Kemampuan Penjumlahan Kajian Tentang Pembelajaran Matematika

35 Amerika yang dikutip oleh Azhar Arsyad 2002:3 “media pendidikan ialah segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.” Sementara itu Gagne yang dikutip Arief S. Sadiman, dkk. 2009:6 menyebutkan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat merangsangnya untuk belajar.” Dari ketiga pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru ke siswa. Tujuannya agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi dan berlangsung lebih efisien. Dalam penelitian ini diharapkan media pembelajaran yang digunakan dalam mengajar subjek dapat berpengaruh positif artinya media tersebut akan lebih tepat guna dan bermanfaat sesuai yang diharapkan dibandingkan dengan mengajar tanpa menggunakan media. 36

2. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Arief S. Sadiman dkk 2009:17-18 mengemukakan bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: “a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra seperti misalnya: 1 Obyek terlalu besar – bisa digantikan dengan realitas gambar, film bingkai, film dan model. 2 Obyek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film dan gambar. 3 Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu high speed photography atau low speed photography. c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik sehingga dalam hal ini media berguna untuk: 1 Menimbulkan kegairahan belajar. 2 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan. 3 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. 4 Dengan sifat yang unik pada setiap subjek ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum, dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap subjek, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana latar belakang guru dan subjek sangat berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan”. Dari uraian tersebut di atas media dapat membantu untuk mengatasi berbagai macam hambatan diantaranya mengurangi sifat verbalisme, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tipe belajar siswa karena kelemahan di salah satu indra, mengatasi sifat anak pasif menjadi aktif, membantu mengatasi kesulitan guru dalam memberikan pelayanan belajar kepada siswa dan mempermudah belajar siswa atau subjek. 37

3. Jenis Media Pembelajaran Matematika

Media sangat penting bagi proses pembelajaran. Media pembelajaran banyak macamnya seperti yang telah dijabarkan di atas, fungsi media tidak hanya membantu dalam memberikan penjelasan mengenai informasi yang dibicarakan, tetapi juga dapat menarik perhatian subjek, memberikan motivasi belajar, dan dapat memudahkan subjek dalam mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Pemilihan media harus disesuaikan dengan teknik yang digunakan guru dan karakteristik subjek. Pemilihan media yang kurang tepat tidak akan bermakna pada subjek. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2000:7 mengklasifikasikan media sebagai berikut: “Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran, dapat digolongkan menjadi media gambar atau grafis, media fotografis, media tiga dimensi, media proyeksi, media audio dan lingkungan sebagai media pengajaran.” Berikut ini adalah jenis-jenis media menurut para ahli. Jenis media menurut Gagne dalam Arief S. Sadiman 2006: 23 mengelompokkan media menjadi 7 golongan yaitu: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, media gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Jenis media yang lebih terinci dikemukakan oleh Seels Glasgow 1990 dalam Azhar Arsyad 2006: 33-35 membagi media dilihat dari perkembangan teknologi menjadi dua kategori luas: 38 “ a. Pilihan media tradisional yang terdiri dari : 1 Visual diam yang diproyeksikan: proyeksi apaque proyeksi tak tembus pandang, proyeksi overhead, slides, filmstrips. 2 Visual yang tak diproyeksikan: gambarposter, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu. 3 Audio: rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge . 4 Penyajian multi media: slides plus suara, multiimages. 5 Visual dinamis yang diproyeksikan: film, televisi, video. 6 Cetak: buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, lembaran lepas. 7 Permainan: teka-teki, simulasi, permainan papan. 8 Realia: model, specimen, manipulative. b. Pilihan media teknologi mutakhir yang terdiri dari : 1 Media berbasis telekomunikasi: telekonferen, kuliah jarak jauh. 2 Media berbasis mikroprosesor: computer-assistedinstructional, permainan komputer, sistem tutorintelegen, interaktif, hypermedia, compack disc .” Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas media gambar Upin Ipin termasuk dalam golongan media tradisional visual yang tidak diproyeksikan dan termasuk media gambar diam. Media gambar Upin Ipin ini digunakan sesuai karakteristik subjek Cerebral Palsy yang lebih mengoptimalkan fungsi penglihatan dan motorik. Penggunaan media gambar Upin Ipin bersifat fleksibel dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

4. Kriteria Memilih Media

Ada berbagai jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, misalnya media grafis seperti gambar, foto, grafik, diagram, poster kartun, komik, model susun, model kerja, diorama, dll. Penggunaan media tidak dilihat berdasarkan kecanggihan medianya melainkan dilihat berdasarkan fungsi dan peranannya dalam membantu pengajaran. Penggunaan media sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) 1 BANTUL YOGYAKARTA

14 75 122

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK.

15 88 40

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

0 1 39

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA CEREBRAL PALSY KELAS III DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 138

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN MELALUI METODE DRILL PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

1 6 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI TEKNIK LATIHAN GRAPHOMOTOR PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SEKOLAH LUAR BIASA DAYA ANANDA.

12 56 187

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU KOMUNIKASI BERBASIS AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) DALAM KEMAMPUAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTIS KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL.

0 14 161

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253