Karakteristik Umum Karakteristik Cerebral Palsy

18 5 Kemampuan Kognisi Menurut Musjafak Assjari 1995: 70 anak CP yang mengalami gangguan atau keterbatasan dalam kemampuan kognisi sebagai akibat dari kelainan otak sehingga mengganggu fungsi kecerdasan, penglihatan, pendengaran, bicara, perabaan dan juga bahasanya. Unsur- unsur tersebut merupakan komponen penting dalam proses pengolahan persepsi. Apabila komponen tersebut terganggu maka akan berdampak pada kemampuan kognisi. 6 Kemampuan Berbicara Menurut Musjafak Assjari 1995: 70 kebanyakan anak CP akan mengalami gangguan berbicara. Gangguan berbicara mereka disebabkan karena kelainan motorik otot- otot bicara. Selain itu, karena kurang atau tidak terjadinya proses interaksi dengan lingkungan sehingga anak kurang mampu dalam berbicara. Gangguan bicara yang lain dapat pula disebabkan oleh ketidakmampuan anak dalam menirukan orang lain ketika berbicara. Kerusakan pada area tertentu dibagian otak juga dapat menyebabkan anak mengalami hambatan ketika berbicara. 7 Simbolisasi Menurut Musjafak Assjari 1995: 71 proses simbolisasi merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan mental seseorang sehingga memerlukan konsentrasi tinggi secara abstrak. Proses pembentukan simbol dapat diperoleh dikelompokkan dalam menerima dan menyampaikan fungsi kata dan gerakan. Namun, bagi anak CP yang 19 mengalami hambatan dalam pendengaran dan penglihatan akan mengalami kesulitan dalam menangkap pesan atau informasi yang disampaikan. Karena indera penglihatan dan pendengaran merupakan penerima simbol yang paling penting. 8 Emosi dan Penyesuaian Sosial Menurut Musjafak Assjari 1995: 71 konsep diri dan penerimaan diri anak CP kurang baik. Hal itu menyebabkan mereka memiliki rasa percaya diri yang kurang. Mereka merasa tidak berguna dengan kekurangan yang dimilikinya. Mereka menganggap bahwa lingkungan akan menolak kehadiran mereka. Hal itu tentu akan mempengaruhi interaksi mereka dengan lingkungan jika anak CP menutup diri terhadap lingkungan.

3. Problem Cerebral Palsy Dalam Pembelajaran Matematika

Kondisi fisik anak yang mengalami hambatan akan berpengaruh terhadap pembelajaran. Misalnya saja bagi anak Cerebral Palsy yang mengalami spastik pada tangan dan organ bicara. Anak akan mengalami hambatan ketika menyampaikan pesan informasi atau menerima pesan dari guru. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Meskipun tingkat kecerdasan anak Cerebral Palsy terdiri dari dibawah rata- rata, normal dan di atas rata- rata. Namun, bagi anak CP yang disertai dengan hambatan intelektual tentu prestasi belajar mereka akan rendah. Rendahnya prestasi belajar ini dikarenakan kemampuan persepsi, simbolisasi dan mengingat anak yang terlalu singkat. Hal ini mengakibatkan anak CP kurang memiliki 20 kemampuan abstrak, sehingga anak CP mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran yang abstrak. Matematika adalah pelajaran abstrak. Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan simbol-simbol dan aturan terstruktur. Penjelasan mengenai konsep abstrak sangat sulit diterima oleh anak CP yang disertai hambatan intelektual pada tingkat pendidikan dasar. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah anak CP yang disertai hambatan intelektual serta mengalami kesulitan dalam memahami makna dari bilangan dan konsep penjumlahan. Materi pelajaran di atas merupakan materi yang bersifat abstrak. Karena bersifat abstrak maka dibutuhkan layanan dan pendidikan khusus bagi anak CP. Pendidikan pada tingkat dasar menekankan pada pengembangan kemampuan senso-motorik, berbahasa dan kemampuan berkomunikasi khususnya berbicara dan berbahasa, kemudian pengembangan kemampuan dasar di bidang akademik dan keterampilan sosial. Apabila anak tidak mampu menguasi keterampilan tersebut tentu anak akan mengalami hambatan ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.

B. Kajian Tentang Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara internal maupun eksternal E. Mulyasa, 2007: 255. Pembelajaran dapat didefinisikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253