peran orang tua sebanyak 98 siswa 73,7 memiliki pola konsumsi karbohidrat yang kurang dari AKG. Dari 87 siswa 65,4 yang
memiliki pola konsumsi karbohidrat kurang dari AKG, terdapat 69 siswa 79,3 tidak dipengaruhi oleh peran orang tua dan dari 46 siswa
terdapat 29 siswa 63 yang dipengaruhi oleh peran orang tua. Sebanyak 51 siswa 38,3 tidak dipengaruhi oleh peran orang
tua yang memiliki pola konsumsi protein kurang dari AKG dan dari 46 siswa, terdapat 14 siswa 30,4 dipengaruhi oleh peran orang tua yang
memliki pola konsumsi protein kurang dari AKG. Untuk pola konsumsi lemak yang kurang dari AKG terdapat 53 siswa 60,9 tidak
dipengaruhi peran orang tua dan dari 46 siswa, terdapat 30 siswa 65,2 dipengaruhi oleh peran orang tua yang memiliki pola konsumsi
lemak yang kurang dari AKG.
7. Gambaran Pengetahuan Gizi Anak pada Siswa MI Unwanul Huda di Jakarta Selatan Tahun 2015
Pengetahuan adalah hasil dari tahu seseorang yang didapat dengan
menggunakan penginderaan
terhadap objek
sampai menghasilkan pengetahuan yang sangat dipengaruhi oleh intesitas
perhatian dan persepsi terhadap objek Notoadmojo, 2010. Menurut Khomsan 2000 pengetahuan gizi merupakan aspek kognitif yang
menunjukkan pemahaman responden tentang ilmu gizi, jenis zat gizi, serta interaksinya terhadap status gizi dan kesehatan.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tabel 5.7, terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan terkait gizi
yang baik sebesar 63,2. diantara 84 siswa yang memiliki pengetahuan terkait gizi yang baik, terdapat 57 siswa 67,9 yang
memiliki pola konsumsi energi kurang, 65 siswa 77,4 yang memiliki pola konsumsi karbohidrat yang kurang dari AKG, 33 siswa
39,3 yang memiliki pola konsumsi protein yang kurang dari AKG, dan 53 siswa 63,1 yang memiliki pola konsumsi lemak yang
kurang dari AKG. Hasil ini sejalan dengan penelitian Septiana 2013 yang menyatakan respondennya sebanyak 60 memiliki pengetahuan
gizi baik. Sedangkan diantara 49 siswa yang memiliki pengetahuan
terkait gizi yang kurang, terdapat 30 siswa 61,2 yang memiliki pola konsumsi energi kurang dari AKG, 33 siswa 67,3 yang memiliki
pola konsumsi kabohidrat yang kurang dari AKG, 18 36,7 yang memiliki pola konsumsi protein yang kurang dari AKG, dan 30 siswa
61,2 yang memiliki pola konsumsi lemak yang kurang dari AKG. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa siswa
yang berpengetahuan gizi kurang dan berpengetahuan gizi baik cenderung
sama-sama memiliki konsumsi energi, karbohidrat, protein, dan lemak yang kurang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh siswa yang
berpengetahuan gizi baik, tidak menerapkan dalam pola konsumsi tentang makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizinya.