111
5.3.5. Urutan prioritas “Strategi” berdasarkan “Aktor”
Urutan prioritas elemen “Strategi” berdasarkan “Aktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo:
prioritas pertama ialah peningkatan pemberdayaan masyarakat; prioritas kedua ialah peningkatan layanan pemerintah; prioriras ketiga ialah peningkatan gerakan
penghijauan; dan prioritas keempat ialah peningkatan pemupukan lahan kering. Perbandingan nilai atau bobot setiap elemen dapat dilihat dalam Tabel 30.
Tabel 30 Matriks perbandingan antar elemen “Strategi” berdasarkan “Aktor”
pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo
Aktor Global
priority Urutan
Elemen Ak1
Ak2 Ak3
Ak4 Bobot
0,610 0,071
0,182 0,137
Str at
eg i
St1 0,375
0,488 0,442
0,660 0,434
I St2
0,085 0,251
0,116 0,109
0,105 III
St3 0,482
0,157 0,344
0,149 0,388
II St4
0,058 0,104
0,098 0,082
0,073 IV
Consistency ratio
0,059 0,053
0,078 0,071
Keterangan : St1 : Peningkatan pemberdayaan masyarakat
St2 : Peningkatan gerakan penghijauan St3 : Peningkatan layanan pemerintah
St4 : Peningkatan pemupukan lahan kering
Responden pakar berpendapat bahwa dengan meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam mengendalikan mutu lahan kering akan lebih cepat memberi
dampak positif menunjang kelancaran pelaksanaan strategi penting berikutnya. Tingkat keberdayaan sebagian masyarakat tani lahan kering di Kabupaten
Ponorogo pada saat ini dirasakan masih kurang memadai dan perlu ditingkatkan secara sistematis dan berkesinambungan.
5.3.6. Urutan prioritas “Tujuan” berdasarkan “Faktor”
Urutan prioritas elemen “Tujuan” berdasarkan “Faktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo:
prioritas pertama ialah tercegahnya degradasi lahan kering; prioritas kedua ialah meningkatnya produktivitas lahan kering; dan prioritas ketiga ialah meningkatnya
112
pendapatan masyarakat. Perbandingan nilai atau bobot masing-masing elemen dapat dilihat dalam Tabel 31.
Tabel 31 Matriks perbandinga n antar elemen “Tujuan” berdasarkan “Faktor”
pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo
Faktor Global
priority Urutan
Elemen Fk1
Fk2 Fk3
Fk4 Bobot
0,102 0,262
0,328 0,308
T u
ju an
Tj1 0,594
0,105 0,661
0,655 0,507
I Tj2
0,249 0,637
0,272 0,250
0,358 II
Tj3 0,157
0,258 0,067
0,095 0,135
III Consistency ratio
0,046 0,033 0,038
0,001 Keterangan:
Tj1 : Tercegahnya degradasi lahan kering Tj2 : Meningkatnya produktivitas lahan kering
Tj3 : Meningkatnya pendapatan masyarakat
Responden pakar berpendapat bahwa dengan tercegahnya degradasi lahan kering terlebih dahulu akan mendorong percepatan pencapaian tujuan penting
lainnya. Lahan yang tidak terdegradasi akan memberikan hasil produksi tanam secara normal dan hal ini menunjang terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat responden pakar pada saat mendiskusikan tujuan berdasarkan aktor bahwa prioritas tujuannya adalah
tercegahnya degradasi lahan.
5.3.7. Urutan prioritas “Kriteria” berdasarkan “Faktor”
Urutan prioritas elemen “Kriteria” berdasarkan “Faktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo:
prioritas pertama ialah dana; prioritas kedua ialah sumberdaya manusia; prioritas ketiga ialah edukatif; dan prioritas keempat ialah sarana. Perbandingan nilai atau
bobot masing-masing elemen dapat dilihat dalam Tabel 32. Responden pakar berpendapat bahwa dengan terumuskannya kriteria dana
secara jelas dan terinci tentang sumber, jenis, jumlah, pertanggungjawaban, kelanjutan, dan lainnya terlebih dahulu maka perumusan kriteria lainnya akan
semakin mudah dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat responden pakar pada saat mendiskusikan kriteria berdasarkan aktor bahwa prioritas pertama adalah
tersedianya dana yang cukup. Dengan dana yang cukup tentu akan lebih mudah