53
2.7. Teori Keputusan dan Model serta Teknik Analisis
Marimin 2005 mengemukakan beberapa teknik pengambilan keputusan berbasis indeks kinerja, di antaranya ialah Proses Hierarki Analitik Analytical
Hierarchy Process -AHP dan Interpretative Structural Modelling ISM. AHP
dikembangkan oleh Dr.Thomas L. Saaty dari Wharton School Of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgment dalam memilih
alternatif yang paling disukai Marimin 2005. Analisis ini ditujukan untuk membuat model permasalahan yang tidak terstruktur dan biasanya diterapkan
untuk memecahkan masalah-masalah terukur maupun masalah-masalah yang memerlukan pendapat judgement
Ma‟arif et al. 2003. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang
tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai
numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel yang lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut
kemudian dilakukan sintesis untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Adapun ide
dasar prinsip kerja AHP menurut Marimin 2005 yaitu penyusunan hierarki, penilaian kriteria dan alternatif, penentuan prioritas dan konsistensi logis.
Penjelasan langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu
kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki, 2. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty
1983, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala
perbandingan Saaty tampak dalam Tabel 2. Nilai perbandingan A dengan B adalah 1 satu dibagi dengan nilai perbandingan B dengan A Saaty T.L. 1983,
diacu dalam Marimin 2005.
54
Tabel 2 Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan menurut Saaty 1983
Nilai Keterangan
1 Kriteria atau alternatif A sama penting dengan kriteria atau alternatif B
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A jelas lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 A mutlak lebih penting dari B
2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
3. Penentuan prioritas.Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan pairwise comparisons. Nilai-nilai perbandingan
relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai
dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui
penyelesaian persamaan matematik. 4. Konsistensi logis. Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan
secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Consistency ratio merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan
berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak. Pengolahan pendapat pakar berdasarkan AHP dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak.
Adapun diagram alir metoda AHP ialah seperti tampak pada Gambar 4.