Identitas Sekolah Fasilitas Pendukung Sarana dan Prasarana

87 c. Kemampuan akademik dalam pembelajaran Matematika 1 Kelebihan a Anak sudah dapat mengenal konsep angka 1- 20. b Anak mampu mengurutkan angka 1-20 dengan benar. Baik dari nilai yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. c Anak mampu melakukan penjumlahan satu angka. d Anak sudah mengenal konsep penjumlahan + dan sama dengan =. 2 Kelemahan a Anak belum mampu memahami konsep nilai tempat bilangan. Misalnya nilai tempat satuan dan puluhan. b Anak mengalami kesulitan pada aspek penjumlahan bilangan 10- 20 meskipun anak sudah mengenal konsep penjumlahan namun anak belum memahami secara benar. d. Kemampuan bersosialisasi 1 Kelebihan Kemampuan sosial anak ketika di sekolah cukup baik. Dia dapat berinteraksi dengan guru maupun teman. Hubungan dengan teman sekelas maupun teman beda kelas juga cukup baik. Ketika istirahat anak lebih sering bersama ayahnya namun tetap bermain dengan teman- temannya. . Anak juga mudah dalam beradaptasi dengan orang asing. 88 2 Kelemahan Kemampuan sosial di lingkungan rumah kurang begitu baik karena anak lebih senang bermain di rumah dan jarang keluar rumah. Selain itu lingkungan rumah juga jauh dari pemukiman penduduk. e. Emosi dan perilaku 1 Kelebihan Untuk emosi anak kurang cukup baik. Karena anak termasuk anak yang periang dan penurut.Ketika di dalam kelas maupun lingkungan sekolah anak tidak mengganggu temannya. 2 Kelemahan Perilaku yang kelihatan pada saat proses pembelajaran adalah ketika anak sudah senang dalam pelajaran maka dia akan minta untuk diajari terus menerus. Selain itu, ketika tidak diperhatikan guru saat pembelajaran anak akan berteriak- teriak dan mencari perhatian.

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Hasil Baseline-Ikemampuan awal sebelum dilakukan

intervensi Baseline -I dilaksanakan melalui pembelajaran individual selama tiga kali pertemuan hingga data yang diperoleh stabil. Data yang diperoleh pada tahap baseline -I digunakan untuk mengungkap kemampuan awal subjek dalam materi penjumlahan khususnya penjumlahan dua angka. Skor yang diperoleh subjek didapat dari setiap hasil mengerjakan soal. Proses tersebut 89 menggunakan bantuan verbal, bantuan tindakan atau mengerjakan secara mandiri. Data mengenai baseline-I atau kemampuan awal subjek sebelum diberikan intervensi perlakuan yaitu didapatkan melalui hasil tes terhadap kemampuan subjek dalam penjumlahan dengan mengerjakan soal penjumlahan yang berjumlah 20 item. Pengumpulan data dilaksanakan dalam 3 sesi pertemuan dengan durasi waktu maksimal setiap pengerjaan yaitu 30 menit. Soal tersebut berupa angka-angka yang terdiri dari jawab singkat dan pilihan ganda. Tes dilakukan secara lisan dan tindakan. Tes tersebut berguna untuk mengetahui skor yang diperoleh subjek penelitian sebelum diberikan treatment. Pada awal pertemuan peneliti menjelaskan berulang-ulang mengenai konsep bilangan 1-20 dan satuan serta penjumlahan dua angka dengan bahasa sederhana yang di mengerti subjek yaitu dengan kata menambah, mengambil, dan menggabungkan. Perlu instruksi berulang-ulang kepada subjek ketika pemberikan soal. Pada seluruh sesi baseline-I subjek mengerjakan soal dengan bantuan verbal sekaligus tindakan. Dalam mengerjakan soal beberapa kali subjek menjawab salah walaupun sudah di bantu dengan bantuan verbal dan tindakan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253