85
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Ikhtisar Saham
Ikhtisar obligasi
no. Jenis
Seri Rating
nilai Kupon
Jangka Waktu
Jatuh Tempo
Listing Keterangan
obligasi dalam mata uang Rupiah
1 Obligasi Subordinasi II
- AA idn Fitch
Rp2 Triliun 10,95 p.a
dibayar triwulanan 5 Tahun
22 Des ‘14 Bursa Efek
Indonesia Lunas
2 Medium Term Notes
MTN Tahap I A
AA idn Fitch Rp300 Miliar 8,75 p.a dibayar
triwulanan 370 Hari
15 Okt ‘15 -
- B
Rp60 Miliar 9,25 p.a dibayar triwulanan
2 Tahun 10 Okt ‘16
- -
C Rp360 Miliar 9,50 p.a dibayar
triwulanan 3 Tahun
10 Okt ‘17 -
- 3
Medium Term Notes MTN Tahap II
- AA idn Fitch
Rp520 Miliar 8,90 p.a dibayar triwulanan
370 Hari 29 Des ‘15
- -
4 Negotiable Certificate
of Deposit NCD A
- Rp165 Miliar
8,00 p.a.; diskonto
90 Hari 02 Mar ‘15
- -
B -
Rp790 Miliar 8,60 p.a.;
diskonto 182 Hari
02 Jun ‘15 -
-
obligasi dalam mata uang asing
1 Obligasi Senior USD
- Baa3 Moody’s
USD500.000 2,95 p.a tahun 1 s.d 5; dibayar
semesteran 5 Tahun
28 Mar ‘18 Singapore
Exchange -
Tabel Perkembangan harga Saham BRI
Tahun harga LembarSaham
Jumlah Lembar Saham
volume Transaksi
Lembar nilai
Kapitalisai Pasar Rp
Triliun Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan
Frekuensi Kali
Rp Triliun
2013 7,050
9,650 6,350
7,250 24,669,162,000
8,507,730,500 729,566
78.39 178,85
TW 1 7,050
9,450 7,050
8,750 24,669,162,000
1,779,867,500 136,123
17.44 215.86
TW 2 8,700
9,650 7,100
7,750 24,669,162,000
2,377,318,000 188,110
23.22 191.19
TW 3 7,950
8,350 6,350
7,250 24,669,162,000
2,540,670,000 218,134
22.47 178.85
TW 4 7,350
8,450 6,800
7,250 24,669,162,000
1,809,875,000 187,199
15.27 178.85
2014 7,300
11,700 7,025
11,650 24,669,162,000
9,490,743,000 971,900
91.88 287,40
TW 1 7,250
10,500 7,000
9,575 24,669,162,000
2,853,324,000 187,199
25.28 236.21
TW 2 10,000
11,050 9,350
10,325 24,669,162,000
2,069,380,000 245,341
20.91 254.71
TW 3 10,375
11,700 10,175
10,425 24,669,162,000
2,580,166,000 278,786
25.80 257.18
TW 4 10,750
11,700 10,025
11,650 24,669,162,000
1,987,873,000 260,574
19.88 287.40
86
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
Kronologi Pencatatan Saham
Tahun Pemilik Saham
nominal Rp
Total Jumlah Saham
Disetor akhir Periode
nilai Modal Disetor akhir
Periode Rp juta
aksi Korporasi Pemerintah
Masyarakat Jumlah
Jumlah
2003 7,000,000,000 59,50
4,764,705,000 40,50 500
11,764,705,000 5,882,353
IPO, tanggal 10 November 2003 Jumlah
Saham setelah IPO 11.764.705.000 tercatat
di BEJ 2004
7,000,000,000 59,07 4,850,090,500 40,93
500 11,850,090,500
5,925,045 Excercise MSOP
85,385,500 2005
7,000,000,000 58,16 5,035,700,500 41,84
500 12,035,700,500
6,017,850 Excercise MSOP
185,610,000 2006
7,000,000,000 56,97 5,286,421,500 43,03
500 12,286,421,500
6,143,211 Excercise MSOP
250,721,000 2007
7,000,000,000 56,83 5,317,800,500 43,17
500 12,317,800,500
6,158,900 Excercise MSOP
31,379,000 2008
7,000,000,000 56,79 5,325,299,500 43,21
500 12,325,299,500
6,162,650 Excercise MSOP
7,499,000 2009
7,000,000,000 56,77 5,329,852,500 43,23
500 12,329,852,500
6,164,926 Excercise MSOP
4,553,000 2010
7,000,000,000 56,75 5,334,581,000 43,25
500 12,334,581,000
6,167,291 Excercise MSOP
4,728,500 2011
14,000,000,000 56,75 10,669,162,000 43,25 250
24,669,162,000 6,167,291
Stock split 1:2 tanggal 11 Januari 2011
2012 14,000,000,000 56,75 10,669,162,000 43,25
250 24,669,162,000
6,167,291 2013
14,000,000,000 56,75 10,669,162,000 43,25 250
24,669,162,000 6,167,291
2014 14,000,000,000 56,75 10,669,162,000 43,25
250 24,669,162,000
6,167,291
Pada tanggal 31 Oktober 2003, BRI melakukan Penawaran Saham Perdana sebesar 3.811.765.000 Saham Biasa Seri B kepada investor domestik maupun asing. Jumlah saham tersebut merupakan saham divestasi Negara
Republik Indonesia sebesar 2.047.060.000 dan saham portepel sebesar 1.764.705.000. Penawaran Saham Perdana tersebut berdasarkan pernyataan pendaftaran efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam Surat Ketua Bapepam
