458
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Jenis Kegiatan 2014
Perkreditan non Perkreditan
Pengujian prinsip kehati-hatian 222
169 Monitoring
304 208
Tanggapan Kebijakan 8
42 Review Kebijakan Internal
11 13
Resume Penerusan Kebijakan Eksternal 44
54 Analisa Dampak Kebijakan Eksternal
24 16
d. Pemantauan komitmen Bank dengan otoritas berwenang
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan BRI terhadap pemenuhan komitmen yang dimiliki kepada Bank Indonesia, OJK maupun otoritas pengawas
lainnya yang berwenang. Bentuk komitmen tersebut dapat berasal dari hasil audit maupun surat Bank Indonesia, OJK danatau otoritas pengawas lainnya. Hasil dari
pemantauan terhadap pemenuhan komitmen dilaporkan dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Fungsi Kepatuhan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan BI secara berkala.
e. Penyempurnaan sistem, infrastruktur dan kebijakan kepatuhan
Dalam memastikan efektivitas dari standar prosedur kepatuhan yang telah berjalan saat ini, jajaran kepatuhan senantiasa melakukan evaluasi dan apabila diperlukan
akan menyempurnakan compliance toolkit yang dimiliki.
Selama tahun 2014 telah dilakukan pembuatan danatau revisi terhadap compliance checklist pengujian Rencana kebijakan danatau putusuan Direksi berupa produk dan
aktivitas baru, surat berhargaobligasi, counter guarantee, uncommitted credit line, kredit konsumer KKB Kerjasama, dan kredit konsumer Individu.
Selain itu pengembangan dan penyempurnaan Dashboard Kepatuhan terus berjalan. Dashboard Kepatuhan merupakan tools yang dikembangkan oleh BRI dengan tujuan
untuk memantau pemenuhan BRI terhadap ketentuan regulator dan memberikan alert bagi pejabat terkait dalam mengambil keputusan dan atau kebijakan. Hal-hal
yang dapat dipantau dalam tools ini antara lain Dana pihak ketiga; Derivatif; Denda SID dan LBU; NPL; CAR; Portofolio Kredit Korporasi, Menengah, Ritel, Mikro; dll.
Fungsi Kepatuhan
459
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
PeLaKSanaan aPu-PPT
Kegiatan terkait Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang
APU dan Pencegahan Pendanaan terorisme PPT yang dilakukan
selama tahun 2014, antara lain:
Kegiatan terkait penerapan Program Anti Pencucian Uang
APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT yang dilakukan
selama tahun 2014.
1. Penerbitan Buku Pedoman Operasional Penerapan Program
APU dan PPT di Unit Kerja Operasional, yaitu SK Direksi BRI
Nokep S. 001–DIRLYN012014 tanggal 30 Januari 2014.
2. Enhancement sistem Anti Money Laundering AML
and Countering Financing of Terrorism CFT BRI.
3. Melaksanakan monitoring dan sosialisasi Kebijakan dan
Prosedur pelaksanaan Program APU dan PPT:
a. Secara On site i. Pemantauan penerapan
Kebijakan dan Prosedur Program APU dan PPT di
Unit Kerja Operasional BRI sesuai sampling di masing-
masing Kantor Wilayah BRI.
ii. Pelatihan khusus materi penerapan Program APU
dan PPT kepada instruktur di Pusdiklat dan Sendik
BRI, serta kepada setiap pekerja baru dan pekerja
yang dalam menjalankan tugasnya berkaitan
dengan prinsip mengenal nasabah, antara lain:
Frontliner Customer Service dan Teller, FO
Funding Officer, AO Account Officer, dll.
b. Secara Off site i. Menyampaian materi
Program APU dan PPT melalui modul e-learning,
sehingga memungkinkan pekerja dapat melakukan
pelatihan secara mandiri.
ii. Pelaksanaan Self Assessment Program APU
dan PPT di Unit Kerja Operasional BRI selindo
melalui aplikasi Bristars.
iii. Penilaian penerapan Program APU dan PPT di
Unit Kerja BRI sampling monitoring melalui aplikasi
e-diklat.
4. Menyampaikan rencana pengkinian data dan realisasi
pengkinian data nasabah BRI serta Cross Border Correpondent
Banking CBCB. 5. Melaksanakan kewajiban
pelaporan kepada PPATK berupa Laporan Transaksi
Keuangan Mencurigakan LTKM Suspicious Transaction
Report STR, Laporan Transaksi Keuangan Tunai LTKT Cash
Transaction Report CTR, Laporan Transaksi Keuangan
Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri LTKL International
Funds Transfer Instructions IFTI.
