasil bahwa hasil tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan berada dalam kriteria cukup puas dengan tingkat kepuasan 64,4869. Dengan pendaekatan analisis faktor diperoleh hasil bahwa faktor yang perlu mendapatkan prioritas untuk ditingkatkan adalah sikap pustakawan dan sarana. Kata kunci: kepuasan, perpustakaan,CSI, faktor ABSTRACT Library in the world of education especially education levels, or university is the key element that have to be present. University Library is the key element supporting universities that together with other supporting elements play a role and in order to carry out a vision and mission college. Not only reference books, facilities, infrastructure and resources quality is and should be in the library. Based on this matter, want to know how much satisfaction students to library services university that is in Yogyakarta Province DIY. This Research using primary data that shows questionnaires distribution in all ten best universities that are in the Province DIY. By using approach Customer Satisfaction Index CSI by levels of satisfaction that the result students to library services is the criteria was quite satisfied with high customer satisfaction 64.4869. With pendaekatan analysis of factors, factors that need to get more priority to be improved is the attitude librarians and with means. Key words: customer satisfaction, the library,CSI Customer Satisfaction Index, a factor. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 425 PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mementingkan pendidikan bagi rakyatnya. Melalui pendidikan, manusia belajar banyak hal dan mampu mengembangan diri serta menjaga dan melestarikan alam sekitar. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Pendidikan yang berjalan berupa non formal dan formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang diterima melalui bangku sekolah. Sedangkan, pendidikan non formal merupakan pendidikan yang diperoleh diluar bangku sekolah, misalnya seperti belajar bermasyarakat. Jenjang pendidikan di Indonesia terdiri dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik danatau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan danatau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi danatau kesenian Republik Indonesia, 1989. Penyelenggara pendidika tinggi dapat berupa universitas, politeknik, akademi, ataupun sekolah tinggi. Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menjadikan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki akademik dan atau profesi. Hal tersebut dapat ditunjang dengan kegiatan seringnya membaca dan memperbanyak referensi. Banyaknya referensi di perpustakaan akan sangat mendukung dan membantu memberikan pengetahuan luas bagi peserta didik. Perpustakaan di dunia pendidikan terutama pendidikan jenjang tinggi atau universitas merupakan unsur utama yang harus ada. Salah satu syarat sebuah universitas bisa mendapatkan akreditasi harus mempunyai perpustakaan. Maka dari itu perpustakaan merupakan suatu hal yang sangat menunjang disebuah universitas atau lembaga-lembaga lainnya. Dalam Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdiknas, 2004 dijelaskan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya.Tidak hanya referensi buku, perpustakaan juga harus menyediakan fasilitas pendukung yang lainnya. Beberapa fasilitas yang harus ada di perpustakaan adalah banyaknya referensi bacaan yag bisa dibaca dan terupdate, adanya koneksi internet, tempat ibadah, toilet, ruang baca, dan lainnya. Selain fasilitas tersebut sumber daya manusia yang mengelola juga merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, karena sumber daya manusia tersebut berhubungan langsung dengan pengunjung perpustakaan. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 426 Kegiatan perpustakaan yang langsung dirasakan oleh pengguna adalah pelayanan, karena pelayanan merupakan ujung tombak perpustakaan Soeatminah, 1992. Pelayanan yang dapat diberikan oleh pustakawan kepada pengguna perpustakaan ada bermacam-macam yaitu pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan jam perpustakaan Mulyani A Nurhadi, 1983. Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan atau sering disebut dengan layanan peminjaman bahan pustaka Pamuntjak Rusina Sjahrial, 2000.Kualitas pelayanan perpustakaan tidak bisa dinilai hanya dari pihak petugas perpustakaan saja, akan tetapi dibutuhkan juga penilaian dari pihak pengguna Barata, Atep Adya, 2006. Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan sedangkan kepuasan penerima pelayanan dapat dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2010. Berdasarkan hal tersebut ingin diketahui tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan perpustakaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Customer Satisfaction Index CSI dan analisis Faktor dengan metode komponen utama. CSI merupakan analisis kuantitatif berupa persentase pelanggan yang senang dalam suatu survei kepuasan pelanggan. Dalam hal ini, CSI diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan perpustakaan universitas secara keseluruhan. Sedangkan analisis faktor adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mencari faktor- faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antar berbagai indicator independen yang diobservasi Widarjono, Agus, 2010. Salah satu kegunaan analisis faktor yaitu untuk mereduksi variabel-variabel yang digunakan menjadi beberapa faktor dengan jumlah yang lebih sedikit dari sebelumnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahyang diangkat dalam penelitan ini adalah kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan mahasiwa terhadap layanan perpustakaan yang diberikan dari pihak universitas. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner ke seluruh mahasiswa di sepuluh universitas terbaik yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Daftar sepuluh universeitas terbaik diambil berdasarkan website dikti yang dapat diakses melalui http:forlap.dikti.go.id. Sepuluh universitas tersebut adalah Universitas Gadjah Mada ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 427 UGM, Universitas Negeri Yogyakarta UNY, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta UMY, Universitas Islam Indonesia UII, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STIMIK AMIKOM, Universitas Ahmad Dahlan UAD, AKPRIND, Universitas Islam Negeri UIN, Universitas Atma Jaya UAJ, Universitas Kristen Duta Wacana UKDW. Pengambilan sampel dalam penelitian inimenggunakan metodeaccidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil responden siapa saja yang ditemui dan berdasarkan pertimbangan tertentu. Ukuran sampel yang diambil dihitung menggunakan pendapat slovin dengan rumus sebagai berikut: n = 1 dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = besarnya error atau kesalahan pengambilan sampel Jumlah polulasi dalam penelitian ini sebanyak 203.553 mahasiswa dari sepuluh universitas yang diteliti, jumlah tersebut didapatkan berdasarkan websitehttp:forlap.dikti.go.id yang diakses pada tanggal 8 Oktober 2015. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 7,5 maka diperoleh minimal jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 178 mahasiswa. Pengambilan sampel tiap universitas dilakukan dengan cara menghitung sampel proporsi dimasing-masing universitas. variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 variabel, Pustakawan1, Pustakawan2, Pustakawan3, Pustakawan4, Pustakawan5, Pustakawan6, Pustakawan7, Pustakawan8. Sarana1, Sarana2,Sarana3,Sarana4,Sarana5,Sarana6,Sarana7,Sarana8,Sarana9,Sarana10, Fasilitas1, Fasilitas2, Fasilitas3, dan Fasilitas4. Hasil kuesioner yang diperoleh dianalisis menggunakan Customer Satisfaction Index CSI dan analisis Faktor dengan metode komponen utama. CSI digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan perpustakaan universitas secara keseluruhan. Besarnya nilai CSI dapat dihitung menggunakan langkah-langkah sebagai berikut Aritonang, 2005. Pertama, menentukan Mean Importance Score MIS yang merupakan nilai rata-rata kepuasan tiap konsumen menggunakan rumus berikut: 2 Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 428 dimana: n = jumlah responden = Nilai kepuasan atribut Y ke-i Kedua, menghitung Weight Factors WF, bobot ini merupakan presentase nilai MIS per atribut terhadap nilai total MIS seluruh atribut, dimana: p = atribut kepuasan ke-p. 3 Ketiga, menghitung Weight Score WS, bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat kepuasan X Mean Satisfaction Score = MSS. 4 Keempat, menghitung nilai Customer Satisfaction Index CSI. 5 dimana: p = atribut kepuasan ke-p HS = Highest scale Skala minimum yang digunakan Nilai CSI pada penelitian ini dibagi menjadi limakriteria, dari tidak puas sampai dengan sangat puas. Pembagian kriteria ditampilka pada tabel 1. Tebel 1. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index Nilai CSI Kriteria CSI 0,81 – 1,00 Sangat Puas 0,66 – 0,80 Puas 0,51 – 0,65 Cukup Puas 0,35 – 0,50 Kurang Puas 0,00 – 0,34 Tidak Puas Analisis faktor digunakan untuk mencari faktor seminimal mungkin dengan prinsip kesederhanaan yang mampu menghasilkan korelasi diantara indikator-indikator yang diobservasi Widarjono, Agus, 2010. Langkah-langkah dalam analisis faktor, sebagai berikut: Menghitung Korelasi Antara Indikator yang Diobservasi Ekstraksi Faktor Rotasi Faktor Ya ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 429 Korelasi indikator digunakan untuk menganalisis apakah data yang digunakan sudah cukup memenuhi syarat dalam analisis faktor. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Keiser- Meyer Olkin KMO yang dapat dihitung menggunakan rumus berikut: 6 dimana: = koefisien korelasi = koefisien korelasi parsial Ekstraksi adalah suatu metode yang digunakan untuk mereduksi data dari beberapa indikator untuk menghasilkan faktor yang lebih sedikit yang mampu menjelaskan korelasi antara indikator yang diobservasi. Sedangkan rotasi faktor diperlukan jika metode ekstraksi faktor belum menghasilkan komponen faktor utama yang jelas. PEMBAHASAN Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 204 responden, jumlah tersebut sudah melebihi batas minimum sampel yang telah ditentukan yaitu sebanyak 178 responden. Setiap variabel pertanyaan yang digunakan dalam pengambilan data sudah memenuhi uji validitas dan realibilitas. Data hasil kuesioner merupakan data ordinal yang kemudian dilakukan transformasi menjadi data interval guna mempermudah dalam menganalisisnya. Dari data tersebut dilakukan analisis tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan menggunakan analisis Customer Satisfaction Index CSI, dan juga digunakan analisis faktor dengan metode komponen utama. Customer Satisfaction Index Indeks Kepuasan Pengunjung-IKP Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai indeks kepuasan pengunjung sebesar 0,644869 atau 64,4869. Nilai tersebut masuk dalam rentang nilai dari 0,51 – 0,65, dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa kepuasaan mahasiswa pengunjung perpustakaan terhadap fasilitas yang diberikan berada dalam kriteria cukup puas. Sampai saat ini layanan perpustakaan di sepuluh universitas telah mampu memuaskan mahasiwanya sebesar 64,4869. Akan tetapi pihak manajemen masing-masing perpustakaan tetap harus berusaha meningkatkan kinerjanya hingga mahasiwa merasa lebih puas dari yang sebelumnya. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 430 Analisis Faktor dengan Metode Komponen Utama Dalam analisis faktor dengan metode komponen utama ada beberapa pengujian yang perlu dilakukan sebelum mendapatkan hasil berapa jumlah faktor yang terbentuk. Salah satu pengujian itu adalah uji KMO dan Bartlett’s. Uji KMO digunakan untuk melihat kecukupan data yang dugunakan sudah memenuhi syarat yang ditentukan dalam analisis faktor. Hasil uji KMO dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .946 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2607.023 df 231 Sig. .000 Uji hipotesis KMO dapat disusun seperti berikut: 1. Hipotesis H : Jumlah data cukup untuk difaktorkan H 1 : Jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan 2. Tingkat signifikansi α = 5 = 0,05 3. Statistika Uji Nilai Kaiser Meyer Olkin KMO pada tabel 1adalah 0,946 4. Daerah Kritis H ditolak, jika nilai KMO 0,5 5. Keputusan Nilai KMO 0,946 0,5, maka H diterima 6. Kesimpulan Dengan tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa jumlah data yang digunakan cukup untuk difaktorkan. Setelah dilakukan uji kecukupan model, maka dilakukan uji bartlett’s yang digunakan untuk menguji bahwa data yang diobservasi merupakan sampel dari distribusi populasi normal multivariat. Menggunakan hasil analisis uji bartlett’s dalam tabel 2 dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 431 1 Hipotesis H : matriks analisis multivariat tidak layak digunakan dalam metode analisis komponen utama dan analisis faktor H 1 : matriks analisis multivariat layak digunakan dalam metode analisis komponen utama dan analisis faktor 2 Tingkat signifikansi α = 5 = 0,05 3 Statistika Uji Nilai Bartlett’s Test Shepericity pada tabel 2 adalah 2607,023dengan P-value sebesar 0,000 1. Daerah Kritis H ditolak, jika nilai P-value α 2. Keputusan Nilai P-value 0,000 α0,05, maka H ditolak 4 Kesimpulan Dengan tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa analisis multivariat layak digunakan dalam metode analisis komponen utama dan analisis factor Setelah melewati uji KMO dan bartlett’s, dapat diketahui berapa jumlah faktor yang terbentuk dalam penelitian ini. Jumlah faktor yang terbentuk dapat dilihat dari hasil analisis yang ditampilkan pada tabel 3. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 432 Tabel 3. Total Variance Explained Berdasarkan hasil analisis faktor pada tabel 3, dapat diketahui hanya ada 3 komponen yang mempunyai nilai eigenvalues diatas 1. Nilai eigenvalues menunjukkan banyaknya faktor yang terbentuk, dalam penelitian ini terbentuk faktor dari 22 variabelpenelitian yang digunakan.Nilai variansi pada tabel 3.menunjukkan seberapa besar kemampuan masing-masing faktor menjelaskan variablitas data pada setiap faktornya. Faktor 1 mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 24,552, faktor 2 mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 23,630, dan faktor 3 mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 11,442. Secara kumulatif ketiga faktor yang terbentuk mampu menjelakan variabilitas 22 variabel sebesar 59,624. Setelah terbentuk faktor-faktor, maka dapat diketahui variabel apa saja yang masuk disetiap masing faktor. