Operational Risk Overall Internal Control System

menggunakan prosedur kontrol danatau mitigasi risiko yang sesuai. 2 Proses mitigasi risiko operasional yang diterapkan oleh Bank antara lain : • Meningkatkan budaya kontrol internal dan memastikan aktivitas kontrol sebagai bagian tak terpisahkan dalam pelaksanaan transaksi atau aktivitas reguler Bank melalui penerapan front end control dan back end control oleh unit kerja terkait sehingga mampu merespon dengan cepat dan tepat setiap penyimpangan yang terjadi. • Penilaian proil risiko operasional dan perkembangannya setiap bulan yang dituangkan dalam laporan Proil Risiko Bank. • Menetapkan kebijakan dan pedoman business continuity management dalam hal rencana antisipasi kondisi darurat. • Melakukan review kebijakan, pedoman dan prosedur Bank terkait penerapan manajemen risiko operasional secara periodik sesuai perkembangan usaha dan kebutuhan Bank. • Pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab setiap satuan pengendalian intern Bank secara efektif sesuai ketentuan yang berlaku mencakup Divisi Kepatuhan Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, dan Divisi Kontrol.

d. Risiko Likuiditas

Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas 1 Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas Organisasi manajemen risiko likuiditas Bank berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko likuiditas dan bersifat independen dari unit kerja operasional. 2 Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas • Dalam mengantisipasi timbulnya risiko likuiditas, Bank melakukan penilaian proil risiko likuiditas setiap bulan yang menggambarkan tren kondisi likuiditas Bank secara berkesinambungan sehingga dapat menjadi salah satu indikator peringatan dini jika Bank mulai mengalami permasalahan likuiditas. • Proses pemantauan risiko likuiditas dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dan pelaksanaan pemenuhan kebutuhan likuiditas harian Bank baik dalam bentuk control andor the appropriate risk mitigation procedure. 2 Operational risk mitigation process applied by the Bank is, among others: • Increasing internal control culture and ensuring that control activity is an integral part in carrying out transaction or regular activities of the Bank by applying front end control and back end control by the related unit so that it can give quick and correct response in case of deviation. • Monthly assessment of operational risk proile and its development is included in the Bank’s Risk Proile Report. • Setting the policy and guidelines on business continuity management in anticipation of emergency condition. • Reviewing the Bank’s policy, guidelines and procedure related to operational risk management application periodically according to the business development and requirement of the Bank. • Implementation of function, duty, and responsibility of each of the Bank’s internal control unit pursuant to the applicable provision including Compliance Risk Management Division, Internal Audit Unit, and Control Division.

d. Liquidity Risk

Risk Management Application for Liquidity Risk 1 Liquidity Risk Management Organization The Bank’s liquidity risk management organization is provided in the organization structure of Compliance Risk management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for liquidity risk management who is independent from operational unit. 2 Early warning indicator of liquidity problem • In anticipation of liquidity risk, the Bank performs monthly liquidity risk proile relecting the trend of liquidity condition of the Bank on continuous basis, so that it can be one of early warning indicators if the Bank starts having liquidity problem. • Monitoring liquidity risk is conducted under measurement result and fulillment of the Bank’s daily liquidity need either in form of primary reserve or secondary reserve. Lack primary reserve maupun secondary reserve. Kekurangan cadangan likuiditas merupakan salah satu indikator peringatan dini yang selalu diperhatikan Bank dalam pengelolaan risiko likuiditas. • Dalam mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas, upaya pengelolaan secondary reserve . dilakukan dengan lebih hati-hati sejalan dengan posisi Loan to Deposit Ratio LDR Bank sehingga kondisi likuiditas Bank secara keseluruhan dapat tetap terjaga dengan baik. 3 Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas • Dalam melakukan pengukuran risiko likuiditas, Bank menggunakan alat ukur antara lain proyeksi arus kas, proil maturitas, rasio likuiditas dan stress testing sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. • Pengendalian risiko likuiditas dilakukan melalui strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas dan risiko likuiditas harian, pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi dan rencana pendanaan darurat contingency funding plan yang berisi langkah-langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi dan menghadapi kondisi kesulitan shortfall likuditas sehingga Bank dapat tetap memenuhi setiap kewajiban inansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu. • Pengelolaan risiko likuiditas secara operasional di fasilitasi melalui Rapat Komite Asset Liabilities yang dilakukan secara periodik. Bank senantiasa menjaga cadangan likuiditas berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, dan kontraktual transaksi serta perilaku nasabah.

e. Risiko Hukum

Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum 1 Organisasi Manajemen Risiko Hukum Organisasi manajemen risiko hukum Bank berada dalam struktur organisasi Divisi Kepatuhan Manajemen Risiko dan di bawah Bagian Manajemen Risiko terdiri dari staf fungsional yang secara khusus bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum dan bersifat independen dari unit kerja operasional. 2 Pengendalian risiko hukum Pengendalian risiko hukum Bank dilakukan antara lain dengan cara: • Bank memiliki Biro Hukum yang memiliki peranan antara lain: - melakukan analisa hukum atas produk of liquidity reserve is one of early warning indicators that is always attended to by the Bank in liquidity risk management. • In anticipation of the increase of liquidity risk, the management of secondary reserve is carried out more carefully along with the position of Loan to Deposit Ratio LDR of the Bank, so that the Bank’s overall liquidity condition may be well maintained. 3 Mechanism of measuring and controlling liquidity risk • In measuring liquidity risk, the Bank uses the measuring tools, among others, projected cash low, maturity proile, liquidity ratio and stress testing pursuant to Bank Indonesia’s regulation. • Liquidity risk control is performed by funding strategy, management of liquidity position and daily liquidity risk, management of high quality liquid assets and contingency funding plan, including the steps to be taken in anticipation and facing liquidity shortfall condition so that the Bank may remain fulilling the respective inancial obligation as promised on a timely manner. • Operational management of liquidity risk is facilitated through Meeting of Assets Liabilities Committee that is arranged periodically. The Bank always maintains liquidity reserve based on the applicable Bank Indonesia’s provision, and contractual transaction as well as customer’s behavior.

e. Legal Risk

Risk Management Application for Legal Risk 1 Legal Risk Management Organization The Bank’s legal risk management organization is provided in the organization structure of Compliance Risk Management Division and under Risk Management Section consisting of functional staff particularly responsible for legal risk management who is independent from operational unit. 2 Legal risk control The Bank’s legal risk control is carried out among others in the following manner: • The Bank has Legal Bureau with the following roles, among others: - performing legal analysis of new product