sebesar 53 dibandibandingkan dengan responden berjenis kelamin laki-laki yang hanya sebesar 47.
4. Gambaran Pendidikan Ibu pada Siswa MI Unwanul Huda di Jakarta Selatan Tahun 2015
Menurut Notoadmojo 2003, pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecepatan seseorang secara intelektual dan emosional.
Pendidikan juga diartikan sebagai suatu usaha sendiri untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam maupun di luar
sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang
pernah ditempuh oleh ibu responden. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tabel 5.5, terlihat bahwa
sebagian besar ibu responden berpendidikan SMA dengan presentasi 81,2. Sedangkan dari 84 ibu siswa yang memiliki tingkat pendidikan
SMA, terdapat 60 ibu siswa 71,4 yang memiliki pola konsumsi energi kurang dari AKG, 62 ibu siswa 73,8 memiliki pola konsumsi
karbohidrat yang kurang dari AKG, 36 42,9 ibu siswa yang memiliki pola konsumsi protein yang kurang dari AKG, dan 54 ibu
siswa 64,3 yang memiliki pola konsumsi lemak yang kurang dari AKG.
5. Gambaran Besar Uang Jajan pada Siswa MI Unwanul Huda di Jakarta Selatan Tahun 2015
Uang jajan adalah uang yang diberikan orang tua kepada anak untuk membeli jajanan di sekolah. Uang jajan yang rutin diberikan
pada anak dapat membentuk sikap dan persepsi anak bahwa uang jajan
adalah hak mereka dan mereka bisa menggunakannya sesui dengan keinginan mereka, sehingga anak bisa memanfaatkan secara bebas.
Aprillia, 2011. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tabel 5.4, terlihat
bahwa rata-rata siswa memiliki uang jajan sebesar Rp 8.067. Sedangkan rata-rata uang jajan siswa yang memiliki pola konsumsi
energi, karbohidrat, protein, dan lemak yang kurang lebih tinggi dibandingkan rata-rata uang jajan siswa yang memiliki pola konsumsi
energi, karbohidrat, protein, dan lemak cukup. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian Septiana 2013 yang menenumukan bahwa rata-rata
anak yang memiliki uang jajan yang besar untuk konsumsi makan belum tentu membeli makanan yang mengandung zat gizi.
6. Gambaran Peran Orang Tua pada Siswa MI Unwanul Huda di Jakarta Selatan Tahun 2015
Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak ketika berada dirumah. Sehingga orang tua dapat mempengaruhi
kebiasaan dan tingkah laku anak termasuk pola konsumsi makan anak Dilapanga, 2008.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tabel 5.6, terlihat bahwa sebagian besar siswa tidak dipengaruhi oleh peran orang tua sebanyak
87 siswa 65,4. Sedangkan dari 46 siswa yang dipengaruhi oleh peran orang tua, terdapat 27 siswa 58,7 memiliki pola konsumsi
energi kurang dari AKG. Diantara 87 siswa yang tidak dipengaruhi oleh peran orang tua, terdapat 60 siswa 69 memiliki pola konsumsi
energi kurang dari AKG. Sebagian besar siswa tidak dipengaruhi oleh