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil yang ditampilkan pada tabel 4, sebagai berikut: Tabel 4. Rotated Component Matrix a Component 1 2 3 Pustakawan2 .770 .317 .164 Pustakawan4 .753 .319 .042 Pustakawan6 .726 .429 .100 Pustakawan3 .721 .080 .346 ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 433 Pustakawan5 .711 .440 .156 Pustakawan7 .692 .352 .257 Pustakawan1 .690 .356 .089 Pustakawan8 .586 .461 .105 Sarana2 .267 .741 .092 Sarana3 .167 .693 .230 Sarana5 .194 .684 .206 Sarana1 .362 .649 .201 Sarana9 .333 .626 .252 Sarana8 .390 .621 .229 Sarana4 .373 .604 .161 Sarana7 .434 .577 .152 Sarana10 .376 .575 .222 Sarana6 .408 .460 .106 Fasilitas1 -.058 .200 .776 Fasilitas3 .246 .124 .750 Fasilitas4 .378 .171 .640 Fasilitas2 .123 .357 .552 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 7 iterations. Hasil pada tabel 4. menunjukkan bahwa faktor 1 terdiri dari variabel Pustakawan1, Pustakawan2, Pustakawan3, Pustakawan4, Pustakawan5, Pustakawan6, Pustakawan7, Pustakawan8. Faktor 2 terdiri dari variabel Sarana1, Sarana2, Sarana3, Sarana4, Sarana5, Sarana6, Sarana7, Sarana8, Sarana9,Sarana10. Sedangkan faktor 3 terdiri dari variabel Fasilitas1, Fasilitas2, Fasilitas3, dan Fasilitas4.Berdasarkan variabel yang tergabung dalam faktor 1, maka faktor 1 diberikan nama variabel baru dengan nama variabel perilaku pustakawan. Faktor 2 dapat diberikan nama variabel baru yaitu sarana perpustakaan, sedangkan faktor 3 dapat diberikan nama variabel baru fasilitas perpustakaan. KESIMPULAN Kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan universitas merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Kepuasan tersebut dinilai mahasiswa melalui kuesioner yang disebarkan masing-masing sepuluh universitas terbaik yang ada di Provinsi DIY. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan perpustakaan yang telah diberikan berada dalam kriteria cukup puas dengan tingkat kepuasan 64,4869. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 434 Dari 22 variabel yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor. Faktor 1 lebih menonjol terhadap perilaku pustakawan terhadap mahasiswa. Faktor 2 masuk kedalam hal sarana prasarana yang dapat digunakan mahasiswa ketika berada di perpustakaan. Sedangkan faktor 3 masuk dalam hal fasilitas yang disediakan oleh pihak perpustakaan. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada: 1. Ibu Kariyam, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyusun penelitian ini. 2. Teman-teman kelompok yang mau bekerja sama dalam menyusun penelitian ini. 3. Teman-teman lain yang telah membantu dalam menyusun penelitian ini baik dari segi pengumpulan data dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Barata, Atep Adya. 2006. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Cetakan Ketiga. November 2006. Jakarta: Gramedia. Depdiknas. 2004. Perpustakaan dan Masyarakat : Buku Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi. Mulyani, A Nurhadi. 1983. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. Pamuntjak, Rusina Sjahrial. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan. Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2009. Manajemen Pelayanan: Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarat: Pustaka Pelajar. Republik Indonesia. 1989. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius. Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 435 KONSEP TEORI: PEMILIHAN WADAH PARTISIPASI PUBLIK BERDASARKAN TUJUAN DAN KONDISI TAHAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN Faishal Akbar Ilham 1 , Iin Kurniawati 2 1 Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung 2 Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Bandung Faishal.akbarsbm-itb.ac.id ABSTRAK Salah satu unsur dalam good governance adalah partisipasi publik. Oleh sebab itu, pemilihan wada partisipasi publik yang tepat dapat menunjang terciptanya pemerintahan yang baik. Partisipasi publik dapatdipilih berdasarkan kebutuhan dan tujuan partisipasi serta disesuaikan dengan kondisi tahapan kebijakan pemerintah. Partisipasi publik dapat dibagi menjadi tiga jenis, partisipasi publik secara online, tatap muka dan formal. Tahapan kebijakan pemerintah berdasarkan prinsip Plan, Do, Check, Action. Adapun tujuan dari partisipasi publik dapat dibagi menjadi 4 hal. Keempat hal tersebut adalah: Pemberian edukasi dan informasi, Umpan balik informasi, Keikutsertaan dan konsultasi serta Keikutsertaan terus-menerus. Tulisan ini menggabungkan ketiga hal tersebut untuk memilih wadah partisipasi publik yang tepat bagi pemerintah. Kata kunci : good governance, partisipasi publik dan wadah partisipasi publik ABSTRACT One of the part of good governance is public participation. In other to do that, choosing the correct public participation method is needed in order to have better decision of