Kepatuhan Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf
fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko kepatuhan
dan bersifat independen dari unit kerja operasional.
2 Strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko
kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai
dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, danatau peraturan perundang-
undangan yang berlaku, antara lain yaitu: • Dalam menjalankan kegiatan usaha pada
industri perbankan, Bank selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang
diterbitkan baik oleh Bank Indonesia, seperti ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum KPMM, Kualitas Aktiva Produktif KAP, Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai CKPN, Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, Posisi Devisa Neto PDN,
dan penerapan tata kelola yang baik Good Corporate Governance
. Selain itu, Bank juga tunduk kepada beberapa ketentuan
instansi terkait lainnya seperti peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan
Terbatas, Perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal BAPEPAM-LK dan Bursa Efek.
• Bank melakukan identiikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan
memberikan advis kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal pengembangan
produk danatau aktivitas baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan
Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh
peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk
dipatuhi dalam pelaksanaannya.
3 Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan, antara lain:
• Bank memantau perkembangan eksposur risiko kepatuhan setiap bulan dan
menyampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Laporan Proil Risiko Bank.
Bank juga menetapkan strategi mitigasi risiko atas setiap kejadian risiko kepatuhan yang
perlu mendapat perhatian khusus.
• Bank memiliki perangkat media online untuk menyampaikan sosialisasi semua peraturan
yang berlaku kepada seluruh jajaran Bank yang diharapkan setiap unit kerja terkait
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan sesuai dengan peraturan Bank.
structure of Compliance Risk Management Division and under Risk Management Section
consisting of functional staff particularly responsible for compliance risk management
who is independent from operational unit.
2 Risk management strategy and effective risk management application for compliance risk,
especially in order to ensure that the preparation of policy and procedure has conformed to
general standard practice, effective provision andor laws and regulations, among others:
• In carrying out its business activities in
banking industry, the Bank is always subject to banking regulations both issued by Bank
Indonesia, such as the Minimum Capital Requirement KPMM, Earning Assets Quality
KAP, Allowance for Loss due to Value Decrease CKPN, Legal Lending Limit LLL
BMPK, Net Open Position NOPPDN, and Application of Good Corporate Governance.
In addition, the Bank is also subject to several provisions of other related institutions such
as the rules governing Savings Guarantee, Limited Liabilities Company, Taxation and
capital market regulation Bapepam-LK and the Stock Exchange.
• The Bank performs the identiication and management of compliance risk since the
beginning by giving advice to business units and operational units in terms of
product development andor new activities and actively carries out the assessment of
Guidelines and Internal Procedure policies of the Bank to ensure that all external regulations
have been accommodated in such a way and then to be followed in the implementation.
3 Mechanism of monitoring and controlling compliance risk, among others:
• The Bank monitors the development of monthly exposure of compliance risk for
submission to the Board of Directors and the Board of Commissioners in the Banks
Risk Proile Report. The Bank also sets a risk mitigation strategy for any event of compliance
risk that requires special attention.
• The Bank has an online media tools to distribute the socialization of all effective
regulations to all levels of the Bank, which is expected that each related unit can carry
out the duty and job in accordance with the Banks regulations.
• Pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab setiap satuan pengendalian intern
Bank secara efektif sesuai ketentuan yang berlaku mencakup Divisi Kepatuhan
Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kontrol.
h. Risiko Reputasi
Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi 1 Organisasi Manajemen Risiko Reputasi
• Organisasi manajemen risiko reputasi Bank berada dalam struktur organisasi Divisi
Kepatuhan Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri
dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan
risiko reputasi dan bersifat independen dari unit kerja operasional.
• Dalam pengelolaan risiko reputasi secara reguler, Bank memiliki Divisi Corporate
Secretary yang senantiasa melakukan monitoring pemberitaan media untuk
memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media terhadap
Bank. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media, selanjutnya
dibuatkan klariikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah terbaik yang ditempuh Bank.
• Sedangkan monitoring secara bankwide atas keluhan nasabah yang disampaikan langsung
kepada Bank dilakukan oleh Divisi Branch Banking untuk kemudian ditindaklanjuti
penyelesaiannya melalui cabang terkait sesuai ketentuan yang berlaku.
2 Kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada
nasabah dan pemangku kepentingan lainnya stakeholders untuk mengendalikan risiko
reputasi, antara lain yaitu: • Bank
memiliki pedoman
mengenai penyelesaian pengaduan nasabah dan
transparansi informasi produk Bank dan melaksanakannya secara efektif.
• Bank senantiasa menetapkan mitigasi risiko reputasi untuk setiap peluncuran produk
layananprogram baru dengan menganalisa risiko reputasi yang mungkin timbul dan
strategi mengantisipasi risiko tersebut.
• Bank senantiasa meningkatkan service excellence
khususnya kepada seluruh front liners
melalui pelatihan dan pembinaan serta pelaksanaan quiz secara periodik agar
kualitas pelayanan prima selalu terpelihara dengan baik dan berkesinambungan bagi
nasabah Bank. • Effective implementation of the function,
duty, and responsibility of the Bank’s respective internal control unit in accordance
with the applicable provisions covers the Compliance Risk Management Division,
Internal Audit Unit, and Control Division.
h. Reputation Risk
Risk Management Application for Reputation Risk 1 Reputation Risk Management Organization
• The Bank’s reputation risk management organization is provided in the organization
structure of Compliance Risk Management Division and under Risk Management
Section consisting of functional staff particularly responsible for reputation risk
management who is independent from operational unit.
