276
2. Bahan baku plastik baru
Selain  untuk  bahan  baku  RDF,  sampah  yang  diperoleh  dari  hasil  penambangan  TPA  juga berpotensi  untuk  dimanfaatkan  sebagai  bahan  baku  pembuatan  plastik  baru  atau  disebut  biasa
dikenal dengan material recycling. Karakteristik yang dilihat yaitu dari kondisi fisik sampah plastik itu sendiri setelah berada di timbunan tanah TPA sampah. Proses yang dilakukan dapat dilihat pada
Gambar  1.  Sampah  plastik  yang  masuk  sesuai  dengan  kapasitas  yang  ada  di  pasaran.  Hasil  daur ulang  ini  dapat  digunakan  sebagai  bahan  baku  pembuatan  barang-barang  plastik  seperti  ember,
kantong plasik, dan lain-lain Arridho dkk, 2014.
Gambar 1. Diagram proses pengolahan sampah plastik
METODE PENELITIAN
Penelitian  yang  dilakukan  diawali  dengan  studi  literatur  mengenai  karakteristik  sampah plastik  dari  TPA  dan  pemanfaatan  sampah  plastik  yang  dihasilkan  dari  penambangan  TPA  itu
sendiri,  dengan  adanya  studi  literatur  maka  penelitian  yang  dilakukan  mendapat  acuan  dan diharapkan  mendapatkan  hasil  yang  baik.  Selanjutnya  adalah  proses  pengambilan  sampel  yang
dilakukan di TPA Piyungan di  zona 1 zona tidak aktif.
Sampel  sampah  diambil  dengan  alat  bor  Spindle  Type  Inti  Drilling  Rig  melalui  Spindle Stroke  per  satu  meter  hingga  13  meter  kemudian  sampel  dimasukkan  ke  dalam  plastik  sampel.
Sampah  yang  didapatkan  kemudian  dilakukan  penimbangan  untuk  mengetahui  berat  sampel  pada setiap  kedalamannya.  Selanjutnya  dilakukan  pemilihan  sampah  per  kompisisi  untuk  menentukan
jenis  sampah  yang  didapatkan  pada  pengambilan  sampel  sampah  yang  berdasarkan  kedalaman sampling yang ada di TPA Piyungan Bantul. Sampah plastik yang didapatkan dilakukan pengujian
karakteristiknya di laboratorium dan melakukan analisis untuk mendapatkan potensi sampah plastik yang dapat dimanfaatkan dengan teknologi thermal maupun non thermal.
1. Jenis penelitian
Jenis  penelitian  termasuk  dalam  penelitian  lapangan  dengan  pengambilan  data  dan dilanjutkan  dengan  pengujian  di  laboratorium.  Diharapkan  kedalaman  pengambilan  sampah  dapat
Sampah masuk ke
ruang daur ulang
Pencucian plastik
Pencacahan plastik
Pengeringan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
277 menunjukkan  kondisi  sampah  plastik  di berbagai  variasi  waktu  penimbunan  sampah.  Secara  garis
besar penelitian ini meliputi kegiatan sebagai berikut: 1.  Melakukan  pengambilan  sampel  sampah  dengan  alat  bor  hidrolik  hingga  kedalaman  13m  di
zona 1 TPA Piyungan sebanyak 2 titik sebagai pembanding. 2.  Melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya per kedalaman hasil sampling.
3.  Melakukan  pengujian  karakteristik  fisik  sampah  plastik  berdasarkan  periode  waktu penimbunan sampah.
4.  Menganalisa  potensi  pemanfaatan  sampah  plastik  dari  berbagai  umur  sampah  untuk  berbagai proses pemanfaatan.
2. Pengujian laboratorium
Pengujian  laboratorium  meliputi  pemeriksaan  data  awal  sampel  berupa  komposisi  sampah organik, plastik, kertas dan jenis lainnya. Pengukuran lanjutan yaitu pengujian karakteristik sampah
berupa kadar air, kadar abu, kadar volatil,  fix carbon, dan kalor dari sampah plastik menggunakan alat pengujian bomb calorimetri.
3. Pengolahan data
Pengolahan  data  dilakukan  dengan  menganalisa  hasil  data  dari  pengujian  karakteristik sampah plastik kadar air, kadar volatile, kadar abu, fix carbon, dan nilai kalor berdasarkan waktu
timbunan sampah dan menganalisis potensi pemanfaatan sampah plastik dengan berbagai teknologi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Komposisi Sampah
Komposisi sampah merupakan penggambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada  sampah  dan  distribusinya.  Data  ini  sangat  penting  biasanya  dalam  perencanaan  manajemen
pengelolaan sampah perkotaan, diantaranya untuk mengevaluasi sarana prasarana yang diperlukan, sistem  yang  digunakan,  strategi  pengolahan  sampah  dan  rencana  analisis  biaya  yang  diperlukan
untuk penanganan sapah pada suatu kota. Pengelompokan sampah yang biasanya digunakan adalah berdasarkan  komposisinya,  misalnya  dinyatakan  sebagai  persen  berat  atau  persen  volume  dari
kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan sampah lain-lain Damanhuri dan Padmi, 2010. Komposisi sampah dinyatakan dalam persen berat masing-masing komponen dengan
persamaan berikut :