Consolidated Financial Statements Non Financial Reports Information about products of Bank Artha Graha

Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2012 sebagai berikut: Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration and Other Facilities Jumlah Diterima Amount Received Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Orang Person Jutaan Rupiah Million Rupiah Orang Person Jutaan Rupiah Million Rupiah Remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura Remuneration salary, bonus, regular allowance, tantiem, and other facilities in form of non-in kind 6 14.223 6 14.183 Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi dan sebagainya dalam ekuivalen Rupiah yang: Other facilities in kind housing, transportation etc in Rupiah equivalence that: a. Dapat dimiliki Can be appropriated b. Tidak dimiliki Can not be appropriated - Perumahan Housing - Transportasi Transportation - Asuransi Insurance - - 3 - - - 634 - - - 6 - - - 1.207 - Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain jumlah diterima Remuneration and Other Facilities total received Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun yang diterima secara tunai Total Remuneration per person in 1 year, received in cash Jumlah Direksi Total Directors Jumlah Komisaris Total Commissioners Diatas Rp2 miliar Above Rp2 billion 4 4 Diatas Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar Above Rp1 billion up to Rp2 billion 2 2 Diatas Rp500 juta sampai dengan Rp1 miliar Above Rp500 million up to Rp1 billion - - Rp500 juta kebawah Rp500 million below - - Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration Policy Package and Other Facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors Package of remuneration and other facilities provided to members of the Board of Commissioners and Board of Directors for the year 2012 as follows: Rincian kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada Bank Artha Graha Internasional, bank, lembaga keuangan atau perusahaan lainnya didalam maupun diluar negeri sebagai berikut: Nama Name Kepemilikan saham yang mencapai 5 atau lebih Share ownership of 5 or more A B C D DN LN DN LN DN LN DN LN Kiki Syahnakri - - - - - - - - Tomy Winata - - - - - - √ - Sugianto Kusuma - - - - - - √ - Andry Siantar - - - - - - - - Reggie Harjadi - - - - - - - - Andy Kasih - - - - - - - - Henny A. Nangoi - - - - - - - - Alex Susanto - - - - - - - - R. Rudy Tjandra - - - - - - - - Witadinata Sumantri - - - - - - - - Handoyo Jet Soedirdja - - - - - - - - Keterangan Remarks: A : PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. B : Bank lain Other Banks C : Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB Non Bank Financial Institution D : Perusahaan lainnya Other Companies DN : Dalam Negeri Domestic LN : Luar Negeri Overseas Kepemilikan Saham dan Shares Option Shares Ownership and Shares Option Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary Ratio Rasio gaji tertinggi dan terendah dengan perbandingan imbalan yang diterima per bulan sebagai berikut: 1. Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah adalah Ratio of the highest and the lowest salaries a. Petugas Pelaksana Non Clerk 187 b. Penata Usaha Clerk 407 c. Pejabat Muda Junior Manager 651 d. Pejabat Madya Middle Manager 567 e. Pejabat Utama Senior Manager 342 2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah Ratio of the highest and the lowest salaries of the Board of Directors 163 3. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah Ratio of the highest and the lowest salaries of the Board of Commissioners 200 4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah Ratio of the highest salary of Director and the highest salary of employee 266 Details of share ownership by members of the Board of Commissioners and Board of Directors in Bank Artha Graha Internasional, banks, inancial institutions or other companies within and outside the country as follows: The ratio of the highest and lowest salaries by comparison reward received per month as follows: Kecurangan yang dilakukan pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap terkait dengan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signiikan dengan dampak penyimpangan atau kerugian lebih dari Rp100 juta. Pengurus Management Pegawai Tetap Permanent Employees Pegawai Tidak Tetap Non Permanent Employees 2011 2012 2011 2012 2011 2012 Total Fraud Jumlah Kecurangan - - - - - - Telah diselesaikan Already settled - - - - - - Dalam proses penyelesaian In process of settlement - - - - - - Internal Fraud Internal Fraud Permasalahan Hukum Legal Case Jumlah permasalahan hukum yang dihadapi Bank dan telah diajukan ke pengadilan selama tahun 2012 yang kesemuanya terkait