102
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Kategori Training
BRI pada dasarnya menyediakan tiga kategori training, yakni:
1. Program Pendidikan Pembekalan. Kegiatan pendidikan yang diberikan kepada
calon pekerja BRI atau pekerja BRI yang akan menduduki suatu jabatan tertentu dengan
tujuan memberikan bekal kompetensi agar mampu melakukan tugasnya.
2. Program Pendidikan Aplikasi. Kegiatan pendidikan yang diberikan
kepada pekerja BRI dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam
menjalankan tugas saat ini baik yang diselenggarakan oleh internal perusahaan
maupun pihak ketiga eksternal.
3. Program Pendidikan Pengembangan. Kegiatan pendidikan yang diberikan
kepada pekerja BRI dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka
persiapan menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Selama tahun 2014, BRI telah menyelenggarakan program training kepada 468.062 peserta,
sehingga setiap pekerja BRI rata-rata memperoleh kesempatan mengikuti program training lebih
dari 3 kali dalam setahun. Program training yang diselenggarakan pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
no Jenis Pendidikan
Jumlah Peserta
1 Aplikasi
172.192 2
Pendukung -
3 Pengembangan
729 4
Pembekalan 27.090
5 Public Course
4.113 6
FPK FGD 112.250
7 Sosialisasi
150.886 8
Formal 39
9 Sertifikasi
763
Total 468.062
Selain training menyeluruh, BRI mendukung pengembangan karir pekerja melalui
pelaksanaan pelatihan khusus, pengayaan, job enrichment dan job enlargement.
BRI secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan
pengembangan kompetensi pekerja agar memiliki keahlian dan
kompetensi yang dapat menjawab tantangan bisnis perusahaan di masa
kini dan masa yang akan datang.
C. Pengembangan Karir Berbasis Manajemen Kinerja
Pengembangan karier Pekerja di BRI mengacu kepada ketentuan yang mengatur tentang
jenjang karir pekerja. Jabatan manajerial di BRI dapat dipenuhi dari Pekerja yang telah
direkomendasikan oleh assessment center berbasis kompetensi dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan perusahan. Mutasi pekerja dilakukan
diantaranya berdasarkan pada kebutuhan perusahaan, masa kerja pekerja di suatu unit
kerja, serta performa pekerja.
BRI menerapkan sistem manajemen kinerja modern yang menilai kinerja dari 2 sisi, yakni
pencapaian Key Performance Indicator KPI dan pencapaian kompetensi. Hal ini ditujukan
agar evaluasi kinerja SDM mengukur secara berimbang apa yang harus dicapai Pekerja KPI
dan bagaimana cara mencapainya kompetensi.
Tahap-tahap sistem manajemen kinerja BRI juga dirancang secara sistematis, terdiri dari
perencanaan, bimbingan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, Pekerja dan atasan
menyepakati target-target apa saja yang harus dicapai sedangkan pada tahap bimbingan,
atasan memberikan feedback kepada bawahan terkait progress penyelesaian target tersebut.
Pada tahap akhir, yakni evaluasi, atasan akan menilai kinerja Pekerja berdasarkan tingkat
pencapaian dari target-target yang telah disepakati sebelumnya.
Sumber Daya Manusia
103
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Manajemen Kinerja SDM dikelola melalui Sistem
Manajemen Kinerja SMK yang terintegrasi secara online
atau disebut sebagai Sistem Manajemen Kinerja SMK
online.
Hasil penilaian kinerja merupakan hal yang sangat
penting dalam penetapan remunerasi Pekerja. BRI
menerapkan kebijakan kenaikan upah berdasarkan prestasi kerja
merit increase.
Selain itu, guna mendorong prestasi kerja yang optimal, BRI
memiliki kompensasi variabel yang diberikan kepada Pekerja
yang berhasil mencapai dan melampaui target kinerja.
Program kompensasi variabel tersebut bertujuan memberikan
apresiasi atas pencapaian kinerja yang optimal serta mendorong
prestasi kerja yang lebih baik di masa yang akan datang.
Sumber Daya Manusia
KeSeJahTeRaan PeKeRJa Dasar Penetapan
BRI memberikan kompensasi secara adil, kompetitif, serta
memperhatikan strategi dan perkembangan bisnis Perusahaan.
Struktur pengupahan BRI dirancang untuk memberikan kompensasi
kepada Pekerja sesuai dengan kompetensi dan bobot jabatannya,
tanpa membedakan gender.
Remunerasi dan Benefit
BRI telah melakukan rekonstruksi struktur upah sehingga perusahaan
memberikan kompensasi kepada pekerja sesuai dengan kompetensi
pekerja dan bobot jabatannya, sehingga diharapkan pekerja
semakin tertantang untuk berprestasi dalam memberikan
kontribusi terbaik bagi perusahaan. Pada prinsipnya, BRI senantiasa
melakukan penyempurnaan kebijakan kompensasi dan
benefit yang disusun dengan memperhatikan aspek fairness,
yaitu dengan mempertimbangkan bobot nilai jabatan serta bobot
nilai individu Pekerja, yang mencerminkan nilai seorang Pekerja
dari sisi skill dan knowledge.
Struktur remunerasi BRI secara garis besar terdiri dari kompensasi tetap
dan variabel. Untuk memberikan rasa aman dalam bekerja, kepada
Pekerja BRI diberikan benefit hubungan kerja berupa jaminan
pemeliharaan kesehatan, Asuransi Jiwa Personal Accident, fasilitas
perumahan dan kendaraan, serta fasilitas lain yang lazim diberikan
oleh Perusahaan sejenis di industri Perbankan.
BRI juga mempertimbangkan perbedaan tingkat biaya hidup di
area unit-unit kerja operasional yang tersebar dalam memberikan
kompensasi kepada setiap Pekerja tanpa membedakan
gender, sehingga tidak terdapat perbedaan hak yang diterima
antara Pekerja pria dan wanita. BRI juga memastikan bahwa upah
minimum yang diberikan kepada Pekerja sejak bergabung telah
berada di atas upah minimum yang berlaku di setiap wilayah dimana
Perusahaan beroperasi.
Program Pensiun
Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman selama
Pekerja masih aktif bekerja, maka BRI memberikan benefit
setelah berakhirnya hubungan kerja yang bertujuan memelihara
kesinambungan penghasilan setelah berakhirnya hubungan
kerja. Beberapa program yang dilaksanakan mencakup: Program
Pensiun Manfaat Pasti PPMP, Program Pensiun Iuran Pasti PPIP,
Program Tunjangan Hari Tua THT, Program Jaminan Hari Tua
JHT Jamsostek, dan Program Pemeliharaan Kesehatan Pensiunan
Prospens.
