482
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan Corporate Culture
Peran Manajemen dalam setiap unit Kerja Teladan
Sosialisasi terhadap kebijakan baruperubahan
Penyampaian informasi isu kepatuhan
Ketersediaan kebijakan dalam setiap unit kerja
Kepatuhan Compliance
Sebagai lanjutan program sosialisasi tahun sebelumnya, setiap unit kerja diharuskan melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terkait penerapan budaya Kepatuhan BRI.
Peran setiap pekerja adalah memastikan nilai, perilaku dan tindakan telah sesuai dengan kebijakan ekternal, kebijakan internal dan komitmen kepada regulator serta aktif
menyampaikan informasi terkait isu kepatuhan. Pemimpin unit kerja harus memiliki komitmen dan memberikan contoh dalam penerapan budaya kepatuhan kepada jajaran
di bawahnya. Selain itu harus didukung dengan ketersediaan kebijakan di setiap unit kerja sebagai referensi dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai bidang tugasnya.
BuDaya Layanan BRI
Budaya Layanan merupakan nilai-nilai penting yang merupakan ekspektasi dari nasabah yang digunakan sebagai pedoman bersikap dan berperilaku dalam hubungan
dengan nasabah baik eksternal maupun internal.
Sejak dilakukan Kick Off Budaya Layanan sebagai bagian dari revitalisasi budaya kerja BRI pada tahun 2012, BRI kembali menguatkan komitmen bersama dalam mewujudkan
layanan prima yang membudaya di seluruh unit kerja melalui beberapa kegiatan antara lain :
a. Internalisasi Budaya Layanan
Budaya Layanan merupakan nilai-nilai penting yang merupakan ekspektasi dari nasabah yang digunakan sebagai pedoman bersikap dan berperilaku dalam
hubungan dengan nasabah baik eksternal maupun internal. Selaku pemilik jajaran mikro terbesar maka untuk menegakkan budaya layanan tersebut, BRI melakukan
program Training dan Motivasi BRI Unit. Dengan mengundang para Kepala Unit, Supervisor Unit, Customer service, dan Teller maka dilakukanlah training dan motivasi
sebagai sarana refreshment kepada pelaku mikro agar dapat meningkatkanan layanan di BRI.
483
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
b. SQ Vaganza
BRI senantiasa memberikan layanan terbaik kepada para
nasabahnya, dalam rangka apresiasi sekaligus komitmen
jajaran terdepan BRI dalam memberikan pelayanan maka
diciptakanlah kompetisi 2 tahunan SQ Vaganza yang
melibatkan seluruh Satpam, Customer service, dan Teller BRI
seluruh Indonesia. Kompetisi berlangsung ditingkat Kantor
Cabang, Kantor Wilayah dan Nasional.
BuDaya SaDaR RISIKo
Penerapan budaya sadar risiko dilakukan dengan komunikasi
yang intensif kepada seluruh jenjang organisasi mengenai
pentingnya pengendalian risiko yang efektif. Hal tersebut
diwujudkan antara lain melalui:
1. Top Risk Issue dalam bentuk saku yang memuat risk issue
di unit kerja dan risk control yang diterapkan. Top Risk
issue selama tahun 2014 telah diterbitkan tiga kali
dengan mengangkat materi yang berbeda. Edisi pertama
membahas mengenai 50 Risk Issue, edisi kedua membahas
mengenai fraud mitigation, dan edisi ketiga membahas
mengenai e-banking risk awareness
2. Fungsi Manajemen Risiko yang ada di seluruh unit kerja
BRI. Fungsi Manajemen Risiko merupakan Pemimpin Unit Kerja
yang bertugas menerapkan budaya sadar risiko, melakukan
sosialisasi budaya anti fraud dan melakukan resosialisasi materi-
materi manajemen risiko.
3. Penerapan Forum Manajemen Risiko FMR sebagai wadah
atau forum pertemuan antara pemimpin unit kerja dengan
pekerjanya untuk membahas permasalahan-permasalahan
risiko yang melekat pada aktivitas bisnis atau operasional.