dengan kegiatan usaha Bank adalah sebagai berikut: Perdata Civil Case Pidana Criminal Case Telah selesai telah mempunyai kekuatan hukum tetap Completed with inal and lawful judgement 5 - Dalam proses penyelesaian In process of settlement 8 - Sehubungan dengan permasalahan hukum yang dihadapi Bank pada tahun 2012, Direksi berpendapat bahwa apabila dalam suatu putusan badan peradilan yang akan dijatuhkan terhadap salah satu, beberapa atau seluruh perkara tersebut yang telah berkekuatan hukum yang tetap in kracht van gewisjde ternyata Bank menjadi pihak yang dikalahkan, maka akibat dari putusan tersebut tidak akan mengganggu kondisi keuangan Bank. Permasalahan hukum yang ada, terkait dengan risiko kredit dan risiko operasional, telah diukur dan dikelola dengan instrumen manajemen risiko. Tidak terdapat laporan mengenai terjadinya transaksi oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif yang mengandung benturan kepentingan selama tahun 2012. Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan Transaction of Conlict Interest Fraud committed by management, permanent and temporary employees associated with the Banks operational activities affecting the inancial condition of the Bank signiicantly by digression impact or loss of more than Rp100 million. There was no report on transactions by the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Oficers that contained conlict of interest during the year 2012. Total legal cases faced by the Bank and has been submitted to the court during the year 2012 all of which are related to the business activities of the Bank are as follows: With regard to the legal problem faced by the Bank in 2012, the Board of Directors opines that when a court judgment is to be pronounced against any one, some or the whole cases having inal and conclusive legal force in kracht van gewijsde , actually the Bank becomes the loser, the consequence of such judgment shall not interrupt the Bank’s inancial condition. Any existing legal problem, related to credit risk and operational risk, has been measured and managed using risk management instrument. Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi Bank Transaction of Conlict of Interest Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Provision of Funds to Related Parties and Large Exposures Selama periode 2012 tidak terdapat buy back saham atau buy back obligasi yang dilakukan Bank. Penyediaan Dana Provision of Funds Jumlah Total Debitur Debtor Nilai Nominal Kepada Pihak Terkait To Related Party 3 39.983 Kepada Debitur Inti T o Prime Debtors a. Individu Individual 25 5.463.377 b. Grup Group - - During the period of 2011 the Bank had no transaction of both share buy back and bond buy back. Bank Artha Graha Internasional melakukan self assessment secara berkala terhadap pelaksanaan good corporate governance , yang meliputi 11 sebelas aspek penilaian sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Hasil self assessment tentang pelaksanaan good corporate governance dalam periode 2012 yang telah dilakukan, memberikan predikat baik dengan peringkat nilai komposit 2. Hasil Self Assessment Penerapan Good Corporate Governance Result of Self Assessment on Good Corporate Governance Application Bank Artha Graha International conducts periodic self- assessment on the implementation of good corporate governance, which includes 11 eleven aspects of assessment as stipulated in Bank Indonesia’s Circular No. 912DPNP concerning Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. Result of self assessment on the implementation of good corporate governance for the period of 2012 gives a good rating with composite score of which has been done, give a good rating with a composite score ranking of 2. Untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan dapat menghubungi: SEKRETARIAT PERUSAHAAN PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Gedung Artha Graha Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-53 Jakarta Selatan – 12190 Telepon : 021 5152168 Faksimili : 021 5153892 Website : www.arthagraha.com Email : co_secretaryag.co.id Alamat yang Dapat Dihubungi Contact Address For further information please contact: CORPORATE SECRETARY PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Artha Graha Building 5 th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kaveling 52-53 Jakarta Selatan – 12190 Phone : 021 5152168 Fax : 021 5153892 Website : www.arthagraha.com Email : co_secretaryag.co.id Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibillity Sebagai pelaksanaan kepedulian dan tanggungjawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR, Bank Artha Graha Internasional dan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Artha