104
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
DaMPaK Keuangan PengeLoLaan SDM
• Alokasi Dana Pengembangan Kompetensi SDM
Selama tahun 2014, tidak kurang dari 729 kegiatan
pengembangan yang dilakukan BRI, baik secara
umum maupun khusus, dan diikuti 468.062 peserta. Total
biaya investasi dalam rangka peningkatan kompetensi dan
profesionalisme pekerja tersebut adalah sebesar Rp 664.6 miliar,
meningkat 22,02 dari tahun 2013.
• Total Dana Pengelolaan SDM Penambahan jumlah pekerja,
peningkatan status terhadap pekerja alih daya frontliner
menjadi pekerja kontrak, serta pemenuhan berbagai hak-hak
pekerja membuat alokasi dana operasional untuk pekerja
meningkat. Di 2014, alokasi dana ini mencapai Rp13,6
triliun, naik 15,44 dari total alokasi dana belanja pekerja
di tahun 2013 yang mencapai Rp11,71 triliun.
BRI memandang alokasi dana ini merupakan investasi yang dapat
dipertanggung jawabkan melalui pengukuran manfaat dana
belanja pekerja dan komitmen investasi untuk peningkatan
kompetensi pekerja diantaranya dilakukan melalui perhitungan
rasio produktivitas pekerja dan rasio belanja pelatihan.
• Rasio produktivitas pekerja laba dibagi jumlah pekerja
pada 2014 sebesar Rp 264.84 juta per pekerja,meningkat
dibandingkan 2013 yang sebesar Rp 261,22 juta per
pekerja. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan
produktivitas pekerja dalam berkontribusi terhadap
pencapaian target laba perusahaan.
• Rasio biaya pelatihan terhadap biaya personalia
pada 2014 sebesar 2.34, menunjukkan
BRI banyak memberikan kesempatan kepada Pekerja
untuk mengembangkan kompetensinya melalui
berbagai program pelatihan yang disediakan.
2012 2013
2014
264.84
261.22 255.02
Produktivitas Pekerja
Rp jutaPekerja
PRoFIL SDM BRI
Pada akhir tahun 2014, jumlah total pekerja BRI adalah 91.364
orang, naik 12,46 dari total 81.238 orang di akhir tahun
2013. Pertambahan jumlah tenaga kerja tersebut sejalan dengan
peningkatan aktivitas bisnis dan operasional BRI, yang mencakup
peningkatan jumlah unit layanan BRI yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia dan penambahan pekerja frontliner BRI khususnya Teller dan
Customer Service sebagai pekerja kontrak dan tetap BRI.
Status pekerja BRI umumnya adalah pekerja tetap termasuk Trainee,
sebesar 49.645 orang serta 41.719 pekerja kontrak, dan sebesar
35.725 orang pekerja outsourcing. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 1325 PBI2011 tanggal 9 Desember 2011
tentang Prinsip Kehati-hatian bagi bank Umum yang melakukan
Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain.
Sumber Daya Manusia
105
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Tabel Perkembangan Jumlah Pekerja BRI Menurut Status Kepegawaian
Status 2012
2013 2014
Pekerja Tetap 35.727
41.848 48.818
Pekerja Kontrak 36.155
38.355 41.719
Trainee 743
1.034 827
grand Total 72.625
81.238 91.364
Menurut tingkat pendidikan, mayoritas pekerja BRI adalah lulusan Diploma dan Strata-1 dengan jumlah dan komposisi yang semakin meningkat. Untuk strata pendidikan SLTP
dan SLTA, maka jumlah dan komposisinya semakin berkurang. Adapun profil komposisi pekerja BRI menurut pendidikan dan jenjang jabatan adalah sebagai berikut.
Jumlah Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jenjang Pendidikan 2012
2013 2014
Strata 3 7
10 10
Strata 2 1.065
1.099 1.165
Strata 1 39.596
48.049 57.393
Diploma 25.761
26.704 28.327
SLTA Setingkat 6.196
5.376 4.469
grand Total 72.625
81.238 91.364
diluar pekerja outsourcing
Jumlah pekerja berdasarkan Level organisasi
Level organisasi 2012
2013 2014
Executive Vice President 67
70 64
Vice President 106
153 166
Assistant Vice President 429
403 440
Senior Manager 633
652 685
Manager 581
609 652
Assistant Manager 3.295
3.334 3.770
Officer 10.998
12.080 12.212
Assistant 56.516
63.937 73.375
Total 72.625
81.238 91.364
diluar pekerja outsourcing
Sumber Daya Manusia
106
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Sumber Daya Manusia
Tingkat Turnover
Di tahun 2014, tingkat turnover BRI adalah sebesar 1.36, yang dikategorikan sangat rendah. Hal tersebut adalah salah satu hasil dari penciptaan lingkungan kerja yang
kondusif, berupa suasana yang sehat, aman, nyaman yang mampu menumbuhkan semangat berkarya dan berinovasi pada seluruh jajaran.
SISTeM InFoRMaSI ManaJeMen SIM SDM
Sebaran wilayah operasional yang luas dan jumlah SDM yang besar membuat BRI mengembangkan metode pengelolaan SDM yang terintegrasi dengan dukungan
teknologi informasi yang handal, sehingga BRI dapat mengelola kebutuhan seluruh jajaran SDM dengan efisien dan akurat.
Pengembangan SIM SDM yang terintegrasi ini membuat BRI mampu memelihara database SDM, memenuhi hak-hak pekerja, memberi informasi kebijakan SDM terkait
hak-hak pekerja, dan mengembangkan saluran komunikasi yang kondusif antara pekerja dengan manajemen. SIM SDM merupakan dasar dari pengembangan Office Automation
maupun implementasi Employee Self Service ESS dengan tujuan efisiensi seluruh aspek pengelolaan kebutuhan SDM.
BRI juga telah mengembangkan berbagai modul aplikasi yang didesain untuk meningkatkan efektivitas dan effisiensi pengelolaan SDM, meliputi program-program
berikut ini.
Sistem otomasi aplikasi Assessment
Sebagai bagian dari pengembangan SIM SDM, BRI telah melakukan digitalisasi berupa sistem otomasi aplikasi assessment yang mengintegrasikan data-data assessment
sehingga dapat lebih cepat memperoleh data hasil kegiatan proses assessment. Sistem ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi manajemen BRI, bagi Pekerja yang
merupakan peserta assessment juga dapat langsung mengakses hasil assessment beserta saran pengembangan kompetensi Pekerja.
Monitoring Pengembangan Karir
Dalam rangka mempermudah proses pemenuhan pekerja yang menjadi kewenangan Kantor Pusat, BRI telah mengembangkan sistem mutasi dan monitoring Pekerja berbasis
elektronik atau disebut e-mutasi dan e-monitoring.
