116
5.3.11. Urutan prioritas “Strategi” berdasarkan “Kriteria”
Urutan prioritas elemen “Strategi” berdasarkan “Kriteria” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo:
prioritas pertama ialah peningkatan pemberdayaan masyarakat; prioritas kedua ialah peningkatan layanan pemerintah; prioriras ketiga ialah peningkatan gerakan
penghijauan; dan prioritas keempat ialah peningkatan pemupukan lahan kering. Perbandingan nilai masing-masing elemen dapat dilihat dalam Tabel 36.
Tabel 36 Matriks perbandingan antar elemen “Strategi” berdasarkan “Kriteria”
pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo
Kriteria Global
priority Urutan
Elemen Kr1
Kr2 Kr3
Kr4 Bobot
0,150 0,121
0,344 0,386
Str at
eg i
St1 0.299
0,424 0,439
0,430 0,413
I St2
0,121 0,085
0,096 0,110
0,104 III
St3 0,467
0,402 0,367
0,384 0,393
II St4
0,112 0,090
0,098 0,077
0,091 IV
Consistency ratio 0,044
0,002 0,017
0,025 Keterangan:
St1 : Peningkatan pemberdayaan masyarakat St2 : Peningkatan gerakan penghijauan
St3 : Peningkatan layanan pemerintah St4 : Peningkatan pemupukan lahan kering
Menurut pendapat para responden pakar diketahui bahwa perbandingan antar elemen strategi baik berdasarkan aktor, faktor, tujuan dan kriteria dalam
rangka pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo, strategi peningkatan pemberdayaan masyarakat selalu
menjadi prioritas pertama. Hal ini menunjukkan bahwa semua aktor baik di tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan lembaga masyarakat sepakat bahwa
strategi peningkatan pemberdayaan masyarakat adalah strategi yang perlu diprioritaskan sebelum menempuh strategi peningkatan gerakan penghijauan,
peningkatan layanan pemerintah dan peningkatan pemupukan lahan kering. Demikian pula dari sudut pandang faktor, tujuan dan kriteria, menunjukkan bahwa
strategi peningkatan pemberdayaan masyarakat menjadi prioritas pertama. Dari analisis keseluruhan diperoleh hasil skor keputusan seluruh elemen
dalam level Aktor, Faktor, Tujuan, Kriteria, dan Strategi seperti tampak pada
117
Gambar 10 dan Gambar 11. Hasil akhir strategi pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo berdasarkan
pendekatan AHP: prioritas pertama ialah strategi peningkatan pemberdayaan masyarakat PPM, prioritas kedua ialah strategi pelayanan pemerintah
YANPEM; prioritas ketiga ialah strategi peningkatan gerakan penghijauan PGH, dan prioritas keempat ialah strategi peningkatan pemupukan lahan kering
PUK.
Gambar 10 Grafik nilai dan skor kumulatif keputusan prioritas strategi kebijakan pengendalian mutu lahan kering di Kabupaten
Ponorogo
Seperti tampak pada Gambar 11, struktur hierarki antar elemen pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat hasil
pendapat responden pakar menunjukkan bahwa prioritas strategi adalah peningkatan pemberdayaan masyarakat tani lahan kering. Strategi ini ditempuh
melalui pendekatan edukatif, untuk mencapai tujuan tercegahnya degradasi lahan kering. Pengertian mencegah degradasi lahan kering dalam konteks penelitian ini
bukan berarti sekedar mempertahankan mutu lahan kering yang ada, namun juga berupaya untuk meningkatkan mutu lahan kering secara aktif. Adanya
peningkatan mutu lahan kering yang ada diharapkan bisa memperbaiki kondisi lingkungan lahan kering sehingga mendukung keberlanjutan manfaat sumberdaya
alam bagi petani lahan kering. Agar bisa menjalankan seluruh hirarkhi eleman yang diuraikan di atas perlu koordinasi yang baik di tingkat pemerintah kabupaten
sehingga semua pihak terkait bisa mendukung.