Analisis Data Antarkondisi Analisis Data

120 sehingga anak CP mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran yang abstrak. Sama halnya dengan ungkapan di atas subjek dalam penelitian ini yang merupakan anak Cerebral Palsy yang mengalami berbagai permasalahan sehingga dalam pembelajarannya memerlukan metode khusus baik dalam akademik maupun non-akademik. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah siswa tunadaksa kelas III dasar kategori Cerebral Palsy. Apabila ditinjau dari segi usia yang berkisar 7-11 tahun maka subjek termasuk dalam tahap perkembangan operasional konkret. Namun, pada kenyataannya kemampuan subjek belum sesuai dengan tahap perkembangan anak. Subjek tersebut belum mampu diajak berpikir logis, sehingga masih membutuhkan pembelajaran secara konkret. Subjek belum mampu melakukan operasi membandingkan, mencocokkan, menghubungkan fakta yang satu dengan yang lainnya. Permasalahan yang dialami subjek penelitian dalam bidang akademik yaitu salah satunya pada Pembelajaran Matematika khususnya dalam aspek penjumlahan.Soedjadi 2000: 13-19 menjelaskan bahwa salah satu karakteristik matematika adalah memiliki objek abstrak yaitu 1 fakta, berupa konvensi- konvensi yang diungkap dengan sebuah simbol 2 Konsep yaitu berupa ungkapan yang digolongkan untuk menggolongkan sekumpulan objek 3 Operasi yaitu aturan yang digunakan untuk memperoleh elemen dengan mengetahui elemen lain4 Prinsip yaitu berbagai hubungan antara objek dasar matematika. 121 Materi Pembelajaran Matematika untuk kelas III dasar seharusnya telah sampai pada memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kondisi ini jauh berbeda dengan penguasaan materi subjek kelas III dasar di SLB N 1 Bantul. Pembelajaran Matematika di kelas tersebut masih membahas tentang pejumlahan dua angka. Saat penelitimelakukan observasi pada Mata Pelajaran Matematika, guru memberikan materi pembelajaran tentang operasi penjumlahan. Pembelajaran Matematika materi penjumlahan merupakan materi yang bersifat abstrak karena pada pelaksanaannya menggunakan konversi simbol- simbol yang bersifat abstrak seperti angka, dan simbol operasi + dan =. Banyaknya kekeliruan dalam belajar operasi penjumlahan disebabkan karena pembelajaran belum menggunakan media yang bersifat konkret sehingga sulit diterima oleh siswa kelas III dasar. Untuk mengetahui kemampuan penjumlahan anak Cerebral Pasly yang disertai hambatan intelektual lebih kepada prinsip Need For Multiple Presentation mumpuniarti: 2007: 250 yaitu penyampaian pembelajaran dalam operasi penjumlahan bentuk pendek tanpa teknik penyimpanan dibantu dengan menggunakan media atau alat peraga. Dari hasil observasi subjek dapat menyelesaikan penjumlahan satu angka namun ketika diberikan penjumlahan dua angka subjek mengalami kesulitan ketika menjawab. Hal ini berarti bahwa kemampuan subjek dalam menyelesaikan penjumlahan dua angka masih rendah. Bila diamati lebih lanjut kekeliruan yang dialami subjek disebabkan karena subjek tersebut 122 belum menguasai konsep bilangan dua angka, nilai bilangan dan konsep penjumlahan dua angka. Dengan demikian perlu adanya media yang dapat digunakan untuk membantu subjek untuk memperbaiki ketertinggalannya. Aternatif media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar Upin Upin. Berdasarkan analisis data dan pengolahan data diketahui bahwa secara keseluruhan penggunaan media gambar Upin Ipin berpengaruh terhadap kemampuan penjumlahan anak Cerebral Pasly tipe spastik kelas III di Sekolah Luar Biasa Negeri I Bantul. Media tersebut efektif digunakan karena sesuai dengan fungsinya yaitu menurut Hackbarth dalam Benny Agus Pribadi dan Dewi Padmo Putri 2001: 10 menyatakan kelebihan media gambar adalah: “a Menarik perhatian pada umumnya semua orang melihat gambarfoto. b Menyediakan gambaran nyata dari suatu objek yang karena suatu hal tidak mudah diamati. c Unik. d Memperjelas hal-hal yang abstrak. e Mampu mengilustrasikan suatu proses.” Media gambar Upin Ipin dapat menarik perhatian anak sehingga anak akan lebih fokus, dan senang serta termotivasi untuk terus belajar. Media gambar Upin Ipin sesuai dengan teori kriteria pemilihan media yang diungkapkan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002: 4 yaitu dalam prakteknya mampu dibuat sendiri oleh peneliti sehingga media ini lebih murah dan mudah didapat. Berdasarkan hasil penelitian media ini adalah media semi konkret yang mampu mengakomodir salah satu karakteristik anak Cerebral Palsy menurut Musjaffak 1995: 69 yaitu mengalami kelainan persepsi sehingga kesulitan berfikir abstrak dengan memvisualkan cara

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253