Pekerjaan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Makan

pola konsumsi makan dan kesehatan pada individu Gibney et al., 2008. Berdasarkan hasil penelitian Mufidah 2008 menunjukkan bahwa pendidikan ibu rumah tangga berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi pangan. Hal ini sejalan dengan penelitian Pahlevi 2012 yang menyatakan bahwa terdapa hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi yang berdampak pada pola makannya.

15. Pengalaman Individu

Pengalaman individu dapat bermula dari perjalanan hidup individu itu sendiri. Salah satunya adalah pengalaman dalam pola konsumsi. Setiap individu memiliki penilaian tersendiri terhadap jenis, jumlah makanan tertentu, ada yang suka dan tidak sukapantang mengonsumsi makanan tertentu dengan berbagai macam alasan, seperti seseorang tidak mau mengonsumsi makanan seafood karena berdasarkan pengalaman pribadi, makanan tersebut menimbulkan alergi atau memiliki rasa yang kurang enak dan lain-lain Suhardjo, 2006. Menurut Moehji 2005 dalam Anzarkusuma 2014 bahwa salah faktor yang banyak mempengaruhi kebiasaan makan anak adalah pengalaman-pengalaman.

16. Sosial dan Budaya

Kebiasaan makan penduduk dapat terbentuk oleh unsur sosial dan budaya, namun hal ini kadang bertentangan dengan prinsip ilmu gizi. Berbagai macam budaya memberikan peran dan nilai yang berbeda-berbeda terhadap pangan atau makanan yang dikonsumsi. Masih adanya bahan makanan yang dianggap tabu oleh suatu budaya masyarakat dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumsi individu Suhardjo, 2006. Menurut penelitian Mufidah 2012 salah satu dari faktor yang ikut mendukung terciptanya sensasi kesenangan pada pola makan masyarakat perkotaan khususnya di Surabaya adalah faktor lingkungan. Terutama lingkungan sosial.

17. Tempat Tinggal

Menurut Depkes 2008, tempat tinggal adalah lokasi rumah seseorang yang dibedakan menjadi perkotaan dan pedesaan. Indikator yang digunakan untuk menentukan suatu kelurahan termasuk daerah perkotaan atau pedesaan adalah indikator komposit indikator gabungan yang skor atau nilainya dibedakan pada tiga variabel, yaitu: kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian dan akses fasilitas umum BPS, 2007. Mufidah 2012 menyatakan bahwa pola konsumsi dipengaruhi oleh sekitar tempat tinggal, lingkungan pekerjaan dan pergaulan. Jika tidak mengikuti apa yang lingkungan mereka lakukan, maka pasti akan dikucilkan dari lingkungan tersebut. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mangdy 2014 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pola makan anak dengan tempat tinggal di perkotaan dan pedesaan.