57
perilaku akademik pemahaman konsep penjumlahan yang ditampilkan subjek pada saat mengerjakan tes. Pengukuran baseline-II akan
dilaksanakan selama 1 minggu dengan 3 sesi. Setiap sesi membutuhkan waktu 30 menit. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media gambar Upin Ipinterhadap kemampuan penjumlahan dalam Pembelajaran Matematika pada anak Cerebral Palsy kelas III SD
di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta.
C. Prosedur Penelitian
Pada penelitian dengan subjek tunggal ini, prosedur perlakuan terdiri dari tahap awal, tahap perlakuan dan tahap akhir yang meliputi fase baseline-1 –
fase perlakuan – fase baseline-2, dengan deskripsi kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap Awal Persiapan – Baseline-1
Tahap pertama dalam melakukan perlakuan yaitu peneliti dengan dibantu oleh guru mempersiapkan segala alat dan bahan yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap ini yaitu: a.
Tahap persiapan 1
Menentukkan subjek yang akan diberi perlakuan oleh peneliti, yaitu siswa Cerebral Palsy tipe spastik kelas III di SD di SLB Negeri 1
Bantul Yogyakarta. 2
Menyiapkan media gambar Upin Ipin. 3
Menyusun alat tes kemampuan konsep penjumlahan yang digunakan pada tahap baseline-I, intervensi dan baseline-IIserta menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yaitu penggunaan media
58
gambar Upin Ipin terhadap kemampuan penjumlahan. RPP digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan eksperimen, menjalin
kerjasama dengan guru kelas dalam mempersiapkan pelaksanaan perlakuan yaitu tentang waktu dan proses pelaksanaan perlakuan.
b. Fase Baseline-I
Fase baseline-I yaitu pelaksanaan tes untuk mengetahui kemampuan konsep penjumlahan pada subjek sebelum menggunakan media gambar
Upin Ipin dalam pengajaran konsep penjumlahan. Fase baseline-I
dilaksanakan selama 1 minggu dengan 3 sesi pertemuan. Pada tahap ini, subjek diberikan petunjuk dalam mengerjakan soal yaitu soal dibacakan
oleh peneliti dan subjek menjawab secara lisan dan tindakan. Tes tindakan dilakukan dengan menggunakan bantuan kartu bilangan.
Kemudian hasil pekerjaan subjek dinilai sesuai dengan kriteria penilaian yang sudah ditentukan yaitu dengan memperhatikan
persentase keberhasilan dalam menjawab 20 item soal penjumlahan .
2. Tahap Perlakuan Fase Intervensi
Tahap perlakuan dilakukan setelah tahap baseline I, yaitu setelah pre test mendapatkan data yang stabil. Tahap perlakuan atau fase intervensi bertujuan
untuk mengumpulkan data-data saat perlakuan yaitu penggunaan media gambar Upin Ipin terhadap kemampuan penjumlahan pada anak Cerebral
Palsy tipe spastik kelas III SD. Perlakuan dilaksanakan selama 2 minggu
dalam 6 sesi pertemuan, dengan kegiatan sebagai berikut:
59
a. Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan atau kegiatan awal yaitu dengan mempersiapkan segala alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan fase
intervensi atau perlakuan kepada subjek. Adapun pendahuluan atau kegiatan awal meliputi:
1 Peneliti menyiapkan materi pokok yang akan digunakan pada proses
intervensi. 2
Peneliti dibantu guru kelas menyiapkan kondisi subjek untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3 Penelitimenyiapkan media gambar Upin Ipin yang digunakan dalam
kegiatanin tervensi untuk menjelaskan konsep penjumlahan yang benar kepada subjek.
b. Inti perlakuan
Pada inti perlakuan terdapat 3 tahap yaitu sebagai berikut : 1
Tahap I : Konsep Bilangan Materi pada tahap ini adalah mengenal konsep bilangan. Tujuan
khusus dari pembelajaran ini tidak hanya agar subjek dapat menghitung hingga 20. Akan tetapi, agar subjek dapat memahami
simbol angka dan jumlah benda yang mewakili angka tersebut. Penggunaan media gambar Upin Ipin sebagai alat bantu untuk
memperjelas angka yang dimaksud. Misalkan angka 3 diletakkan di atas meja kemudian Peneliti meletakkan tiga gambar di bawah angka
3, sehingga subjek memahami simbol bilangan dan nilainya. Langkah-
60
langkah penggunaan media pada pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
a Peneliti menyiapkan gambar gambar Upin Ipin dan gambar
simbol bilangan b
Peneliti menjelaskan menghitung gambar hingga 20 c
Peneliti menulis penjelasan poin b di papan tulis d
Peneliti memberikan contoh menghitung gambar e
Peneliti meminta subjek untuk menghitung gambar 1-20 f
Peneliti menyediakan gambar kemudian subjek mengambil angka sesuai dengan jumlah gambar dan diletakkan di bawah jumlah
gambar. g
Peneliti memberikan reward atau penguat atas keberhasilan subjek ketika bekerja.
h Pengembangan variasi pada pembelajaran ini peneliti dapat
meminta subjek mengambil gambar sesuai dengan yang diinginkan, misal subjek diminta memilih angka 6 kemudian
subjek diminta mengambil 6 gambar, subjek diminta memilih angka 12 kemudian mengambil 12 gambar atau sebaliknya.
61
2 Tahap II : Konsep Penjumlahan
Pada tahap ini subjek belajar materi penjumlahan dipraktekkan menggunakan media gambar Upin Ipin dan kotak nilai tempat
bilangan. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a
Peneliti mempersiapkan media gambar Upin Ipin b
Peneliti menjelaskan cara operasi penjumlahan. c
Peneliti menulis penjelasan poin b di papan tulis. d
Peneliti memberi contoh penjumlahan dengan praktek menggunakan media gambar Upin Ipin.
e Peneliti meminta subjek untuk unjuk kerja operasi penjumlahan.
Misal penjumlahan 13+5=? f
Subjek menyebutkan angka 13+5= kemudian menjawabnya. Peneliti meminta subjek untuk unjuk kerja operasi penjumlahan.
Misal penjumlahan 13+5=? g
Subjek mengambil 13 gambar Upin . h
Subjek mengambil 5 gambar Upin. i
Kemudian menghitung seluruh jumlah gambar Upin. j
Jadi hasil dari 13+5= 18. k
Pengembangan variasi pada pembelajaran ini peneliti dapat meminta subjek mengambil gambar sesuai dengan yang
diinginkan, misal subjek dapat menggunakan gambar Ipin namun tetap sesuai dengan soal yang diberikan.