6. Menindaklanjuti permintaan dari pihak eksternal antara lain
PPATK, KPK, BNN, Kepolisian, OJK, dll berupa informasi
data, pemblokiran, pembukaan blokir, penundaan transaksi
dan penghentian sementara transaksi.
TIngKaT KePaTuhan BanK TeRhaDaP SeLuRuh
KeTenTuan Dan PeRaTuRan PeRunDang-
unDangan yang BeRLaKu
Pengukuran tingkat kepatuhan bank berdasarkan hasil penilaian
profil risiko kepatuhan bank pada tahun 2014, dengan skor nilai 2
low to moderate
Fungsi Kepatuhan
460
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
uSa PaTRIoT aCT
Untuk memenuhi peraturan “Uniting and Strengthening America by Providing Appropriate
Tools Required to Intercept and Obstruct Act of 2001” the “USA PATRIOT Act” yang ditetapkan
oleh Pemerintah Amerika Serikat guna mencegah pencucian uang dan pendanaan para teroris
melalui rekening koresponden bank-bank asing yang ada dilembaga-lembaga keuangan Amerika,
maka lembaga-lembaga keuangan Amerika Serikat mensyaratkan kepada semua bank asing yang
telah mempunyai atau berniat untuk mempunyai rekening koresponden di AS untuk mengisi formulir
sertifikat yang standar. Dalam rangka memenuhi persyaratan USA Patriot Act tersebut, BRI telah
melengkapi sertifikat mengenai rekening koresponden bank asing dan dapat dilihat pada
alamat website BRI www.bri.co.id. Sertifikasi ini berlaku untuk semua rekening-rekening
yang dibuka untuk BRI oleh “Covered Financial Institutions.”
eVaLuaSI eFeKTIFITaS FungSI KePaTuhan
Laporan fungsi Kepatuhan sebagai salah satu media informasi bagi Dewan Komisaris dalam
melaksanakan fungsi pengawasan Kepatuhan BRI. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris
telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan fungsi Kepatuhan BRI dengan menyampaikan
rekomendasi-rekomendasi kepada Direksi sebanyak 9sembilan kali.
uPaya PenIngKaTan KuaLITaS FungSI KePaTuhan BanK
Untuk meningkatkan fungsi Kepatuhan Bank BRI ke depan dan mensosialisasikan budaya Kepatuhan di
seluruh level organisasi Bank BRI, Perseroan akan melakukan penyempurnaan dan melengkapi sistem
dan kebijakan terkait fungsi Kepatuhan, serta secara intensif melaksanakan sosialisasi pentingnya budaya
Kepatuhan.
Keikutsertaan dalam Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan FKDKP Bank BRI dalam FKDP dapat
digunakan untuk menjalin komunikasi dengan fungsi Kepatuhan Bank lain melalui beberapa
kegiatan antara lain seminar, workshop, dan pelatihan maupun kegiatan lainnya yang dapat
mendorong penguatan fungsi Kepatuhan di Bank BRI.
Fungsi Kepatuhan
461
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Proses manajemen risiko diterapkan secara konsisten dalam setiap proses aktivitas bisnis maupun operasional perbankan sehari-hari. Pengelolaan risiko yang konsisten
merupakan faktor penting, yang akan mempengaruhi keberhasilan BRI dalam mencapai target kinerja secara optimal sesuai yang telah ditetapkan, yaitu menjadi bank yang sehat
dan bertumbuh secara berkesinambungan. Pengelolaan risiko dilakukan secara terpadu enterprise-wide risk management yang meliputi pengelolaan terhadap risiko kredit,
risiko likuiditas, risiko operasional, risiko pasar, risiko strategik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko hukum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
Sesuai peraturan BI, BRI menerapkan konsep three lines of defense. First line of defense adalah unit kerja bisnisoperasional dengan aktivitas transaksi sesuai kebijakan, limit,
dan pedoman operasional BPO yang berlaku di bidangnya. Second line of defense adalah unit kerja manajemen risiko yang memantau pemenuhan manajemen risiko
BRI sesuaitoleransi risiko dan menetapkan kebijakan, pedoman dan limit risiko unit kerja bisnisoperasional secara independen. Disamping itu, Divisi Manajemen Risiko
menjalankan program-program untuk meningkatkan kesadaran UKO sehingga dapat berfungsi sebagai first line of defense, yaitu melalui sosialisasi aplikasi OPRA yang
didalamnya terdapat edukasi mengenai proses manajemen risiko dan melaksanakan pembekalan kepada pemimpin unit kerja dalam bidang manajemen risiko.
