479
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Kode Etik Code Of Conduct
Penyusunan Anti Fraud statement dilakukan dengan penyusunan komitmen anti Fraud oleh
Direksi dan Dewan Komisaris BRI serta komitmen pekerja di setiap unit kerja. Kewajiban unit
kerja untuk membuat danatau mengkinikan Komitmen Anti Fraud pekerja, minimal satu
tahun sekali pada saat pelaksanaan Forum peningkatan Kinerja FPK.
4. Pakta Integritas
Dalam melakukan hubungan kerjasama dengan rekananmitra kreja dalam hal pengadaan
barang danatau jasa diwajibkan membuat dan menandatangani pakta integritas sebagai
komitmen untuk melaksanakan prinsip GCG dalam pelaksanaan kerjasama.
Dalam Pakta Integritas telah dinyatakan hal-hal mengenai antara lain:
a. Independency b. Duty of Care and loyalty
c. Prudent person rule d. Conflict of interest rule
e. Duty abiding the laws
5. Pengungkapan Benturan Kepentingan
Unit kerja wajib mentransparansikan transaksi yang mengandung benturan, yang mencakup
nama dan jabatan pihak yang memiliki benturan kepentingan, nama dan jabatan pengambil
keputusan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, jenis transaksi, nilai transaksi dan
keterangannya sesuai ketentuan. Selain itu setiap Pekerja diharuskan mengisi Pernyataan Tahunan
annual disclosutreterkait benturan kepentingan setiap akhir tahun sesuai ketentuan internal BRI.
6. Kebijakan Reward and Punishment
BRI telah mempunyai kebijakan terkait strategi kompensasi dan benefit dimana kompensasi
dan benefit disusun sesuai ketentuan dan kemampuan Perusahaan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu dengan memberikan kompensasi
dan benefit, Perusahaan menerapkan juga peraturan disiplin secara konsisten. Penegakan
disiplin diperlukan untuk mendorong pekerja menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
secara professional serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif.
7. Sosialisasi
Program induksi Kode Etik BRI dilakukan terhadap pekerja baru BRI melalui program
pendidikan di pusat pendidikan BRI serta sosialisasi kebijakan secara berkesinambungan
dan konsisten.
Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja BRI terkait kode etik antara
lain strategi anti fraud BRI, budaya kerja, budaya sadar risiko, budaya Kepatuhan, serta budaya
layanan.
480
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
BuDaya KeRJa BRI
Implementasi Revitalisasi Budaya Kerja BRI dirumuskan menjadi 5
Nilai pokok core value Budaya kerja yang disebut dengan
BRILiaN yang merupakan nilai penting yang menjadi pedoman
bagi pegawai dalam bersikap dan berperilaku, baik dalam
berhubungan dengan nasabah, sesama Pegawai, manajemen
serta pihak eksternal lainnya dan merupakan budaya kerja
BRI meliputi nilai- nilai yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Integritas 2. Profesionalisme
3. Keteladanan 4. Kepuasan Nasabah
5. Penghargaan kepada SDM
Sepuluh Sikap Perilaku utama Insan BRI
1. Jujur, dapat dipercaya dan taat pada aturan
2. Selalu menjaga kehormatan dan nama baik pribadi dan
perusahaan 3. Handal, prudent, disiplin dan
bertanggung jawab 4. Berorientasi ke masa depan
5. Sebagai panutan dan berjiwa besar
6. Tegas dalam menindaklanjuti adanya penyimpangan
7. Memberikan pelayanan yang terbaik dengan tetap
memperhatikan kepentingan perusahaan
8. Terampil, ramah, senang melayani
9. Memperlakukan pekerja secara terbuka, adil saling menghargai
10. Mengembangkan sikap kerjasama dalam menciptakan
sinergi untuk kepentingan perusahaan
Untuk mendukung rencana kerja perusahaan sebagaimana telah
ditetapkan dalam “Corporate Planning” BRI, maka tahun 2014
BRI terus melakukan Revitalisasi Budaya Kerja BRI yang sudah
dimulai sejak tahun 2013. Adapun ruang lingkup Revitalisasi Budaya
Kerja meliputi:
1. Arsitektur Budaya Kerja BRI 2. Organisasi Budaya Kerja BRI
3. Rumusan Budaya Kerja BRI 4. Nilai-nilai pokok Budaya kerja
BRI 5. Tindakan Budaya kerja BRI
6. Program internalisasi dan eksternalisasi Budaya kerja BRI
7. Indikator dan Alat Ukur Budaya Kerja BRI
8. Media Komunikasi Budaya Kerja BRI
Pelaksanaan program-program dalam rangka revitalisasi budaya
kerja sesuai dengan corporate culture annual time schedule
yang merupakan agenda rutin Budaya kerja BRI. Pelaksanaan
Program Revitalisasi Budaya Kerja BRI adalah alat yang digunakan
untuk mengkomunikasikan implementasi Budaya kerja BRI.
Program Revitalisasi Budaya kerja terdiri dari dua program yaitu
Program Internalisasi Budaya kerja BRI kepada seluruh insan BRI
melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kinerja
perusahaan. Program internalisasi budaya kerja merupakan program
yang bertujuan untuk mendukung pencapaian strategi perusahaan
yang dilaksanakan setelah Forstra Forum Strategis di Kantor Pusat
dan Forkom Forum Komunikasi di Kantor Wilayah. Program-program
internalisasi Budaya kerja BRI diantaranya adalah:
a. Forum Peningkatan Kinerja FPK b. Focuss Group Discussion FGD
c. Family Gathering FG d. Change Agent Forum CAG
e. The Best Change Agent f. Pendampingan Pekerja Baru
PPB g. Innovation Day InnoDay
Program eksternalisasi Budaya kerja BRI merupakan program yang
bertujuan untuk mengenalkan budaya kerja kepada pihak
eksternal melalui kegiatan sosialisasi dan publikasi budaya
kerja BRI kepada pihak eksternal perusahaan.Program eksternalisasi
budaya kerja BRI diantaranya:
a. BRI Communities BRIComm b. Bussiness Gathering
c. Kegiatan Sosial BRI Peduli d. Kegiatan Keagamaan dan
Pendidikan Salah satu dari pembaharuan
konsep tersebut adalah meningkatkan peran serta Change
Leader CL dan Change Agent CA sebagai penggerak revitalisasi
Budaya Kerja BRI di seluruh unit kerja BRI. Program-program
revitalisasi Budaya Kerja baik internalisasi maupun eksternalisasi
Budaya Kerja dijalankan setiap tahunnya secara berkala, mulai dari
Forum Strategis di tingkat kantor pusat, lalu Forum Komunikasi
di Kantor Wilayah, hingga pelaksanaan Forum peningkatan
Kinerja di setiap Unit Kerja seluruh Indonesia.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
481
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
Saat ini sosialisasi Revitalisasi Budaya Kerja BRI sudah mulai dilakukan di tingkat Kantor Pusat BRI dan selanjutnya akan dilakukan di setiap unit kerja BRI yang ada di seluruh
Indonesia.
Laporan selama tahun 2014, BRI melakukan Revitalisasi Budaya Kerja yang antara lain: a. Pelaksanaan Program Internalisasi dan Eksternalisasi Budaya Kerja sesuai dengan
Corporate Culture Annual Time Schedule b. Penetapan kembali Change Agent CA di seluruh Unit Kerja BRI dengan rasio satu
CA membawahi 8-10 pekerja friends c. Training of Trainers kepada seluruh CA Koordinator di seluruh unit kerja BRI Selindo
d. Innovation Day InnoDay Lomba ide inovasi bagi seluruh pekerja BRI untuk memberikan kesempatan kontribusi aktif bagi kemajuan perusahaan.
e. Pengimplementasian indikator dan alat ukur Budaya Kerja BRI di setiap Unit Kerja BRI Seluruh Indonesia oleh CA BRI
f. Penggunaan berbagai macam media komunikasi dan media sosial dalam rangka internalisasi dan eksternalisasi Budaya Kerja BRI.