the goverment. Publlic participation can be chosen by the needs, aim and the current condition on the goverment’s policies. Public participation will be divided into three types: online, face-to-face, and formal. The steps of goverment policies is divided according to Plan, Do, Action and Check principle. The purpose of public participation is divided into 4 main purposes. Those four purposes are: providing education and information, information feedback, involvement and consultation, and extended involvement. This research combining those three in order to give conceptual guide how to choose the correct public participation method for the goverment. Keywords : good governance, public participation, public participation method PENDAHULUAN Good Governance merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan suatu negara. Dalam pelaksanaannya, good governance dapat mendorong terciptanya pelaksanaan pemerintahan yang bersih, adil dan bertanggung jawab. Oleh sebab itu, penyelenggaraan good governance di dalam pemerintahan Indonesia sangat dibutuhkan. Diharapkan dengan munculnya good governance dalam pemerintahan, kebijakan pemerintah dapat tepat sasaran dan mendukung masyarakat demi terciptanya Indonesia yang lebih sejahtera. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 436 Pemerintahan dengan Good Governance yang baik memiliki kinerja yang lebih transparan adil dan jujur. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya tingkat korupsi, kolusi dan nepotisme pada pemerintahan yang ada. Penyelewengan juga dapat dikurangi karena pemerintahan dengan good governance yang baik memiliki pengawasan yang kuat. Salah satu bagian dalam Good Governance dalam pemerintahan adalah partisipasi publik. Dengan partisipasi publik, masyarakat dapat menjadi pelaku dan pengawas dalam jalannya pemerintahan. Selain itu, dengan meningkatnya partisipasi publik, pemerintah dapat mengetahui kebutuhan masyarakat secara lebih baik sehingga kebijakan pemerintah lebih tepat sasaran. Partisipasi publik juga dapat mengurangi tingkat kecurangan yang terjadi pada pemerintahan. Publik dapat menilai, mengawasi dan mengontrol pemerintahan. Jika terjadi kecurangan, publik dapat memberikan laporan dan dapat bertindak terhadap bentuk-bentuk penyelewangan yang ada karena publik aktif dan berpartisipasi dalam menentukan kebijakan publik. Akan tetapi, terdapat banyak wadah bagi pemerintah untuk mewadahi partisipasi publik. Oleh karena itu dibutuhkan panduan guna memilih wadah dan sarana yang tepat untuk menampung partisipasi publik, baik saat perencanaan hingga pelaksanaan kebijakan pemerintah Penelitian ini bertujuan untuk memberikan konsep teori untuk memilih wadah partisipasi publik yang tepat sasaran sehingga dapat mencapai good governance berdasarkan studi literatur yang sudah ada dan menggabungkannya ke dalam sajian data. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai basis pembuatan kerangka pemikiran di tulisan ini. Data sekunder yang diambil berputar pada hasil penelitian dan journal mengenai good governance dan tingkat partisipasi publik. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pelaksanaanya saat ini, partisipasi publik dapat dilakukan dalam beberapa bentuk. Lukenmayer membagi partisipasi publik ke dalam 3 jenis Lukenmayer, 2011: 1. Partisipasi Publik secara online 2. Partisipasi Publik secara tatap muka 3. Partisipasi Publik secara formal ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 437 Akan tetapi, tidak semua partisipasi publik dapat digunakan di setiap bagian perencanaan dan pelaksaan kebijakan pemerintah. Oleh sebab itu, sebaiknya setiap cara aspirasi publik disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pelaksanaan kebijakan publik. Setiap kegiatan partisipasi publik menurut Petts dapat dibagi menjadi 4 penerapan dan tujuan praktis demi tercapainya tujuan yang sesuai dari partisipasi publik Petts, 2000. Keempat hal tersebut adalah: 1. Pemberian edukasi dan informasi 2. Umpan balik informasi 3. Keikutsertaan dan konsultasi 4. Keikutsertaan terus-menerus Dalam penelitian ini, aktivitas kebijakan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah dibagi 4 berdasarkan prinsip Plan-Do-Check-Action PDCA. Keterangan PDCA adalah sebagai berikut: a Plan atau Perencanaan Dalam bagian ini, pemerintah melakukan perencanaan sebelum melaksanakan kebijakan yang bermanfaat bagi publik. b Do atau Pelaksanaan Pemerintah melaksanakan perencanaan yang telah dibuat c Check atau Pemeriksaan Pemerintah melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah dibuat d Action atau Perbaikan Pemerintah melakukan perbaikan terhadap kebiakan publik setelah diimplementasikan. Setiap bagian dari pembuatan kebijakan pemerintah membutuhkan sarana partisipasi publik yang sesuai agar tepat sasaran. Dalam riset ini, peneliti menggabungkan cara pemilihan berdasarkan