Urutan prioritas “Faktor” berdasarkan “Aktor”

110 Responden pakar berpendapat bahwa dengan tercegahnya degradasi lahan kering dalam arti luas yaitu secara aktif terus mengupayakan perbaikan lahan kering, maka akan memberi dampak positif terhadap meningkatnya produktivitas lahan kering serta meningkatnya pendapatan masyarakat.

5.3.4. Urutan prioritas “Kriteria” berdasarkan “Aktor”

Urutan prioritas elemen “Kriteria” berdasarkan “Aktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo: prioritas pertama ialah dana; prioritas kedua ialah sumberdaya manusia; prioritas ketiga ialah sarana; dan prioritas keempat ialah edukatif. Perbandingan nilai atau bobot masing-masing elemen dapat dilihat dalam Tabel 29. Menurut responden pakar kriteria penting pertama yang perlu disusun atau dirumuskan dengan baik, kaitannya dengan kondisi lahan kering di Kabupaten Ponorogo ialah tentang dana. Dengan adanya dana menurut para responden pakar akan bisa menyediakan sarana, menambah penyuluh dan bisa menjalankan kegiatan edukatif terhadap masyarakat tani lahan kering. Oleh karena itu perlu kejelasan tentang dana ini, baik sumber, jenis, jumlah, pertanggungjawaban, dan lainnya. Tabel 29 Matriks perbandingan antar elemen “Kriteria” berdasarkan “Aktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo Aktor Global priority Urutan Elemen Ak1 Ak2 Ak3 Ak4 Bobot 0,610 0,071 0,182 0,137 K ri ter ia Kr1 0,452 0,696 0,456 0,402 0,463 I Kr2 0,166 0,139 0,101 0,067 0,139 III Kr3 0,285 0,101 0,372 0,426 0,307 II Kr4 0,097 0,064 0,071 0,105 0,091 IV Consistency ratio 0,081 0,035 0,030 0,094 Keterangan: Kr1 : Dana Kr2 : Sarana Kr3 : Sumberdaya manusia Kr4 : Edukatif 111

5.3.5. Urutan prioritas “Strategi” berdasarkan “Aktor”

Urutan prioritas elemen “Strategi” berdasarkan “Aktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo: prioritas pertama ialah peningkatan pemberdayaan masyarakat; prioritas kedua ialah peningkatan layanan pemerintah; prioriras ketiga ialah peningkatan gerakan penghijauan; dan prioritas keempat ialah peningkatan pemupukan lahan kering. Perbandingan nilai atau bobot setiap elemen dapat dilihat dalam Tabel 30. Tabel 30 Matriks perbandingan antar elemen “Strategi” berdasarkan “Aktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo Aktor Global priority Urutan Elemen Ak1 Ak2 Ak3 Ak4 Bobot 0,610 0,071 0,182 0,137 Str at eg i St1 0,375 0,488 0,442 0,660 0,434 I St2 0,085 0,251 0,116 0,109 0,105 III St3 0,482 0,157 0,344 0,149 0,388 II St4 0,058 0,104 0,098 0,082 0,073 IV Consistency ratio 0,059 0,053 0,078 0,071 Keterangan : St1 : Peningkatan pemberdayaan masyarakat St2 : Peningkatan gerakan penghijauan St3 : Peningkatan layanan pemerintah St4 : Peningkatan pemupukan lahan kering Responden pakar berpendapat bahwa dengan meningkatnya keberdayaan masyarakat dalam mengendalikan mutu lahan kering akan lebih cepat memberi dampak positif menunjang kelancaran pelaksanaan strategi penting berikutnya. Tingkat keberdayaan sebagian masyarakat tani lahan kering di Kabupaten Ponorogo pada saat ini dirasakan masih kurang memadai dan perlu ditingkatkan secara sistematis dan berkesinambungan.

5.3.6. Urutan prioritas “Tujuan” berdasarkan “Faktor”

Urutan prioritas elemen “Tujuan” berdasarkan “Faktor” pengendalian mutu lahan kering berbasis pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo: prioritas pertama ialah tercegahnya degradasi lahan kering; prioritas kedua ialah meningkatnya produktivitas lahan kering; dan prioritas ketiga ialah meningkatnya