No. S-2646PM2003 tertanggal 31 Oktober 2003. Saham yang ditawarkan bernominal Rp500,00 dan mulai diperdagangkan pada tanggal 10 November 2003, serta dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
Dengan adanya penawaran saham perdana tersebut maka BRI menerbitkan dua jenis saham yaitu Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Seri B. Saham Seri A Dwiwarna diterbitkan dan dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
yang tidak dapat dipindahtangankan kepada siapapun. Pemegang Saham Seri A Dwiwarna memiliki hak istimewa sebagai berikut:
• Mencalonkan anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris Perseroan. • Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris.
• Menyetujui perubahan Anggaran Dasar, termasuk perubahan modal. • Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan perusahaan Perseroan, pengajuan
permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran Perseroan, dan atau • Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan khususnya peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Selanjutnya, BRI melaksanakan opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 Saham Biasa Seri B milik Negara
Republik Indonesia divestasi pada tanggal 10 November 2003 dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 Saham Biasa Seri B milik Negara Republik Indonesia divestasi pada tanggal 3 Desember 2003. Setelah IPO BRI dan
opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan maka Negara Republik Indonesia memiliki 59,50 saham di BRI.
87
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Management Stock Option Plan
Berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 3 Oktober 2003, pemegang saham BRI menyetujui pelaksanaan Program Opsi Pembelian Saham bagi Manajemen Management
Stock Option PlanMSOP. Jumlah saham yang diterbitkan dalam MSOP BRI adalah sebanyak 588.235.250 lembar. Pelaksanaan MSOP tersebut dilakukan dalam tiga tahap
dimana masa exercise MSOP Tahap I dan II telah berakhir masing-masing pada tanggal 9 November 2008 dan 9 November 2009 sedangkan MSOP Tahap III berakhir pada
9 November 2010. Saham MSOP yang telah di-exercise sampai dengan berakhirnya seluruh tahapan MSOP adalah sebesar 569.876.000 lembar. Sampai dengan akhir masa
exercise, terdapat 4,3 juta lembar MSOP Tahap I, 5,2 juta lembar MSOP Tahap II dan 8,8 juta lembar MSOP Tahap III yang tidak di-exercise. Ketiga tahap MSOP tersebut mengacu
pada Peraturan Bapepam-LK No. IX.D.4 dan Peraturan BEI No.1-A Lamp. Keputusan Direksi BEJ No. Kep.305BEJ07-2004 tentang Pencatatan Efek.
Tahapan MSoP
Jumlah Saham MSoP Lembar
Tanggal dimulainya
MSoP Tanggal
Berakhirnya Tahapan MSoP
Saham di- excercise
Tahap I 235,294,100
10-Nov-03 9-Nov-08
230,999,000 Tahap II
235,294,100 10-Nov-04
9-Nov-09 230,047,000
Tahap III 117,647,050
10-Nov-05 9-Nov-10
108,830,000
Jumlah 588,235,250
569,876,000
Keseluruhan opsi yang dialokasikan dalam MSOP Tahap I-Tahap III berjumlah 588.235.250 lembar, dimana sampai dengan akhir periode pelaksanaannya, opsi
yang di-exercise berjumlah 569.876.000 lembar. Eksekusi opsi tersebut menyebabkan tambahan equity perusahaan sebesar Rp1.366.089.110.750,00.
dalam juta Rupiah
Tahap I Tahap II
Tahap III Jumlah
Modal Disetor 115.500
115.024 54.415
284.938 Agio
106.837 287.559
474.490 686.886
Modal lain-lain Lembar Saham x option value
27.117 80.889
10.259 212.265
Jumlah 249.454
483.471 633.164
1.366.089
88
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
Jumlah Pemegang Saham BRI pada akhir tahun 2014 adalah sebanyak 13.206 pemegang saham atau mengalami penurunan dibandingkan tahun
2013 yaitu sebanyak 19.380. Negara Republik Indonesia tetap merupakan pemegang saham mayoritas BRI dengan kepemilikan saham sebesar 56,75
dan sisanya sebesar 43,25 dimiliki oleh masyarakat.
Tabel Kepemilikan Saham
Daftar Pemegang Saham 2014
Pemegang Saham utama BRI adalah
Pemerintah Republik Indonesia dengan
persentase 56,75
Komposisi Pemegang Saham
30 Desember 2014 Pemilik
Saham Komposisi
negara RI 1
14.000.000.000 56.75
Publik 13.205
10.669.162.000 43.25
Pemodal nasional 11.385
1.867.656.805 7.57
Perorangan 8.063
156.691.346 1.64
Karyawan 2.835
81.546.000 0.33
Pemerintah Daerah 1
318.000 0.00
Institusi 486
1.629.101.459 6.60
Bank 0.00
Koperasi 3
330.500 0.00
Yayasan 22
16.577.000 0.07
Dana Pensiun 119
143.098.800 0.58
Asuransi 59
463.098.800 1.88
Perseroan Terbatas 93
390.852.783 1.88
Lembaga Keuangan 0.00
Reksa Dana 190
614.902.776 2.49
Pemodal asing 1.820
8.801.505.195 35.68
Perorangan 68
1.143.400 0.005
Badan Usaha asing 1,752
8.800.361.795 35.67
Total 13.206
24.669.162,000 100.00
Komposisi Pemegang Saham
7,57
Pemodal Domestik
56,75
Negara RI
35,68
Pemodal Asing
89
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Komposisi Pemegang Saham
Hingga akhir tahun 2014, selain Pemerintah Republik Indonesia, tidak terdapat pemegang saham publik yang melebihi 5 dari total saham sebagaimana tercatat pada Biro
Administrasi Efek.
20 Pemegang Saham Terbesar no.
nama SahaM
Kepemilikan
1 Negara Republik Indonesia
14,000,000,000 56.75
2 HSBC Bank Plc SA Saudi Arabian Monetary
Agency 434,784,378
1.76 3
BPJS Ketenagakerjaan-JHT 321,762,400
1.30 4
JPMCB-Franklin Templeton Investment Fund 291,768,500
1.18 5
GIC SA Government of Singapore 214,697,171
0.87 6
BBH Boston SA Vangrd Emg Mkts Stk Infd 202,096,000
0.82 7
JPMCB-Stichting Depositary Apg Eme Mrkt 195,634,800
0.79 8
PT Prudential Life Assurance 176,406,200
0.72 9
JPMorgan Chase Bank Na Re Non-Treaty Client
139,339,533 0.56
10 BBH Luxembourg SA Fidelity Fd, Sicav-Em
124,798,100 0.51
11 The Northern Trust Co SA Cantillon Fund
116,161,060 0.47
12 The Northern Tst Co Sa Fidelity Investment
98,284,100 0.40
13 JPMCB-JPMorgan Funds
96,321,766 0.39
14 SSB Obih SA Ishares Msci Emerging Market
96,075,422 0.39
15 PT AIA Finl - Ul Equity
95,383,900 0.39
16 SSB 1Ba9 Acf Msci Equity Index Fund
84,212,614 0.34
17 Citibank New York Adr SA Citibank N.A
83,459,280 0.34
18 JPMCB-Vanguard Total Interntnl Stock Ind
71,059,400 0.29
19 BBH Luxembourg SA Fidelity Fd, Sicav
66,226,500 0.27
20 HSBC Bk Plc Re Agus Fund Manager SA Abu
Dhabi 66,190,926
0.27
Total 20 pemegang saham terbesar 16,974,662,050
68.81
90
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
Kondisi Pasar Modal dan Kinerja Saham
Berbagai sentimen yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri telah mempengaruhi
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG selama tahun 2014. Akan tetapi ada faktor - faktor
yang menggerakkan IHSG sepanjang tahun 2014 antara lain, ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang
lebih baik dengan adanya pemerintah baru, dan industri penggerak IHSG seperti sektor perbankan
dan infrastruktur mampu mempertahankan profitabilitas ditengah perlambatan ekonomi. Di
hari terakhir transaksi di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Desember 2014, IHSG ditutup pada
level 5.226,95, meningkat 22,29 dari angka akhir tahun 2013. Pertumbuhan tersebut tercatat
sebagai yang kedua tertinggi di kawasan ASEAN setelah bursa Filipina 22,76 dan posisi keempat
di kawasan Asia setelah bursa Shanghai 49,72, bursa India 28,52 dan Filipina.
Selama 2014, tercatat sebanyak 24 perusahaan melakukan initial public offering IPO dengan nilai
emisi Rp 9 triliun. Selain itu, sejumlah emiten juga melakukan aksi rights issue dan waran emiten
masing-masing sebesar Rp 33,4 triliun dan Rp 1,4 triliun sehingga total hasil pencarian dana dari
saham selama 2014 sebesar Rp 48,9 triliun.