tujuan dari wadah partisipasi publik serta saat penggunaannya relatif dengan kondisi kebiajkan pemerintahan berdasarkan PDCA. Secara detail, dapat dilihat berdasarkan berikut: Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 438 Tabel 1 - Pemilihan Partisipasi Publik Secara Online Jenis Partisipasi Publik Secara Online Keterangan Tujuan Penggunaan Partisipasi Publik Digunakan pada Tahap CrowdSourcing Proses yang masyarakat bisa datang dan mengumpulkan ide untuk membahas suatu masalah 3. Keikutsertaan dan Konsultasi 4. Keikutsertaan terus menerus 1. Perencanaan Kompetisi Online Kompetisi untuk mengajak masyarakat menyelesaikan suatu masalah dalam masyarakat 1. Pemberian edukasi dan Informasi 2. Umpan Balik Informasi 1. Perencanaan WikiWikipedia Website yang memperbolehkan pengunjung untuk mengubah halaman dan menambah isi website. Biasanya digunakan untuk menambah informasi 1. Pemberian edukasi dan informasi 4. Keikutsertaan terus menerus 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pemeriksaan 4. Perbaikan Media Sosial Website seperti Facebook, Youtube, Twitter, dan blog untuk mengungkapkan aspirasi 1. Pemberian edukasi dan Informasi 2. Umpan Balik Informasi 4. Keikutsertaan terus menerus 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pemeriksaan 4. Perbaikan Balai Kota Online Website pemerintahan untuk masyarakat bertanya dan memberi masukan kepada pengambil keputusan 1. Pemberian edukasi dan Informasi 2. Umpan Balik Informasi 1. Perencanaan 3. Pemeriksaan \ Tabel 2 - Pemilihan Partisipasi Publik Secara Tatap Muka Jenis Partisipasi Publik Secara Tatap Muka Keterangan Tujuan Penggunaan Partisipasi Publik Digunakan pada Tahap Public Hearing Sesi bagi pembuat kebijakan untuk mendengar opini dan laporan masyarakat 2. Umpan Balik Informasi 3. Keikutsertaan dan Konsultasi 1. Perencanaan 3. Pemeriksaan Forum Stakeholder Sesi Diskusi bagi para stakeholder dan para akhil terkait untuk mendiskusikan kebijakan pemerintah 1. Pemberian edukasi dan Informasi 2. Umpan Balik Informasi 3. Keikutsertaan dan Konsultasi 1. Perencanaan 3. Pemeriksaan Forum Masyarakat Sesi diskusi terbuka dari berbagai kalangan masyarakat untuk bertemu dan berdiskusi dengan pemerintah 1. Pemberian edukasi dan Informasi 2. Umpan Balik Informasi 3. Keikutsertaan dan Konsultasi 1. Perencanaan 3. Pemeriksaan ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 439 Tabel 3- Pemilihan Partisipasi Publik Secara Formal Jenis Partisipasi Publik Secara Formal Keterangan Tujuan Penggunaan Partisipasi Publik Digunakan pada Tahap DPRDPRD Anggota DPRDPRD dipilih langsung dari publlik dan menampung aspirasi dari masyarakat untuk diserahkan pada pemerintah 1. Pemberian edukasi dan informasi 2. Umpan Balik Informasi 4. Keikutsertaan terus-menerus 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pemeriksaan 4. Perbaikan Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga masyrakat untuk mengawas jalannya pemerintahan 2. Umpan Balik Informasi 4. Keikutsertaan terus-menerus 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pemeriksaan 4. Perbaikan KESIMPULAN Pemilihan wadah partisipasi publik sebaiknya dipilih berdasarkan kebutuhan dan tujuan yang ingin diperoleh dari partisipasi publik. Selain itu pemilihan wadah partisipasi publik juga dipilih berdasarkan progress dari kebijakan pemerintah. Partisipasi publik dapat dibagi menjadi tiga yaitu, online, tatap muka dan formal dan wadah partisipasi publik disesuaikan dengan tujuan dan kondisi kebijakan pemerintah. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa atas selesainya penulisan penelitian ini. Selain itu, ucapan terimakasih diberikan kepada LP3I Bandung terkait bantuan dan arahannya dalam penulisan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Emerson, Kirk dan Tina Nabatchi. 2011. An Integrative Framework for Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory, Inc, Vol 22 1-29 Lukensmayer, Carolyn J. 2011. Assessing Public Participation in an Open Government Era A Review of Federal Agency Plans. IBM Center for The Business of Government. Petts, Judith dan Barbara Leach. 2000. Evaluating Methods for Public Participation: Literature Review. Environtmenr Agency. Bristol Rother, Mike. 2010. Toyota Kata , Mc. Graw Hill. Tokyo Rowe, Gene and Lyan J. Frewer. 