Observasi Teknik Pengumpulan Data

71 bilangan puluhan dan satuan serta melakukan penjumlahan bilangan dua angka Depdiknas, 2006. 3 Menentukan Indikator Indikator yang digunakan untuk Kompetensi Dasar tersebut adalah subjek dapat membilang banyakya benda. Subjek dapat menentukan nilai tempat bilangan puluhan dan satuan. Subjek dapat melakukan penjumlahan bilangan dua angka. 4 Menuliskan butir- butir tes 5 Menentukan kisi- kisi instrumen tes Tabel 3. Kisi- Kisi Pedoman Tes Pengaruh Penggunaan Media Gambar Upin IpinTerhadap Kemampuan Penjumlahan Anak Cerebral PalsyKelas III di SLB N 1 Bantul Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No. Item Jumlah Butir 4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah. 4.1.Membilang banyaknya benda Subjek dapat menghitung banyaknya gambar Upin dan Ipin hingga 20. 1,2.3,4,5,6,7,8,9,10 10 4.4.Melakukan penjumlahan Subjek dapat melakukan penjumlahan dua angka 11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20 10 c. Skoring Tes Tes yang diberikan kepada subjek pada penelitian ini berupa tes pilihan isian singkat atau jawab pendek dan pilihan ganda. Adapun prosedurnya yakni subjek harus memberikan jawaban yang benar mengikuti instruksi soal yang dibacakan oleh guru atau peneliti. Pelaksanaan 72 scoring dalam penelitian ini menggunakan skala rating rating scale. Kriteria pemberian skor: Skor 4 : Jika subyek menjawab benar tanpa bantuan Skor3 :Jika subyek menjawab benar dengan bantuan verbal Skor 2 : Jika subyek menjawab benar dengan bantuan tindakan Skor 1 : Jika subyek menjawab salah setelah mendapat bantuan verbal dan bantuan tindakan . Skor persentase keberhasilan subjek di ubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus: Keterangan: S : Nilai pencapaian hasil tes subjek yang ingin di ketahui dalam R : Skor hasil tes subjek yang di peroleh N : Skor maksimum 100 : Bilangan tetap Apabila subjek dapat memperoleh nilai pencapaia hasil tes di atas KKM yaitu 70 secara konsisten, maka kemampuan penjumlahan subjek benar dan tepat. Maka dari itu, penggunaan media gambar Upin Ipin dalam proses pembelajaran berpengaruh positif terhadap kemampuan penjumlahan pada subjek. S = x 100 73

2. Instrumen Observasi

a. Pengertian pedoman observasi Pedoman observasi berisi jenis kegiatan dan respon subjek yang muncul selama pengamatan dilakukan yaitu pada fase intervensi pada saat subjek mengerjakan tes atau tugas. Pedoman observasi berguna agar pengamatan terhadap subjek lebih tertata dan terprogram sehingga fokus pada aspek-aspek perilaku yang terlihat dan berkaitan dengan variabel penelitian. Instrumen pedoman observasi berfungsi sebagai instrumen pelengkap dan instrumen penguat dalam membuat kesimpulan. b. Langkah-langkah penyusunan pedoman observasi Penyusunan pedoman observasi berdasarkan pada aspek yang akan diamati pada perilaku subjek selama masa intervensi dilaksanakan yaitu penggunaan media gambar Upin Ipin terhadap kemampuan penjumlahan pada subjek Cerebral Palsy tipe spastik kelas III. 1 Mendefinisikan pengertian partisispasi subjek Partisipasi subjek dalam Pembelajaran Matematika materi konsep bilangan, nilai tempat bilangan dan penjumlahan dengan menggunakan media gambar Upin Ipin adalah keaktifan subjek selama proses pembelajaran. Aspek yang di amati adalah mengenal, memperhatikan dan mencoba menyelesaikan soal penjumlahan menggunakan media gambar Upin Ipin.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253