62
c. Penutup
Kegiatan penutup pada tahap intervensi meliputi: 1
Peneliti dan subjek merapikan dan menyimpan kembali alat, media dan bahan yang digunakan dalam proses perlakuan.
2 Tanya jawab pengalaman subjek ketika mengikuti kegiatan
perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan media gambar Upin Ipin
. 3
Anak dibimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
3. Tahap Akhir Fase Baseline-2
Tahap akhir penelitian dengan subjek tunggal yaitu pada fase baseline-II. Fase baseline-II dilaksanakan dengan memberikan tes yang sama seperti fase
baseline-I dan fase intervensi. Tes dilakukan selama 1 minggu dengan 3 sesi
pertemuan. Tes yang diberikan yaitu tes kemampuan penjumlahan untuk mengetahui kemampuan penjumlahan akhir subjek setelah mendapatkan
perlakuan atau intervensi yaitu dengan menggunakan media gambar Upin Ipin.
Dari hasil tahap baseline-II ini akan diketahui bahwa media gambar Upin Ipin
memiliki pengaruh positif apabila digunakan untuk membantu memperbaiki kemampuan penjumlahan anak Cerebral Palsy dengan
menbandingkan hasil kegiatan pada tahap baseline-I, tahap intervensi dan tahap baseline-II.
63
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLB N 1 Bantul yang beralamat di Jl. Wates Km. 3 No. 147 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, DIY. Sekolah Luar Biasa
Negeri 1 Bantul atau yang dulunya bernama Sekolah Luar Biasa Negeri 3 Yogyakarta merupakan sekolah penyelenggara pendidikan khusus untuk
tunanetra A, tunarungu B, tunagrahita C, tunadaksa D dan Autis, mulai jenjang TKLB sampai SMALB. Tahun 20132014 terdapat 97 tenaga
pengajar yaitu 91 PNS dan 6 Peneliti wiyata bakti. Pada tahun 20132014 terdapat 297 anak berkebutuhan khusus. ABK tersebut terdiri dari TKLB,
SDLB, SMPLB, dan SMALB. Adapun pertimbangan peneliti dalam menentukan lokasi penelitian ini
adalah : 1.
SLB Negeri 1 Bantul merupakan lokasi peneliti melaksanakan kegiatan praktek mengajar sebelumnya, sehingga memberikan gambaran
mengenai karakteristik sekolah, subjek subjek penelitian, media dan metode pembelajaran serta teknik pembelajaran yang digunakan oleh
guru. 2.
SLB Negeri 1 Bantul terdapat anak tunadaksa Cerebral Palsy tipe spastik yang mengalami kesulitan dalam penjumlahan pada
Pembelajaran Matematika. 3.
Belum pernah digunakan media gambar Upin Ipin dalam pembelajaran matematika khususnya penjumlahan untuk anak Cerebral Palsy tipe
spastik.
64
Waktu penelitian direncanakan selama 1 bulan yaitu pada bulan Maret 2015, dengan jam kunjung 3x seminggu.
Tabel 2. Waktu dan Kegiatan Penelitian Bulan
Waktu Kegiatan Penelitian
Maret 2015 Minggu I
Pelaksanaan mengukur
kemampuan sasaran
subjek sebelum
diberikan intervensi
Minggu II a.
Pelaksanaan intervensi I, II, dan III b.
Pelaksanaan pengamatan dan mengukur kemampuan sasaran subjek selama
diberikan intervensi Minggu III a.
Pelaksanaan intervensi IV, V, dan VI b.
Pelaksanaan pengamatan dan mengukur kemampuan sasaran subjek selama
diberikan intervensi Minggu IV
Pelaksanaan mengukur
kemampuan sasaran subjek setelah diberikan intervensi
E. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 122 subjek penelitian adalah subjek yang ingin dituju untuk diteliti oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan
teknik dalam menentukan subjek penelitian yaitu secara purposive. Menurut Sugiyono 2010: 216 bahwa purposive adalah “teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Subjek dalam penelitian ini yaitu satu orang anak Cerebral Palsy di kelas III SLB Negeri 1 Bantul
Yogyakarta. Berikut data singkat subjek:
Nama : MEY Inisial
Kelas : III SD
Jenis Kelamin : Perempuan
65
Dalam penelitian ini penentuan subjek penelitian dilakukan dengan melihat beberapa kriteria diantaranya :
1. Subjek penelitian merupakan siswa tunadaksa kelas III di SLB Negeri 1
Bantul, Yogyakarta. Dengan jenis kelamin perempuan dan berusia 11 tahun.
2. Subjek merupakan siswa yang mengalami kelainan Cerebral Palsy tipe
spastik disertai hambatan intelektual. Jadi, selain mengalami kesulitan motorik halus subjek juga mengalami hambatan dalam persepsi dan
simbolisasi sehingga untuk pembelajaran yang bersifat abstrak anak belum mampu menguasai.
3. Subjek mengalami kesulitan dalam memahami konsep nilai tempat
puluhan dan satuan dan penjumlahan dua angka. 4.
Keaktifan subjek rendah, dalam proses pembelajaran anak kurang aktif dalam bertanya tentang materi yang belum dipahami.
F. Variabel Penelitian
Penelitian dengan eksperimen subjek tunggal mengenai pengaruh penggunaan media gambar Upin Ipin terhadap kemampuan penjumlahan anak
Cerebral Palsy tipe spastik kelas III SLB Negeri 1 Bantul. Sistem pencatatan
data dalam penelitian ini menggunakan pencatatan dengan observasi langsung melalui pencatatan kejadian. Adapun pencatatan kejadiannya adalah
mengenai kebenaran anak ketika menjawab soal. Terdapat dua variabel penelitian yang akan menjadi objek yang akan diteliti dan bersumber dari
penelitian. Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
66
1. Variabel bebas
“Variabel bebas independent adalah variabel yang mempengaruhi terhadap variabel terikat” Juang Sunanto dkk, 2006: 11. Variabel bebas
dalam penelitian subjek tunggal dikenal dengan nama intervensi atau perlakuan. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yakni media
gambar Upin Ipin. 2.
Variabel terikat “Variabel terikat adalah perilaku sasaran target behavior yang ingin
diubah dengan memberikan intervensi intervention tertentu” Juang Sunanto dkk, 2006: 11. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kemampuan penjumlahan dalam Pembelajaran Matematika.
G. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2010: 308 teknik pengumpulan data merupakan “langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data”.Jadi, teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang
dibutuhkan guna menunjang hasil penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan 2 teknik pengumpulan data yaitu observasi dan tes. Adapun
penjelasan dari masing- masing teknik adalah sebagai berikut :
1. Tes
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 223 “tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti”.
Metode tes yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui