Implementasi Rainfed areas quality control model based on community empwerment in Ponorogo district

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Kabupaten Ponorogo

Kabupaten Ponorogo adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur terletak antara 111 17‟–111 52‟ Bujur Timur dan 7 49‟–8 20‟ Lintang Selatan dengan ketinggian antara 92 sampai 2.563 meter di atas permukaan laut dpl. Luas wilayah Kabupaten Ponorogo adalah 1.371,78 km 2 dengan luas sawah 34.867 hektar terdiri dari daerah irigasi teknis seluas 30.158 hektar, setengah teknis 625 hektar, non teknis 2.228 hektar, dan tadah hujan seluas 1.856 hektar. Luas lahan kering adalah 102.311 hektar digunakan untuk pekarangan dan bangunan 21.654 hektar, tegal dan ladang 30.203 hektar, hutan negara 46.940 hektar, hutan rakyat 108 hektar, perkebunan 200 hektar, dan lainnya 3.206 hektar. Jumlah bendungan 138 buah BPS Kabupaten Ponorogo 2006. Kabupaten Ponorogo terdiri dari 21 kecamatan, 303 kelurahan, 2.274 RW, dan 6.839 RT. Kabupaten Ponorogo sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Nganjuk, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Trenggalek, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan. Jumlah hari hujan tiap bulan menurut Stasiun Penakar Hujan rata-rata adalah antara 2 sampai 18 hari, sedangkan angka curah hujan tiap bulan rata-rata adalah antara 32 sampai 362 mm. Jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo pada akhir tahun 2006 adalah 919.392 jiwa, terdiri dari laki-laki 451.770 jiwa, dan perempuan 467.622 jiwa; dengan demikian kepadatan penduduk 670 per km 2 . Jumlah rumah tangga adalah 231.498 dan kepadatan rumah tangga adalah 4 orang. Jumlah Taman Kanak- kanak 338 buah, Sekolah Dasar SD 615 buah, Sekolah Menengah Pertama SMP 79 buah, Sekolah Menengah Atas SMA 25 buah, Sekolah Menengah Kejuruan SMK 26 buah, dan Perguruan Tinggi 5 buah. Jumlah fasilitas kesehatan: Rumah Sakit sebanyak 5 unit, Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS 31 unit, PUSKESMAS Pembantu 56 unit, PUSKESMAS Keliling 43 unit, Balai Pengobatan BP 11 unit, Balai Kesehatan Ibu dan Anak BKIA 9 unit dan Klinik Keluarga Berencana KB 1 unit. Jumlah 70 tenaga Dokter 162 orang dan Paramedis 827 orang. AKIM angka kematian ibu melahirkan sebesar 101,83 per seratus ribu persalinan; AKB angka kematian bayi 13,24 per 1000 kelahiran hidup; dan UHH umur harapan hidup adalah 68,97 tahun. Adapun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004, 2005, dan 2006 adalah berturut-turut 4,32; 4,11; dan 4,18. Besarnya pendapatan regional netto per kapita per tahun dalam tahun 2004, 2005, dan 2006 adalah berturut-turut sebesar Rp 3.290.153,66; Rp 3.882.024,96; Rp 4.350.202,96. Besarnya PDRB produk domestik regional bruto atas dasar harga yang berlaku pada tahun 2006 adalah Rp. 4.272.369.450.000,00; dimana 29,05 bersumber dari sektor pertanian.

4.2. Kecamatan Bungkal, Kecamatan Balong, Kecamatan Sawoo, dan

Kecamatan Sambit Empat kecamatan ini termasuk kategori wilayah lahan kering di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. Dari setiap kecamatan ini dipilih dua desa sebagai obyek atau sampel penelitian. Di Kecamatan Bungkal ditetapkan Desa Kupuk dan Koripan; di Kecamatan Balong ditetapkan Desa Karangpatihan dan Dadapan; di Kecamatan Sawoo ditetapkan Desa Kori dan Prayungan; dan di Kecamatan Sambit ditetapkan Desa Ngadisanan dan Maguan. Desa Kupuk, Desa Karangpatihan, Desa Kori, dan Desa Ngadisanan pernah mendapat bantuan program PIDRA berturut-turut pada tahun 2001, 2002, dan 2003; dan bantuan berakhir serentak pada tahun 2008. Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lahan kering sehingga meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya. Secara fisik, karakteristik kedelapan desa ini hampir serupa meliputi keadaan suhu udara, keadaan curah hujan, adat istiadat, sosial budaya, kecuali Desa Karangpatihan, berdasarkan pengamatan lapangan hingga kini masih merupakan desa endemik kekurangan yodium yang banyak diliput oleh media cetak dan elektronik akhir-akhir ini. Demikian pula dengan keadaan lahan semuanya merupakan lahan kering, dan hanya Desa Dadapan dan Maguan yang bisa dominan ditanami padi pada musim hujan. Gambaran lebih jauh tentang data delapan desa tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4. 71 Tabel 4 Gambaran umum Desa Kupuk, Koripan, Karangpatihan, Kori, Prayungan, Ngadisanan, dan Maguan di wilayah Kabupaten Ponorogo