107
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Sumber Daya Manusia
Monitoring Proses Penyelesaian Kasus Pelanggaran Disiplin
Dalam rangka monitoring dan mempercepat proses penyelesaian kasus pelanggaran disiplin yang
dilakukan pekerja, manajemen telah membuat sistem otomasi aplikasi portal Hubungan Industrial
berbasis Web yang mengintegrasikan Unit Kerja BRI Selindo dalam menyelesaikan Kasus Pelanggaran
Disiplin. Aplikasi ini memungkinkan Manajemen kantor pusat dapat memonitor penyelesaian kasus
pelanggaran disiplin di Unit Kerja BRI Selindo dengan tetap memperhatikan hak-hak dan
kewajiban pekerja, sehingga dapat memberikan kepastian kejelasan hukum bagi pekerja terkait
dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan.
Monitoring Implementasi Budaya Perusahaan
BRI telah mengembangkan aplikasi Budaya Kerja yang berfungsi untuk monitoring pelaksanaan
5 lima nilai Budaya Kerja Perusahaan dan 20 Tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Budaya
Kerja di Unit Kerja Perusahaan di Seluruh Indonesia. Aplikasi Budaya Kerja BRI mampu menghasilkan
output hasil implementasi dari program-program revitalisasi Budaya Kerja yang mencakup:
i. Nilai corporate value self assessment CVSA masing-masing Unit Kerja BRI di seluruh
Indonesia yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan nilai-nilai Budaya Perusahaan,
yakni Integritas, Profesionalisme, Keteladanan, Kepuasan Nasabah dan Penghargaan Kepada
SDM oleh seluruh Insan BRI. ii. Nilai BRI Internal Service Survey BISS masing-
masing Unit Kerja BRI di seluruh Indonesia yang merupakan hasil survey input dari nasabah,
baik internal maupun eksternal kepada masing- masing Unit Kerja BRI perihal Kualitas Pelayanan
yang diberikan kepada nasabah dengan cakupan 5 aspek pelayanan, yakni: Tangible, Realibility,
Responsiveness, Assurance dan Empathy.
iii. Nilai Corporate Culture Index CCI masing- masing Unit Kerja BRI di seluruh Indonesia
yang menunjukkan besarnya rasio antara Kinerja performance dari masing-masing Unit
Kerja di Seluruh Indonesia berbanding dengan besarnya nilai corporate value self assessment
CVSA dan BRI Internal Service Survey BISS. Nilai CCI merupakan index pengukuran untuk
mengidentifikasi keterkaitan antara besaran kinerja perusahaan dibanding dengan Budaya
organisasi yang secara teoritis berbanding lurus in line.
108
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Sumber Daya Manusia
ReVITaLISaSI BuDaya KeRJa PeRuSahaan
Untuk memastikan pencapaian visi dan misi perusahaan diperlukan implementasi Budaya
Kerja yang kuat yang dapat menyatukan cara berpikir, berperilaku dan bertindak, memperkuat
kerjasama tim serta memperkuat ketahanan dalam menghadapi tantangan internal dan eksternal.
Dalam rangka implementasi Budaya Kerja tersebut, BRI melakukan perumusan kembali 5 nilai-nilai
pokok core values Budaya Kerja yang disebut dengan BRILiaN, 10 sepuluh sikap perilaku utama
insan BRI, dan 20 dua puluh Indikator Perilaku. BRILiaN BRI dengan Lima Nilai meliputi nilai-nilai
pokok, sebagai berikut :
1. Integritas 2. Profesionalisme
3. Keteladanan 4. Kepuasan Nasabah
5. Penghargaan Kepada SDM Nilai-nilai pokok atau BRILiaN merupakan nilai
penting yang menjadi pedoman bagi pegawai dalam bersikap dan berperilaku, baik dalam
berhubungan dengan nasabah, sesama Pekerja serta pihak eksternal lainnya. Sepuluh Sikap Perilaku
Insan BRI adalah sikap dan perilaku setiap insan BRI yang mencerminkan nilai-nilai pokok Budaya
Kerja BRI BRILiaN. Dua puluh Indikator Perilaku adalah parameter yang digunakan untuk mengukur
implementasi sikap dan perilaku insan BRI yang mencerminkan nilai-nilai pokok Budaya Kerja. Selain
5 nilai pokok BRILian, 10 Sepuluh sikap perilaku Insan BRI dan 20 dua puluh Indikator Perilaku
terdapat juga 20 dua puluh tindakan Budaya Kerja yang merupakan faktor keberhasilan awal early
succces factor dalam implementasi Budaya Kerja BRI.
Untuk mendukung rencana kerja perusahaan sebagaimana telah ditetapkan dalam corporate plan
BRI, maka pada tahun 2014 BRI terus melakukan Revitalisasi Budaya Kerja BRI yang sudah dimulai
sejak tahun 2013. Adapun ruang lingkup Revitalisasi Budaya Kerja meliputi :
1. Arsitektur Budaya Kerja BRI 2. Organisasi Budaya Kerja BRI
3. Rumusan Budaya Kerja BRI 4. Nilai-nilai pokok Budaya Kerja BRI
5. Tindakan Budaya Kerja BRI 6. Program internalisasi dan eksternalisasi Budaya
Kerja BRI 7. Indikator dan Alat Ukur Budaya Kerja BRI
8. Media Komunikasi Budaya Kerja BRI Pelaksanaan program-program dalam rangka
Revitalisasi Budaya Kerja sesuai dengan corporate culture annual time schedule yang
merupakan agenda rutin tahunan Budaya Kerja BRI. Pelaksanaan Program Revitalisasi Budaya
Kerja BRI adalah alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan Implementasi Budaya Kerja
BRI. Program Revitalisasi Budaya Kerja terdiri dari dua program yaitu Program Internalisasi Budaya
Kerja dan Program Eksternalisasi Budaya Kerja.
Program Internalisasi Budaya Kerja BRI adalah program-program yang bertujuan untuk
menanamkan nilai-nilai Pokok Budaya Kerja BRI kepada seluruh insan BRI melalui kegiatan-kegiatan
yang mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Program Internalisasi Budaya Kerja bertujuan untuk
mendukung pencapaian strategi perusahaan yang dilaksanakan setelah Forstra Forum Strategis di
Kantor Pusat dan Forkom Forum Komunikasi di Kantor Wilayah. Program-program Internalisasi
Budaya Kerja BRI diantaranya adalah :
a. Forum Peningkatan Kinerja FPK b. Focus Group Discussion FGD
c. Family Gathering FG d. Change Agent Forum CAF
e. The Best Change Agent f. Pendampingan Pekerja Baru PPB
g. Innovation Day InnoDay Program Eksternalisasi Budaya Kerja BRI
merupakan program-program yang bertujuan untuk mengenalkan Budaya Kerja BRI kepada
109
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Sumber Daya Manusia
pihak eksternal melalui kegiataan sosialisasi dan publikasi Budaya Kerja BRI kepada pihak eksternal
perusahaan. Program Eksternalisasi Budaya Kerja BRI diantaranya adalah :
a. BRI Communities BRIComm b. Bussines Gathering
c. Kegiatan Sosial BRI Peduli d. Kegiatan Keagamaan dan Pendidikan
Secara keseluruhan, selama tahun 2014, BRI melakukan Revitalisasi Budaya Kerja antara lain
meliputi : 1. Penetapan kembali Change Agent CA di
seluruh unit kerja BRI. 2. Training of Trainers kepada seluruh CA
Koordinator di seluruh unit kerja BRI selindo. 3. Pelaksanaan Program Internalisasi dan
Eksternalisasi Budaya Kerja sesuai dengan Corporate Culture Annual Time Schedule.
