Risk Management Committee Information Technology Steering Committee

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan Anggota Dewan Komisaris lain, Anggota Direksi lain danatau Pengurus dan Pengawas Pemegang Saham berbentuk Badan Hukum Kiki Syahnakri Tomy Winata Sugianto Kusuma Suryani Purwita Inge Andry Siantar Reggie Harjadi Andy Kasih B. Wisnu Tjandra Henny A. Nangoi Alex Susanto R. Rudy Tjandra Witadinata Sumantri Handoyo Jet Soedirdja Kiki Syahnakri - - - - - - - - - - - - Tomy Winata - - - - - - - - - - - - Sugianto Kusuma - - - - - - - - - - - - Suryani Purwita Inge - - - - - - - - - - - - Andry Siantar - - - - - - - - - - - - Reggie Harjadi - - - - - - - - - - - - Andy Kasih - - - - - - - - - - - - B. Wisnu Tjandra - - - - - - - - - - - - Henny A. Nangoi - - - - - - - - - - - - Alex Susanto - - - - - - - - - - - - R. Rudy Tjandra - - - - - - - - - - Witadinata Sumantri - - - - - - - - - - - - Handoyo Jet Soedirdja - - - - - - - - - - - - - Ami Swanto Winata - T1 - - - - - - - - - - - Santoso Gunara - - - - - - - - - - - - - Susanto Kusumo - - T1 - - - - - - - - - - Alexander Halim Kusuma - - T2 - - - - - - - - - - Richard - - T2 - - - - - - - - - - Keterangan Remarks : T1 : hubungan kakak – adik relation of siblings T2 : hubungan orang tua – anak relation of parents-children Financial Relation and Family Relation of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors and the other Members of the Board of Commissioners, the other Members of the Board of Directors andor Management and Supervisor of Shareholders in the format of Legal Entity Fungsi Kepatuhan Memperhatikan ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Artha Graha Internasional menyesuaikan tugas dan tanggungjawab Divisi Kepatuhan sebagai suatu unit kerja yang independen. Selanjutnya, untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan, Bank Artha Graha Internasional mempunyai komitmen untuk mendorong budaya kepatuhan antara lain dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan sosialisasi ketentuan, serta mengevaluasi dan memperbaiki kebijakan, prosedur, dan penerapan kode etik. Sesuai ketentuan yang berlaku dan dalam rangka melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, Bank Artha Graha Internasional mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan yang merupakan unit kerja independen yang mengkoordinasikan pengelolaan risiko kepatuhan di Bank, termasuk didalamnya mengkoordinasikan penerapan ketentuan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Berdasarkan rencana tindak program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan PPT yang telah disampaikan dalam laporan pelaksanaan tugas Direktorat Kepatuhan bulan Desember 2012, telah dilakukan penerapan APU dan PPT yang berlandaskan pada 5 lima Pilar sebagai berikut:

1. Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris

Fungsi pelaksanaan pengawasan penerapan APU dan PPT telah dilakukan oleh pengurus dengan memberikan rekomendasi terhadap laporan triwulanan yang disampaikan oleh Unit Kerja Kepatuhan UKK APU dan PPT.

2. Kebijakan dan Prosedur Kebijakan dan prosedur penerapan program APU

dan PPT yang tertuang dalam Surat Edaran Operasi SEO No. 138.01.0 tentang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme tanggal 20 Maret 2010 telah direvisi pada tanggal 18 Juli 2012 menjadi SEO No. 138.02.0 dan terus diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. UKK APU dan PPT secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap: Penerapan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern, Fungsi Audit Ekstern, dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Applications for the Functions of Compliance, Internal Audit, External Audit and Corporate Secretary Compliance Function In observance of Bank Indonesia’s provision regarding Implementation of Compliance Function of Commercial Bank, Bank Artha Graha Internasional adjusts the duty and responsibility of Compliance Division as an independent unit. Then, in order to grow and realize the culture of compliance, Bank Artha Graha Internasional commits to encouraging the culture of compliance by, among others, increasing the quality of resources through training and socialization of regulations, including evaluation and improving policies, procedures, and application of code of ethics. Pursuant to effective provisions and in order to implement good corporate governance, Bank Artha Graha Internasional appoints one member of the Board of Directors as Compliance Director. In carrying out its duty and responsibility, Compliance Director is assisted by Compliance Division constituting an independent unit to coordinate the management of compliance risk in he Bank, including the application of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding program. Under the action plan of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding program APU and PPT already submitted in the December 2012 duty implementation report of Compliance Director, APU and PPT application based on ive 5 Pillars, as follows:

1. Active supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners

Supervision function for APU and PPT application has been carried out by the management by giving recommendation against the quarterly report submitted by Compliance Unit UKK APU and PPT.

