Karakteristik Pembelajaran Aktif Pembelajaran Aktif
sebaliknya, berlawanan arah jarum jam. Sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Ini akan mengakibatkan timbulnya trio baru. Berikan kepada setiap trio baru
pertanyaan-pertanyaan baru untuk didiskusikan, tambahkanlah sedikit tingkat kesulitan. Rotasikan kembali siswa sesuai dengan pertanyaan yang telah
disiapkan.
23
Pembelajaran aktif tipe Rotating trio exchange dikuti dari Mel L. Sibermean prosedurnya adalah sebagai berikut:
Pertama, Guru membuat berbagai macam jenis pertanyaan yang dapat membantu peserta didik dalam memulai diskusi mengenai materi pelajaran.
Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki jawaban betul dan salah. Kedua, Peserta didik dibagi menjadi kelompok yang masing-masing
beranggotakan tiga orang. Guru mengatur kelompok-kelompok tiga itu di ruangan agar masing-masing dari kelompok tiga trio itu dapat dengan jelas
melihat sebuah trio disebelah kanannya dan trio lain disebelah kirinya. Formasi kelompok-kelompok trio itu secara keseluruhan bisa berbentuk
bundar atau persegi. Ketiga, Masing-masing trio diberikan sebuah pertanyaan pembuka dengan pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Guru memberikan
pertanyaan mudah untuk mengawali diskusi. Keempat, Setelah masa waktu diskusi selesai, guru meminta trio-trio itu menentukan nomor 0, 1, dan 2 pada
setiap anggotanya. Para peserta didik dengan nomor 1 berpindah ke kelompok trio merotasi searah jarum jam dan nomor 2 untuk berpindah ke kelompok trio
yang berlawanan dengan arah jarum jam dan guru meminta peserta didik nomor 0 untuk tetap berada di tempatnya. Kelima, Guru memulai sebuah
pertukaran baru dengan sebuah pertanyaan baru. Pada pertanyaan berikutnya ada peningkatan kesulitan pada soal yang diberikan. Keenam, Trio dapat
diputar berkali-kali sebanyak pertanyaan yang dimiliki dan waktu diskusi yang tersedia. Setiap terjadinya rotasi baru, aturan yang digunakan selalu sama.
Dari serangkaian langkah yang dikemukakan di atas, maka pembelajaran model rotating trio exchange ini secara sistematik adalah sebagai berikut:
23
Isjoni, Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 59
Guru membuat berbagai macam pertanyaan dalam sebuah kertas, siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 3 orang
siswa, guru memberikan pertanyaan dalam sebuah kertas pada setiap kelompok trio dengan pertanyaan yang sama, setelah batas waktu yang
diberikan habis, guru akan berkata “rotasi”. Maka siswa berputar sesuai dengan kartu yang dimilikinya. Siswa yang memiliki nomor 1 berputar searah
jarum jam, dan siswa yang bernomor 2 berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan untuk siswa bernomor 0 tetap ditempat. Dalam
kelompok trio baru siswa diberi pertanyaan baru dengan tingkat kesulitan berdasarkan materi yang diberikan. Kegiatan ini terus dilakukan sampai semua
pertanyaan selesai dijawab, setelah itu dilakukan diskusi kelas persentasi kelompok untuk membahas pertanyaan yang telah dikerjakan.
Berikut ini adalah dua contoh pola pasangan kelompok trio pada putaran I dan II:
D1 A0
B2 A1
A0 A2
D1 D0
D2 B1
B0 B2
C1 C0
C2
A1 B0
C2 C1
D0 A2
B1 C0
D2 Kelompok 2
Kelompok 4
Kelompok 3
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3 Gambar 2.2 Pola Pasangan Trio Putaran Kedua
Kelompok 4 Kelompok 1
Gambar 2.1 Pola Pasangan Trio Putaran Pertama