diperoleh 6 soal dengan kriteria mudah dan 34 soal dengan kriteria sedang.
16
Adapun kriteria indeks taraf kesukaran soal tersebut adalah:
17
Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran
Nilai Dp Interpretasi
– 0,25 Sukar
0,26 – 0,75
Sedang 0,76 - 1
Mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan kemampuan siswa. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminan. Indeks diskriminan ini dikenal dengan tanda negatif yang berarti bahwa suatu soal itu terbalik dalam mengukur kemampuan siswa. Rumus yang
digunakan untuk menemukan indeks diskriminan adalah :
18
Keterangan :
D = daya pembeda
B
A
= jumlah peserta tes kelompok atas yang menjawab soal denganbenar J
A
= jumlah peserta tes kelompok atas B
B
= jumlah peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J
B
= jumlah peserta tes kelompok bawah PA
= proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab soal benar PB
= proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal
benar.
Adapun klasifikasi dari daya pembeda soal :
19
16
Lampiran 17, h. 140
17
Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006, h. 103-104
18
Suharsimi, Arikunto, Op. Cit., h. 211-214
19
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 218
Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Daya Beda
0,00-0,20 Jelek
0,20-0,40 Cukup
0,40-0,70 Baik
0,70-1,00 Baik sekali
G. Teknik Analisis Data
Terdapat dua teknik analisis data yaitu data yang diperoleh dari instrumen tes berupa tes hasil belajar biologi, dan data yang diperoleh dari instrumen non tes
berupa lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data dapat dihitung secara manual dan juga dapat menggunakan metode perhitungan Microsoft excel 2007.
Pemakaian Microsoft excel 2007 digunakan untuk menghitung normalitas dan homogenitas.
1. Uji Persyarat Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik, uji statistik yang digunakan adalah uji-t untuk menguji hipotesis. Namun sebelum dilakukan pengujian
hipotesis dengan uji-t, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas
untuk memeriksa keabsahan sampel sebagai prasyarat dapat dilakukan analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu
liliefors
20
. Dengan rumus :
Lo = F Zi – S Zi
Keterangan :
Lo = harga mutlak terbesar
F Zi = peluang angka baku S Zi
= proporsi angka baku Kriteria pengujian :
20
Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2001, h. 466