147
Pada skenario optimistik dan moderat laju peningkatan nilai PDRB lebih besar dari eksisting tetapi memang semua skenario tidak terjadi selisih yang
sangat jauh berbeda, dimana pada tahun 2030 untuk skenario optimistik sebesar Rp.
38.620.048.920.000,00 dan
skenario moderat
sebesar Rp.
36.944.513.930.000,00; sedangkan pada skenario pesimistik cenderung sama dengan skenario eksisting yaitu sebesar Rp. 35.189.947.090.000,00.
Untuk sub-model ekonomi selain dilihat dari nilai PDRB dilihat juga dari nilai kesejahteraan masyarakat petani, di mana nilai kesejahteraan diperoleh dari
nilai transformasi manfaat langsung dari pendapatan. Perubahan nilai kesejahteraan seperti terlihat pada Gambar 27 atau Tabel 45.
Gambar 27 Simulasi kesejahteraan
Keterangan: Garis 1 = kondisi eksisting Garis 2 = kondisi optimistik
Garis 3 = kondisi moderat Garis 4 = kondisi pesimistik
148
Tabel 45 Hasil simulasi kesejahteraan tahun 2005 - 2030
Berdasarkan Gambar 27 atau Tabel 45, terlihat pada tahun 2005 nilai kesejahteraan sebesar Rp. 138.224,03 dan tahun 2030 meningkat menjadi Rp.
221.017,26. Sedangkan pada masing-masing skenario terlihat juga perubahan- perubahannya tetapi memang cenderung tidak terlalu besar dari kondisi eksisting,
di mana tahun 2030 nilai kesejahteraan pada skenario optimistik sebesar Rp. 259.407,50, skenario moderat sebesar Rp. 239.476,05 dan skenario pesimistik
sebesar Rp. 218.604,48.
5.5.6.2. Simulasi skenario sub model sosial
Simulasi skenario sub-model sosial dilakukan untuk mengetahui perilakunya masing-masing. Kajian dilakukan terhadap peubah yang dianggap
menentukan arah kebijakan pengelolaan pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat pada masa yang akan datang, yaitu hasil simulasi
persepsi dari tiap skenario. Ketiga skenario memberikan hasil yang berbeda pada peubah yang dikaji, di mana secara umum perbedaan antar skenario mulai tampak
pada tahun 2013. Berdasarkan hasil simulasi sub model sosial seperti tampak pada Gambar
28 atau
149
Tabel 46, khususnya mengenai persepsi untuk tiap skenario diketahui bahwa terjadi perbedaan yang menyolok di antara ketiga skenario yang
digunakan, di mana skenario pesimis memberikan persepsi yang sangat kurang baik dibandingkan dengan kedua skenario lainnya. Skenario optimis dan moderat
memiliki proyeksi persepsi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi eksisting, sedangkan skenario pesimis memiliki proyeksi persepsi yang sangat
rendah, jauh di bawah persepsi kondisi eksisting.
Gambar 28 Simulasi persepsi
Keterangan:
Garis 1 = kondisi eksisting Garis 2 = kondisi optimistik Garis 3 = kondisi moderat Garis 4 = kondisi pesimistik
Dalam Tabel 46 tampak bahwa pada tahun 2005 persepsi adalah sebesar 30,41 dan tahun 2030 menjadi 68,55, mengalami peningkatan pada kondisi
skenario optimis menjadi 94,93 dan skenario moderat menjadi 87,53 pada tahun 2030. Sedangkan pada skenario pesimis mengalami penurunan di mana
pada tahun 2030 menjadi 51,92 dari tahun 2013 yaitu sebesar 63,46.
150
Tabel 46 Hasil simulasi persepsi tahun 2005-2030
5.5.7. Skenario simulasi sub model ekologi
Simulasi skenario sub-model ekologi yang dipakai sebagai perbandingan untuk melihat pertambahan lahan kering produktif yang dapat dikelola.
Berdasarkan gambar simulasi model skenario diketahui bahwa ketiga skenario memiliki kecenderungan yang signifikan, yaitu perubahan dari luas lahan kering
produktif yang terkelola. Berdasarkan simulasi sub-model ekologi seperti tampak pada Gambar 29 dan Tabel 47, khususnya untuk lahan kering produktif untuk tiap
skenario tampak bahwa luas lahan kering produktif pada tahun 2005 seluas 49.412,02 ha dan pada tahun 2030 turun secara signifikan menjadi 30.311,11 ha.
Pada skenario optimis dan moderat laju penurunan lahan produktif diminimalisasi walaupun tetap terjadi penurunan di mana untuk skenario optimis menjadi
42.586,48 ha dan skenario moderat menjadi 35.959,48 ha. Sedangkan pada skenario pesimis laju penurunan lahan kering produktif lebih cepat dibandingkan
kondisi eksisting yaitu menjadi 27.812,14 Ha.
Tahun Persepsi kondisi
eksisting Persepsi kondisi
optimistik Persepsi kondisi
moderat Persepsi kondisi
pesimistik