Penawaran Umum Saham Bank lanjutan Public Offering of the Bank’s Shares

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES continued

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Signifikan lanjutan

b. Change in Significant Accounting Policies continued

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: lanjutan The Bank adopted the following accounting standards, which are considered relevant, starting on January 1, 2012: continued - ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat. - ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, provides guidance on term and condition which have to fulfill for the reassessment of embedded derivative. - PSAK No. 18 Revisi 2010, “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No.24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. - SFAS No. 18 Revised 2010, “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements SFAS No. 24 Revised 2010, “Employee Benefits”. - ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. - ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribe how an entity should account for the current and deferred tax consequence of a change in tax status of the entity or its shareholders. Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. The adoption of the aforesaid accounting standards did not have significant impact the financial statements. c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translations  Mata uang pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.  Reporting currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.  Transaksi dan saldo dalam mata uang asing  Transactions and balances in foreign currency Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut. Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah using the current rate on those transaction dates. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesian Time prevailing at that date. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES continued

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translations Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income. Selisih penjabaran mata uang asing atas aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Translation differences on other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2012, 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 yang menggunakan kurs spot Reuters pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat dalam Rupiah penuh: Below are the major exchange rates used for translation as of December 31, 2012; June 30, 2012 and December 31, 2011 using the Reuters spot rate at 16:00 Western Indonesian Time in Rupiah full amount: 31 Desember 2012 December 31, 2012 30 Juni 2012 June 30, 2012 31 Desember 2011 December 31, 2011 Dolar Amerika Serikat 9.637,50 9.392,50 9.067,50 United States Dollar Dolar Australia 10.017,10 9.552,65 9.205,78 Australian Dollar Poundsterling Inggris 15.514,93 14.667,33 13.975,29 Great Britain Poundsterling Dolar Singapura 7.878,61 7.398,00 6.983,55 Singapore Dollar Dolar Hong Kong 1.243,27 1.211,03 1.167,23 Hong Kong Dollar Yen Jepang 111,77 118,16 116,82 Japanese Yen Euro Eropa 12.731,62 11.812,95 11.714,76 European Euro Yuan China 1.546,52 1.478,29 1.439,49 China Yuan d. Aset dan Liabilitas Keuangan d. Financial Assets and Liabilities Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 50 Revisi 2010, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 Revisi 2011, ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan ”. Effective on January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 50 Revised 2010, ”Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 Revised 2011, Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and SFAS 60 Revised 2010, ”Financial Instrument: Disclosures”. PSAK 50 Revisi 2010, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. SFAS No. 50 Revised 2010 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity‟s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.