Pengertian Cerebral Palsy Kajian Tentang Anak Cerebral Palsy
17
dasar, normal dan bahkan yang berada di atas rata- rata. Tidak ada pengaruh antara kelainan fisik dan tingkat kecerdasan. Artinya, anak CP
yang mengalami kelainan fisik berat tidak berarti bahwa kecerdasannya rendah. Adapun faktor yang mempengaruhi anak CP mengalami
hambatan dalam memperoleh pembelajaran yaitu dari diri anak itu sendiri dan perangkat tes yang digunakan Musjafak Assjari, 1995: 69.
Faktor dari diri anak misalnya anak dapat merespon pertanyaan yang diberikan namun karena kondisi fisik yang dialaminya ia sulit untuk
mengungkapkan dengan lisan maupun tulisan akibat organ bicara dan motorik halus anak mengalami spastik. Sedangkan faktor kedua yaitu
perangkat tes yang digunakan ketika melakukan tes intelegensi. 4
Kemampuan Persepsi Menurut Musjafak Assjari 1995: 69 anak CP yang mengalami kelainan
motorik juga akan mengalami kelainan persepsi. Karena persepsi yang diterima seseorang harus melewati berbagai macam tahap. Tahapannya
adalah melalui stimulus merangsang alat indera, diteruskan ke otak oleh syaraf sensori dan pada akhirnya diterima oleh otak. Tugas otak untuk
menerima, menafsirkan dan menganalisis rangsang yang kemudian terjadi persepsi. Namun, bagi anak CP syaraf penghubung dan jaringan
otak mengalami gangguan atau kerusakan sehingga proses tersebut tidak berjalan dengan lancar. Akibatnya kemampuan persepsi anak CP
mengalami hambatan.
18
5 Kemampuan Kognisi
Menurut Musjafak Assjari 1995: 70 anak CP yang mengalami gangguan atau keterbatasan dalam kemampuan kognisi sebagai akibat
dari kelainan otak sehingga mengganggu fungsi kecerdasan, penglihatan, pendengaran, bicara, perabaan dan juga bahasanya. Unsur- unsur tersebut
merupakan komponen penting dalam proses pengolahan persepsi. Apabila komponen tersebut terganggu maka akan berdampak pada
kemampuan kognisi. 6
Kemampuan Berbicara Menurut Musjafak Assjari 1995: 70 kebanyakan anak CP akan
mengalami gangguan berbicara. Gangguan berbicara mereka disebabkan karena kelainan motorik otot- otot bicara. Selain itu, karena kurang atau
tidak terjadinya proses interaksi dengan lingkungan sehingga anak kurang mampu dalam berbicara. Gangguan bicara yang lain dapat pula
disebabkan oleh ketidakmampuan anak dalam menirukan orang lain ketika berbicara. Kerusakan pada area tertentu dibagian otak juga dapat
menyebabkan anak mengalami hambatan ketika berbicara. 7
Simbolisasi Menurut Musjafak Assjari 1995: 71 proses simbolisasi merupakan
tingkatan tertinggi dari kemampuan mental seseorang sehingga memerlukan konsentrasi tinggi secara abstrak. Proses pembentukan
simbol dapat diperoleh dikelompokkan dalam menerima dan menyampaikan fungsi kata dan gerakan. Namun, bagi anak CP yang