Hasil pembahasan risiko yang memerlukan tindak lanjut dan
penyelesaian dari pengambil keputusan dapat dieskalasi
kepada tingkatan yang lebih tinggi.
4. Sosialisasi Manajemen Risiko kepada jajaran Fungsi MR dari
tingkat Kantor Pusat. Kantor Wilayah, hingga Kantor Cabang.
5. Surat ke unit kerja terkait peningkatan pengendalian
intern atas risk issue yang signifikan
6. Peningkatan kualitas kinerja Kepala bagian MR di Kantor
Wilayah melalui kegiatan pembinaan ke 19 Kantor
Wilayah BRI Seluruh Indonesia
7. Buletin Business Continuity Management sebagai bentuk
sosialisasi budaya sadar bencana di seluruh Unit Kerja BRI.
BuDaya anTI FRAUD
BRI menerapkan Budaya Anti Fraud melalui pelaksanaan Anti Fraud
Awareness untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya
pencegahan Fraud oleh seluruh pihak terkait. Pelaksanaan Anti
Fraud Awareness dilaporkan setiap Semester kepada Divisi Kepatuhan.
Anti fraud awareness dilakukan melalui program sosialisasi dan
penyusunan statement anti fraud, employee awareness, dan customer
awareness. Berikut Pelaksanaan anti fraud awareness:
1. Penyusunan dan sosialisasi anti fraud statement,
Manajemen BRI menyatakan zero toleranceterhadap
setiap tindakan fraud yang terjadi di BRI Unit. Anti Fraud
statement tersebut tertuang di dalam Komitmen Anti Fraud
yang ditandatangani Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh
pekerja BRI.
2. Employee Awareness, diantaranya Penerbitan Buku
Top 50 Risk issue dan Surat- surat peningkatan kontrol
bagi unit kerja. Selain itu Refreshment Fungsi Manajemen
Risiko, Sosialisasi Manajemen Risiko secara langsung di Unit
Kerja BRI, dan Pelaksanaan Forum Manajemen Risiko.
3. Customer Awareness dilakukan dalam bentuk
edukasi nasabah untuk meningkatkan kepedulian dan
kewaspadaan nasabah terhadap keamanan bertransaksi. Bentuk
edukasi diantaranya dengan menghimbau unit kerja untuk
mensosialisasikan kewaspadaan kepada jajaran front liner
terhadap pungutan liar dan modus-modus fraud lainnya.
484
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Penerapan Strategi Anti Fraud dilaksanakan sesuai SK NOKEP : S.106 – DIR DMR052012. Implementasi Strategi Anti-Fraud BRI dijabarkan melalui 4 empat pilar
strategi pengendalian fraud yang saling berkaitan yaitu: 1. Pencegahan
2. Deteksi 3. Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi
4. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut. Kebijakan Strategi Anti Fraud BRI merupakan wujud komitmen Direksi BRI dalam pengendalian fraud. Direksi tidak
memberikan toleransi zero tolerance pada setiap bentuk fraud baik yang berasal dari internal maupun eksternal BRI.
Sepanjang tahun 2014, teridentifikasi 200 kejadian fraud dengan pelaku berasal dari pihak internal maupun eksternal BRI dengan modus fraud yang sering terjadi antara lain:
no. Jenis Fraud Persentase
1 Penyalahgunaan Simpanan Nasabah
35 2
Kredit Topengan 14
3 Percaloan
9,5 4
Kredit Tempilan 8,5
5 Lainnya
33 Penerapan Pilar Pencegahan terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Anti fraud awareness :upaya untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan Fraud oleh seluruh pihak terkait. Kegiatan anti fraud awareness
dilakukan melalui penyusunan sosialisasi Komitmen Anti Fraud, program employee awareness, dan program customer awareness.
2. Identifikasi kerawanan : proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengukur potensi risiko operasional terjadinya fraud internal dan eksternal pada setiap
aktivitas operasional bisnis BRI. Hasil identifikasi diinformasikan kepada pihak yang berkepentingan dan selalu dikinikan terutama terhadap aktivitas yang dinilai berisiko
tinggi untuk terjadinya fraud.
3. Know Your Employee KYE : melalukukan pengamatan terhadap perilaku karyawan di uker binaan.
Mekanisme Pelaporan Laporan harta Kekayaan Penyelenggara negara LKhPn
Divisi SDM bersurat ke
seluruh Indonesia Pejabat terkait
mengisi form LKhPn
Pejabat mengirimkan form
yang telah diisi ke Divisi KPS
Divisi KPS mengirimkan form
isian kepada KPK
Budaya Perusahaan Corporate Culture
485
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Berdasarkan Surat Keputusan Surat Keputusan Nokep : 654 -DIRSDM102009 perihal Penetapan Koordinator Pengelola dan Pejabat yang Wajib Mengisi LHKPN serta Surat
Keputusan Nokep 182- DIRSDM032011 Tambahan Pejabat yang wajib mengisi LHKPN adalahPejabat selon 1 dan 2 BRI yang berstatus sebagai Pekerja Tetap atau Pekerja
Kontrak, eselon 1, selama tahun 2014 terdapat sebanyak 29 laporan.
SISTeM PeLaPoRan PeLanggaRan WHISTLEBLOWING SYSTEM
BRI telah membangun dan mengimplementasikan Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System melalui aturan internal yang tertuang dalam Surat Keputusan
Direksi BRI No. B.144-DIRAIN032009 tanggal 12 Maret 2009. Tujuan penerapan sistim ini adalah menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal
yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial, termasuk hal-hal yang dapat merusak citra organisasi
Pengelola Pengaduan
Sistem Pengaduan pelanggaran Whistleblowing systemWBS Bank BRI dikelola langsung oleh Direktur Utama BRI.
Informasi pelaporan pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui WBS-BRI antara lain: 1. Tindakan fraud;
2. Tindakan salahkelalaian kewajiban yang disengaja dari manajemen. 3. Perbuatan melanggar hukum penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau
pimpinan, pemerasan,penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya; 4. Pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Pelanggaran SOP perusahaan; 6. Pelanggaran kode etik BRI; atau
7. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan perusahaanserta merugikan perusahaan.
Laporan pelanggaran tersebut, wajib disampaikan secara jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, minimal meliputi:
1. Pelanggaran yang diadukan; 2. Pihak yang terlibat;
3. Waktu terjadinya pelanggaran; 4. Tempat terjadinya pelanggaran;
5. Bagaimana kejadiannya; dan 6. Bukti-bukti pelanggaran.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
486
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Mekanisme Penyampaian laporan
Sebagai salah satu infrastruktur dalam menunjang sistem strategi anti fraud BRI, mekanisme penyampaian pelanggaran dikirimkan kepada Direktur Utama melalui sarana
telepon atau short message service SMS atau dengan menggunakan surat tertulis.
Pihak Internal Tim Investigasi
SMS
Telepon
PO BOX 1895 IKP 10900
Surat Pihak eksternal
Petugas WS-Database
Penanganan Pengaduan
Pengelolaan dan tindak lanjut terhadap pengaduanpengungkapan yang telah diterima adalah sebagai berikut :
1. Direktur utama menerima dan menyampaikan setiap pengaduan pelanggaran kepada petugas WBS yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi data dan pengumpulan
bukti awal yang cukup dan memadai serta menatakerjakan laporan penerimaan pengaduan.