4. Pengimplementasian Indikator dan Alat Ukur Budaya Kerja BRI di setiap unit kerja BRI Selindo
oleh seluruh CA BRI. 5. Penggunaan berbagai macam media komunikasi
dan media sosial dalam rangka internalisasi dan eksternalisasi Budaya Kerja BRI.
Pelaksanaan Revitalisasi Budaya Kerja BRI tahun 2014 merupakan wujud komitmen seluruh insan
BRI yang bertujuan untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan dengan memiliki sikap dan perilaku
sesuai Budaya Kerja BRI.
Revitalisasi Budaya Kerja BRI dilakukan untuk meningkatkan integritas pekerja,
meningkatkan kualitas implementasi praktek gCg, meningkatkan
produktifitas dan efisiensi dalam bekerja guna memastikan pencapaian visi dan
misi Perusahaan
STRaTegI Tahun 2015
Strategi di tahun 2015 akan mengacu pada perencanaan dan pemenuhan SDM dengan arah
yang mendorong terciptanya komposisi pekerja bisnis dan non bisnis yang ideal sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, dalam hal ini pemenuhan SDM BRI akan disesuaikan dengan kebutuhan
tenaga kerja di bidang bisnis yang lebih dominan dibandingkan dengan kebutuhan tenaga kerja
non bisnispendukung bisnis. Untuk itu, rekrutmen calon-calon Pekerja yang potensial senantiasa
dikembangkan seefisien mungkin.
Seiring dengan perkembangan bisnis, inovasi teknologi, dan perkembangan unit kerja di
Indonesia maupun luar negeri, pemenuhan SDM yang memiliki kompetensi khusus atau spesifik juga
menjadi pertimbangan utama.
Pengembangan kompetensi Pekerja secara komprehensif tetap menjadi fokus BRI dalam
mempersiapkan Pekerja yang berkualitas, berwawasan luas dan berkinerja unggul
dalam setiap bidang tugasnya. BRI akan terus meningkatkan sistem pengelolaan SDM berbasis
elektronik guna mempermudah pelaksanaan rangkaian kegiatan yang semakin terintegrasi serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya manusia yang berimplikasi terhadap peningkatan
produktivitas Pekerja BRI.
110
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Aspek Pemasaran
“Memenuhi kebutuhan transaksi finansial serta meningkatkan loyalitas nasabah melalui implementasi program pemasaran terpadu,
yang didukung oleh program pengenalan produk, peningkatan kemudahan akses dan peningkatan kualitas layanan terhadap
nasabah”
STRaTegI PeMaSaRan
BRI membangun strategi pemasaran yang bersifat umum maupun khusus untuk memastikan
pencapaian target kinerja perusahaan di bidang penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak
ketiga dan perolehan fee based income serta mempertahankan positioning di industri perbankan.
Strategi pemasaran umum merupakan strategi yang diaplikasikan oleh BRI secara menyeluruh dan
terpadu oleh seluruh unit kerja, yang mencakup implementasi berbagai program, diantaranya:
peningkatan awareness terhadap produk jasa perbankan BRI, optimalisasi akses layanan,
pengembangan fitur produk dan jasa perbankan, peningkatan kualitas layanan terhadap nasabah
dan peningkatan pangsa pasar dalam industri perbankan nasional.
Penerapan program-program tersebut ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada nasabah
baru maupun existing dalam memahami produk dan jasa perbankan serta fitur-fiturnya, sehingga
meningkatkan loyalitas nasabah maupun memberikan daya tarik tersendiri bagi calon
nasabah baru untuk memulai hubungan bisnis jangka panjang dengan BRI.
111
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Aspek Pemasaran
Program Pemasaran umum
Program-program pemasaran umum tersebut dijelaskan dalam
uraian berikut, sementara itu strategi pemasaran khusus yang
diterapkan secara spesifik untuk masing-masing segmen operasional
diuraikan pada paparan mengenai segmen bisnis terkait, yakni pada
sub Bab “Tinjauan Bisnis”.
Meningkatkan Awareness
BRI secara konsisten terus merealisasikan berbagai program
akusisi maupun retensi di sepanjang tahun 2014 dengan tujuan agar
produk dan jasa BRI lebih dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat.
Program tersebut dikemas dalam bentuk Pesta Rakyat Simpedes, BRI
Peduli Pasar Rakyat, Panen Bulanan Simpedes dan Grebeg Pasar.
Program tersebut bertujuan untuk memasarkan produk pinjaman
Kupedes, Kredit Usaha Rakyat KUR, produk simpanan BritAma,
Simpedes serta produk e-banking.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan brand awareness,
BRI juga turut berpartisipasi pada berbagai pameran yang berskala
nasional maupun internasional dengan mengikutsertakan nasabah
sebagai peserta pameran, termasuk menyelenggarakan acara mudik
bersama nasabah BRI Nge- Buzz bareng BRI dan seminar
internasional tentang microfinance.
Meningkatkan akses Layanan
Pengembangan dan penambahan jaringan kerja baik konvensional
maupun e-channel merupakan salah satu bentuk strategi
pemasaran BRI dalam rangka memberikan kemudahan,
kenyamanan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah.
Pengembangan infrastruktur ini dilakukan melalui konsep
ekstensifikasi dan intensifikasi. Strategi ekstensifikasi dilakukan
melalui pembukaan unit kerja di daerah-daerah baru, sementara
itu, strategi sedangkan intensifikasi dilakukan melalui optimalisasi
potensi bisnis di daerah yang telah dilayani.
Peningkatan akses layanan bagi nasabah melalui jaringan kerja
e-channel lebih difokuskan kepada penambahan jaringan
ATM, EDC serta penyebarluasan SMS banking. Selain bertujuan
untuk meningkatkan aksesbilitas kepada nasabah, hal ini juga dapat
mendorong peningkatan efisiensi operasional.