Untuk rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang Januari-Desember 2014 mencapai Rp
5,99 triliun, turun dari tahun lalu sebesar Rp 6,24 triliun. Namun rata-rata frekuensi transaksi harian
saham pada periode Januari-Desember 2014 naik 38,36 dibandingkan tahun lalu, dari 153.686 kali
transaksi menjadi 212.643 kali.
Sedangkan rata-rata volume transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2014 turun tipis
sebesar 0,71 mencapai 5,46 miliar lembar saham, jika dibandingkan dengan periode yang sama di
tahun 2013 yang mencapai sebesar Rp5,50 miliar saham.
91
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Kinerja Saham BRI
Saham BRI, dengan kode perdagangan BBRI, mulai tercatat dan diperdagangkan di BEI dahulu BEJ
sejak tanggal 10 November 2003. Saat ini selain tercatat di papan utama, saham BBRI tercatat
sebagai anggota saham blue chips LQ 45 45 saham terlikuid di BEI, Indeks Bisnis-27, Indeks Kompas
100 dan Indeks Sri Kehati.
Sepanjang tahun 2014, kinerja saham BBRI berhasil melampaui pertumbuhan indeks harga saham
gabungan dengan pertumbuhan sebesar 60,69 dibandingkan dengan IHSG yang tumbuh 22,29.
Fluktuasi harga saham BBRI di tahun 2014 berkisar dari harga terendah adalah Rp7.025,- dan harga
tertinggi tercatat sebesar Rp 11.700,-. Pertumbuhan tinggi di harga saham tersebut tidak disertai dengan
peningkatan volume transaksi dimana total volume transaksi selama tahun 2014 mengalami penurunan
dari 8.619,4 juta lembar saham menjadi 7.871,5 juta di tahun 2013.
Pada akhir Desember 2014, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp287,39 triliun, BBRI tercatat
sebagai saham dengan kapitalisasi keempat terbesar di Bursa Efek Indonesia setelah Bank BCA, Astra
Internasional dan Telkom Sebagai salah satu saham unggulan, saham BBRI dipengaruhi oleh sentimen
pasar terhadap gejolak ekonomi dan politik baik domestik maupun global. Beberapa isu domestik
yang mempengaruhi sentimen pasar di antaranya pemilu presiden dan parlemen, kenaikan harga
bbm, tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan isu global di antaranya
kemungkinan adanya kenaikan fed rate dan pengurangan stimulus oleh Federal Reserve Amerika
Serikat, lambatnya penyelesaian krisis di Eropa, krisis di Ukraina dan jatuhnya harga minyak dunia. Isu-isu
tersebut membuat investor cenderung berhati-hati dalam menanamkan investasinya ke Indonesia
terutama saham keuangan sehingga menyebabkan volume transaksi mengalami penurunan sepanjang
tahun 2014. Di sisi lain, secara keseluruhan investor asing tercatat melakukan net buy di IHSG sebesar
40,75 triliun lembar saham dan net buy untuk saham BBRI sebesar 538,25 juta lembar saham
serta harga BBRI pada akhir 2014 di Rp. 11.650,- meningkat tajam dari posisi tahun 2013 di Rp.
7.250,-. Hal ini antara lain seiring dengan ekspektasi investor akan pemerintah Indonesia yang baru
yang diharapkan untuk fokus pada pembangunan infrastruktur. Selain itu, di tengah kondisi makro
ekonomi Indonesia yang penuh tantangan dan ketatnya likuiditas, kinerja perusahaan di tahun
2014 dapat terjaga. Sebagaimana diketahui fokus usaha BRI adalah sektor UMKM dengan pemasaran
produk lebih berorientasi memenuhi kebutuhan domestik. Perkembangan bisnis perusahaan
dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian memberikan hasil yang ditunjukkan
oleh kenaikan laba bersih yang cukup tinggi dan di-informasikan secara rutin pada pelaku pasar. Hal
tersebut direspon positif oleh investor sehingga saham BBRI di akhir tahun ditutup meningkat
sebesar 60,69 dari posisi penutupan akhir tahun 2012.
92
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
Dividen dan Kebijakan Dividen
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2014, BRI melakukan pembayaran dividen
final tahun buku 2013 sebesar 30 dari laba bersih atau senilai Rp6.348.045,-. Rasio pembayaran dividen ini sama dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku
2012 yang ditetapkan oleh RUPST 2013, sebesar 30. Nilai dividen persaham yang dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2014 adalah sebesar Rp, 257,33 atau naik 14,25 dari
nilai pembayaran dividen persaham tahun 2012 yang sebesar Rp225,23.