Graha Network berperan aktif melalui Artha Graha Peduli. Program-program tanggung jawab sosial perusahaan Bank Artha Graha Internasional secara khusus diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, penyelamatan dan pelestarian alam dan lingkungan, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan bangsa serta aksi tanggap terhadap berbagai peristiwa bencana alam yang terjadi. Bank Artha Graha Internasional percaya bahwa implementasi program-program tanggung jawab sosial perusahaan yang efektif akan dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi “Menjadi Bank terbaik pilihan masyarakat yang dikagumi stakeholders”. Bakti Sosial dan Tanggap Penanganan Bencana Alam Dengan berlandaskan prinsip bahwa perusahaan merupakan bagian dari masyarakat, Bank menyadari bahwa setiap perusahaan memiliki tanggungjawab sosial Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility As the implementation of care and Corporate Social Responsibility CSR, Bank Artha Graha Internasional and companies associated in Artha Graha Network take active roles through Artha Graha Peduli. Programs of corporate social responsibility of Bank Artha Graha Internasional speciically are directed to support the achievement of economic growth, people empowerment, preservation and conservation of nature and environment, quality improvement of education and health of the nation as well as responsive action to the various events of natural disasters occurring. Bank Artha Graha Internasional believes that effective implementation of corporate social responsibility programs will contribute to realizing the vision “To become the Bank best selected by public and admired by the stakeholders”. Social Work and Responsive to Handling Natural Disaster Based on the principle that the Company is part of a community, the Bank is aware that each company has social responsibility to help and develop the people in the untuk membantu dan mengembangkan masyarakat di sekitarnya, khususnya masyarakat yang mengalami musibah. Bank Artha Graha Internasional bersama dengan Artha Graha Peduli berusaha untuk mengurangi beban dengan menyalurkan bantuan secara nasional baik secara langsung kepada masyarakat maupun melalui kantor cabang-kantor cabang Bank. Selanjutnya, sebagai bentuk manifestasi apresiasi Perusahaan terhadap kontribusi yang diberikan, perhatian juga ditujukan kepada karyawan yang mengalami musibah. Kontribusi di bidang Pendidikan Bank Artha Graha Internasional percaya bahwa pendidikan dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas dan mendukung kemajuan bangsa. Untuk itu, Bank Artha Graha Internasional secara konsisten berperan aktif dalam upaya pengembangan pengetahuan masyarakat termasuk di bidang perbankan dengan mensukseskan program edukasi perbankan “Ayo ke Bank”. Program yang dicanangkan dan diprakarsai oleh Bank Indonesia ini merupakan manifestasi dari pilar keenam Arsitektur Perbankan Indonesia yang mendorong bank-bank bertanggungjawab mendidik masyarakat mengenai perbankan. Sebagai bentuk dukungan terhadap program edukasi perbankan, Bank Artha Graha Internasional secara aktif menyelenggarakan program pendidikan melalui sosialisasi langsung. Selama tahun 2012, Bank Artha Graha Internasional mensosialisasikan “Mengenal Tabungan, Kartu ATM dan Kartu Debit” kepada murid- murid di tiga kota, yaitu SMP BPK Penabur, Cirebon; SMP Frater, Makassar; dan SMA Rex Mundi, Manado. Bank memperluas program ini hingga mencakup pengenalan edukasi tentang produk-produk perbankan umum dan keamanan bertransaksi. Green Banking Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mendorong bank untuk memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dalam proses pengambilan keputusan menyangkut penyaluran pinjaman kepada nasabah. Ketentuan yang menjadi acuan dalam hal ini, antara lain Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2004 yang menyebutkan bahwa salah satu kriteria untuk memeriksa aplikasi kredit adalah pelestarian lingkungan hidup. Meski belum banyak kebijakan yang mengatur penerapan prinsip Green Banking, penyusunan rancangan peraturan dan kebijakan terus berjalan. vicinity, in particular people suffering from disaster. Bank Artha Graha Internasional together with Artha Graha Peduli try to reduce the burden by distributing aids nationwide both directly to people and through the Bank’s branch ofices. Furthermore, as manifestation of the Company’s appreciation for the contribution rendered, attention is also given to employees suffering from disaster. Contribution in Education Bank Artha Graha Internasional believes that education can create quality young generation and support progress of the nation. Consequently, Bank Artha Graha