BuDaya KePaTuhan
Budaya Kepatuhan dituangkan dalam Kebijakan Direksi BRI yang mengikat seluruh elemen pekerja di BRI. Pernyataan tersebut meliputi:
Patuh terhadap Peraturan eksternal
Kepatuhan Compliance Patuh terhadap Peraturan
Internal BRI Patuh terhadap komitmen
dengan otoritasregulator
Pilar-pilar dalam membangun budaya kepatuhan di setiap insan BRI dalam seluruh lapisan Unit Kerja di BRI seluruh Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Peran Manajemen dalam setiap unit Kerja Teladan b. Sosialisai terhadap kebijakan baruperubahan
c. Ketersediaan Kebijakan dalam setiap Unit Kerja d. Penyampaian informasi isu kepatuhan, sebagaimana digambarkan berikut.
482
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan Corporate Culture
Peran Manajemen dalam setiap unit Kerja Teladan
Sosialisasi terhadap kebijakan baruperubahan
Penyampaian informasi isu kepatuhan
Ketersediaan kebijakan dalam setiap unit kerja
Kepatuhan Compliance
Sebagai lanjutan program sosialisasi tahun sebelumnya, setiap unit kerja diharuskan melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terkait penerapan budaya Kepatuhan BRI.
Peran setiap pekerja adalah memastikan nilai, perilaku dan tindakan telah sesuai dengan kebijakan ekternal, kebijakan internal dan komitmen kepada regulator serta aktif
menyampaikan informasi terkait isu kepatuhan. Pemimpin unit kerja harus memiliki komitmen dan memberikan contoh dalam penerapan budaya kepatuhan kepada jajaran
di bawahnya. Selain itu harus didukung dengan ketersediaan kebijakan di setiap unit kerja sebagai referensi dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai bidang tugasnya.
BuDaya Layanan BRI
Budaya Layanan merupakan nilai-nilai penting yang merupakan ekspektasi dari nasabah yang digunakan sebagai pedoman bersikap dan berperilaku dalam hubungan
dengan nasabah baik eksternal maupun internal.
Sejak dilakukan Kick Off Budaya Layanan sebagai bagian dari revitalisasi budaya kerja BRI pada tahun 2012, BRI kembali menguatkan komitmen bersama dalam mewujudkan
layanan prima yang membudaya di seluruh unit kerja melalui beberapa kegiatan antara lain :
a. Internalisasi Budaya Layanan
Budaya Layanan merupakan nilai-nilai penting yang merupakan ekspektasi dari nasabah yang digunakan sebagai pedoman bersikap dan berperilaku dalam
hubungan dengan nasabah baik eksternal maupun internal. Selaku pemilik jajaran mikro terbesar maka untuk menegakkan budaya layanan tersebut, BRI melakukan
program Training dan Motivasi BRI Unit. Dengan mengundang para Kepala Unit, Supervisor Unit, Customer service, dan Teller maka dilakukanlah training dan motivasi
sebagai sarana refreshment kepada pelaku mikro agar dapat meningkatkanan layanan di BRI.
483
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
b. SQ Vaganza
BRI senantiasa memberikan layanan terbaik kepada para
nasabahnya, dalam rangka apresiasi sekaligus komitmen
jajaran terdepan BRI dalam memberikan pelayanan maka
diciptakanlah kompetisi 2 tahunan SQ Vaganza yang
melibatkan seluruh Satpam, Customer service, dan Teller BRI
seluruh Indonesia. Kompetisi berlangsung ditingkat Kantor
Cabang, Kantor Wilayah dan Nasional.