Tabel Pembayaran Dividen BRI Tahun
Dividen operasional
Tanggal Pembayaran
Jumlah Dividen
Rp Miliar Dividen per
Lembar Saham Rp
Rasio Pembayaran Dividen
2003 23 Juli 2004
990 84.19
75.01 2004
5 Juli 2005 1,816
152.88 50.00
2005 10 Juli 2006
1,904 156.18
50.00 2006
2 Juli 2007 2,129
173.04 50.00
2007 7 Juli 2008
2,419 196.34
50.00 2008
3 Juli 2009 2,085
168.82 35.00
2009 15 Juli 2010
2,192 132.08
30.00 2010
15 Juni 2011 2,294
70.04 20.00
2011 15 Mei 2012
3,017 122.28
20.00 2012
15 April 2013 5,556
225.23 30.00
2013 4 Mei 2014
6,348 257.33
30.00 Dividen per lembar saham merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:2 pada
tanggal 11 Januari 2011
Pada tahun 2009 dan tahun 2010, BRI melakukan pembagian dividen interim, masing- masing sebesar Rp45,74 per lembar saham dan Rp45,93 per lembar saham yang
pelaksanaannya sesuai dengan UU PT No.40 tahun 2007. Besarnya dividen interim tersebut sudah masuk di dalam perhitungan dividen tahunan yang telah disebutkan di
atas.
Tahun Dividen Tanggal Pembayaran
Dividen per Lembar Saham Rp
2009 16 Desember 2009
45,74 2010
30 Desember 2010 45,93
Kebijakan pembagian dividen BRI diatur dalam Prospektus pada saat IPO, yakni pada bagian “Pembagian Dividen”, yang menyatakan bahwa BRI akan memberikan dividen
dengan memperhatikan kondisi keuangan dan rencana pengembangan usaha. Ketetapan besaran dividend pay-out ratio danatau jumlah dividen tiap tahun buku
dilakukan melalui RUPS.
93
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Penerbitan Surat Berharga
obligasi Sub-ordinasi
Pada bulan Desember 2009 BRI menerbitkan Obligasi Subordinasi II dalam denominasi Rupiah
dengan jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga 10,95 yang tercatat di bursa pada tanggal 22
Desember 2009. Fitch memberikan rating A+ Double A; Stable Outlook terhadap Obligasi
Subordinasi dan BRI berhasil menghimpun dana sebesar Rp2 Triliun dalam penerbitan Obligasi
tersebut.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penerbitan Obligasi Sub-Ordinasi
Penerimaan hasil Penawaran Umum Obligasi Subordinasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi
terkait, seluruhnya digunakan perusahaan sebagai modal pelengkap sesuai dengan ketentuan BI, telah
digunakan seluruhnya untuk ekspansi kredit sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
obligasi Senior uSD
Pada tahun 2013, BRI menerbitkan obligasi senior berdenominasi USD dengan jangka waktu 5 tahun
dan kupon 2,95 yang tercatat di bursa Singapura Singapore Exchange pada tanggal 28 Maret
2013. Obligasi ini diberikan rating BBB- oleh Fitch dan rating Baa3 oleh Moody’s. Dalam penerbitan
obligasi senior ini, BRI berhasil menghimpung dana sebesar USD. 500 ribu.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penerbitan Obligasi Senior USD
Penerimaan hasil penawaran Obligasi tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya emisi terkait,
seluruhnya digunakan perusahaan untuk mendanai ekspansi kredit sesuai dengan prinsip kehati-hatian,
diversifikasi funding mix dan pengelolaan maturity profile valas BRI.
Medium Term Notes MTn
BRI menerbitkan Medium Term Notes tahap I dalam tiga seri pada tanggal 10 Oktober 2014. Seri A
diterbitkan senilai Rp.300 Miliar yang berjangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap
sebesar 8,75 per tahun, Seri B diterbitkan senilai Rp 60 miliar yang berjangka waktu 2 tahun dengan
tingkat bunga tetap sebesar 9,25 dan Seri C diterbitkan senilai Rp 360 miliar yang berjangka
waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50. Kupon untuk ketiga seri tersebut dibayarkan
secara triwulanan.
Pada tanggal 25 Desember 2014, BRI menerbitkan Medium Term Notes tahap II sebesar Rp 520
miliar dengan jangka waktu 370 hari dengan kupon sebesar 8,90. Sehingga total MTN yang
diterbitkan BRI di tahun 2014 mencapai Rp.1,24 Triliun.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penerbitan Medium Term Notes
Dana hasil penerbitan MTN tersebut akan digunakan perusahaan untuk ekspansi kredit. Selain
itu, penerbitan MTN tersebut merupakan langkah BRI untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya.