Pada tahun 2014, BRI juga memanfaatkan pengembangan
teknologi informasi terkini, yakni melalui pengembangan jaringan
yang bersifat non fisik diantaranya melalui peluncuran layanan BRILink
dan Tbank. Layanan BRILink dilakukan melalui kerjasama
dengan agen, pihak ke-3 yang merupakan nasabah mikro BRI.
Mengembangkan Fitur Produk
BRI melakukan pengembangan fitur produk melalui dua cara
yaitu: modifikasi fitur yang telah ada maupun pengenalan
fitur baru. Pengembangan fitur tersebut disesuaikan dengan
memperhatikan kebutuhan dan karakteristik nasabah di masing-
masing segmen bisnis sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan nasabah.
Peningkatan Kompetensi dan Peran SDM
Seiring penambahan unit kerja dan pengembangan bisnisnya,
BRI terus melakukan penambahan tenaga pemasar yang diikuti
dengan peningkatkan kualitas pengetahuan serta pemahaman
mengenai produk dan jasa melalui pelatihan. Program
pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga
pemasar dan mampu menjadi professional business advisor bagi
nasabah.
Selain itu, BRI juga menerapkan standar layanan minimum yang
harus dipenuhi oleh seluruh jajaran pekerja dalam berhubungan
dengan nasabah baik internal pekerja dari unit kerja lain
maupun nasabah eksternal.
Standar layanan minimum yang dimaksud adalah Service Level
Agreement SLA yang selanjutnya menjadi bagian dari penilaian
kinerja pekerja secara individual maupun secara kelompok.
Dalam hal ini, bagi pekerja yang berhubungan langsung
dengan nasabah, SLA merupakan komponen utama dalam KPI
pekerja yang bersangkutan. Keseluruhan program
pengembangan dalam rangka implementasi strategi pemasaran di
atas dilakukan untuk memastikan terpenuhinya Service Level
Agreement SLA yang menjamin kepuasan atau bahkan melebihi
ekspektasi nasabah.
112
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Aspek Pemasaran
Meningkatkan Pangsa Pasar
Implementasi seluruh program pemasaran diatas bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar BRI terhadap industri perbankan nasional di seluruh segmen bisnis yang
dimiliki. Dalam upaya meningkatkan pangsa pasar tersebut, BRI juga aktif memasarkan produknya kepada mitra BUMN, melakukan cross selling produk dan jasa perbankan
yang dimiliki serta memanfaatkan Trickle Down Business dari nasabah-nasabah korporasi baik BUMN maupun non BUMN.
Trickle Down Business yang bersumber dari nasabah segmen bisnis korporasi BUMN dan non BUMN diyakini akan memberi dampak positif bagi peningkatan kinerja
segmen lain seperti segmen bisnis ritel dan menengah. Strategi pemasaran juga semakin diintensifkan dengan memanfaatkan database nasabah, pihak ketiga dealerdeveloper,
walk in customer maupun implant banking seperti program Home Ownership Program HOP dan Car Ownership Program COP.
PoSISI Dan PangSa PaSaR
Di akhir tahun 2014 , BRI memiliki total aset sebesar Rp778,0 triliun yang menjadikan BRI sebagai bank dengan total aset terbesar dari seluruh perbankan nasional. Angka
tersebut sekaligus mencerminkan market share aset BRI ditahun 2014 yakni sekitar 13.
Market Share - aset
7,8
13,9
2003 2014
Market Share - Pinjaman
10,8
13,3
2003 2014
Market Share - Simpanan
8,6
14,6
2003 2014
Market Share - Laba Bersih
11,3
21,6
2003 2014
Hingga saat ini, BRI senantiasa berfokus pada penyaluran kredit untuk segmen UMKM. Positioning tersebut menjadikan BRI sebagai bank terbesar di Indonesia yang
menyalurkan kredit di segmen UMKM. Porsi kredit UMKM terhadap portofolio kredit BRI adalah mencapai 43,75. Nilai tersebut mencerminkan peningkatan dibandingkan
tahun sebelumnya yakni sebesar 41,71. Sementara itu, terkait pangsa pasar di masing- masing segmen bisnis telah dipaparkan pada pembahasan segmen bisnis lainnya di
bagian Sub Bab Tinjauan Bisnis.
113
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Aspek Pemasaran
BRI tetap memiliki portofolio aset kredit
uMKM terbesar di Indonesia dengan
market share tahun 2014 mencapai 31,94.
MARKETING COMMUNICATION
Kegiatan Marketing Communication memiliki misi untuk menjadikan
seluruh produk, jasa, dan layanan BRI memiliki brand yang kuat
sehingga dapat menunjang aktifitas pemasaran serta pertumbuhan
penjualan produk, jasa dan layanan BRI. Komunikasi pemasaran yang
optimal diyakini akan mampu mempercepat pencapaian brand
awareness dan positioning BRI yang unik, tepat dan relevan dari seluruh
produk, jasa dan layanan BRI pada setiap target market, sehingga
akan lebih menjamin keberhasilan program ekspansi bisnis yang
tengah dijalankan.
Untuk memastikan pencapaian misi tersebut BRI merancang
strategi komunikasi pemasaran yang diaplikasikan secara
berkesinambungan selaras dengan perkembangan kondisi
industri perbankan dan sasaran pengembangan bisnis. Di tahun
2014, kegiatan marketing communication difokuskan pada
upaya peningkatan awareness dan memperkuat positioning,
menciptakan customer experience dan mempertajam brand image
produk, jasa dan layanan BRI. Program marketing communication
untuk produk simpanan ritel tetap menjadi prioritas utama mengingat
peranan strategisnya dalam menjaga komposisi dana murah.
Selain itu, segmen usaha mikro, kecil dan menengah UMKM
yang menjadi fokus bisnis BRI mendapat porsi yang besar dalam
pelaksanaan program marketing communication untuk menjaga
tingkat awareness masyarakat terhadap produk UMKM BRI.
Pada tahun 2014 program marketing communication tidak
tidak hanya meliputi komunikasi kepada segmen ritel, namun juga
termasuk pemasaran melalui kerjasama Business to Business
B2B. Aktifitas e-banking BRI juga menjadi prioritas, guna
menjamin peningkatan fee based income khususnya terhadap total
pendapatan melalui aktifitas transaksi elektronik.
Program-program yang dilakukan, selain untuk mempertahankan
awareness, juga ditujukan untuk meningkatkan akuisisi produk jasa
perbankan yang ditawarkan BRI. Agar program tersebut efektif
dan sesuai dengan karakter calon nasabah diberbagai wilayah, maka
aktifitas promosi produk dan layanan tersebut dilakukan secara
terdesentralisasi, di 19 Kantor Wilayah Kanwil BRI namun tetap
menjaga konsistensi dan memenuhi standard Brand Standardization
masing-masing produk yang dipasarkan. Keseluruhan program
yang dilaksanakan tersebut ditujukan untuk mendukung upaya
BRI sebagai The Biggest National Payment Gateway pada beberapa
tahun mendatang.
