20
kemampuan abstrak, sehingga anak CP mengalami kesulitan dalam
mempelajari materi pelajaran yang abstrak.
Matematika adalah pelajaran abstrak. Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan simbol-simbol dan aturan terstruktur. Penjelasan
mengenai konsep abstrak sangat sulit diterima oleh anak CP yang disertai hambatan intelektual pada tingkat pendidikan dasar. Dalam penelitian ini
subjek penelitian adalah anak CP yang disertai hambatan intelektual serta mengalami kesulitan dalam memahami makna dari bilangan dan konsep
penjumlahan. Materi pelajaran di atas merupakan materi yang bersifat abstrak. Karena bersifat abstrak maka dibutuhkan layanan dan pendidikan
khusus bagi anak CP. Pendidikan pada tingkat dasar menekankan pada pengembangan kemampuan senso-motorik, berbahasa dan kemampuan
berkomunikasi khususnya berbicara dan berbahasa, kemudian pengembangan kemampuan dasar di bidang akademik dan keterampilan sosial. Apabila anak
tidak mampu menguasi keterampilan tersebut tentu anak akan mengalami hambatan ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan
sekitarnya.
B. Kajian Tentang Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Dalam
interaksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara internal maupun eksternal E. Mulyasa, 2007: 255. Pembelajaran dapat didefinisikan
21
sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan ketrampilan berfikir yang diperoleh melalui pengalaman Santrock, 2007: 266. Jadi
pembelajaran adalah usaha untuk menciptakan interaksi antara siswa dengan lingkungannya yang akan menghasilkan suatu pengaruh terhadap siswa
tersebut. Sri Subarinah 2006:1 menyatakan bahwa Matematika berasal dari
bahasa Yunani, Mathein atau Manthenein yang berarti mempelajari. Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi,
mendorong dan mendukung siswa dalam belajar Matematika. Heruman 2007: 2-5 menyatakan bahwa Matematika adalah pembelajaran yang
ditekankan pada konsep- konsep dasar dengan mengenal jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan
konsep Matematika yang abstrak. Maka dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk
membantu kemampuan pola pikir siswa, pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan. Johnson dan Myklebust Mulyono Abdurrahman, 2003: 252
mendefinisikan Matematika sebagai bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritis adalah untuk memudahkan berfikir. KBBI Tim Balai Pustaka, 2005: 723 Matematika merupakan ilmu tentang bilangan, hubungan antara
bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.
22
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan
suasana yang memungkinkan subjek mempelajari hubungan antara konsep- konsep dan struktur- struktur Matematika melalui simbol- simbol dalam
penyelesaian masalah sehari- hari.
2. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Menurut Soedjadi 2000: 13-19 menjelaskan tentang 6 karakteristik pembelajaran matematika yaitu:
a. Memiliki objek abstrak yaitu 1 fakta, berupa konvensi- konvensi yang
diungkap dengan sebuah simbol 2 Konsep yaitu berupa ungkapan yang digolongkan untuk menggolongkan sekumpulan objek 3 Operasi yaitu
aturan yang digunakan untuk memperoleh elemen dengan mengetahui elemen lain 4Prinsip yaitu berbagai hubungan antara objek dasar
matematika. Objek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah abstrak, sering juga objek mental atau pikiran. Dalam pembelajaran
matematika, keabstrakan objek matematika tersebut perlu diupayakan agar dapat disajikan secara konkret, seperti dengan menggunakan media
pembelajaran. b.
Bertumpu pada kesepakatan hal berarti bahwa semua orang di dunia sepakat mengenai aturan dalam matematika. Misalnya 1+2= 3.
c. Memiliki pola pikir deduktif, artinya pola pikir dalam Matematika
merupakan generalisasi dari gejala- gejala alam. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pola pikir Matematika yaitu dari umum menuju khusus.
23
d. Bersifat fleksibel, artinya Matematika dapat dipakai sesuai dengan
kebutuhan. Dapat digunakan secara luas maupun sempit. e.
Konsisten sesuai sistemnya, saat ini beberapa ahli berpendapat Matematika adalah seni yang indah, keindahannya tergambarkan dalam
sistemnya yang konsisten dan runtut.
3. Fungsi Pembelajaran Matematika
Matematika sangat berguna dalam berbagai bidang. Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman 2003:253, Matematika perlu diajarkan
kepada anak karena : “a selalu digunakan dalam segi kehidupan, b Semua bidang studi
memerlukan Matematika yang sesuai, c Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, d Dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara, e Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan
kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.
Menurut Cornelius
dalam Mulyono
Abdurrahman 2003:253
mengemukakan perlunya Matematika diberikan kepada anak karena Matematika merupakan:
“a Sarana berpikir yang jelas dan logis, b Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, c Sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, d Sarana untuk mengembangkan kreativitas, e Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya”.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Parwoto 2007: 176 menyatakan salah satu mata pelajaran pokok Matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bilangan dan simbol simbol serta ketajaman penalaran- penalaran yang dapat membantu