Pada tanggal 31 Desember 2014, MTN tahap I maupun tahap II memperoleh peringkat AAAidn
dan F1+idn.
Negotiable Certificate of Deposits nCD
Selain MTN, BRI juga menerbitkan Negotiable Certificate of Deposits senilai Rp 955 miliar pada 2
Desember 2014 dalam dua seri. Seri A senilai Rp 165 miliar berjangka waktu 3 tiga bulan dengan
tingkat bunga tetap sebesar 8,00 dan Seri B senilai Rp 790 miliar berjangka waktu 6 enam
bulan dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,60.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penerbitan NCD Sumber dana yang diperoleh dari penerbitan NCD
akan disalurkan perusahaan dalam bentuk kredit dalam rangka pengembangan usaha.
Tinjauan Operasional
Kinerja optimal yang didukung
oleh implementasi strategi operasional
dan pengelolaan SDM yang
profesional
94 TInJauan oPeRaSIonaL
96
Sumber Daya Manusia
110
aspek Pemasaran
118
Teknologi dan Sistem Informasi
124
Sentra operasi
126
Manajemen aktiva Tetap dan Pengadaan Barang dan Jasa
130
Manajemen Risiko
131
Dasar Acuan Manajemen Risiko
132
Struktur Tata Kelola Manajemen Risiko
136
Penerapan Struktur dan Sistem Manajemen Risiko
137
Program Kerja Manajemen Risiko
138
Risiko yang Dihadapi
138
Risiko Kredit
196
Risiko Pasar
200
Risiko Operasional
205
Risiko Likuiditas
215
Risiko Hukum
216
Risiko Stratejik
217
Risiko Kepatuhan
218
Risiko Reputasi
220
Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
221
Pengembangan SDM di Bidang Manajemen Risiko
96
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Sumber Daya Manusia
MeMenuhI Dan MengeMBangKan SuMBeR Daya ManuSIa
Dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan maka Sumber Daya Manusia
memegang peranan penting terhadap tercapainya pertumbuhan usaha yang berkualitas serta
terjaminnya keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karenanya BRI
memandang SDM sebagai aset utama sekaligus mitra dalam pengembangan usaha.
Sebagai aset utama keseluruhan tahapan perekrutan dan pengembangan kompetensi SDM
merupakan investasi bagi peningkatan kinerja dimasa mendatang. Sementara itu, sebagai mitra,
hal ini mengandung arti bahwa pengelolaan SDM dilakukan dengan mengedepankan hubungan
timbal balik yang memberi benefit bagi kedua belah pihak. Peningkatan kompetensi dilaksanakan
dengan mempertimbangkan minat, kapabilitas dan bakat dari para pekerja, disertai pelaksanaan
manajemen kinerja yang fair, penetapan jenjang karir yang jelas serta pemberian paket remunerasi
yang kompetitif.
Dengan demikian, pekerja akan termotivasi untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam
berkerja. Selanjutnya, BRI akan memiliki jajaran SDM berkompetensi tinggi yang mampu bekerja dengan
efektif, efisien dengan produktivitas yang tinggi. Sehingga menciptakan nilai positif bagi seluruh
pemangku kepentingan.
Memperhatikan hal tersebut, BRI terus konsisten untuk melaksanakan program pengembangan
kompetensi baik individual maupun kelompok pada seluruh jajaran SDM, dengan mengedepankan
pentingnya pelaksanaan pelatihan secara berjenjang dan terstruktur. Hal ini bertujuan agar SDM BRI
memiliki kemampuan mengenali potensi dan karakter calon nasabah, kompetensi untuk secara
bersama mengembangkan usaha, memberikan layanan yang berkualitas dan mampu bertindak
sebagai penasehat bisnis bagi nasabah disaat sulit.
BRI juga konsisten merealisasikan program sosialisasi budaya perusahaan berdasarkan pada prinsip-
prinsip dasar GCG untuk membentuk karakter SDM yang berintegritas dan beretika sehingga patut
menjadi kebanggan pada setiap jenjang jabatan.
aRSITeKTuR SDM BRI
Strategi pengelolaan dan pengembangan kompetensi SDM-BRI dijabarkan dalam bentuk
road map program kerja pengelolaan SDM yang ditetapkan setiap 5 lima tahun yang senantiasa
ditinjau ulang secara periodik untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Program tersebut
merupakan bagian dari kerangka arsitektur SDM BRI yang disusun secara komprehensif, sistematis
dan terukur, diawali sejak aktivitas planning perencanaan, acquiring rekrutmen, seleksi
dan penempatan, developing pengembangan SDM, retaining and maintaining menjaga dan
mempertahankan, performance management manajemen kinerja hingga terminating
pengakhiran hubungan.
