14
disebabkan oleh kecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga tengkorak. Istilah Cerebral Palsy dimaksudkan untuk
menerangkan adanya kelainan gerak, sikap ataupun bentuk tubuh, gangguan koordinasi yang disertai dengan gangguan psikologis dan sensoris yang
disebabkan oleh adanya kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan otak. Jadi, Cerebral Palsy adalah suatu kondisi kerusakan otak sehingga
tonus otot bermasalah dan mengakibatkan kelumpuhan, kelemahan, kekakuan, kurang koordinasi bahkan disfungsi motorik.
2. Karakteristik Cerebral Palsy
a. Karakteristik Umum
Cerebral Palsy CP dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis antara
lain Spastik, Athetoid, Ataxia, Rigid dan Tremor. Menurut M. Sugiarmin 1996: 75-76 “Spastik menunjukkan gerakan otot-otot yang mengalami
kekejangan dapat terjadi baik pada sebagian gerakan ataupun seluruhnya. Akibatnya gerakan terbatas dan lambat”.
Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa spastik memiliki gangguan yaitu berupa kekejangan. Pada anak CP kategori spastik
kekejangan otot akan hilang atau berkurang pada saat anak dalam keadaan tenang. Sebaliknya keadaan akan menguat apabila keadaan anak terkejut,
marah, takut dan sebagainya A. Salim, 1996: 23. Menurut A. Salim Choiri 1995:39 Cerebral Palsy jenis spastik letak
kelainannya terletak pada Tractus Pyramidalis motor cortex. Bagi Cerebral Palsy
jenis spastik akan terdapat kekakuan pada sebagian atau seluruh otot-
15
ototnya. Otot- otot persendian akan menjadi kaku stiff, contractur kalau kurang digerakkan, sehingga dapat mengganggu fungsi mobilisasi. Kekakuan
pada otot- otot organ bicara seperti lidah, pita suara, dan rahang bawah dapat menyebabkan kelainan dalam berbicara. Maka dari itu, anak Cerebral Palsy
tipe spastik pada organ bicara mereka akan mengalami hambatan ketika mengungkapkan kalimat dan hal ini akan mengganggu proses pembelajaran.
Anak Cerebral Palsy kategori spastik dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu :
1 Spastik Hemiplegia, yaitu kelumpuhan yang terjadi pada tangan kanan
dan kaki kanan atau tangan kiri dan kaki kiri. Postur atau sikap tubuh penderita tipe ini menyerupai orang- orang yang terkena stroke, sendi
siku elbow joint dan sendi pada jari- jari tangan mengalami fleksi yang kemungkinan dapat mengakibatkan kaku kontraktur, kaku.
2 Spastik Paraplegia, yaitu kelumpuhan yang terjadi pada kedua kakinya.
Berat ringannya kelumpuhan tergantung pada kerusakan yang terdapat di dalam otak.
3 Spastik Diplegia, yaitu kelumpuhan yang terjadi pada kedua tangan atau
kedua kakinya, biasanya kelumpuhan pada kaki lebih berat ketimbang pada tangannya.
4 Spastik Quadriplegia, yaitu kelumpuhan yang terjadi pada keempat
anggota geraknya. Spastik jenis ini jika dibandingkan dengan spastik jenis lainnya termasuk yang terberat. Otot- otot akan membengkok flexi
dan memutar pronasi, demikian pula jari- jari tangannya. Otot- otot