2. Policy and Procedure

Policy and procedure for the application of APU and PPT program included in Operating Circular SEO No. 138.01.0 regarding Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding dated 20 March 2010 was revised on 18 July 2012 to SEO No. 138.02.0 and keep on applied on consistent and constant basis. UKK APU and PPT conducts periodic examination on: • Penomoran Customer Identiication File CIF nasabah dengan menganut single CIF; • Kelengkapan data nasabah baru pada Alphabits system ; • Pengkinian data nasabah sesuai dengan Surat Edaran Ekstern Bank Indonesia No. 1131DPNP tanggal 30 Nopember 2009; • Pengawasan terhadap transaksi keuangan nasabah untuk mendeteksi transaksi keuangan mencurigakan; • Pengawasan terhadap nasabah berisiko tinggi high risk customer .

3. Pengendalian Intern Satuan Kerja Audit Intern SKAI telah melakukan

pemeriksaan rutin terhadap efektivitas pelaksanaan program APU dan PPT pada kantor cabang dan hasil pemeriksaan disajikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI. Terhadap temuan tersebut telah ditindaklanjuti oleh kantor cabang.

4. Sistem Informasi Manajemen

Pengembangan sistem informasi yang dapat mengidentiikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik nasabah dan pola transaksi yang dilakukan oleh nasabah yang kami sebut dengan Aplikasi AML terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan internal maupun eksternal. Saat ini sedang dilakukan pengembangan aplikasi untuk Laporan Transaksi Keuangan Tunai yang disesuaikan dengan aplikasi dari PPATK.

5. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan

Pelatihan di bidang APU dan PPT terus dilakukan mengingat terdapat karyawan baru dan pelatihan berkala bagi karyawan yang berhadapan langsung dengan nasabah serta karyawan pelaksana yang terkait dengan penerapan APU dan PPT. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari: No. Peserta Pelatihan Training Participants Jumlah Peserta orang Total Participants persons Pelaksanaan Implementation 1. Teller baru New Tellers 22 18 - 07 - 2012 2. Peserta MDP Kredit II MDP Kredit II participants 24 01 - 08 - 2012 3. Peserta Audit Training Program Audit Training Program Participants 22 30 - 08 - 2012 4. Karyawan Kantor Cabang Batam Employees of Batam Branch Ofice 22 03 - 11 - 2012 Selain mengadakan pelatihan Bank juga aktif mengirimkan staf kepatuhan untuk mengikuti pelatihan seminarpertemuan eksternal yang berkaitan dengan APU dan PPT, yaitu: • Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Pemilikan Saham Bank, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan FKDKP di Hotel Intercontinental Mid Plaza Jakarta, tanggal 13 September 2012. • Workshop FKDKP pada bulan Oktober 2012. • Numbering of Customer Identiication File CIF by adherence to single CIF; • Completion of new customer’s data in Alphabits system; • Updating customer’s data pursuant to External Circular of Bank Indonesia No. 1131DPNP dated 30 November 2009; • Supervision to customer’s inancial transaction in order to detect any suspicious inancial transaction; • Supervision to high risk customers.

3. Internal Audit Internal Audit Unit SKAI conducts regular

examination on the effective implementation of APU and PPT program in the branch ofice and the results are presented in SKAI Report on Audit Results. Findings have been followed up by the branch ofice.

4. Management Information System

Development of information system that can identify, analyze, monitor and provide effective report on customers’ characteristics and transactions we call it AML Application keep on carried out as required both internally and externally. Currently the application for Cash Transaction Report is being developed to be in accordance with PPATK application.

5. Human Resources and trainings Trainings in APU and PPT keep on carried out

considering that there are new employees moreover periodic trainings are required for employees directly meeting customers and executive oficers related to APU and PPT application. The trainings consisted of: In addition to trainings, the Bank also actively sent compliance staff to follow training seminarexternal meeting related to APU and PPT, which were: • Banking Readiness facing the Restriction of Bank Share Ownership, organized by Communication Forum of Banking Compliance Directors FKDKP at Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta, on 13 September 2012. • FKDKP Workshop FKDKP in October 2012.