BuDaya SaDaR RISIKo
Penerapan budaya sadar risiko dilakukan dengan komunikasi
yang intensif kepada seluruh jenjang organisasi mengenai
pentingnya pengendalian risiko yang efektif. Hal tersebut
diwujudkan antara lain melalui:
1. Top Risk Issue dalam bentuk saku yang memuat risk issue
di unit kerja dan risk control yang diterapkan. Top Risk
issue selama tahun 2014 telah diterbitkan tiga kali
dengan mengangkat materi yang berbeda. Edisi pertama
membahas mengenai 50 Risk Issue, edisi kedua membahas
mengenai fraud mitigation, dan edisi ketiga membahas
mengenai e-banking risk awareness
2. Fungsi Manajemen Risiko yang ada di seluruh unit kerja
BRI. Fungsi Manajemen Risiko merupakan Pemimpin Unit Kerja
yang bertugas menerapkan budaya sadar risiko, melakukan
sosialisasi budaya anti fraud dan melakukan resosialisasi materi-
materi manajemen risiko.
3. Penerapan Forum Manajemen Risiko FMR sebagai wadah
atau forum pertemuan antara pemimpin unit kerja dengan
pekerjanya untuk membahas permasalahan-permasalahan
risiko yang melekat pada aktivitas bisnis atau operasional.
Hasil pembahasan risiko yang memerlukan tindak lanjut dan
penyelesaian dari pengambil keputusan dapat dieskalasi
kepada tingkatan yang lebih tinggi.
4. Sosialisasi Manajemen Risiko kepada jajaran Fungsi MR dari
tingkat Kantor Pusat. Kantor Wilayah, hingga Kantor Cabang.
5. Surat ke unit kerja terkait peningkatan pengendalian
intern atas risk issue yang signifikan
6. Peningkatan kualitas kinerja Kepala bagian MR di Kantor
Wilayah melalui kegiatan pembinaan ke 19 Kantor
Wilayah BRI Seluruh Indonesia
7. Buletin Business Continuity Management sebagai bentuk
sosialisasi budaya sadar bencana di seluruh Unit Kerja BRI.
BuDaya anTI FRAUD
BRI menerapkan Budaya Anti Fraud melalui pelaksanaan Anti Fraud
Awareness untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya
pencegahan Fraud oleh seluruh pihak terkait. Pelaksanaan Anti
Fraud Awareness dilaporkan setiap Semester kepada Divisi Kepatuhan.
Anti fraud awareness dilakukan melalui program sosialisasi dan
penyusunan statement anti fraud, employee awareness, dan customer
awareness. Berikut Pelaksanaan anti fraud awareness:
1. Penyusunan dan sosialisasi anti fraud statement,
Manajemen BRI menyatakan zero toleranceterhadap
setiap tindakan fraud yang terjadi di BRI Unit. Anti Fraud
statement tersebut tertuang di dalam Komitmen Anti Fraud
yang ditandatangani Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh
pekerja BRI.
2. Employee Awareness, diantaranya Penerbitan Buku
Top 50 Risk issue dan Surat- surat peningkatan kontrol
bagi unit kerja. Selain itu Refreshment Fungsi Manajemen
Risiko, Sosialisasi Manajemen Risiko secara langsung di Unit
Kerja BRI, dan Pelaksanaan Forum Manajemen Risiko.
3. Customer Awareness dilakukan dalam bentuk
edukasi nasabah untuk meningkatkan kepedulian dan
kewaspadaan nasabah terhadap keamanan bertransaksi. Bentuk
edukasi diantaranya dengan menghimbau unit kerja untuk
mensosialisasikan kewaspadaan kepada jajaran front liner
terhadap pungutan liar dan modus-modus fraud lainnya.
484
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Penerapan Strategi Anti Fraud dilaksanakan sesuai SK NOKEP : S.106 – DIR DMR052012. Implementasi Strategi Anti-Fraud BRI dijabarkan melalui 4 empat pilar
strategi pengendalian fraud yang saling berkaitan yaitu: 1. Pencegahan
2. Deteksi 3. Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi
4. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut. Kebijakan Strategi Anti Fraud BRI merupakan wujud komitmen Direksi BRI dalam pengendalian fraud. Direksi tidak
memberikan toleransi zero tolerance pada setiap bentuk fraud baik yang berasal dari internal maupun eksternal BRI.