• In the management of reputation risk on regular basis, the Bank has Corporate
Secretary Division that is constantly monitoring the news media to check negative
publicity or customer complaints appearing in the media against the Bank. For negative
publicity and customer complaints appearing in the media, the Bank gives clariication and
response following the best solution taken by the Bank.
• While bankwide monitoring on customer complaints submitted directly to the Bank is
conducted by the Branch Banking Division and then gollowed up for settlement through
the related branch pursuant to the effective regulation.
2 Policy and mechanism in order to improve quality service to customers and the other
stakeholders for reputation risk control, are among others:
• The Bank has the guidelines regarding settlement of customer complaint and
information transparency of Bank products and carried them out effectively.
• The Bank constantly sets reputation risk mitigation for each launching of new product
serviceprogram by analyzing any possible reputation risk that may come up and the
strategy to anticipate such risk.
• Bank constantly improves the service excellence to all front liners in particular by
trainings and coaching as well as periodic quiz so that excellent service quality is always
well maintained and sustainable for the Bank’s customers.
3 Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis, antara lain yaitu:
• Bank menyiapkan panduan untuk para frontliner
dan spokespersons agar mereka bisa menjelaskan informasi material secara
benar dan proporsional kepada nasabah sesuai dengan permasalahan krisis yang
dihadapi oleh Bank.
• Bank akan melakukan konferensi pers danatau berkoordinasi dengan instansi
berwenang terkait apabila diperlukan, jika risiko kerugian dinilai dapat berdampak
signiikan terhadap kelangsungan usaha Bank.
Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang yang
akan mempengaruhi kinerja Bank
• Komposisi sumber pendanaan perbankan saat ini pada umumnya masih didominasi dengan simpanan berjangka
waktu pendek, namun kondisi tersebut masih dapat diantisipasi oleh Bank dengan pengelolaan asset-liabilities
yang efektif sehingga risiko likuiditas dapat dimitigasi.
• Produk perbankan yang semakin inovatif untuk memberikan pelayanan terhadap kepuasan nasabah
sehingga akan mengakibatkan meningkatnya tingkat persaingan yang lebih kompetitif. Hal tersebut dapat
berpengaruh pada risiko reputasi dan risiko likuiditas Bank dimana masyarakat akan lebih tertarik untuk menempatkan
dananya pada bank yang memberikan kepuasan lebih tinggi dengan keuntungan yang lebih besar.
• Permodalan Bank hingga saat ini masih berada di atas ketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan diharapkan
akan terus meningkat sejalan dengan pencapaian target dalam rencana bisnis Bank dan perbaikan kualitas aktiva
produktif.
• Persaingan keunggulan dalam hal teknologi sistem informasi untuk memberikan layanan yang lebih cepat,
tepat, akurat dan manfaat dengan jaringan online yang luas sejalan dengan perkembangan produk perbankan
yang semakin inovatif tetap menjadi perhatian Bank untuk terus meningkatkan pelayanan dan kepuasan
kepada nasabah.
• Permasalahan perkreditan Bank secara umum antara lain penyelesaian kredit bermasalah, penjualan agunan
yang diambil alih, debitur inti dan terkonsentrasinya pemberian kredit kepada sektor ekonomi dan
segmentasi kredit tertentu, saat ini tetap menjadi perhatian manajemen untuk mengatasi permasalahan
tersebut secara efektif. 3 Reputation risk management in times of crisis,
among others: • The Bank prepares guidance for frontliners
and spokespersons that they can explain material information correctly and
proportionally to customers in accordance with the problems of crisis faced by the
Bank.
• The Bank will arrange for press conference and or coordinate with relevant authorities
if required, if the loss risk is considered to have a signiicant impact on the Bank’s
going concern.
Signiicant Forecasts
• The composition of the Bank’s current funding source in general is still dominated by short-term deposits, but
this condition is yet anticipated by the Bank by effective management of assets and liabilities so that liquidity risk
may be mitigated.
• More innovative banking products to provide services to customers’ satisfaction that will result in increased
levels of competition that are more competitive. Such condition may affect the Bank’s reputation risk and
liquidity risk where public will be more attracted to place their money in a bank providing higher satisfaction with
greater beneits.
• Until now the Bank’s capital is still above the prevailing Bank Indonesia’s regulations and is expected to continue
increasing in line with target achievement of the Banks business plan and improvement of earning assets
quality.
• Competition on excellence in technology information systems to provide services that are faster, precise,
accurate and beneicial with an extensive online network in line with increasingly innovative development of
banking products remains for the attention of the Bank to keep increasing customers’ services and satisfaction.
• In general the Bank’s credit problems are among others the settlement of problem loan, sale of taken
over collateral, core debtor and concentration of credit extension to certain economic sector and credit
segmentation, currently remain attended to by the management in order to ind effective solution of the
problems.