Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi P4MI

50 Sasaran program diarahkan kepada 3 propinsi: Jawa Timur Jatim, Nusa Tenggara Barat NTB, dan Nusa Tenggara Timur NTT. Lokasi di Propinsi Jatim mencakup 6 kabupaten yaitu Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Lumajang, dengan sasaran sebanyak 225 desa atau 34.000 hingga 56.000 kepala keluarga. Lokasi di Propinsi NTB mencakup 3 kabupaten, yaitu Sumbawa, Dompu, dan Bima dengan sasaran sebanyak 75 desa atau 11.000 hingga 19.000 kepala keluarga. Lokasi di Propinsi NTT mencakup 5 kabupaten, yaitu Timor Tengah Utara TTU, Timor Tengah Selatan TTS, Sumba Barat, Sumba Timur, dan Alor dengan sasaran sebanyak 200 desa atau 30.000 hingga 50.000 kepala keluarga. Desa-desa tersebut dipilih berdasarkan kriteria desa miskin yang meliputi aspek-aspek: topografi dan geografi, tingkat kesejahteraan desa, persentase lahan kering, persentase perempuan sebagai kepala rumah tangga, akses terhadap ketersediaan air bersih dan sarana transportasi serta persentase tenaga kerja yang pergi ke luar negeri. Pendekatan yang dilakukan dalam program ini meliputi: 1 partisipatif, upaya pemberdayaan masyarakat dalam membangun dan meningkatkan kemampuan sendiri; 2 fleksibel, mengakomodasi aspirasi keluarga miskin selaku perencana, pelaksana dan pengawas dalam pembangunan; dan 3 pemberdayaan yang berperspektif jender, semua komponen program dilaksanakan dengan mengacu pada kesetaraan dan keadilan jender; 4 pendampingan oleh LSM, pembinaan proses transformasi untuk meningkatkan kemampuan kelompok dan anggotanya;5 keberlanjutan, pelaksanaan program didasarkan untuk tumbuhnya kemandirian dalam menetapkan dan mengembangkan usaha yang bermanfaat dan menguntungkan yang dilakukan secara terus menerus; 6 desentralisasi, pendelegasian penuh dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program, dari tingkat masyarakat desa sebagai pelaksana sampai dengan manajemen program tingkat kabupaten; manajemen program tingkat propinsi dan pusat sebagai pelaksana koordinasi, pemantauan dan pengawasan.

2.6. Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan 51 sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisis organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis Marimin 2007. Pendekatan sistem merupakan cara pandang bersifat menyeluruh holistik yang memfokuskan pada integrasi dan keterkaitan antar komponen Hartrisari 2007. Tahapan pendekatan sistem menurut Manetsch dan Park 1977 dalam Hartrisari 2007 yaitu: mulai, analisis kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, pemodelan sistem, verifikasi dan validasi, implementasi dan selesai.

2.6.1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan ini diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem stakeholder. Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang dapat mempengaruhi kinerja sistem. Pelaku mengharapkan kebutuhan tersebut dapat terpenuhi jika mekanisme sistem tersebut dijalankan Hartrisari 2007. Pada tahap analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen- komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain serta berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada Marimin 2005.

2.6.2. Formulasi Permasalahan

Formulasi permasalahan merupakan identifikasi dari kebutuhan stakeholder yang kontradiktif, yang dapat menyebabkan kejadian konflik pada pencapaian tujuan. Dari hasil analisis kebutuhan akan tampak kebutuhan- kebutuhan yang sejalan sinergis maupun yang kontradiktif Hartrisari 2007. 2.6.3. Identifikasi Sistem Identifikasi sistem merupakan hubungan antara pernyataan kebutuhan- kebutuhan dengan pernyataan-pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut Marimin 2007. Pada tahap identifikasi sistem, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menyusun diagram lingkar sebab-akibat causal-loop-diagram atau diagram input-output black box diagram. Hal yang terpenting dalam