Realisasi Kegiatan
Berbagai kegiatan komunikasi pemasaran yang dilaksanakan
sepanjang tahun 2014, mencakup aktifitas pengenalan maupun
penguatan, sebagaimana berikut:
1. Brand : • Activaton, dilakukan untuk
brand dengan tingkat awareness yang sudah tinggi.
• Thematic Campaign, dilakukan untuk produk baru
dan produk yang awareness- nya perlu ditingkatkan
2. Product : • Launching produk dan fitur
baru diantaranya : e-pay BRI, e-tax, Kartu Kredit Private
Label • Produk dan layanan yang
diprioritaskan adalah Britama, BRI Mobile, BRI Prioritas,
Kartu Kredit dan Kredit Pemilikan RUmah KPR
3. Channel : • Memperkuat kehadiran
unit kerja operasional BRI di wilayah-wilayah potensial
baik konvensional maupun e-channel.
• Mengoptimalkan semua unit kerja BRI sebagai sarana
edukasi baik untuk marketing internal maupun marketing
eksternal untuk produk- produk yang menghasilkan
fee-based income.
Seluruh program tersebut dilakukan berlandaskan pada BRI
brand architecture, brand life cycle dan journey of BRI brand.
114
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Aspek Pemasaran
Penghargaan Marketing Communication
Berbagai kegiatan marketing communication dan realisasi peningkatan kualitas layanan yang
semakin baik, menjadikan beberapa brand produk BRI mendapatkan penghargaan dari pihak ketiga,
sebagai berikut:
• Top Brand Award 2014 in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top
Brand Juara 3 kategori Mobile Banking untuk BRI Mobile Banking, dari Majalah Marketing
Frontier Consulting Group, diselenggarakan tanggal 6 Februari 2014.
• Top Brand Award 2014 in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top
Brand Juara 3 kategori Mobile Banking untuk BRI Internet Banking, dari Majalah Marketing
Frontier Consulting Group, diselenggarakan tanggal 6 Februari 2014.
• Top Brand Award 2014 in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top
Brand Juara 1 kategori Children’s Savings Acount, dari Majalah Marketing Frontier
Consulting Group, diselenggarakan tanggal 6 Februari 2014.
• Top Brand Award 2014 in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top
Brand Juara 2 kategori Deposit Account, dari Majalah Marketing Frontier Consulting Group,
diselenggarakan tanggal 6 Februari 2014.
• Top Brand Award 2014 in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top
Brand Juara 3 kategori Call Center untuk Call BRI, dari Majalah Marketing Frontier Consulting
Group, diselenggarakan tanggal 6 Februari 2014.
• Top Brand Award 2014 in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top
Brand Juara 2 kategori Saving Account, dari Majalah Marketing Frontier Consulting Group,
diselenggarakan tanggal 6 Februari 2014..
• Indonesian Bank Loyalty Award 2014 Kategori Credit Card, Convetional Banking dari Infobank
dan Mark Plus Insight, diselenggarakan tanggal 26 Februari 2014
• Indonesian Bank Loyalty Award 2014 Kategori Saving Account, Convetional Banking Asset
100 T dari Infobank dan Mark Plus Insight, diselenggarakan tanggal 26 Februari 2014
• The 153rd Most Valuable Banking Brand in 2014 dari Brand Finance PLC, diselenggarakan tanggal
10 Februari 2014 • Most Priority Banking dalam rangka Service
Quality Award 2014 dari SQ , diselenggarakan tanggal 05 Juni 2014
PengeMBangan JaRIngan
BRI terus berupaya untuk menambah, mengembangkan dan meningkatkan kualitas
jaringan kerjanya hingga ke pelosok negeri sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses layanan
perbankan bagi masyarakat. Pengembangan jaringan juga dilakukan dalam rangka mendukung
upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk meningkatkan financial inclusion di Indonesia
dimana berdasarkan data Global Financial Inclusion Index dari Bank Dunia di tahun 2011 disebutkan
bahwa hanya 19,6 penduduk Indonesia berusia diatas 15 tahun yang telah memiliki rekening dari
lembaga keuangan formal. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat dan
mencapai sekitar 255 juta orang Badan Pusat Statistik, 2014 angka tersebut secara umum masih
rendah dan menunjukkan potensi pengembangan.
Pengembangan jaringan kerja dilakukan dengan antara lain melalui penambahan jaringan kerja
konvensional, jaringan kerja mobile, serta e-channel ATM, EDC, CDM, Kiosk dan E-Buzz, dengan
tujuan memperluas jangkauan layanan perbankan yang disertai dengan peningkatan produktifitas dan
efisiensi dan efektivitas operasional.
115
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Aspek Pemasaran
Realisasi ekspansi Jaringan Kerja di Tahun 2014.
Realisasi pengembangan jaringan kerja bisnis ritel yang dijalankan ditahun 2014 meliputi penambahan
1 Kantor Wilayah, 8 Kantor Cabang, 19 Kantor Cabang Pembantu dan 21 Kantor Kas. Untuk
pengembangan bisnis mikro, pada tahun 2014 jumlah Kantor BRI Unit juga telah bertambah
sebanyak 149 kantor, sehingga total BRI Unit per Desember 2014 mencapai 5.293 Unit.
Selain BRI Unit, sejak tahun 2010 BRI juga telah mengembangkan jaringan kerja baru berupa
Teras BRI dan Teras BRI Keliling. Pada tahap awaI, Teras BRI dibuka di tengah pasar tradisional dan
sentra bisnis guna memudahkan pedagang pasar dan pelaku usaha dalam melakukan transaksi
perbankan lainnya, tanpa harus meninggalkan aktivitas bisnisnya. Pada tahun 2014 BRI menambah
251 Teras BRI dan 145 Teras BRI Keliling, sehingga diakhir tahun 2014 BRI telah memiliki 2.457 Teras
BRI dan 610 Teras BRI Keliling. Penambahan unit kerja operasional tersebut berasal dari pembukaan
unit kerja baru maupun peningkatan status unit kerja
Di tahun 2014, BRI memulai proses pembangunan Teras BRI Kapal, yang akan dimanfaatkan untuk
menjangkau wilayah-wilayah pulau terpencil. Pada tahap awal BRI menyiapkan 1 unit Teras BRI Kapal
yang akan dioperasikan di daerah Kepulauan Seribu.
