112
pendapatan masyarakat. Perbandingan nilai atau bobot masing-masing elemen dapat dilihat dalam Tabel 31.
Tabel 31 Matriks perbandinga n antar elemen “Tujuan” berdasarkan “Faktor”
pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo
Faktor Global
priority Urutan
Elemen Fk1
Fk2 Fk3
Fk4 Bobot
0,102 0,262
0,328 0,308
T u
ju an
Tj1 0,594
0,105 0,661
0,655 0,507
I Tj2
0,249 0,637
0,272 0,250
0,358 II
Tj3 0,157
0,258 0,067
0,095 0,135
III Consistency ratio
0,046 0,033 0,038
0,001 Keterangan:
Tj1 : Tercegahnya degradasi lahan kering Tj2 : Meningkatnya produktivitas lahan kering
Tj3 : Meningkatnya pendapatan masyarakat
Responden pakar berpendapat bahwa dengan tercegahnya degradasi lahan kering terlebih dahulu akan mendorong percepatan pencapaian tujuan penting
lainnya. Lahan yang tidak terdegradasi akan memberikan hasil produksi tanam secara normal dan hal ini menunjang terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat responden pakar pada saat mendiskusikan tujuan berdasarkan aktor bahwa prioritas tujuannya adalah
tercegahnya degradasi lahan.
5.3.7. Urutan prioritas “Kriteria” berdasarkan “Faktor”
Urutan prioritas elemen “Kriteria” berdasarkan “Faktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo:
prioritas pertama ialah dana; prioritas kedua ialah sumberdaya manusia; prioritas ketiga ialah edukatif; dan prioritas keempat ialah sarana. Perbandingan nilai atau
bobot masing-masing elemen dapat dilihat dalam Tabel 32. Responden pakar berpendapat bahwa dengan terumuskannya kriteria dana
secara jelas dan terinci tentang sumber, jenis, jumlah, pertanggungjawaban, kelanjutan, dan lainnya terlebih dahulu maka perumusan kriteria lainnya akan
semakin mudah dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat responden pakar pada saat mendiskusikan kriteria berdasarkan aktor bahwa prioritas pertama adalah
tersedianya dana yang cukup. Dengan dana yang cukup tentu akan lebih mudah
113
untuk merealisasikan kriteria lainnya tersebut seperti menambah atau meningkatkan mutu sumberdaya manusia penyuluh; melaksanakan kegiatan-
kegiatan edukatif untuk masyarakat di lapangan; dan mengadakan sarana-sarana pendukung yang bisa untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
masyarakat tani lahan kering agar mereka bisa mengendalikan mutu lahannya dengan baik.
Tabel 32 Matriks perbandingan antar elemen “Kriteria” berdasarkan “Faktor”
pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo
Faktor Global
priority Urutan
Elemen Fk1
Fk2 Fk3
Fk4 Bobot
0,102 0,262
0,328 0,308
K ri
ter ia
Kr1 0,435
0,598 0,449
0,261 0,429
I Kr2
0,101 0,079
0,129 0,238
0,147 IV
Kr3 0,330
0,129 0,251
0,410 0,276
II Kr4
0,134 0,195
0,170 0,091
0,148 III
Consistency ratio 0,055
0,055 0,044
0,036 Keterangan:
Kr1 : Dana Kr2: Sarana
Kr3 : Sumberdaya manusia Kr4: Edukatif
5.3.8. Urutan prioritas “Strategi” berdasarkan “Faktor”
Urutan prioritas elemen “Strategi” berdasarkan “Faktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo:
prioritas pertama ialah peningkatan pemberdayaan masyarakat; prioritas kedua ialah peningkatan gerakan penghijauan; prioriras ketiga ialah peningkatan layanan
pemerintah; dan prioritas keempat ialah peningkatan pemupukan lahan kering. Perbandingan nilai dan bobot masing-masing elemen tertera dalam Tabel 33.
Sama halnya dengan pendapat responden pakar sebelumnya bahwa dengan meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam mengendalikan mutu lahan kering
akan lebih cepat memberi dampak positif menunjang kelancaran pelaksanaan strategi penting berikutnya.