2. Dewan Direksi menetapkan tindak lanjut terhadap pengaduan yang telah diterima. Langkah-langkah tidnak lanjut yang dapat ditempuh :
a. Investigasi oleh Audit Intern, apabila subtansi pengaduan dapat dilakukan investigasi oleh tim Audit Intern.
b. Investigasi oleh investigator eksternal, apabila subtansi pengaduan membutuhkan kompetensiknowledgeskill tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh tim Audit
Intern. 3. Tim investigasi melaksanakan kegiatan investigasi secara menyeluruh dan
menyampaikan hasil investigasi pengaduan kepada Dewan Direksi untuk kemudian ditetapkan putusan terhadap pengaduan tersebut. Beberapa putusan yang dapat
ditetapkan antara lain :
Budaya Perusahaan Corporate Culture
487
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
a. Dihentikan dan dinyatakan selesai apabila hasil investigasi menyatakan bahwa pengaduan tersebut tidak benar atau tidak terbukti.
b. Meneruskan hasil investigasi kepada forum Pembahasan Kasus Pelanggaran PKP apabila hasil investigasi menyatakan bahwa pengaduan terbukti benar.
c. Meneruskan kasus pelanggaran yang termasuk dalam kategori tindak pidana umum atau korupsi kepada penyidik untuk proses lebih lanjut sesuai dengan
ketentuan BRI dan hukum yang berlaku. Dalam hal ini akan dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan tim dari Divisi Hukum guna memastikan bahwa bukti-
bukti yang telah dikumpulkan dalam kegiatan investigasi dinyatakan cukup untuk disampaikan kepada pihak yang berwenang.
Perlindungan Pelapor
Bank BRI memberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan terhadap setiap pelapor pengaduan pengungkapan terhadap:
1. Kerahasiaan identitas pelapor nama, alamat, nomor telepon, faksimili, email, unit kerja.
2. Perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor atau lembaga. Perlindungan dari tekanan, penundaan kenaikan pangkatjabatan, pemecatan, gugatan hukum, harta
benda hingga tindakan fisik. Perlindungan tersebut tidak hanya berlaku bagi pelapor akan tetapi dapat diperluas sampai dengan anggota keluarga pelapor.
Rincian Pengaduan melalui WBS
Terhadap seluruh laporan yang diterima, dapat dikelompokkan menurut sumber laporan internal eksternal, penyertaan identitas pelapor adatidak, media penyampaian Surat
SMS, klasifikasi laporan keluhan pengaduan pelanggaran sebagai berikut
Periode Laporan
Masuk Sumber Laporan
Media Penyampaian Laporan
yang status
selesai Laporan
yang status
dalam
proses Klasifikasi
Pihak Internal
Pihak eksternal
SMS Surat
Telp Lisan
Keluhan Masukan
Pengaduan Pelanggaran
2009 50
634 138
626 140
6 646
126 541
231 2010
111 2011
278 2012
333 2013
278 228
50 231
47 191
87 173
105 2014
267 221
46 237
25 5
178 89
146 121
Total 1.317
1.083 234
1.094 212
11 1.015
302 860
457
Budaya Perusahaan Corporate Culture
488
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
RenCana PengeMBangan
Untuk meningkatkan efektifitas implementasi Whistleblowing System WBS-BRI, BRI merancang beberapa rencana pengembangan, mencakup:
1. Sosialisasi baik internal maupun eksternal lebih ditingkatkan dengan penyampaian informasi keberadaan WBS di setiap unit kerja operasional dan juga melalui media
massa. 2. Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan dan sistem pelaporanWBS-BRI.
gRaTIFIKaSI
Setiap insan BRI tidak diperkenankan menerimamemberikan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan bertawanan dengan kewajiban atau tugasnya
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku, seperti : a. uangbarangfasititas lainnya datam rangka mempengaruhi kebijakankeputusan
pertakuan pemangku kewenangan; b. uangbarangfasilitas lainnya berapapun nitainya dalam setiap petayanan terkait
dengan tugas, wewenang atau tanggung jawabnya; c. uangbarangfasititas tainnya bagi pegawaipengawastamu setama kunjungan dinas;
dan d. uangbarangfasititas lainnya datam proses penerimaanpromosimutasi pejabat
pegawai.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
489
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
PeRKaRa huKuM
Rekapitulasi Perkara Hukum yang dihadapi oleh BRI dalam tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut.
1. Jumlah perkara penting yang dihadapi.