PEMULIHAN BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated 109 41. MANAJEMEN RISIKO 41. RISK MANAGEMENT I. Kerangka Manajemen Risiko I. Risk Management Framework Di dalam melaksanakan strategi operasional Bank, maka Manajemen berupaya untuk dapat menyelaraskan antara : - Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa pasar kredit dan portofolio pendanaan. - Peningkatkan efisiensi operasional perbankan. - Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum sesuai ketentuan regulator. - Implementasi manajemen risiko yang berorientasi bisnis. In implementing the Bank‟s operational strategy, management attempts to balance among: - The business growth, loans market share and funding portfolios incremental. - The increasing of banking efficiency operational. - Capital adequancy ratio in accordance to the authority requirement. - The business oriented risk management implementation. Untuk mencapai tujuan usaha, Bank perlu menyeimbangkan secara optimal antara bisnis, operasional dan manajemen risiko. Bank perlu memiliki unit bisnis yang berorientasi risiko dan mempunyai unit manajemen risiko yang berorientasi bisnis. In order to achieve its business objective, the Bank has to balance its business, operational and risk management optimally. The Bank needs to have a risk oriented business unit and a business oriented risk management unit. Dalam menjalankan bisnis yang berorientasi risiko, Bank melaksanakan penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek sesuai dengan rencana kerja Bank dan prinsip kehati- hatian prudential principles serta sesuai dengan ketentuan regulator. In running risk oriented business, the Bank carries on an effective implementation of risk management by considering all aspects according to its business plans and prudential principles and also the regulation of authorities. Kerangka manajemen risiko Bank mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, transaksi dan produk Bank termasuk produk atau aktivitas baru berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar pengelolaan risiko yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara fungsi pengendalian usaha yang efektif serta kebijakan yang jelas dalam pengelolaan risiko. The frame of Bank‟s risk management comprises all business activities, transactions and products including new products or activities based on basic risk management principles by maintaining the balance of effective business controlling function and clear business management policy. PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 and Six Months Ended June 30, 2012 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated 110 41. MANAJEMEN RISIKO lanjutan 41. RISK MANAGEMENT continued I. Kerangka Manajemen Risiko lanjutan I. Risk Management Framework continued Kerangka dasar manajemen risiko Bank merupakan bagian integral dari proses manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan operasional Bank yang meliputi 4 empat pilar yaitu: The basic framework of risk management is an integral part of the risk management process in business management and operations of the Bank which includes four 4 pillars namely :

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi

1. Board of

Commissioners and Director’s Supervision  Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.  Board of Commissioners and Directors is responsible for the effectiveness of risk management implementation at the Bank and to ensure its adequacy implementation according to the Bank‟s characteristics, complexity and risk profile.  Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk komite sebagai berikut: a. Komite Audit b. Komite Pemantau Risiko c. Komite Remunerasi dan Nominasi  To carry on its duties and responsibility, Board of Commissioners established the following committee: a. Audit committee b. Risk monitoring committee c. Nomination and remuneration committee  Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Direksi membentuk komite sebagai berikut: a. Komite Manajemen Risiko b. Asset and Liability Committee c. Komite Pemantau Teknologi Informasi TI d. Komite Kredit  To carry on its duties and responsibility, Board of Directors established the following committee: a. Risk management committee b. Asset and liability committee c. Oversight committee on information technology d. Credit committee  Untuk pengendalian intern Direksi membentuk: a. Satuan Kerja Audit Intern b. Satuan Kerja Manajemen Risiko c. Satuan Kerja Kepatuhan d. Satuan Kerja Kontrol  For internal control, Directors established: a. Internal audit task force b. Risk management task force c. Compliance task force d. Controlling task force

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit

2. Sufficiency of policy, procedure and limit setting

 Seluruh aktifitas Bank dan setiap produkjasa Bank harus memiliki pedoman dan prosedur yang ditetapkan secara jelas dan cakupannya sejalan dengan visi, misi dan strategi bisnis Bank.  All of bank activities and any product service should have a clear guideline and procedure which is in line with the Bank‟s vision, mission and business strategy.