Pertumbuhan Jumlah unit Kerja BRI Diluar Kantor Pusat dan Kantor Wilayah
2012 2013
2014
10.396 610
2.457 971
5.293
584 461
20
9.802 465
2.206 950
5.144
565 453
19 9.052
350 1.778
914 5.000
545 446
19
Teras Keliling Teras BRI
K. Kas BRI Unit
K. Cab. Pembantu K. Cabang
K. Pusat Wilayah
Pertumbuhan Jumlah Jaringan aTM dan eDC BRI
151.996
104.228 59.007
2012 2013
2014
131.204
20.792 18.292
14.292 85.936
44.715
EDC ATM
116
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Aspek Pemasaran
Sepanjang tahun 2014, BRI telah menambah 2.500 ATM, 45.268
EDC Electronic Data Capture, 200 CDM Cash Deposit Machine
dan 5 e-Buzz sehingga dengan penambahan tersebut sampai
dengan akhir Desember 2014, BRI telah memiliki 20.792 ATM,
131.204 EDC, 392 CDM. Untuk menambah mobilitas layanan, BRI
juga telah memiliki 665 jaringan kerja mobile, yaitu 610 Teras
Mobile dan 55 e-Buzz.
Dengan seluruh tambahan tersebut layanan perbankan BRI per akhir
tahun 2014 telah didukung oleh jaringan kerja yang meliputi
10.396 unit kerja termasuk Kantor Wilayah dan Kantor Pusat dan
152.443 e-Channel Lihat juga tabel “Profil BRI-Jaringan Kerja”
dan uraian “Tinjauan Bisnis-Bisnis Konsumer”
Selain penambahan fisik jaringan layanan, selama tahun 2014 BRI
melakukan berbagai program lain untuk meningkatkan optimalisasi
fungsi dan kualitas unit kerja yaitu melalui:
• Standarisasi tampilan unit kerja operasional dan e-channel
dengan tujuan meningkatkan kenyamanan nasabah saat
melakukan transaksi.
• Meningkatkan frekuensi pelatihan bagi pekerja BRI
Unit dan Teras BRI agar dapat memberikan pelayanan yang
lebih efektif kepada nasabah segmen mikro.
• Pembukaan Kantor Layanan Pensiun dan Kredit Pegawai
dan Sentra Layanan Prioritas di sejumlah institusi.
• Penempatan e-channel: ATM, EDC dan SSPP Self Services
Passbook Printer untuk meningkatkan aksesbilitas
serta market share BRI dalam rangka optimalisasi,efisiensi, dan
efektifitas jaringan e-channel BRI.
• Mengembangkan aplikasi teknologi guna mempercepat
proses pemberian kredit di BRI Unit, Teras BRI, dan Teras BRI
Keliling.
uPaya PenIngKaTan KuaLITaS Layanan
Sebagai bagian dalam implementasi strategi pemasaran
untuk memenuhi kebutuhan nasabah, serta dalam rangka
meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah, BRI berupaya
untuk terus meningkatkan standar layanan kepada nasabah sehingga
berkontribusi positif terhadap pertumbuhan bisnis dalam jangka
panjang. Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan visi BRI yaitu
memberikan layanan yang cepat, akurat, aman, ramah dan nyaman
kepada seluruh nasabah.
Langkah strategis yang dilakukan BRI untuk meningkatkan kualitas
layanan antara lain dengan menerapkan service level
agreement SLA dan menetapkan rating layanan untuk seluruh
unit kerja. Selain itu, BRI juga menyelenggarakan program Service
Quality Campaign 1-96 dengan target masuk kedalam peringkat 5
besar bank dengan layanan terbaik. Dalam rangka meningkatkan
kualitas dan keterampilan para pekerja di jajaran lini, BRI
menyelenggarakan kompetisi “SQ Vaganza” guna mengasah product
knowledge para frontliners.
Selain meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan, BRI juga
memberikan benefit tertentu kepada para frontliner yang
mampu memenuhi standar kriteria SLA istimewa yang ditetapkan
sebelumnya, termasuk percepatan jenjang karir yang disertai dengan
pemberian reward dan recognition yang menarik.
Sebagai hasil dari upaya peningkatan layanan kepada
nasabah ini, BRI Prioritas memperoleh peringkat Diamond
pada Service Quality Award dari Caree – CCSL.
upaya Meningkatkan Kepuasan nasabah
Selain berbagai langkah strategis tersebut di atas, BRI juga
melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas layanan
yaitu sebagai berikut:
• Menindaklanjuti keluhan nasabah melalui satu pintu dan
mengawasi penyelesaiannya. Keluhan pelanggan bisa
disampaikan dengan mudah melalui “Call Center BRI” agar
dipastikan langkah-langkah penyelesaian yang sebaik-
baiknya.
• Melakukan standarisasi layanan dan meningkatkan kepuasan
nasabah melalui SQ coaching, SQ monitoring Kantor Cabang,
Kantor Cabang Pembantu dan Unit serta kegiatan refreshing
course mengenai produk dan kebijakan.
117
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Aspek Pemasaran
• Meningkatkan service skill dan service leadership dengan
memberikan pelatihan kepada pekerja terkait di Kantor Cabang
seluruh Indonesia.
• Menentukan cabang percontohan Center of
Excellence dalam hal Kualitas Layanan di masing-masing
Kantor Wilayah
• Menyusun program percepatan perbaikan kualitas layanan
melalui program SQ Assurance Improvement.
• Melaksanakan fungsi response center yang mengacu pada
Service Level Agreement SLA dengan cara mengembangkan
infrastruktur helpdesk.
• Meningkatkan skill dan knowledge para operator help
desk dengan pelatihan Service Quality Minimal setahun sekali.
Program Peningkatan Kualitas Layanan
Dalam rangka memastikan peningkatan kualitas layanan secara
terus menerus BRI merancang dan merealisasikan program
peningkatan kualitas layanan melalui penetapan target perbaikan
layanan yang meliputi aspek SDM, Proses, Premises dan Promotion.
Penghargaan Kualitas Layanan
Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
layanan tersebut mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari pihak
independen. Hasil survei Marketing Research Indonesia terhadap 21
Bank tahun 2014, pelayanan BRI terus mengalami peningkatan
sebesar 4,03 poin dari 81,91 menjadi 85,9 poin di tahun 2014
yang menduduki PERINGKAT 4.
Selain hasil survei MRI tersebut, di tahun 2014, BRI juga menerima
berbagai penghargaan dibidang kualitas layanan, yakni:
1 Contact Center
Service Excellence Award 2014
Call BRI – Platinum Credit Card
Carre
2 Contact Center
Service Excellence Award 2014
Call BRI – Regular Banking
Carre
3 Top Brand Award
Call BRI Frontier
4 The Best Contact
Center Indonesia 2014
Best Agent Inbound Bronze
ICCA
Keterangan : a. CARRE : Center For Consumer
Satisfaction and Loyalty b. ICCA : Indonesia Contact Center
Association
Survey Kepuasan nasabah
Untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan kualitas layanan
kepada nasabah, BRI secara periodik melakukan survey persepsi
nasabah untuk mengetahui tingkat kualitas layanan BRI.
