46
media Upin Ipin relevan dipergunakan sebagai alat bantu untuk memperjelas materi tentang konsep bilangan dan konsep penjumlahan dalam Pembelajaran
Matematika.
E. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas II SDLB Negeri Jepon Blora dengan Pembelajaran Matematika yang menggunakan media gambar
yang dilakukan oleh Sri Indayatni 2010 dapat diketahui bahwa setelah mengikuti Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media gambar ini
prestasi belajar anak tunagrahita dapat dikatakan meningkat. Hasil penelitian ini bila dikaitkan dengan teori masih relevan, karena
gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan menerapkan media
gambar dapat meningkatkan penalaran, karena melalui gambar subjek dapat ditunjukkan sesuatu yang jauh dari jangkauan pengalaman subjek, selain itu
juga dapat memberikan gambaran tentang peristiwa yang telah berlalu maupun gambaran masa yang akan datang. Melalui gambar, guru dapat
menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih konkret untuk subjek SDLB tunagrahita.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan operasional penjumlahan pada subjek
tunagrahita kelas II SDLB Negeri Jepon blora, media gambar dapat dijadikan prediktor yang baik terhadap peningkatan kemampuan operasional
penjumlahan pada bidang studi matematika.
47
F. Kerangka Pikir
Cerebral Palsy merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan
kelumpuhan, kelemahan, kurangnya koordinasi, dan atau disfungsi motorik lainnya yang disebabkan oleh kerusakan otak Hallahan, Daniel P; Kauffman,
James M; Pullen, Paige C, 2009: 498. Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang relatif kecil yang mengakibatkan masalah pada
tonus otot dan gerakan otot Taylor; Ronald; at all, 2009: 327. Jadi Cerebral Palsy
adalah suatu kondisi kerusakan otak sehingga tonus otot bermasalah dan mengakibatkan kelumpuhan, kelemahan, kekakuan, kurang koordinasi
bahkan disfungsi motorik. Cerebral Palsy
tipe spastik merupakan tipe anak CP yang mengalami kerusakan pada Pyramidal Tract atau Extrapyramidal. Anak tersebut akan
mengalami hambatan dalam sistem motorik karena kedua syaraf tersebut berfungsi untuk mengatur sistem motorik. Gangguan motorik dapat berupa
kekakuan dan kelumpuhan. Anak CP yang mengalami kelainan motorik juga akan mengalami kelainan persepsi. Karena persepsi yang diterima seseorang
harus melewati berbagai macam tahap. Tahapannya adalah melalui stimulus merangsang alat indera, diteruskan ke otak oleh syaraf sensori dan pada
akhirnya diterima oleh otak. Tugas otak untuk menerima, menafsirkan dan menganalisis rangsang yang kemudian terjadi persepsi. Namun, bagi anak CP
yang syaraf penghubung dan jaringan otak mengalami gangguan atau kerusakan maka proses tersebut tidak berjalan dengan lancar. Akibatnya
kemampuan persepsi anak CP mengalami hambatan. Selain itu, anak juga