Responden Penelitian Rainfed areas quality control model based on community empwerment in Ponorogo district
59
perbandingan kinerja model dengan kinerja sistem nyata, yaitu menggunakan 1 Absolute Mean Error
yaitu penyimpangan selisih antara nilai rata-rata mean hasil simulasi terhadap nilai aktual, 2 Absolute Variation Error yaitu
penyimpangan nilai variasi variance simulasi terhadap aktual. Jika penyimpangan 10 dapat disimpulkan bahwa model mampu mensimulasikan
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa depan. 2. Lahan kering ialah hamparan lahan yang ketersediaan airnya tergantung pada air
hujan, berada di lahan dataran tinggi dan menjadi salah sumber mata pencaharian utama petani di wilayah tersebut.
3. Pengendalian mutu lahan kering ialah serangkaian upaya untuk mencegah adanya kerusakan lahan, meningkatkan kualitas lahan agar lebih produktif dan
terkonservasi serta mempertahakan lahan yang telah berkualitas baik. 4. Pemberdayaan
masyarakat ialah
rangkaian upaya
sistematis dan
berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat, sarana dan prasarana sesuai jumlah dan jenis yang dibutuhkan
masyarakat sehingga mereka siap dan mampu meningkatkan produktivitas lahan kering secara optimal dengan tetap memperhatikan aspek konservasi lahan.
5. Kependudukan yang dimaksudkan dalam disertasi ini ialah keadaan jumlah dan kualitas masyarakat yang merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
baik tidaknya pengendalian mutu lahan kering. Kualitas masyarakat diartikan secara sempit yaitu dinilai hanya dari tingkat kesehatan jasmani dan rokhani, usia,
pengeluaran konsumsi, pengetahuan bertani masyarakat, sikap para petani terhadap pengendalian mutu lahan kering, motivasi mencapai mutu yang terbaik,
dan perilaku bertani masyarakat. 6. Umur adalah masa hidup seseorang dihitung sejak tanggal lahir seseorang sampai
saat wawancara dilakukan dalam satuan tahun. 7. Pendidikan adalah tingkat sekolah formal terakhir seseorang yang dibuktikan
dengan adanya ijazah yang legal. 8. Pengeluaran responden adalah biaya keperluan diri dan keluarga seseorang rata-
rata per bulan; yaitu hasil rekapitulasi biaya untuk sandang, pangan, listrik, telepon, keperluan sosial, pendidikan dan kesehatan, dan lainnya dalam satuan
rupiah.
60
9. Pengetahuan bertani adalah pemahaman petani tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengendalian mutu lahan kering, mencakup: ciri-ciri lahan kering yang
bermutu baik dan tidak baik, faktor-faktor mempengaruhi mutu lahan kering, akibat atau dampak negatif dari mutu lahan kering yang tidak baik, dampak positif
dari mutu lahan kering yang baik, pokok-pokok pengendalian mutu lahan kering agar sesuai dengan yang diharapkan, tugas dan tanggung jawab pengandalian
mutu lahan kering di daerah. Tingkat pengetahuan bertani responden dikategorikan “kurang” jika “jawaban benar” responden dinilai kurang dari atau
sama dengan 50 “jawaban benar” seharusnya; dikategorikan “cukup” jika “jawaban benar” responden dinilai lebih dari 50 dari jawaban benar.
10. Perilaku bertani responden ialah penampilan seseorang dalam mengelola lahan kering garapannya. Penilaian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi
terhadap: frekuensi penggunaan pestisida dalam bertani, jumlah penanaman tanaman pohon keras di areal lahan, jumlah penebangan tanaman pohon keras,
frekuensi mengikuti penyuluhan dan bimbingan teknis yang diprogramkan pemerintah dan swasta, frekuensi konsultasi kepada petugas pertanian. Perilaku
bertani dinilai ”kurang” jika persentase penampilan mereka lebih rendah atau sama dengan 50 dari yang diharapkan; dinilai ”cukup” jika persentase
penampilan mereka dinilai lebih rendah atau sama dengan 50 dari yang diharapkan.