Sepanjang tahun 2014, teridentifikasi 200 kejadian fraud dengan pelaku berasal dari pihak internal maupun eksternal BRI dengan modus fraud yang sering terjadi antara lain:
no. Jenis Fraud Persentase
1 Penyalahgunaan Simpanan Nasabah
35 2
Kredit Topengan 14
3 Percaloan
9,5 4
Kredit Tempilan 8,5
5 Lainnya
33 Penerapan Pilar Pencegahan terdiri dari tiga bagian, yaitu :
1. Anti fraud awareness :upaya untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan Fraud oleh seluruh pihak terkait. Kegiatan anti fraud awareness
dilakukan melalui penyusunan sosialisasi Komitmen Anti Fraud, program employee awareness, dan program customer awareness.
2. Identifikasi kerawanan : proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengukur potensi risiko operasional terjadinya fraud internal dan eksternal pada setiap
aktivitas operasional bisnis BRI. Hasil identifikasi diinformasikan kepada pihak yang berkepentingan dan selalu dikinikan terutama terhadap aktivitas yang dinilai berisiko
tinggi untuk terjadinya fraud.
3. Know Your Employee KYE : melalukukan pengamatan terhadap perilaku karyawan di uker binaan.
Mekanisme Pelaporan Laporan harta Kekayaan Penyelenggara negara LKhPn
Divisi SDM bersurat ke
seluruh Indonesia Pejabat terkait
mengisi form LKhPn
Pejabat mengirimkan form
yang telah diisi ke Divisi KPS
Divisi KPS mengirimkan form
isian kepada KPK
Budaya Perusahaan Corporate Culture
485
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Berdasarkan Surat Keputusan Surat Keputusan Nokep : 654 -DIRSDM102009 perihal Penetapan Koordinator Pengelola dan Pejabat yang Wajib Mengisi LHKPN serta Surat
Keputusan Nokep 182- DIRSDM032011 Tambahan Pejabat yang wajib mengisi LHKPN adalahPejabat selon 1 dan 2 BRI yang berstatus sebagai Pekerja Tetap atau Pekerja
Kontrak, eselon 1, selama tahun 2014 terdapat sebanyak 29 laporan.
SISTeM PeLaPoRan PeLanggaRan WHISTLEBLOWING SYSTEM
BRI telah membangun dan mengimplementasikan Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System melalui aturan internal yang tertuang dalam Surat Keputusan
Direksi BRI No. B.144-DIRAIN032009 tanggal 12 Maret 2009. Tujuan penerapan sistim ini adalah menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal
yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial, termasuk hal-hal yang dapat merusak citra organisasi
Pengelola Pengaduan
Sistem Pengaduan pelanggaran Whistleblowing systemWBS Bank BRI dikelola langsung oleh Direktur Utama BRI.
Informasi pelaporan pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui WBS-BRI antara lain: 1. Tindakan fraud;
2. Tindakan salahkelalaian kewajiban yang disengaja dari manajemen. 3. Perbuatan melanggar hukum penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau
pimpinan, pemerasan,penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya; 4. Pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Pelanggaran SOP perusahaan; 6. Pelanggaran kode etik BRI; atau
7. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan perusahaanserta merugikan perusahaan.
Laporan pelanggaran tersebut, wajib disampaikan secara jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, minimal meliputi:
1. Pelanggaran yang diadukan; 2. Pihak yang terlibat;
3. Waktu terjadinya pelanggaran; 4. Tempat terjadinya pelanggaran;
5. Bagaimana kejadiannya; dan 6. Bukti-bukti pelanggaran.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
486
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
Mekanisme Penyampaian laporan
Sebagai salah satu infrastruktur dalam menunjang sistem strategi anti fraud BRI, mekanisme penyampaian pelanggaran dikirimkan kepada Direktur Utama melalui sarana
telepon atau short message service SMS atau dengan menggunakan surat tertulis.
Pihak Internal Tim Investigasi
SMS
Telepon
PO BOX 1895 IKP 10900
Surat Pihak eksternal
Petugas WS-Database
Penanganan Pengaduan
Pengelolaan dan tindak lanjut terhadap pengaduanpengungkapan yang telah diterima adalah sebagai berikut :
1. Direktur utama menerima dan menyampaikan setiap pengaduan pelanggaran kepada petugas WBS yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi data dan pengumpulan
bukti awal yang cukup dan memadai serta menatakerjakan laporan penerimaan pengaduan.
