Deskripsi Data Hasil Observasi

108 dari sedikit menjadi banyak dan durasi waktu mengerjakan menjadi lebih pendek dalam menyelesaikan tes penjumlahan. Namun, sebelum dilaksanakan analisis maka dilakukan data yang telah terkumpul disusun berdasarkan fase yang telah dilakukan dalam penelitian. Berdasarkan pada tiga fase penelitian maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 17. Data Hasil Persentase Keberhasilan Subjek MEY dalam Tes Penjumlahan pada Fase Baseline I - Intervensi - Baseline II. Tahap penelitian Pertemuan ke- Skor Persentase 1 46 57,5 Baseline 1 A 2 46 57,5 3 46 57,5 4 46 57,5 5 50 62,5 Intervensi B 6 54 67,5 7 60 75,0 8 62 77,5 9 64 80,0 10 64 80,0 Baseline 2 A 11 66 82,5 12 66 82,5 Analisis dalam kondisi dilakukan dengan menganalisis pada panjang kondisi, kecenderungan arah, kecenderungan stabilitas, jejak data, stabilitas dan rentang data, serta perubahan level. Namun, sebelum dilaksanakan analisis maka data yang telah terkumpul disusun berdasarkan fase yang telah dilakukan dalam penelitian. 109 Untuk memperjelas data dalam tabel tersebut, maka disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Gambar 8. DisplayGrafik Perbandingan Persentase Keberhasilan Tes Penjumlahan Pada Tahap Baseline-I, Intervensi, Baseline-II A-B-A’ Data di atas merupakan hasil persentase keberhasilan yang diperoleh oleh subjek dalam melaksanakan tes penjumlahan, baik pada fase baseline I, intervensi, maupun baseline II. Berdasarkan data tersebut dapat terlihat adanya peningkatan dari baseline I ke fase intervensi, hal ini dapat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar Upin Ipin yaitu berpengaruh positif terhadap kemampuan penjumlahan. Hal ini juga dikarenakan media gambar Upin Ipin dapat memperbaiki konsep penjumlahan yang ditetapkan pada persentase keberhasilan 70. Meskipun jika melihat dari data pada fase intervensi masih terdapat tiga data yang berada dibawah 70. Namun, Pada fase baseline II semua persentase 10 20 30 40 50 60 70 80 90 B a se li n e -1 p e rt a m a B a se li n e -1 k e d u a B a se li n e -1 k e ti g a In te rv e n si k e -1 In te rv e n si k e -2 In te rv e n si k e -3 In te rv e n si k e -4 In te rv e n si k e -5 In te rv e n si k e -6 B a se li n e -2 p e rt a m a B a se li n e -2 k e d u a B a se li n e -2 k e ti g a Persentase Keberhasilan Persentase Keberhasilan 110 keberhasilan dapat melewati batas minimal target yang telah ditentukan. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa media gambar Upin Ipin berpengaruh positif terhadap subjek. Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Dalam Kondisi Persentase Keberhasilan Subjek Kondisi Baseline-1 A Intervensi B Baseline-2 A’ 1. Panjang Kondisi 3 6 3 2. Estimasi Kecenderungan Arah = + + 3. Kecenderungan Stabilitas Data Stabil 100 Variabel 33,33 Stabil 100 4. Jejak Data = + + 5. Level dan Stabilitas Rentang Stabil 46-46 Variabel 46-64 Stabil 64-66 6. Perubahan Level 46-46 =0 46-64 +18 64-66 +2 Menurut Juang Sunanto, dkk. 2005: 108 “Panjang interval menunjukkan ada berapa sesi dalam kondisi tersebut”. Berdasarkan kutipan tersebut maka dalam penelitian yang dilakukan pada fase baseline I memiliki panjang kondisi 3, fase intervensi memiliki panjang kondisi 6, sedangkan pada fase baseline II memiliki panjang kondisi sebanyak 3 kali. Berdasarkan analisis data dari tabel di atas dapat diketahui bahwa estimasi kecenderungan arah pada data grafik menunjukkan bahwa pada 111 baseline I dengan garis mendatar, yang berarti perolehan persentase keberhasilan subjek stabil. Sedangkan pada intervensi dan baseline II dapat terlihat bahwa estimasi kecenderungan arah naik yang berarti presentase keberhasilan yang diperoleh subjek semakin meningkat. Data kecenderungan stabilitas diatas menunjukkan bahwa kecenderungan stabilitas data pada baseline I yaitu stabil dengan persentase stabilitas sebesar 100, hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh subjek stabil. Fase intervensi juga memiliki kecenderungan stabilitas yang variabel yaitu pada 33,33 yang berarti bahwa peningkatan hasil yang terjadi selama intervensi ke-1 sampai ke-6 memiliki kecenderungan stabilitas yang variabel. Sedangkan pada baseline II kecenderunagn stabilitasnya data yang diperoleh yaitu stabil pada persentase stabilitas sebesar 100. Berdasarkan pada kecenderungan arah data dapat diketahui bahwa baseline I menunjukkan jejak data mendatar, yang berarti tidak ada perubahan hasil yang diperoleh subjek selama fase baseline I, sedangkan fase intervensi dan baseline II memiliki jejak data naik yang berarti bahwa intervensi memiliki pengaruh dengan adanya peningkatan hasil yang diperoleh subjek. Level stabilitas data mengacu pada kecenderungan stabilitas data, diketahui bahwa baseline I memiliki data stabil dengan rentang data 46-46. Sedangkan fase intervensi memiliki level stabilitas variabel pada rentang data 46-64. Baseline II menunjukkan level stabilitas yang stabil dengan rentang data 64-66.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253