Internasional consistently takes active role in the efforts of developing public knowledge including banking area with successful banking education program of “Let’s go to Bank” Ayo ke Bank. The program that was announced and initiated by Bank Indonesia is the manifestation of the sixth pillar of Indonesian Banking Architecture encouraging banks to be responsible for people’s education on banking. In support of banking education program, Bank Artha Graha Internasional actively holds education program by direct socialization. During 2012, Bank Artha Graha Internasional socialized “To know savings, ATM card and Debit card” to students in three cities, that are SMP BPK Penabur, Cirebon; SMP Frater, Makassar; and SMA Rex Mundi, Manado. The Bank expanded this program to cover introduction education on general banking products and security during transaction. Green Banking The laws and regulations applicable in Indonesia encourage banks to attend to environmental conservation in the process of making decision related to loan distributed to customer. The referenced provision in this case is among others, Law No. 10 of 1998 regarding Banking and Bank Indonesia’s Regulation issued in 2004 mentioning that one of the criteria to examine credit application is the environmental conservation. Although there are not many policies on the application of Green Banking principle, the preparation of drafts of regulation and policy keeps on going. Sebagai salah satu bank swasta nasional, Bank Artha Graha Internasional akan terus berkontribusi dalam penyusunan prinsip Green Banking, khususnya agar hal- hal yang telah dijalankan benar-benar sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku di seluruh dunia. Pelestarian lingkungan Sebagai bagian dari implementasi prinsip Green Banking, dengan kesadaran bahwa perbankan memiliki fungsi strategis dalam mendorong dunia usaha untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dan alam, mendorong Bank Artha Graha Internasional bersama Artha Graha Peduli melakukan berbagai aktivitas sejalan dengan azas green banking serta upaya mengantisipasi pemanasan global. Salah satunya dengan turut berpartisipasi melalui Tambling Wildlife Nature Conservation, kawasan hutan konservasi untuk perlindungan keanekaragaman hayati lora dan fauna di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung. Dalam aktivitas pelestarian lingkungan hidup, Bank Artha Graha Internasional mendorong upaya penghijauan di lingkungan kantor green ofice. Penerapan praktik-praktik penghijauan di lingkungan kantor, antara lain dengan eisiensi pemakaian energi, melakukan daur ulang dan mengurangi pemakaian kertas. Penerapan green ofice akan memberikan dua keuntungan, yaitu keuntungan tangible berupa peningkatan pendapatan, pengurangan biaya dan peningkatan eisiensi, serta keuntungan intangible berupa peningkatan citra, penerapan CSR dan tata kelola perusahaan. Biaya pelaksanaan program-program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut: dalam Rupiah in Rupiah No ProgramProgram BiayaCost 1. Program Bakti Sosial dan Lingkungan Social Activity and the Environment Program 2.555.191.864 2. Program Kesehatan Health Program 25.500.000 3. Program Bantuan Pendidikan dan Kebudayaan Culture and Education Program 86.875.000 4. Program Donasi Kegiatan Keagamaan Religious Event Donation Program 245.762.000 5. Program Bantuan Bencana Alam Natural Disaster Assistance Program 81.282.600 6. Kegiatan Lainnya Other Activities 442.000.000 Jumlah Total 3.436.611.464 Strategi dan Rencana Ker As one of national private banks, Bank Artha Graha Internasional will keep on contributing in the preparation of Green Banking principle, especially in order that matters already performed really conform to the effective policy and procedure all over the world. Environmental Conservation As part of the implementation of Green Banking principle, it is realized that banking has strategic function to push the business world to participate in the conservation of environment and nature; to encourage Bank Artha Graha Internasional and Artha Graha Peduli to conduct various activities in line with green banking principle and in anticipation of global warming. One of which is by participation in Tambling Wildlife Nature Conservation, conservation forest area for the protection of biodiversity of lora and fauna in West Lampung Regency and Tanggamus Regency, Province of Lampung. In the activities of environmental conservation, Bank Artha Graha Internasional pushes greening effort in ofice area green ofice. The application of green practices in ofice area is among others, by eficient use of energy, recycling and reducing paper usage. Application of green ofice will provide