Third line of defense adalah unit internal audit yang berfungsi memastikan pengendalian internal yang dilakukan first dan second line of defense telah memadaiserta memberikan
laporan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara independen.
Uraian lengkap Manajemen Risiko dapat dilihat pada Sub Bab “Manajemen Risiko” pada bab “Tinjauan Operasional”
Manajemen Risiko
462
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
DaSaR aCuan
Dalam rangka menerapkan sistem pengendalian internal yang menyeluruh secara efektif, BRI
mengacu pada ketentuan Bank Indonesia antara lain :
1. Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 58 PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No 1125
PBI2009 tanggal 01 Juli 2009
2. Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No 521 DPNP tanggal 29 September 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan SEBI No
13232011 tanggal 28 Oktober 2011
3. Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No 522DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman
Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum
KeRangKa SISTeM PengenDaLIan InTeRnaL
BRI menerapkan kegiatan pengendalian internal dengan mengacu pada pada kerangka yang diakui
secara internasional, yakni COSO ERM framework Internal Environment, Objective Settting, Event
Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information Communication
and Monitoring.
BRI menerapkan kerangka pengendalian intern berstandar internasional CoSo
eRM untuk menjamin efektivitas pengendalian operasional maupun
finansial
Upaya tersebut dilakukan agar BRI mendapatkan keyakinan yang memadai dalam menjaga
dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang akurat,
meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian
keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian,
serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan penerapan SPI
di BRI mencakup:
1. Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dalam seluruh kegiatan operasional. Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah, otoritas engawasan
Bank maupun kebijakan, ketentuan, dan peraturan intern yang ditetapkan Bank.
2. Memastikan tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat
waktu. Terutama informasi-informasi relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan
keputusan.
3. Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank, diantaranya melalui
peningkatan efektivitas dan efisisiensi dalam penggunaan asset dan sumber daya lainnya serta
dalam melindungi Bank dari risiko kerugian.
4. Meningkatkan efektivitas budaya risiko pada seluruh jajaran organisasi secara menyeluruh,
terutama dalam mengidentifikasi kelemahan dan mendeteksi penyimpangan secara dini serta
menilai kewajaran kebijana dan memperbaiki seluruh prosedur kerja yang relevan.
5. Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecuranganfraud dan pelanggaran
aspek kehati-hatian.
Sistem Pengendalian Internal
463
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
PeLaKSanaan PengaWaSan InTeRn
InTeRnaL ConTRoL Dan auDIT
Audit Intern melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi
yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberikan
nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional. Audit Intern
membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui
suatu pendekatan yang sistimatis dan teratur untuk mengevaluasi
dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian
intern dan proses governance.
eVaLuaSI eFeKTIVITaS SISTeM PengenDaLIan
InTeRnaL
BRI melakukan evaluasi efektivitas penerapan SPI secara
berkesinambungan. Pemantauan dan mitigasi terhadap risiko utama
kegiatan perbankan senantiasa menjadi prioritas dan berfungsi
sebagai bagian dari kegiatan SPI sehari-hari, baik oleh satuan-
satuan kerja operasional maupun oleh Unit Internal Audit. BRI
juga melakukan evaluasi dan pemantauan atas kecukupan
sistem pengendalian intern secara terus menerus karena
terjadinya perubahan kondisi intern dan ekstern sehubungan dengan
ekspansi usaha yang terus berjalan serta berupaya meningkatkan
kapasitas SPI untuk meningkatkan efektivitasnya.
Pada dasarnya evaluasi efektivitas penerapan sistim pengendalian
intern dilaksanakan berdasarkan pada aktivitas fungsional dan
proses bisnis mayor yang dilakukan terhadap beberapa komponen
pengendalian yang saling berkaitan, mencakup:
1. Lingkungan pengendalian, 2. Identifikasi, penilaian dan
mitigasi Risiko 3. Kegiatan pengendalian dan
pemisahan fungsi, 4. Sistem Informasi, akuntansi dan
komunikasi, dan 5. Kegiatan pemantauan
serta tindakan koreksi atas penyimpangankelemahan.
Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal
tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu dasar evaluasi
Manajemen BRI terhadap implementasi efektifitas sistem
pengendalian internal untuk menentukan tahapan perbaikan
dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan pengendalian
yang memungkinkan Manajemen meningkatkan efektifitas kegiatan
operasional sekaligus meminimalisir kejadian risiko yang merugikan
Perusahaan. Pemantaaun maupun evaluasi
tersebut dalam operasionalnya dijabarkan lebih lanjut kedalam
berbagai kebijakan baru berupa Pedoman, Petunjuk Operasional
maupun Instruksi Kerja.Sesuai dengan hasil penelaahan dan
pembahasan dalam pertemuan- pertemuan yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris, Komite-Komite, Satuan Kerja Audit dan beberapa
divisi terkait, diperoleh kesimpulan bahwa BRI telah memiliki sistem
pengendalian intern yang memadai.
Untuk merespon pertumbuhan bisnis Bank BRI yang semakin
cepat dan kompleks, Audit Intern melakukan pengembangan
terhadap struktur organisasinya melalui pembentukan fungsi audit
di Kantor Cabang dan BRI Unit yang disebut dengan Resident
Auditor. Fungsi Resident Auditor melaksanakan kegiatan monitoring
berkaia secara berkesinambungan sehingga peningkatan sinyal-sinyal
risiko di unit kerja dapat dideteksi secara lebih dini.
Kemudian dalam rangka meminimalkan risiko fraud, Bank
BRI membentuk unit kerja Spesial Investigasi yang bertanggungjawab
untuk melakukan analisa red flags ketidakwajaran, analisa indikator-
indikator risiko fraud secara berkaia serta melaksanakan kegiatan
investigasi atas indikasi fraud.
Sistem Pengendalian Internal
464
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Audit Intern
FungSI auDIT InTeRn
Fungsi audit intern di BRI dijalankan oleh Satuan Kerja Audit
Intern yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama
dan memiliki akses komunikasi langsung communication line
kepada Komite Audit untuk berkoordinasi dan menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan dan hasil audit. Peran
Audit Intern sangat strategis dalam membantu Perusahaan mencapai
tujuan melalui pendekatan yang sistimatis, teratur dan
terstruktur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan risiko, pengendalian intern dan proses governance.
DaSaR aCuan
Implementasi fungsi audit intern BRI mengacu pada beberapa
peraturan perundang-udangan yang berlaku, antara lain :
1. Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No:
KEP- 496BL2008 Tanggal 28 November 2008 Tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal;
2. Peraturan Bank Indonesia No.16PBI1999 Tanggal 20
September 1999 Tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
Compliance Director dan Penerapan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB;
3. Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 58PBI2003 tanggal 19
Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No 1125PBI2009
tanggal 01 Juli 2009
4. Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No 521DPNP tanggal
29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko
bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan SEBI No
13232011 tanggal 28 Oktober 2011
5. Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No 522DPNP tanggal
29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem
Pengendalian Intern bagi Bank Umum
6. Peraturan Bank Indonesia No.930DPNP Tanggal 12
Desember 2007 Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum;
7. Peraturan Bank Indonesia Nomor 915PBI2007, tanggal
30 November 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 930DPNP, tanggal 12 Desember 2007 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi
Informasi oleh Bank Umum
8. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1328DPNP, tanggal
9 Desember 2011, tentang Penerapan Strategi Anti Fraud
Bagi Bank Umum Serta ketentuan eksternal lainnya
yang terkait. Selain itu referensi danatau best
practice yang menjadi acuan antara lain:
1. The Internal Audit Function In Bank - Basel Committe On
Banking Supervision; 2. International Standards For The
Professional Practice of Internal Auditing of Internal Auditing
Standards;
3. Practice Advisories Under International Professional
Practice Framework IPPF; 4. Konsorsium Organisasi Profesi
Audit Intern Indonesia. 2004. Standar Profesi Audit Intern.
Jakarta. Yayasan Pendidikan Internal Audit;
5. Final Document “The Internal Audit Function In Bank”
Basel Committe On Banking Supervision, June 2012.
6. International Standards For The Professional Practice of Internal
Auditing of Internal Auditing Standards, Revised October
2010.
PIagaM auDIT InTeRn BRI AUDIT CHARTER
Audit Intern BRI memiliki Piagam Audit Intern yang dituangkan
dalam Surat Keputusan Direksi Nokep.S.53-DIRAlN072008
tanggal 28 Juli 2008 Tentang Piagam Audit Intern serta Kebijakan
dan Prosedur Audit Intern PT BRI dan diperbaharui dalam Surat
465
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Audit Intern
Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nokep.B.802-DIRAIN112013 Tanggal 22 November 2013 Tentang Piagam Audit Intern PT.Bank Rakyat Indonesia.