2. Dewan Direksi menetapkan tindak lanjut terhadap pengaduan yang telah diterima. Langkah-langkah tidnak lanjut yang dapat ditempuh :
a. Investigasi oleh Audit Intern, apabila subtansi pengaduan dapat dilakukan investigasi oleh tim Audit Intern.
b. Investigasi oleh investigator eksternal, apabila subtansi pengaduan membutuhkan kompetensiknowledgeskill tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh tim Audit
Intern. 3. Tim investigasi melaksanakan kegiatan investigasi secara menyeluruh dan
menyampaikan hasil investigasi pengaduan kepada Dewan Direksi untuk kemudian ditetapkan putusan terhadap pengaduan tersebut. Beberapa putusan yang dapat
ditetapkan antara lain :
Budaya Perusahaan Corporate Culture
487
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
a. Dihentikan dan dinyatakan selesai apabila hasil investigasi menyatakan bahwa pengaduan tersebut tidak benar atau tidak terbukti.
b. Meneruskan hasil investigasi kepada forum Pembahasan Kasus Pelanggaran PKP apabila hasil investigasi menyatakan bahwa pengaduan terbukti benar.
c. Meneruskan kasus pelanggaran yang termasuk dalam kategori tindak pidana umum atau korupsi kepada penyidik untuk proses lebih lanjut sesuai dengan
ketentuan BRI dan hukum yang berlaku. Dalam hal ini akan dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan tim dari Divisi Hukum guna memastikan bahwa bukti-
bukti yang telah dikumpulkan dalam kegiatan investigasi dinyatakan cukup untuk disampaikan kepada pihak yang berwenang.
Perlindungan Pelapor
Bank BRI memberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan terhadap setiap pelapor pengaduan pengungkapan terhadap:
1. Kerahasiaan identitas pelapor nama, alamat, nomor telepon, faksimili, email, unit kerja.
2. Perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor atau lembaga. Perlindungan dari tekanan, penundaan kenaikan pangkatjabatan, pemecatan, gugatan hukum, harta
benda hingga tindakan fisik. Perlindungan tersebut tidak hanya berlaku bagi pelapor akan tetapi dapat diperluas sampai dengan anggota keluarga pelapor.
Rincian Pengaduan melalui WBS
Terhadap seluruh laporan yang diterima, dapat dikelompokkan menurut sumber laporan internal eksternal, penyertaan identitas pelapor adatidak, media penyampaian Surat
SMS, klasifikasi laporan keluhan pengaduan pelanggaran sebagai berikut
Periode Laporan
Masuk Sumber Laporan
Media Penyampaian Laporan
yang status
selesai Laporan
yang status
dalam
proses Klasifikasi
Pihak Internal
Pihak eksternal
SMS Surat
Telp Lisan
Keluhan Masukan
Pengaduan Pelanggaran
2009 50
634 138
626 140
6 646
126 541
231 2010
111 2011
278 2012
333 2013
278 228
50 231
47 191
87 173
105 2014
267 221
46 237
25 5
178 89
146 121
Total 1.317
1.083 234
1.094 212
11 1.015
302 860
457
Budaya Perusahaan Corporate Culture
488
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
RenCana PengeMBangan
Untuk meningkatkan efektifitas implementasi Whistleblowing System WBS-BRI, BRI merancang beberapa rencana pengembangan, mencakup:
1. Sosialisasi baik internal maupun eksternal lebih ditingkatkan dengan penyampaian informasi keberadaan WBS di setiap unit kerja operasional dan juga melalui media
massa. 2. Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan dan sistem pelaporanWBS-BRI.
gRaTIFIKaSI
Setiap insan BRI tidak diperkenankan menerimamemberikan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan bertawanan dengan kewajiban atau tugasnya
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku, seperti : a. uangbarangfasititas lainnya datam rangka mempengaruhi kebijakankeputusan
pertakuan pemangku kewenangan; b. uangbarangfasilitas lainnya berapapun nitainya dalam setiap petayanan terkait
dengan tugas, wewenang atau tanggung jawabnya; c. uangbarangfasititas tainnya bagi pegawaipengawastamu setama kunjungan dinas;
dan d. uangbarangfasititas lainnya datam proses penerimaanpromosimutasi pejabat
pegawai.