two beneits, which are tangible beneit inform of income increase, cost decrease and improved eficiency, and intangible beneit in form of enhanced image, CSR application and corporate governance. Costs for the implementation of corporate social responsibility are as follows: Strategi dan Rencana Kerja 2013 Strategy and Work Program 2013 Kondisi ekonomi global pada tahun 2013 diperkirakan masih diliputi ketidakpastian pemulihan ekonomi Eropa. Pertumbuhan ekonomi Eropa yang melambat akan berdampak pada pelemahan ekonomi negara lain, seperti Cina, dan dapat pula berimbas pada kinerja ekspor Indonesia. Jika tidak ada tekanan ekonomi global yang membuat pertumbuhan Cina makin melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 diperkirakan sebesar 6,6 bahkan lebih tinggi dibandingkan negara- negara di kawasan, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengandalkan ekonomi domestik yang terutama ditopang oleh investasi dan konsumsi domestik. Dengan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan negara-negara di kawasan, sektor perbankan diharapkan menjadi pendorong ekonomi nasional. Prospek perbankan pada tahun 2013 dinilai masih positif, sektor domestik tetap menopang kinerja kredit dan kredit perbankan diperkirakan akan tumbuh 20. Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih tumbuh sekitar 5, didorong keyakinan konsumen yang menguat seiring pertumbuhan kelas menengah sebesar 56,5. Selain konsumsi, investasi juga akan mendorong pertumbuhan kredit yang ditunjukkan oleh angka pertumbuhan kredit investasi pada Agustus 2012 sebesar 29,8 yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas perekonomian nasional. Apresiasi dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional yang menaikan peringkat investasi Indonesia diharapkan semakin mendorong investor tertarik berinvestasi di Indonesia. Hal-hal positif tersebut tentu saja memberikan optimisme bagi Bank Artha Graha Internasional sebagai bagian dari industri perbankan nasional untuk mempersiapkan diri beserta segenap sumber daya dan kapabilitas dalam upaya meningkatkan peran intermediasinya dalam perekonomian nasional sesuai kapasitasnya. Prakiraan Kinerja Makro Ekonomi di 2013 Estimated Performance of Macro Economy in 2013 Global economic condition in 2013 is still expected to remain uncertain on the recovery of European economy. The slowing down European economic growth will have an impact on economic weakening of other countries, such as China, and may also impact on Indonesias export performance. If there is no global economic pressure that slows down Chinas growth even further, Indonesias economic growth in 2013 is estimated at 6.6, even higher than the countries in the region, since Indonesias economic growth still relies on domestic economy which is primarily supported by investment and domestic consumption. With the growth of Indonesias macro economy expected to be higher compared to countries in the region, the banking sector is expected to drive the national economy. Banking prospects in 2013 is evaluated as yet positive, domestic sector continues to support credit performance and banking credit is estimated to grow by 20. Household consumption is expected to remain growing by about 5, boosted by customer’s conidence that is getting strong along with middle class growth of 56.5. In addition to consumption, investment will also encourage credit growth as indicated by the growth of investment credit in August 2012 at 29.8 which is expected to increase the capacity of national economy. Appreciation of a number of international rating agencies that raise the investment rating of Indonesia is expected to further encourage investors interested in investing in Indonesia. Such positive things, of course, provide optimism for Bank Artha Graha International as part of the national banking industry in order to prepare itself and all of its resources and capabilities in order to improve its intermediary role in the national economy as per its capacity. Untuk mencapai arah dan tujuan, strategi pertumbuhan ke depan senantiasa diselaraskan kebijakan manajemen dengan Visi dan Misi dan dengan mempertimbangkan posisi Bank Artha Graha Internasional dalam persaingan usaha serta analisis terhadap berbagai faktor eksternal dan internal baik perkembangan makro ekonomi maupun perkembangan industri perbankan yang diperkirakan dapat mempengaruhi sasaran dan strategi Bank. Setelah konsolidasi dan penyelesaian terhadap kredit-kredit bermasalah tuntas dilakukan pada 2012, kebijakan umum pada tahun 2013 fokus untuk membenahi seluruh sumber daya, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia untuk siap membawa Bank Artha Graha Internasional menjadi lebih baik.

