Sampel sebagian besar sudah terpapar pengetahuan gizi yang Penggunaan food recall 3x24 jam dalam pengumpulan data untuk pola

lauk hewani yang dikonsumsi sebagian siswa setiap hari adalah ikan mas, ikan lele, ikan bandeng, ikan tongkol, ayam, dan telur. Sedangkan sumber lauk nabati yang sering dikonsumsi siswa adalah tahu dan tempe. Begitupun halnya dengan sayuran, rata-rata siswa sering mengkonsumsi sayur bayam, sayur sop, kangkung, jengkol, dan sayur lodeh. Untuk jenis buah yang sering dikonsumsi sebagian siswa adalah pisang, jeruk, dan mangga. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dari beberapa siswa didapatkan hasil bahwa sebagian siswa yang membawa bekal dari rumah dengan menu yang bermacam-macam seperti nasi dengan mie goreng dan telur, nasi dengan chicken nugget, nasi dengan sosis, nasi dengan ayam goreng, nasi dengan ikan goreng, nasi goreng, dan nasi dengan telur dadar. Dilihat dari jenis makanan yang dibawa, bahwa bekal yang dibawa adalah jenis makanan yang mudah, cepat, dan praktis. Pada bekal yang dibawa, tidak terlihat sayuran yang dijadikan bekal, alasan responden tidak membawa sayur adalah karena takut tumpah di dalam tas dan para ibu responden tidak sempat memasak sayur di pagi hari. Sedangkan, sebagian responden lebih suka mengkonsumsi jajanan yang ada di sekolah seperti mie instan, nasi kuning, telur gulung, siomay, cilok, sosis goreng, chiki, permen, teh manis. Namun pada sebagian responden yang membawa bekal, mereka hanya makan 1 kali dari bekal saja dari mulai istirahat jam 10.00 hingga pulang sekolah 03.00 tanpa membeli jajanan di sekolah dan mereka hanya makan satu jenis makanan saja tidak bervariasi, sedangkan dirumah mereka makan hanya 1 kali . Sehingga, dapat diasumsikan bahwa pada siswa yang membawa bekal, kebutuhan energi, karbohidrat, protein, dan lemak belum tentu tercukupi. Karena di lihat dari seberapa sering dan seberapa banyak siswa makan dalam satu hari. Sedangkan, siswa yang membeli jajanan di sekolah kebutuhan energi, karbohidrat, protein, dan lemak tidak terpenuhi. Jika dilihat dari jenis jajanan yang tersedia. Pada penelitian ini, tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein, dan lemak pada siswa dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu cukup, apabila tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein, dan lemak siswa ≥ 70 AKG dan kurang, apabila tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein, dan lemak siswa 70 AKG. Sedangkan untuk umur dan jenis dibedakan menjadi dua kategori yaitu umur 7-9 tahun dan umur 10-12 tahun dan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Perbedaan umur dan jenis kelamin dimasukkan pada saat perhitungan tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 65,4 siswa MI Unwanul Huda memiliki pola konsumi energi kurang dari AKG, sebanyak 73,7 siswa yang konsumsi karbohidratnya kurang dari AKG, dan sebanyak 62,4 siswa yang konsumsi lemaknya kurang dari AKG. Sedangkan sebanyak 61,7 siswa memiliki pola konsumsi yang cukup dari AKG. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Regar 2013 dan Resty 2014 menemukan konsumsi energi, karbohidrat, dan lemak