Urutan prioritas “Strategi” berdasarkan “Tujuan”

117 Gambar 10 dan Gambar 11. Hasil akhir strategi pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo berdasarkan pendekatan AHP: prioritas pertama ialah strategi peningkatan pemberdayaan masyarakat PPM, prioritas kedua ialah strategi pelayanan pemerintah YANPEM; prioritas ketiga ialah strategi peningkatan gerakan penghijauan PGH, dan prioritas keempat ialah strategi peningkatan pemupukan lahan kering PUK. Gambar 10 Grafik nilai dan skor kumulatif keputusan prioritas strategi kebijakan pengendalian mutu lahan kering di Kabupaten Ponorogo Seperti tampak pada Gambar 11, struktur hierarki antar elemen pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat hasil pendapat responden pakar menunjukkan bahwa prioritas strategi adalah peningkatan pemberdayaan masyarakat tani lahan kering. Strategi ini ditempuh melalui pendekatan edukatif, untuk mencapai tujuan tercegahnya degradasi lahan kering. Pengertian mencegah degradasi lahan kering dalam konteks penelitian ini bukan berarti sekedar mempertahankan mutu lahan kering yang ada, namun juga berupaya untuk meningkatkan mutu lahan kering secara aktif. Adanya peningkatan mutu lahan kering yang ada diharapkan bisa memperbaiki kondisi lingkungan lahan kering sehingga mendukung keberlanjutan manfaat sumberdaya alam bagi petani lahan kering. Agar bisa menjalankan seluruh hirarkhi eleman yang diuraikan di atas perlu koordinasi yang baik di tingkat pemerintah kabupaten sehingga semua pihak terkait bisa mendukung. 118 Gambar 11 Struktur hierarki antar elemen pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo 5.4. Hasil Interpretative Structural Modelling ISM Setelah diperoleh hasil AHP kemudian dilanjutkan dengan analisis dengan pendekatan ISM. Tujuan utama dari penggunaan ISM ini untuk menemukan faktor kunci dan faktor-faktor penting dan strategis lainnya sebagai bahan masukan dalam perumusan dan penyusunan model kebijakan pengendalian