Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Daya Beda
0,00-0,20 Jelek
0,20-0,40 Cukup
0,40-0,70 Baik
0,70-1,00 Baik sekali
G. Teknik Analisis Data
Terdapat dua teknik analisis data yaitu data yang diperoleh dari instrumen tes berupa tes hasil belajar biologi, dan data yang diperoleh dari instrumen non tes
berupa lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data dapat dihitung secara manual dan juga dapat menggunakan metode perhitungan Microsoft excel 2007.
Pemakaian Microsoft excel 2007 digunakan untuk menghitung normalitas dan homogenitas.
1. Uji Persyarat Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik, uji statistik yang digunakan adalah uji-t untuk menguji hipotesis. Namun sebelum dilakukan pengujian
hipotesis dengan uji-t, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas
untuk memeriksa keabsahan sampel sebagai prasyarat dapat dilakukan analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu
liliefors
20
. Dengan rumus :
Lo = F Zi – S Zi
Keterangan :
Lo = harga mutlak terbesar
F Zi = peluang angka baku S Zi
= proporsi angka baku Kriteria pengujian :
20
Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2001, h. 466
Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi normal Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi tidak normal, apabila data berdistribusi
tidak normal maka dilakukan uji statistik non parametrik.
b. Uji Homogentitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan.
Kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher.
21
Dengan rumus : F =
=
∑ ∑
Keterangan :
F = Uji fisher S
1 2
= Variansi Terbesar S
2 2
= Variansi terkecil
Tentukan Kriteria Pengujian 1
Jika F hitung F tabel maka Ho diterima, berrati varians kedua populasi homogen.
2 Jika F hitung F tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi
tidak homogen.
c. Menentukan Indeks N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes. Perhitungan indeks n- gain dilakukan terhadap skor hasil belajar siswa dari kelompok eksperimen I
dan eksperimen II. Perhitungan menggunakan normalized gain menurut Hake dilakukan untuk menghindari adanya bias penelitian yang disebabkan
perbedaan indeks gain akibat nilai pretes yang berbeda dari kelas eksperimen I
21
Ibid., h. 249-250.