Budaya Perusahaan Corporate Culture
489
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
PeRKaRa huKuM
Rekapitulasi Perkara Hukum yang dihadapi oleh BRI dalam tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut.
1. Jumlah perkara penting yang dihadapi.
Perkara baru yang dihadapi BRI
2011 2012
2013 2014
336 309
270 309
2. Rincian Perkara Triwulan 2014
Total Kredit
Try invest ops Jasa
Support Triwulan 1
81 72
1 8
Triwulan 2 53
50 2
1
Triwulan 3 53
52 1
Triwulan 4 72
68 2
2
Total 259
242 5
12 3. Perkara hukum dan status penyelesaian perkara
Permasalahan hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
1036 Dalam proses penyelesaian
1683 7
Total 2789
7
Budaya Perusahaan Corporate Culture
490
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
4. gugatan hukum dan status penyelesaian gugatan
Gugatan Hukum dan status penyelesaian gugatan
PeRMaSaLahan huKuM
1. Pokok Perkara
Gugatan dari PT. MPPC Perkara Gugatan No: 539 Pdt.G2013 PN.Jkt.Pst. kepada BRI dan Dana Pensiun BRI sebagai upaya
untuk menunda pelaksanaan eksekusi pengakhiran Perjanjian BOT antara PT. MPPC dengan BRI sebagaimana putusan perkara No.
157Pdt.G2010PN.JKTPST jo No. 203GPT.DKI jo No. 268K PDT2011 MARI jo No. 247PKPDT2013
Posisi Perkara PT. MPPC menuntut uang hasil sewa Gedung BRI II, Gedung Parkir,
berikut seluruh fasilitasnya yang menurut PT. MPPC seharusnya menjadi haknya. Namun demikian hal tersebut tidak sesuai dengan
putusan perkara Perjanjian BOT antara PT. MPPC dengan BRI.
Status Penyelesaian
BRI mengajukan upaya hukum Kasasi Pengaruh
Terhadap Kondisi Keuangan Bank
USD 64,002,373 atau setara Rp 780 Milyar kurs 1 USD = Rp 12.000
2. Pokok Perkara
gugatan ganti rugi atas hilangnya agunan emas yang diikat gadai Perkara Perdata No: 187Pdt.G2013PN.Jak.Sel
Posisi Perkara Penggugat memperoleh fasilitas kredit dengan agunan pokok
berupa persediaan emas dan fixed asset tanah bangunan . Agunan emas diikat Fidusia dan disimpan di SDB. Kemudian pengikatan
agunan emas dirubah menjadi Gadai dan disimpan dalam SDB yang sama. Kemudian debitur mengajukan suplesi dimana
sebelum realisasi dilaksanakan dilakukan pengujian atas agunan emas yg terdapat dlm SDB, namun diketahui berat emas tidak
sesuai dengan data sehingga bersama dengan Debitur dilakukan pemeriksaan ulang dan ternyata hasilnya palsu. Adanya kejadian
tersebut, Debitur mengajukan gugatan perdata melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. BRI menemukan adanya indikasi penipuan
yang dilakukan oleh debitur, sehingga BRI melaporkan debitur ke Kepolisian atas dugaan penipuan. Sebelumnya debitur juga
melaporkan beberapa pejabat BRI ke Polda dengan dugaan penipuan.
Status Penyelesaian
Perkara Perdata : Saat ini masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung
Perkara Pidana : Proses Kasasi di Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Pengaruh Terhadap Kondisi
Keuangan Bank Rp 31,86 Milyar
Budaya Perusahaan Corporate Culture
491
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
5. Sanksi administratif dari otoritas Terkait