2000. Public Participation Methods: A Framework for EvaluationScience, Technology, Human Values, Vol. 25 No. 1, Winter 2000 3-29 Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 440 PENGARUH MUTU SEKOLAH TERHADAP NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL SMP DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Galih Alam Indrayana 1 , Rethy Amelia 1 , Aris Suwandi 1 , Akhmad Fauzy 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia 2 Dosen Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia aris.wandi37yahoo.com ABSTRAK Era globalisasi menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan kelompok masyarakat dan bangsa. Konsekuensinya adalah setiap negara dituntut untuk berperan dalam kompetisi global, dimana semua ini akan dapat dicapai dengan baik bila didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang bermutu. Dalam menghadapi tantangan terhadap masa depan di era globalisasi, perbaikan mutu menjadi paradigma baru pendidikan ke depan. Akreditasi sekolah sendiri dimaksudkan sebagai kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang, untuk menentukan kelayakan program atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sedangkan Ujian Nasional itu sendiri merupakan fungsi pengendalian mutu pendidikan dan fungsi pengandalian mutu pendidikan dan fungsi penjamin mutu pendidikan. Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud melakukan analsis apakah terdapat pengaruh mutu sekolah terhadap hasil nilai ujian akhir nasional. Untuk menganalisis data tersebut penulis menggunakan metode regresi sederhana dengan bantuan software SPSS. Berdasarkan hasil analisis didapat model Y=14.931+0.154x dengan nilai R square sebesar 0.274. Kata kunci : Pengaruh, Akreditasi , Nilai Ujian , Regresi. ABSTRACT The era of globalization is causing changes in various aspects of life in the communities and nations. The consequence is each state required to play a role in global competition, where all of this will be achieved well when supported by the quality of Human Resources HR. In facing the challenges of the future in this globalization era, improved quality become education into a new paradigm of the future. School accreditation itself is intended as assessment activities undertaken by the government or an independent institution authorized to determine the feasibility of the program or the education unit in formal education and non-formal at all levels and types of education. While the National Exam itself is a function of the quality control of education and the function of guarantor in the quality of education. Based on the author intends to make analyze whether there is influence school quality on the results of the national final exam scores. To analyze the data the authors used a simple regression method with the help of SPSS software. Based on the analysis results obtained models Y = 14 931 + 0.154x with a value of R square is about 0274. Keywords : Effect, Accreditation, Value Test, Regression. ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 441 PENDAHULUAN Era globalisasi menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan kelompok masyarakat dan bangsa. Konsekuensinya adalah setiap negara dituntut untuk berperan dalam kompetisi global, dimana semua ini akan dapat dicapai dengan baik bila didukung oleh Sumber Daya Manusia SDM yang bermutu. Salah satu indikator pengukur tinggi rendahnya mutu SDM adalah Human Development Index HDI, dimana faktor penentu utamanya adalah kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Berdasarkan HDI 2002 yang dikeluarkan United Nation Development Program UNDP, dapat dilihat bahwa kualitas SDM kita masih sangat rendah yaitu urutan 110 dari 173 negara, jauh di bawah negara tetangga ASEAN lainnya. Dalam menghadapi tantangan terhadap masa depan di era globalisasi, perbaikan mutu menjadi paradigma baru pendidikan ke depan. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya dari manusia untuk dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka memenuhi kelangsungan hidupnya yang tidak akan dapat berarti apabila tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Akreditasi sekolah sendiri dimaksudkan sebagai kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga mandiri yang berwenang, untuk menentukan kelayakan program atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sedangkan Ujian Nasional itu sendiri merupakan fungsi pengendalian mutu pendidikan dan fungsi pengandalian mutu pendidikan dan fungsi penjamin mutu pendidikan. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh mutu sekolah terhadap hasil nilai ujian akhir nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP di Provinsi DI Yogyakarta. Sehingga dari hal tersebut akan didapatkan juga faktor-faktor yang memepengaruhi nilai ujian sekolah. Maka faktor-faktor tersebut dapat menjadi acuan sekolah dalam memperbaiki hasil akhir siswa, atau nilai ujian siswa menjadi lebih baik. Dengan begitu, masalah – masalah yang dihadapi pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dalam perbaikan mutu Sumber Daya Manusia SDM dapat teratasi dengan adanya permasalahan tersebut dan kedepannya diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pasal 31 yaitu Pendidikan merupakan hak bagi semua warga negara Indonesia dan sebagai salah satu cara paling ampuh untuk mengentaskan kemiskinan. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 442 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Dimana data diambil dari Bidang Perencanaan dan Standarisasi Seksi Data dan Teknologi Informasi di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang diambil adalah data akreditasi sekolah dan nilai ujian nasional SMP Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mutu sekolah sebagai variabel independen dan nilai ujian nasional sebagai variabel dependen. Metode analisis data yang digunakan yaitu regresi dengan bantuan Software SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Korelasi Korelasi adalah menguji seberapa besar hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan tabel 1. pada nilai R mengambarkan seberapa besar hubungan antara variabel mutu sekolah dengan variabel nilai ujian nasional. Nilai hubungan antara kedua variabel yaitu 0.523, yang mengindikasikan memiliki hubungan yang kuat Sarwono, 2006. Dalam nilai korelasi hubungan kuat apabila mendekati nilai 1. Nilai R menunjukkan hubungan positif yang apabila semakin tinggi nilai mutu sekolah maka nilai ujian sekolah juga akan tinggi. Tabel 1. Output Model Summary Untuk melihat lebih tepatnya apakah terjadi hubungan kedua variabel maka akan dibuktikan dengan melakulan uji signifikansi sebagai berikut ; Uji Hipotesis : - Hipotesis H : Tidak ada hubungan korelasi antara dua variabel. Mode l R R Square 1 .523 a .274 a. Predictors: Constant, Akreditasi b. Dependent Variable: Nilai_Ujian_Nasional ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 443 H 1 : Ada hubungan korelasi antara dua variabel. - Tingkat signifikansi α = 5 - Daerah kritis = Tolak H jika P-value α - Statistik uji Tabel 2. Tabel Output Correlation Akreditasi Nilai_Ujian_N asional Akreditasi Pearson Correlation 1 .523 Sig. 2-tailed .000 N 409 409 Nilai_Ujian_Nasional Pearson Correlation .523 1 Sig. 2-tailed .000 N 409 409 - Keputusan: Karena P-value 0.000 α 0.05 maka keputusannya adalah tolak H - Kesimpulan: Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95, data yang ada tidak mendukung H yang artinya ada hubungan korelasi antara variabel mutu sekolah dan variabel nilai ujian nasional. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa, terdapat korelasi atau hubungan antara mutu sekolah atau akreditasi sekolah dengan nilai ujian nasional. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai akreditasi pada sebuah sekolah memiliki sebuah hubungan dengan nilai ujian nasional yang akan dihasilkan oleh siswa. Maka dari hal tersebut akan perlu dilakukan analisis lebih lanjut sehingga dengan hubungan yang dimiliki akan dapat diketahui seberapa besar pengaruh yang ada. Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 444

2. Analisis Regresi Sederhana

Permodelan Variabel Mutu Sekolah dengan Nilai Ujian Nasional Tabel 3. Output ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. 692.869 1 692.869 153.464 .000 a 1837.546 407 4.515 2530.415 408 a. Predictors: Constant, Akreditasi b. Dependent Variable: Nilai_Ujian_Nasional Tabel 4. Tabel Output Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 14.931 1.098 13.600 .000 Akreditasi .154 .012 .523 12.388 .000 Berdasarkan output pada tabel 3 didapat model sebagai berikut : Nilai Ujian Nasional x = Akreditasi Interpretasi : Nilai koefisien pada variabel akreditasi adalah sebesar 0.154, hal ini menunjukkan bahwa apabila nilai akreditasi naik satu satuan maka akan mempengaruhi penambahan nilai ujian nasional sebesar 0.154 atau nilai akreditasi berpengaruh positif terhadap nilai ujian nasional. Untuk memastikan apakan model ini sudah refresentatif maka dilakukan uji kecocokan model sebagai berikut : ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015 445

1. Uji Overoll

Uji Hipotesis - Hipotesis H : Model tidak layak H 1 : ada salah satu dari atau ≠ 0 Model layak Tingkat signifikansi α = 5 - Daerah kritis = Tolak H jika P-value α - Statistik uji = P-value 0.000 - Keputusan = Karena P-value 0.000 α 0.05 maka keputusannya adalah tolak H - Kesimpulan: Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95, data yang ada tidak mendukung H yang artinya ada variabel yang signifikansi dengan model atau model layak. Dari hasil hipotesisi untuk uji overall menunjukkan bahwa, secara keseluruhan parameter yang dihasilkan signifikan terhadap model. Jadi secara parameter yang masuk kedalam model yang dihasilkan dinyatakan signifikan. Tetapi dalam regresi perlu dilakukan uji parsial untuk melihat masing-masing parameter. Maka dapat di lakukan uji parsial dengan menguji dan , berikut pengujiannya :

2. Uji Parsial

 Pengujian parameter konstanta Uji hipotesis - Hipotesis: H : Konstanta tidak siginifikan H 1 : ≠ 0 Konstanta signifikan - Tingkat signifikansi α = 5 - Daerah kritis = Tolak H jika P-value α - Statistik uji = P-value 0.000 - Keputusan = Karena P-value 0.000 α 0.05 maka keputusannya adalah tolak H - Kesimpulan: