Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

51

BAB III METODOLOGI PENELETIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono 2010 :2 Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2010:72. Menurut Sandjaja dan Albertus 2006: 123 “penelitian eksperimen bertujuan untuk mengungkap hubungan sebab akibat antara variabel”. Menurut ahli lain yaitu T. Widodo 2009: 36 : “Penelitian eksperimen dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan secara empiris yang sedang berlangsung dengan adanya tindakan dan evaluasi hasil tindakan atas pemecahan masalah sehingga masalah- tindakan-evaluasi merupakan rangkaian dalam prosedur penelitian sampai masalah teratasi”. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa metode eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap suatu variabel dependen sehingga dapat diketahui akibat dari perlakuan tersebut. Juang Sunanto, dkk 2006: 41 mengemukakan bahwa desain penelitian eksperimen secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu desain kelompok Group Design dan desain subjek tunggal Single Subject Design . 52 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen dengan subjek penelitian tunggal atau dikenal dengan istilah Single Subject Research SSR. SSR yaitu penelitian eksperimen dengan subjek tunggal. Nana Syaodih Sukmadinata 2009: 209 menyebutkan maksud dari subjek yang bersifat tunggal bahwa subjek atau partisipan yang digunakan dalam penelitian bisa satu orang, dua orang atau lebih. Dengan kata lain SSR merupakan suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil ada tidaknya pengaruh dari suatu perlakuan atau treatment yang diberikan kepada subjek secara berulang- ulang. Alasan peneliti menggunakan quasi eksperimen dengan subjek tunggal atau SSR dikarenakan peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan media gambar Upin Ipin pada anak Cerebral Palsy tipe spastik kelas III SD di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta yang masih mengalami kesulitan dan kesalahan dalam pemahaman konsep penjumlahan. Hasil dari penelitian dapat dilihat dari kemampuan pemahaman konsep penjumlahan anak Cerebral Palsy tipe spastik kelas III SD di SLB Negeri 1 Bantul. Peneliti akan meneliti kondisi subjek sebelum diberi perlakuan, ketika diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Peneliti akan mencatat keadaan yang terjadi ketika melaksanakan penelitian yaitu persentase keberhasilan dalam durasi pengerjaan tugas tertentu. Pengaruh penggunaan media gambar Upin Ipin akan terlihat dari kemampuan pemahaman konsep penjumlahan pada subjek setelah diberikan perlakuan. 53

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu mengetahui pengaruh penggunaan media gambar Upin Ipin pada anak Cerebral Palsy tipe spastik kelas III SD di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta yang masih mengalami kesulitan dan kesalahan dalam konsep penjumlahan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain subjek tunggal. Pengukuran Variabel terikat dalam penelitian subjek tunggal dilakukan secara berulang- ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari atau perjam. Perbandingan ini tidak dilakukan baik antar individu maupun kelompok, akan tetapi perbandingan dilakukan terhadap subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi baseline dan eksperimen intervensi. “Pada penelitian dengan desain subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fase baseline dengan sekurang- kurangnya satu fase intervensi” Juang Sunanto, 2005: 54. Desain eksperimen subjek tunggal memiliki beberapa variasi desain. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 211 “desain eksperimen subjek tunggal yaitu desain A-B, desain A-B-A dan desain jamak”. Pola desain penelitian subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah bentuk rancangan desain A1-B-A2. Menurut Juang Sunanto, dkk 2006:41 baseline adalah kondisi dimana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun. Kondisi intervensi eksperimen 54 A-B-A’ A A A B B B B B B A’ A’ A’ adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur di bawah kondisi tersebut. Pada desain A1-B-A2, prosedur dasar yang dapat dilakukan oleh peneliti yaitu mengukur kemampuan awal yang menjadi perilaku atau kemampuan sasaran sebelum diberikan intervensi pada fase atau kondisi baseline 1 A1 dengan periode waktu tertentu. Kemudian, pada fase intervensi B, peneliti memberikan intervensi atau perlakuan kepada subjek siswa Cerebral Palsy dengan menggunakan media gambar Upin Ipin untuk menjelaskan konsep penjumlahan dan melakukan pengukuran pada kemampuan sasaran atau kondisi subjek selama periode waktu tertentu. Setelah itu, peneliti melakukan pengukuran kemampuan sasaran pada fase baseline 2 A2 tanpa memberikan intervensi dengan periode waktu tertentu. Menurut Juang Sunanto, Koji Takeuchi, dan Hideo Nakata 2006: 44, penambahan kondisi baseline yang kedua A2 ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat lebih kuat. Gambar 1. Desain A-B-A’ Juang Sunanto, 2006: 45

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253