97
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Sumber Daya Manusia
Arsitektur SDM tersebut diwujudkan dalam kebijakan Manajemen SDM yang berbasis kompetensi dan didukung SIM SDM yang akurat serta didasarkan pada penerapan
GCG dan Corporate Culture yang merupakan landasan pekerja dalam bersikap dan berperilaku untuk mewujudkan visi dan misi Manajemen SDM profesional, produktif
dan sejahtera.
aRSITeKTuR SDM BRI
Kompetensi SDM Sistem Informasi Manajemen
Good Corporate Governance
Corporate Culture
Per encanaan SDM
Planning
Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan SDM
Acquring
Pengembangan SDM
Developing
Menjaga dan Mempertahankan SDM
Retaining and Maintaning
Manajemen Kinerja
Performance Management
Pemutusan hubungan Kerja
T ermination
VISI, MISI dan STRaTegI Manajemen SDM
Profesional, Produktif dan Sejahtera
VISI dan MISI BRI
98
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
L APOR
AN PENGURUS
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
INFORM ASI
BA GI
INVEST OR
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
ANALISIS D
AN PEMBAHASAN
M ANA
JEMEN
TA TA
KEL OL
A PERUSAHAAN
TANGGUNGJA W
AB SOSIAL
PERUSAHAAN
L APOR
AN KEU
ANGAN INFORM
ASI PERUSAHAAN
TINJA U
AN OPER
ASIONAL
Sumber Daya Manusia
MeMaSTIKan huBungan InDuSTRIaL yang
haRMonIS
BRI memandang penting untuk selalu menjaga hubungan harmonis
antara Perusahaan dengan Pekerja maupun antar Pekerja, guna
menjamin terciptanya lingkungan kerja yang menunjang produktivitas
setiap jajaran sekaligus menjaga keseimbangan antara Hak dan
Kewajiban dari Perusahaan dan Pekerja. Adapun wujud komitmen
BRI untuk menjaga hubungan harmonis dengan Pekerja
diantaranya terlihat dalam:
a. Penerbitan kebijakan tentang Forum Kerjasama Bipartit
dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang
menjadi landasan bagi perusahaan dan pekerja untuk
selalu menjaga komunikasi baik di tingkat Pusat maupun
wilayah. Melalui Forum ini, kebijakan perusahaan, aspirasi
pekerja dan koordinasi antara manajemen dengan pekerja
dapat berjalan dengan efektif sehingga mencegah timbulnya
perselisihan.
b. Pertemuan berkala antara Pengurus Serikat Pekerja
Nasional dengan manajemen Perusahaan.
c. Monitoring Forum Bipartit antara Serikat Pekerja dan
Manajemen di tingkat wilayah oleh Manajemen Perusahaan.
Selain itu, dalam kaitan hubungan dengan pekerja, BRI memastikan
bahwa Perseroan senantiasa: a. Menghormati Hak Asasi Pekerja
BRI menjamin hak pekerja untuk berserikat, berkumpul
dan menyampaikan pendapat. Dalam hal ini, BRI mendukung
kegiatan pekerja dalam berserikat dengan pembentukan
SP-BRI, yang telah terbentuk sejak Juni 1999. SP-BRI tercatat
di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan
dengan nomor bukti pencatatan :357IPV2005 tanggal 17 Mei
2005.
BRI secara reguler telah melakukan perundingan
dengan Serikat Pekerja untuk menyusun Perjanjian Kerja
Bersama PKB yang berlaku 2 tahun sekali dan maksimum
perpanjangan 1 tahun, untuk menjamin pelaksanaan hak-
hak dan kewajiban-kewajiban Pekerja, Perusahaan dan Serikat
Pekerja. Adapun PKB yang saat ini berlaku adalah PKB Periode
2013 -2015.
Sebagai wujud dukungan kepada SP-BRI, Perusahaan
selalu mengkomunikasikan kebijakan yang akan diterapkan
kepada Pekerja serta melibatkan Serikat Pekerja dalam
melakukan sosialisasi kebijakan, terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Pekerja termasuk hal-hal
hubungan industrial lainnya. b. Menerapkan Azas Kesetaraan
BRI memberikan kesempatan dan kesamaan hak kepada
seluruh Pekerja, tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender, dan kondisi fisik dalam pengelolaan SDM,
sejak proses rekrutmen, maupun dalam merealisasikan program
pengembangan kompetensi dan keahlian, serta penetapan
jenjang karir dan remunerasi.
c. Menangani dan Menyelesaikan Keluhan Pekerja
Penanganan KeluhanKomplain Pekerja menegaskan komitmen
BRI dalam rangka menjaga hubungan harmonis antara
Manajemen BRI dengan seluruh Pekerja. Guna meningkatkan
efektifitas penanganan keluhan pekerja dan mekanisme
penyelesaiaannya, Manajemen BRI telah menerbitkan kebijakan
komunikasi penyampaian keluhan Pekerja melalui layanan
pesan singkat Short Message ServiceSMS yang langsung di
terima oleh Direktur Manajemen SDM BRI. Permasalahan yang
dapat disampaikan oleh pekerja adalah permasalahan
dibidang SDM yang meliputi implementasi kebijakan SDM
dan permasalahan SDM lainnya.
