Tempat Tinggal Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Makan

ada hubungan antara peran orang tua dengan peningkatan asupan makan anak.

19. Teman Sebaya

Teman atau kelompok sebaya memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pemilihan makan individu, yang mulai mempengaruhi sejak anak mulai sekolah. Hal ini dapat menyebabkan kebutuhan gizi yang terabaikan, sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi tersebut. Remaja mulai peduli terhadap penampilan fisik dan perilaku sosial, agar mendapatkan penerimaan dari teman sebayanya. Hal yang paling penting agar diterima oleh teman sebaya adalah pemilihan makan individu tersebut Barker, 2002. Berdasarkan hasil penelitian Anita 2012 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kebiasaan sarapan dan makan 3 kali sehari ialah acuan teman sebaya.

20. Dampak Media Massa

Media massa ad alah faktor eksternal yang mengubah perilaku khalayak melalui proses belajar sosial dengan memberikan efek komunikasi berupa penambahan pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku Rakhmat, 1991 dalam Lestari, 2013. Anak umur 5-10 tahun lebih sering menonton iklan daripada anak umur 11- 12 tahun. Anak yang lebih tua dapat menyadari tujuan komersial dari iklan, yaitu untuk menjual produk bukan untuk hiburan atau pendidikan Almatsier, 2011. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Worthington- Roberts dan Rodwell Williams 2000 dalam Almatsier 2011 menunjukkan bahwa anak-anak banyak menghabiskan waktu di depan TV, terutama pada hari libur. Hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku anak, termasuk terhadap pola konsumsinya. Hasil penelitian Febry, dkk 2011 menyatakan ada hubungan yang signifikan antara daya tarik iklan berupa pesan dalam iklan dengan konsumsi soft drink. Adanya hubungan yang signifikan menunjukkan bahwa daya tarik iklan di media massa akan mempengaruhi frekuensi konsumsi makan. Hal ini didkukung oleh hasil penelitian Kathrine 2001 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan televisi yang sering dengan tingkat konsumsi energi anak.

21. Ketersediaan Pangan

Ketersediaan pangan dapat diartikan sebagai kondisi penyediaan pangan yang mencakup makanan dan minuman yang berasal dari tanaman, ternak, dan ikan serta turunannya bagi penduduk suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu Worthington, 2000. Asupan zat gizi seperti energi dan protein dapat dipengaruhi oleh ketersediaan pangan ditingkat keluarga dan apabila tidak cukup dapat dipastikan konsumsi setiap anggota keluarga tidak terpenuhi Depkes, 2002. Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan dalam keluarga, harga bahan makanan, dan tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan Apriadji, 1986.