Survey tersebut dilakukan baik secara internal maupun eksternal
oleh pihak independen. Survey internal dilakukan minimal dua
kali dalam setahun oleh setiap unit kerja operasional BRI di
seluruh Indonesia. Sementara itu, survey kepuasan nasabah oleh
pihak independen eksternal dilakukan setiap triwulan disertai
perbandingan dengan kompetitor di industri perbankan.
Survey tersebut juga dikelompokkan berdasarkan
cakupannya, yaitu: skala nasional maupun berdasarkan kota kecil
dan kota besar serta berdasarkan wilayah untuk daerah di Pulau
Jawa dan luar Pulau Jawa. Kedua survey tersebut baik yang dilakukan
oleh BRI mapun pihak independen menggunakan responden yang
mewakili seluruh segmen dengan latar belakang pendidikan,
pekerjaan dan umur yang berbeda- beda.
Survey kepuasan nasabah ini digunakan sebagai acuan dalam
memperbaiki kualitas layanan BRI sehingga mendekati persepsi
kepuasan nasabah terhadap layanan jasa perbankan yang ideal
yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan loyalitas
nasabah terhadap BRI.
Berdasarkan hasil survey yang dihasilkan oleh pihak independen
maupun secara internal menunjukkan bahwa tingkat
kepuasan nasabah BRI terus meningkat secara konsisten pada
hampir semua aspek penilaian dibandingkan dengan beberapa
bank lainnya. Namun demikian masih terdapat beberapa catatan
yang perlu mendapatkan perhatian di masa mendatang, di antaranya:
perlunya perbaikan dalam hal pelayanan dan fitur produk serta
jasa BRI.
118
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Teknologi dan Sistem Informasi
Mengembangkan sistem aplikasi berbasis Teknologi Informasi sesuai perkembangan teknologi perbankan terbaru dengan mengacu pada
kebijakan Teknologi Informasi untuk memastikan peningkatan kualitas dukungan bagi kegiatan operasional yang semakin efisien,
handal dan menunjang peningkatan fee based income yang mendukung kinerja Perseroan.”
Dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan daya saing perusahaan, serta memenuhi kebutuhan nasabah akan layanan perbankan yang
handal, terpercaya dan real time, BRI terus mengembangkan beragam aplikasi berbasis teknologi informasi yang memanfatkan kemajuan Teknologi dan Sistem Informasi TSI.
BRI bertekad memanfaatkan beragam aplikasi berbasis TI tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan agar semakin kompetitif, produktif, efisien dengan meminimalkan risiko
operasional.
Pada tahun 2014, BRI telah melakukan peninjauan dan menyusun roadmap program pengembangan TSI secara bertahap dan berkelanjutan yang dinamakan Information
Technology Strategic Plan ITSP BRI tahun 2004-2018 sebagaimana berikut : a. Realisasi dan review ITSP Information Technology Strategic Plan BRI 2014 - 2018
b. Penyusunan review kebijakan, prosedur dan standarisasi TI c. Melaksanakan Live Production DRC
d. Melanjutkan proyek BRIsat e. Melanjutkan implementasi jaringan fiber optic BRI di wilayah Jakarta
119
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Teknologi dan Sistem Informasi
f. PoC Proof of Concept dan adopsi penggunaan teknologi USSD, NFC, sumber listrik tenaga surya
g. Implementasi Branchless Banking dalam bentuk T-Bank dan BRILINK
h. Konversi BDS ke web BRINETS untuk kantor cabang
i. Kerjasama TI dalam mendukung bisnis Host to host, sinergi TI BUMN
j. Implementasi paperless technology untuk efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional BRI
Adapun ITSP tersebut pada dasarnya terbagi ke dalam beberapa tahap pengembangan, yaitu:
1. Sinergi TI BRI dengan Perusahaan Anak dan
BUMN lain dalam bentuk sharing resource Data Center maupun Disaster Recovery Center, joint
development Host – to - Host.
2. Pemanfaatan Open System untuk mencapai kemandirian TI.
a. Penggunaan open source pada Operating System OS : Linux
b. Penggunaan open source pada database : MySQL
c. Penggunaan Java dan PHP application d. In-house development, Self Operation dan Self
Maintenance Dengan pertimbangan :
a. Tidak tergantung pada merek jenis produk TI tertentu, banyak pilihan.
b. Efisiensi biaya c. Literatur mudah diperoleh dan tersedia luas
d. Kemudahan mencari sumber daya manusia e. Tingkat skalabilitas, kehandalan dan
keamanan yang tinggi
3. Integrated solution untuk instansi perusahaan
yang membutuhkan layanan produk perbankan spesifik :
a. Host – to – host dengan Corporate Customer : Pemerintah Daerah, Rumah Sakit, Universitas,
Asuransi, Instansi Pemerintah Kementerian, BUMNBUMD
b. Produk : Cash Management, Payroll, e-Tax, Pembayaran PBB dan BPHTB, e-Hospital,
Pembayaran PDAM, Modul Penerimaan Negara MPN Generasi II
Berbagai program terkait pengembangan TI yang dijalankan selama tahun 2014 telah sesuai dengan
roadmap ITSP yang diuraikan secara ringkas sebagaimana berikut:
Penyediaan Access Channel, aplikasi dan Software
BRI konsisten untuk mengembangkan berbagai fitur berbasis TI untuk meningkatkan perolehan fee-
based income dari layanan jasa perbankan, sekaligus meningkatkan mutu layanan untuk seluruh
nasabah. Selain keragaman fitur di tahun 2014 BRI juga menambah jumlah maupun area coverage dari
berbagai infrastruktur berbasis TI yang dimilikinya. Program-program yang dilakukan dalam rangka
perluasan access chanel meliputi:
1. Penambahan 2,500 ATM, 45,268 EDC dan 392 CDM ditahun 2014.
2. Pengembangan fitur-fitur ATM, EDC, Internet Banking, Mobile Banking, dan Cash Management
System CMS. 3. Hybrid banking untuk melayani pembukaan
rekening secara ekspress namun minim interaksi dengan front liner BRI
4. BRI Internal Token yang merupakan soft token untuk mengakses Virtual Private Network BRI,
sehingga mempermudah mengakses intranet BRI secara aman meskipun pekerja tidak berada di
dalam kantor mobile
5. Horizontal partitioning untuk infrastruktur TI untuk kemudahan ekspansi layanan TI dengan
duplikasi secara horizontal, serta mengurangi risiko kegagalan sistem secara total