134
Gambar 20 Simulasi model sosial berdasarkan jumlah penduduk, pencari kerja PC_Kerja dan jumlah penduduk miskin Pddk_Miskin
Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari 313.138 jiwa pada tahun 2005 menjadi 228.820 jiwa pada tahun 2030. Jumlah pencari kerja
mengalami peningkatan dari 164.000 jiwa tahun 2005, sempat mengalami penurunan pencari kerja pada tahun 2007 sebanyak 4.929 jiwa tetapi meningkat
menjadi 154.724 jiwa pada tahun 2030. Pengendalian mutu lahan kering dikendalian oleh kelompok tani yang ada,
di mana jumlah kelompok tani pada tahun 2005 sebanyak 821 kelompok menjadi 3.381 kelompok pada tahun 2030; hal ini menunjukkan bahwa banyaknya jumlah
kelompok tani dapat membuka lapangan kerja; tetapi di sisi lain perlu memperhatikan jumlah batasan lahan yang dapat dikelola oleh petani. Gambaran
secara grafis tampak pada Gambar 21.
135
Gambar 21 Simulasi model sosial berdasarkan jumlah kelompok tani Klp_Tani Nilai aspek sosial yang sangat baik dilihat dari nilai IPM. Pada tahun 2005
IPM sebesar 65,72 dan pada tahun 2030 menjadi 80,85. Angka kesehatan secara umum awal simulasi pada tahun 2005 sebesar 63 menurun menjadi 60,25
pada tahun 2030. Gambaran secara grafis tampak pada Gambar 22.
Gambar 22 Simulasi model sosial berdasarkan IPM indeks pembangunan manusia dan angka kesehatan masyarakat
Gambar 23 Simulasi model sosial berdasarkan persepsi dan pendidikan
136
Berdasarkan Gambar 23 tampak penurunan nilai persepsi terhadap pengelolaan pengendalian mutu lahan kering di mana pada tahun 2005 sebesar
69,59 menurun menjadi 31,45 pada tahun 2030. Hal ini bertolak belakang dengan tingkat pendidikan, dimana digunakan selang pendidikan pada tahun 2005
umumnya hanya lulusan SD atau di bawah skor 2, dan pada tahun 2030 umumnya hampir sebagian besar lulusan SMU walaupun masih ada beberapa lulusan SMP.
Sehingga ini menggambarkan semakin tingginya tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap rendahnya metode pengelolaan dan pengendalian lahan
kering dari persepsi yang ada.
5.5.4.3. Sub model ekologi
Simulasi model ekologi terdiri dari 3 variabel yang menjadi nilai pengamatan yakni luas lahan tani, luas lahan kering dan lahan produktif pada
pengelolaan lahan kering yang ada. Gambaran secara grafis keduanya tampak pada Gambar 24.
Gambar 24 Simulasi sub-model ekologi berdasarkan kebutuhan luas lahan tani dan luas lahan kering
Luas lahan yang dikelola yaitu sebagian besar lahan kering dengan kebutuhan pada tahun 2005 seluas 137.178 ha meningkat menjadi 464.533 ha
pada tahun 2030. Kebutuhan luas lahan kering pada tahun 2003 sebesar 102.311 ha dan pada tahun 2030 menjadi seluas 460.294 ha. Hal ini menggambarkan
bahwa pada masa yang akan datang luasan lahan kering akan semakin mendekati luas lahan tani yang dikelola, sehingga perlu dipetimbangkan alternatif tanaman
dan teknik pengelolaan yang baik. Gambaran grafis tampak pada Gambar 25.
137
Gambar 25 Simulasi model ekologi berdasarkan lahan kering produktif LProd yang diusahakan
Pada Gambar 25 tampak bahwa lahan kering yang produktif dalam pengelolaannya oleh petani seluas 49.412 ha pada tahun 2005 dan menurun
menjadi seluas 30.311 ha. Hal ini menggambarkan luas lahan yang bertambah
tidak diimbangi optimalisasi produktivitas yang ada. 5.5.5.
Validasi model
Tampilan perilaku variabel dapat bersifat terukur yang disusun menjadi data simulasi dan bersifat tidak terukur yang disusun menjadi pola simulasi.
Keserupaan dunia model dengan dunia nyata ditunjukkan dengan sejauh mana data simulasi dan pola simulasi dapat menirukan data statistik dan informasi
aktual. Proses melihat keserupaan seperti ini disebut validasi output atau kinerja model. Validitas atau keabsahan adalah salah satu kriteria penilaian keobyektifan
dari suatu pekerjaan ilmiah. Dalam pekerjaan pemodelan, obyektif itu ditunjukkan dengan sejauh mana model dapat menirukan fakta Muhammadi et al. 2001.
Validasi model adalah usaha menyimpulkan apakah model dari sistem yang dibangun merupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji sehingga dapat
menghasilkan kesimpulan yang meyakinkan Eriyatno 2003. Metode berpikir sistem pada dasarnya menganjurkan penstrukturan atas dasar interdisiplin yang
bersifat sistemik dengan ciri menyeluruh holistic dan terpadu integrated. Proses validasi pada model dilakukan dengan 2 dua tahap, yaitu validasi
struktur model dan validasi perilaku model.
138
5.5.5.1. Validasi struktur model
Validasi struktur model merupakan proses validasi utama dalam berpikir sistem. Untuk melakukan perancangan dan justifikasi seorang pembuat model
dituntut untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin atas sistem yang menjadi obyek penelitian. Informasi ini dapat berupa pengalaman dan
pengetahuan dari orang yang memahami mekanisme kerja pada sistem atau berasal dari studi literatur. Pada proses ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
keserupaan struktur model mendekati struktur nyata, yang berkaitan dengan batasan sistem, variabel-variabel pembentuk sistem, dan asumsi mengenai
interaksi yang terjadi dalam sistem. Validasi struktur dilakukan dengan 2 bentuk pengujian, yaitu; uji kesesuaian struktur dan uji kestabilan struktur Forrester
1968.
5.5.5.1.1. Konstruksi atau kesesuaian model
Uji kesesuaian struktur dilakukan untuk menguji apakah struktur model tidak berlawanan dengan pengetahuan yang ada tentang struktur dari sistem nyata
dan apakah struktur utama dari sistem nyata telah dimodelkan Sushil 1993. Hal ini akan meningkatkan tingkat kepercayaan atas ketepatan dari struktur model.
Pada model yang telah dibangun dapat dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk akan jumlah pencari kerja. Dengan adanya usaha pertanian dapat
menambah lapangan kerja baru untuk masyarakat. Berdasarkan contoh tersebut struktur model dinamis yang dibangun adalah valid secara teoritis.
5.5.5.1.2. Kestabilan struktur
Uji kestabilan struktur model dilakukan dengan cara memeriksa keseimbangan dimensi peubah pada kedua sisi persamaan model Sushil 1993.
Setiap persamaan yang ada dalam model harus menjamin keseimbangan dimensi
antara variabel bebas dan variabel terikat yang membentuknya. Seperti halnya
untuk pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat, maka uji kestabilan struktur model diperiksa dengan cara menganalisis dimensi
keseluruhan interaksi peubah-peubah yang menyusun model tersebut yang terdiri dari beberapa sub model. Dimensi tersebut meliputi tanda, bentuk respon dan
satuan dari persamaan equation matematis yang digunakan.