Piagam audit intern internal audit charter dibentuk guna memberikan gambaran dan pedoman mengenai tujuan, wewenang, tanggung jawab dan ruang lingkup pekerjaan
audit intern dalam organisasi.
Piagam Audit Intern terdiri dari aspek-aspek yang berkaitan dengan visi, misi, atribut, kode etik auditor, kedudukan, peran, fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang,
ruang lingkup audit, independensi, objektivitas, persyaratan professional, komunikasi pelaporan, dan pelaksanaan fungsi audit intern oleh pihak eksternal outsourcing,
quality assurance improvement program, dan kebijakan prosedur yang digunakan oleh Auditor sebagai acuan dalam menjalankan fungsinya.
STRuKTuR oRganISaSI Dan KeDuDuKan Struktur organisasi
Struktur dan kedudukan Audit Intern diatur dalam: 1. SK Struktur Organisasi Audit Intern BRI Nokep. S.129-DIRREN082012 tanggal 9
Agustus 2012 tentang Organisasi Audit Intern PT. BRI Persero Tbk. 2. Piagam Audit Intern BRI No.S 53-DIRAIN072008 tanggal 28 Juli 2008.
Komisaris Komite Audit
Direktur Utama Audit Intern
Audit Bidang PSKA Grup Spesial
Investigasi Bag. Penunjang
Operasional Audit
Grup Audit Grup Audit
SAU Grup Audit
Grup Audit Resident
Auditor Resident
Auditor Audit Bidang TSI
Bidang I II Audit KP, KCK, UKLN, PA
Kantor Inspeksi
466
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Audit Intern
Audit Intern BRI secara struktural berada di bawah pengawasan
langsung Direktur Utama, bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama dan memiliki garis komunikasi dengan
Komite Audit Dewan Komisaris Audit Intern melaksanakan
kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif
yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kegiatan operasional. Audit Intern membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistimatis
dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas
pengelolaan risiko, pengendalian intern dan proses governance
Kedudukan
Audit Intern BRI secara struktural berada di bawah pengawasan
langsung Direktur Utama. Namun, dalam kegiatan operasional,
Direktur Kepatuhan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
operasional Audit Intern BRI sesuai kewenangannya, dan
memiliki garis komunikasi dengan Komite Audit Dewan Komisaris
sehingga Kepala Audit Intern dapat berkomunikasi langsung dengan
Komite Audit untuk melaporkan menginformasikan masalah-
masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan audit.
Audit Intern BRI secara struktural terdiri atas Unit Kerja Audit Bidang
Delivery dan Unit Kerja Audit Bidang Support dengan rincian
sbb : 1. Fungsi Delivery Audit mencakup:
a. Fungsi Audit TSI Fungsi Audit TSI memiliki
ruang lingkup audit yang terdiri atas unit
kerja yang terlibat dalam proses pengelolaan dan
penggunaan TSI meliputi proses pengembangan dan
operasional aplikasi Core Banking dan Non Core,
operasional infrastruktur TSI pada DC, DRC seluruh
Unit Kerja, pengamanan informasi, aplikasi,
infrastruktur TSI, strategi, kebijakan, manajemen
resiko dan penunjang, dan sebagianya.
b. Fungsi Audit KPKCKUKLN PA
Fungsi Audit KPKCKUKLN PA memiliki ruang lingkup
audit yang terdiri atas Unit Kerja Kantor Pusat, Kantor
Cabang Khusus, Unit Kerja Luar Negeri, dan Perusahaan
Anak.
c. Fungsi Audit Kanins Kantor Inspeksi
Fungsi Audit Kanins memiliki ruang lingkup audit yang
terdiri atas Kanwil, Kanca, KCP, KK, dan BRI Unit.
d. Fungsi Audit Investigasi Fungsi Audit Investigasi
secara khusus melakukan investigasi dengan ruang
lingkup audit yang tidak terbatas.
2. Fungsi Support yaitu Audit Bidang PSKA
Melaksanakan pengkajian organisasi Audit Intern,
pengembangan kebijakan, prosedur dan sarana
penunjang audit audit tools, pengembangan kualitas audit
serta perancangan software maupun hardware sesuai
ketentuan dan best practices Audit Intern.