1. Aktiva ProduktifPerkreditan

• Dengan tetap didasari oleh prinsip kehati- hatian prudential banking, ekspansi kredit akan dilaksanakan secara selektif dengan memperhatikan tingkat permodalan Bank, Loan to Deposit Ratio , Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dimiliki Bank, dan juga memperhatikan mitigasi terhadap risiko-risiko yang terkandung dari setiap penyaluran kredit, serta difokuskan untuk meningkatkan portofolio sektor retail dan consumer . • Kebijakan penetapan harga pricing ditetapkan dengan mempertimbangkan sisi permintaan dan penawaran, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar secara riil, struktur cost of fund dan kondisi persaingan pasar sehingga akan diperoleh Net Interest Margin yang paling optimal. • Pemantauan secara ketat terhadap kredit yang berpotensi bermasalah. • Terus melakukan upaya-upaya untuk menurunkan beban yang ditimbulkan oleh aktiva tidak produktif dengan cara percepatan penjualanpenyelesaian sehingga secara bertahap opportunity cost yang ditimbulkan dapat diturunkan.

2. Sumber Dana

Perbaikan struktur pendanaan akan terus diupayakan melalui peningkatan penghimpunan dana murah CASA, penetapan program pemasaran dan promosi yang jelas, pengembangan dan pemberdayaan jaringan kantor, peningkatan kualitas layanan, yang kesemuanya dilakukan dalam konteks peningkatan eisiensi dan optimalisasi proitabilitas Bank. Sasaran Strategis 2013 Strategic Target in 2013 To achieve the purpose and objective, strategy of future growth is constantly aligned with the management policy by the Vision and Mission and by taking into account the position of Bank Artha Graha International in business competition as well as analysis on various factors both external and internal in macro economic development and banking industry development which is estimated to inluence the Bank’s target and strategy. Upon full consolidation and settlement of problem loans in 2012, general policy in 2013 is focused on reforming all resources, both infrastructure and human resources, to make them ready to bring Bank Artha Graha International to be a better bank.

1. Earning AssetsCredit matters

• Keeping on the basis of prudential banking principles, credit expansion will be selectively implemented in observance of the Bank’s capital level, Loan to Deposit Ratio, Legal Lending Limit of the Bank, and also mitigation on the risks contained in each credit distribution, and focused on improving the portfolio of retail and consumer sector. • Pricing policy is set to consider supply and demand sides, so as to relect real market conditions, cost of fund structure, and the condition of market competition in order to obtain the most optimum Net Interest Margin. • Strict monitoring of potential problem loans. • Keep exerting the efforts to reduce the burden caused by non productive assets by accelerating salessettlement so that any arising opportunity cost may gradually be reduced.

2. Source of Funds

Improvements of funding structure will keep on exerted though increased mobilization of cheap funds CASA, setting up marketing program and distinct promotion, development and empowerment of ofice network, service quality improvement, all of which is carried out in the context of increasing eficiency and optimizing the Bank’s proitability.

3. Permodalan

Tingkat permodalan Bank terjaga sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Fee based Income Upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan

jasa-jasa akan terus dikembangkan melalui program-program yang lebih terarah dan inovatif untuk meningkatkan pendapatan Bank serta untuk meningkatkan customer base maupun transaction base.

5. Jaringan Kantor Pengembangan jaringan kantor Bank dilaksanakan

atas dasar kajian aspek ekonomis, potensi wilayah, dan pertimbangan optimalisasi sinergi dengan jaringan kerja yang dimiliki untuk mendukung pengembangan usaha Bank.

6. Sumber Daya Manusia SDM Pengembangan SDM didasarkan pada konsistensi

dalam pengembangan berbasis kompetensi dan senantiasa didasarkan atas azas pemerataan, keadilan, akuntabilitas dan obyektiitas.

7. Teknologi Informasi Persiapan penggantian core banking system dan

switching untuk mendukung kegiatan operasional secara lebih eisien seiring perkembangan usaha Bank.

8. Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko mampu menjadi

salah satu alat kontrol terhadap kegiatan usaha dan perkembangan aktivitas Bank ke depan dan didukung oleh sumber daya manusia yang terus menerus ditingkatkan kualitasnya.

9. Lainnya Peningkatan eisiensi dalam arti yang seluas-

luasnya beserta setiap upaya yang ditujukan untuk peningkatan eisiensi akan terus dilakukan.

3. Capital

The Bank’s capital level is well maintained pursuant to the effective regulation.

4. Fee based Income

Efforts to increase income from these services will keep on developed through more directed and innovative in order to increase the Bank’s income and to increase customer base as well as transaction base.

5. Ofice Network

Development of the Bank’s ofice network is conducted on the basis of study of economical aspect, potential area, and consideration of optimal synergy with the Bank’s own network to support its business development.

6. Human Resources SDM SDM development is carried out consistently under

competent based development and at all times based on the principles of equality, fairness, accountability and objectivity.

7. Information Technology

Preparation of core banking system replacement and switching in order to support operations more eficiently along with the Bank’s business development.

8. Risk Management

The application of risk management is able to be one of control tools for business activities and the Bank’s future activity development as supported by human resources which quality is continuously improved.

9. Others

Increased eficiency in the broadest sense including any efforts aimed at improving the eficiency will continue to be done.