Selain itu terdapat Bagian Hubungan Komunikasi yang
menangani secara langsung apabila terdapat pertanyaan-
pertanyaan dari Pekerja terkait ke-SDM-an.
99
laporan tahunan 2014 PT BanK RaKyaT InDoneSIa PeRSeRo Tbk.
Sumber Daya Manusia
PeRenCanaan Dan PeMenuhan SDM BRI
BRI mengembangkan perencanaan tenaga kerja manpower planning
yang mengintegrasikan kebutuhan SDM secara tepat dan akurat
sesuai dengan rencana dan strategi perusahaan. Proses perencanaan
kebutuhan SDM mengacu pada rencana bisnis jangka panjang yang
tertuang dalam Corporate Plan BRI, jangka menengah yang ditetapkan
dalam Rencana Bisnis Bank RBB dan rencana jangka pendek yang
tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP.
Strategi pemenuhan yang diterapkan mencakup:
a. Perencanaan dan pemenuhan SDM dilakukan dengan arah
yang mendorong terciptanya komposisi pekerja bisnis dan
non bisnis yang ideal sesuai kebutuhan perusahaan.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja bidang bisnis
lebih dominan dibandingkan dengan kebutuhan tenaga
kerja non bisnispendukung bisnis. Dalam kaitan ini BRI telah
mendelegasikan wewenang untuk merekrut pekerja sesuai
kebutuhan bisnis masing-masing Wilayah
b. Kerjasama aktif dengan beberapa perguruan tinggi
terkemuka di Indonesia yang dilakukan secara kontinyu untuk
melakukan seleksi penerimaan pekerja bagi mahasiswa-
mahasiswa terbaik di masing- masing perguruan tinggi. Dalam
hal ini termasuk bekerja sama dengan beberapa konsultan
Career Development Center diberbagai Universitas tersebut.
c. Kegiatan perekrutan di wilayah terluar Indonesia seperti Aceh,
NTT, Maluku dan Papua menghasilkan SDM lokal yang
memenuhi kualifikasi pekerja BRI sekaligus memiliki pengetahuan
serta muatan lokal di masing- masing daerah tersebut dalam
bentuk Program Pengembangan Residen Staf PPRS. Dengan
demikian, diperoleh efisiensi proses bisnis di unit kerja BRI
di lokasi tersebut, mendorong akselerasi proses bisnis secara
simultan serta meningkatnya produktivitas pekerja BRI.
d. BRI senantiasa mempersiapkan Pekerja yang berkualitas,
berwawasan luas dan berkinerja unggul dalam setiap bidang
tugasnya. Sementara itu, selaras dengan pengembangan
unit kerja BRI di luar negeri serta rencana kepemilikan
satelit BRI BRIsat yang akan diluncurkan pada tahun 2016,
BRI mengupayakan pemenuhan SDM yang memiliki kompetensi
khusus atau spesifik.
e. Optimalisasi pelaksanaan e-recruitment online
recruitment untuk memastikan efisiensi dan kemudahan
dalam proses penerimaan pekerja. Untuk itu, dalam
rangka mendapatkan kandidat yang kompeten di bidang IT
programming sekaligus memiliki kompetensi manajerial dan
analitikal, BRI merealisasikan proses seleksi penerimaan cepat
yang disebut 7 days selection program dengan berbasis pada
online recruitment dan online selection.
Memperhatikan perkembangan kondisi usaha dengan tingkat
persaingan yang kian meningkat serta jangkauan wilayah
operasional yang berkembang cepat, BRI menerapkan program
pemenuhan dan pengelolaan SDM yang tepat, akurat dan cepat pada
periode tertentu namun dengan tetap memperhatikan kualitas
ataupun kompetensi dasar para kandidat. Adapun program kerja
pengelolaan SDM untuk tahun 2014 adalah:
1. Mengoptimalisasikan intensitas rekrutmen dan seleksi
2. Menyempurnakan kebijakan manajemen kinerja dan
kebijakan pengembangan karier 3. Menyempurnakan sistem reward
4. Menyelesaikan proses review kebijakan peraturan disiplin
5. Melanjutkan program revitalisasi Budaya Kerja
PengeLoLaan SDM
Berbagai realisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka pengelolaan SDM Perseroan selama tahun 2014 dijelaskan pada
uraian berikut.
a. Rekrutmen