Untuk mendukung fungsinya Audit Intern Bank BRI memiliki 19 Unit
Kerja Audit Bidang Delivery unit kerja yang melaksanakan kegiatan
audit yang tersebar di seluruh Indonesia yang bertugas untuk
mengawali setiap Kantor Wilayah beserta Unit Kerja Operasionalnya
KeTua auDIT InTeRn Dan PengangKaTan KeTua
auDIT InTeRn
Audit Intern ini dipimpin oleh Kepala Audit Intern yang diangkat
dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan
Komisaris.Hal ini diatur dalam PB1 No 16PBI1999 Tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan Compliance Director dan
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
Selain itu diatur pula pada Piagam Audit Intern BRI dalam Surat
Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nokep.B.802-
DIRAIN112013 Tanggal 22 November 2013 Tentang Piagam
Audit Intern PT.Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, yang
menegaskan bahwa Kepala Audit Intern diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris dan
dilaporkan ke Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan.
467
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Audit Intern
Hingga akhir tahun 2014, Kepala Audit Intern dijabat oleh Sdr. Ali Mudin.Profil lengkap ketua audit intern dapat dilihat pada uraian “Informasi Perusahaan”
audit Intern BRI didukung auditor yang berkualitas, memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan, rentang kendali yang
memadai, dan memahami tingkat risiko di masing-masing wilayah kerja audit.
SuMBeR Daya ManuSIa Dan KuaLIFIKaSI auDIT InTeRnaL
Audit Intern terus berupaya untuk memenuhi menyediakan auditor yang berkualitas, memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan, rentang kendali, dan tingkat risiko di
masing-masing wilayah kerja audit.
Satuan Kerja Audit Intern SKAI terus berupaya untuk memenuhi menyediakan auditor yang berkualitas, memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan, rentang kendali, dan
tingkat risiko di masing-masing wilayah kerja audit
Sampai dengan 31 Desember 2014 posisi SDM Audit Intern terdiri atas 1 Orang Kepala Audit Intern, 19 Orang Inspektur, 25 Orang Wakil Inspektur, 2 Orang Kepala Bidang,
80 Orangg Grup Head, 687 Orang Auditor melipuit Senior Auditor, Auditor, Junior Auditor, dan Associate Auditor. Audit Intern juga memiliki 445 Orang Resident Auditor
Kantor Cabang, dan 1210 orang Resident Auditor Unit
Jabatan Jumlah Pekerja
Kepala Audit Intern 1 Orang
Kepala Bidang 2 Orang
Inspektur 19 Orang
Wakil Inspektur 25 Orang
Group Head 80 Orang
Kepala Bagian 1 Orang
Junior Staf 1 Orang
SuB ToTaL 129 orang
Senior Auditor 19 Orang
Auditor 61 Orang
Junior Auditor 85 Orang
Associate Auditor 522 Orang
SuB ToTaL 687 orang
Resident Auditor Kanca 445 Orang
Resident Auditor Unit 1.210 Orang
SuB ToTaL 1.655 orang
ToTaL 2.471 orang
468
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Audit Intern
Sertifikasi Profesi audit Intern
Untuk memastikan pelaksanaan tugas audit yang berkualitas, Audit Intern BRI didukung tenaga audit profesional yang sebagian telah bersertifikat nasional maupun internasional
sebagai berikut:
Sertifikasi Jumlah Pekerja
Certified Fraud Examiner 9 Orang
Qualified Internal Auditor 12 Orang
Certified Information System Auditor 3 Orang
Certified Ethical Hacker 1 Orang
Certified Data Center Professional 1 Orang
Certified Forensic Security Specialist 1 Orang
Tata Kelola IT 1 Orang
Total 28 orang
Sementara itu, kualifikasi pendidikan formal berdasarkan level jabatan adalah sebagai berikut:
Kualifikasi pendidikan formal Jajaran audit Intern BRI Jabatan
S3 S2
S1 D3D2D1 SMaSLTa
ToTaL
KAI -
1 -
- -
1
Inspektur 1
13 5
- -
19
Wakil Inspektur -
13 12
- -
25
Kepala Bidang -
2 -
- -
2
GHKabag -
45 36
- -
81
Junior Staf -
- 1
- -
1
Auditor -
27 655
4 1
687
RA Kanca -
18 427
- -
445
RA Unit -
18 897
93 202
1.210 Total
1 137
2.033 97
203 2.471
1. Persyaratan Pengetahuan Jajaran audit Intern