RenTaBILITaS PeRMoDaLan Bank Rakyat Indonesia Tbk 2014

38 laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk. L APOR AN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PERUSAHAAN INFORM ASI BA GI INVEST OR TINJA U AN OPER ASIONAL ANALISIS D AN PEMBAHASAN M ANA JEMEN TA TA KEL OL A PERUSAHAAN TANGGUNGJA W AB SOSIAL PERUSAHAAN L APOR AN KEU ANGAN INFORM ASI PERUSAHAAN L APOR AN PENGURUS PERUSAHAAN Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2014

3. RenTaBILITaS

Dewan Komisaris menilai sepanjang tahun 2014 Direksi telah berhasil menerapkan strategi yang dipilih sehingga Perseroan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp24,2 triliun, tumbuh 13,58 dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya. Pencapaian laba bersih tersebut tidak terlepas dari keberhasilan mempertahankan NIM diatas 8 yaitu mencapai 8,51. Direksi juga mampu mencatat rasio-rasio keuangan utama yang baik, seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas ROE yang mencapai 31,22, dan rasio imbal hasil rata-rata aktiva ROA yang mencapai 4,74. Namun demikian, apabila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, rasio ROE dan ROA tersebut mengalami penurunan. Pada periode sebelumnya rasio ROE dan ROA masing-masing mencapai 34,11 dan 5,03. Hal ini disebabkan karena semakin kompetitifnya biaya dana sehingga peningkatan beban bunga tersebut memberikan pengaruh negatif kepada return. Tingkat efisiensi yang ditunjukkan dengan rasio BOPO dan CER masing-masing mencapai 65,37 dan 43,10 lebih tinggi dibanding tahun lalu yang masing-masing mencapai 60,58 dan 42,13.

4. PeRMoDaLan

Secara umum Dewan Komisaris menilai Direksi mampu melakukan pengelolaan permodalan dengan baik sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha Perseroan. Hal ini tercermin dari kemampuan Direksi memelihara tingkat permodalan di atas batas minimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rasio Permodalan CAR Perseroan pada akhir tahun 2014 adalah sebesar 18,14. eVaLuaSI KIneRJa KoMITe- KoMITe DI BaWah DeWan KoMISaRIS Selama tahun 2014, Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pengawasan Manajemen Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, telah melaksanakan peran dan tanggung jawab masing-masing dengan baik dan memberikan dukungan yang signifikan dan positif terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Peranan Komite Audit tercermin dalam memastikan kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komite Audit juga telah melakukan kajian terhadap efektifitas dan kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik serta menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya dalam rangka memastikan kesesuaian dengan standar dan aturan yang berlaku. Kemampuan BRI dalam mengelola risiko tidak lepas dari keberhasilan Komite Pengawasan Manajemen Risiko bersama dengan Direktorat Kepatuhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya menelaah dan memantau penerapan manajemen risiko di BRI. Peringkat profil risiko yang berada di level “Low to Moderate”, kualitas portofolio kredit yang baik, prosentase non performing loan yang rendah pada tahun 2014 merupakan hasil nyata dari sinergi pengelolaan risiko yang baik. Kontribusi dari Komite Nominasi dan Remunerasi juga sangat dirasakan terkait dengan evaluasi kebijakan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, dan Pekerja secara keseluruhan. Selain itu, Komite Nominasi dan Remunerasi juga telah memberikan saran dan masukan yang kontruktif atas sistem dan prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta pihak independen. Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas hasil kerja Komite- komite, dan berharap kinerja Komite-komite dapat lebih ditingkatkan lagi dan bersinergi dengan unit kerja terkait sehingga mampu memberikan sumbangsih yang lebih besar bagi BRI serta industri perbankan di Indonesia. angka Bank saja 39 laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk. Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2014 aKTIVITaS PengaWaSan Dan ReKoMenDaSI Dalam fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah melakukan : 1. Rapat Dewan Komisaris minimal 1 minggu sekali. 2. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris minimal 1 bulan sekali. 3. Kunjungan Kerja ke seluruh wilayah kerja BRI selindo secara terjadwal. 4. Rapat Dewan Komisaris dengan divisi dan unit kerja terkait. 5. Pembahasan dengan Direksi dan unit kerja terkait untuk mendapatkan solusi masalah yang mendesak. Dari hasil Rapat dan Kunjungan Kerja tersebut di atas, Dewan Komisaris dalam beberapa bidang merekomendasikan :

1. Perkreditan